Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Berubah Menjadi Seorang Wanita Modis



Berubah Menjadi Seorang Wanita Modis

0

"Aku tidak tahu bagaimana mengerjakan yang ini. Dan yang ini, dan ini… " Membuka buku latihan, Zhao Yanzi melingkarinya dengan pulpen.

"Um, biar aku lihat… " Hao Ren memaksakan dirinya melihat masalahnya.

"Ini hanya matematika. Dan aku masih ada fisika, kimia, biologi dan geologi… " Satu demi satu, seperti pertunjukkan sulap, Zhao Yanzi mengeluarkan banyak buku latihan dari laci kecilnya.

Hao Ren pusing kelelahan, dan dia hanya dapat menyelesaikan beberapa soal. Sementara itu, Zhao Yanzi bersandar di kursi dengan tangannya disilangkan di atas dadanya, melihat Hao Ren dengan senyuman kemenangan.

"Sial! Mengapa mata pelajaran sains di sekolah menengah menjadi begitu sulit.. " Hao Ren diam-diam mengumpat. Namun, karena dia tidak mau mempermalukan dirinya di depan Zhao Yanzi, dia berusaha memutar otaknya menyelesaikan soal itu.

Sementara dia mengerjakan soal matematika kelas delapan, dia berpikir mengenai matematika lanjutan; sementara dia mengerjakan soal fisika, dia berpikir mengenai soal fisika tingkat perguruan tinggi… Jurang yang jauh antara pengetahuannya saat ini tentang mata pelajaran itu dan sekolah menengah membuatnya tidak mungkin menyelesaikan soal itu hanya menggunakan konsep sekolah menengah.

"Paman, kau bisa memecahkannya atau tidak?" Sementara dia bergumul dengan frustasi yang menggunung, Zhao Yanzi bertanya dengan semangat tinggi. Hao Ren telah menyiksanya di pelajaran bahasa Inggris dan sekarang dia merasa senang bisa membalasnya.

Meletakkan tangannya di keningnya yang terbakar, Hao Ren merasa dia akan meledak. Namun, terlalu memalukan untuk mengakui bahwa dia, seorang siswa di universitas terkenal, tidak dapat menyelesaikan soal -soal sekolah menengah.

"Berikan semua buku pelajaranmu, aku akan menyegarkan kembali ingatanku pada konsep sekolah menengah," Hao Ren meletakkan pulpennya dan berkata kepada Zhao Yanzi.

Zhao Yanzi salah memahaminya dan berkata, "Tapi aku membutuhkannya untuk sekolah besok."

"Tidak masalah. Aku hanya membutuhkannya malam ini," Hao Ren terlihat percaya diri.

"Tunggu!" Berdiri, Hao Ren melangkah ke tempat tidurnya dan mengangkat ranselnya. Dia mengeluarkan enam sampai tujuh buku pelajaran tebal sebelum menyerahkannya pada Hao Ren.

"Tidurlah lebih awal malam ini," Hao Ren berkata padanya sambil berjalan ke pintu dengan buku pelajaran di tangannya.

Zhao Yanzi melihatnya, tertegun. Dia terkejut Hao Ren masih begitu baik padanya dan tidak marah seperti yang dia telah kira.

Sebelum dia bisa meraih ketenangannya, Hao Ren telah meninggalkan ruangan dan berjalan ke loteng di mana studio Zhao Hongyu berada.

Dia melihat ke arah piama merah mudanya dan kulit lembut di bawah kerah baju dan bertanya-tanya, "Apakah dia sama sekali tidak tertarik padaku?"

"Dia pergi segera setelah dia selesai membimbingku seolah-olah ini sebuah tugas baginya.. " Zhao Yanzi berpikir saat dia melihat ke arah gundukan kecil di dadanya. Tiba-tiba dia teringat akan gadis cantik yang dia temui di Universitas Lautan Timur selama Pertandingan Atletik.

Dia mendengus dengan jijik dan melompat ke tempat tidur.

Saat Hao Ren naik ke studio, dia menemukan kain seprai yang ditata dengan rapi diletakkan di lantai yang bersih, dan di sebelahnya tergantung baju yang dia tadi kenakan. Baju itu telah dicuci dan dikeringkan.

"Ibu Zhao Yanzi adalah wanita yang bijaksana dan perhatian. Jika Zhao Yanzi dapat tumbuh menjadi wanita dengan setengah kebaikan ibunya, aku akan menjadi pria yang bahagia… Urm, apa yang aku pikirkan… "

Hao Ren meletakkan buku pelajaran di lantai sebelum duduk. Dia mengambil sebuah buku pelajaran secara acak di lantai dan mulai mempelajarinya.

Di luar, badai berlanjut hingga malam seperti yang diperkirakan oleh Zhao Hongyu. Diterangi oleh cahaya kuning lembut, loteng kecil itu hangat dan tenang.

Pada saat membaca, dia mulai tertidur. Klap! Buku itu terjatuh dari tangannya dan jatuh ke lantai.

Dalam kamarnya, Zhao Yanzi bergerak- gerak gelisah di kamarnya, tidak dapat tidur. Dia menyalakan lampu dan menatap langit-langit yang ditutupi bintang- bintang. Setelah beberapa saat, dia bangun dari tempat tidurnya dan berjinjit-jinjit keluar dari kamarnya dan naik ke atas; dia penasaran tentang apa yang Hao Ren kerjakan.

Saat dia menemukan Hao Ren tertidur dengan buku pelajaran bertebaran di sekitarnya, hatinya yang curiga tersentuh.

Gemericik tetes hujan di luar membuat loteng kecil itu terlihat sedikit dingin.

"Kau brengsek, melemparkan buku-bukuku ke mana-mana."

Dia berpikir beberapa saat dan berjinjit masuk ke dalam kamar. Dia mengambil buku-buku pelajaran dan hendak pergi saat sebuah pikiran melintas. Dia membungkuk dan menarik selimut, yang ditendang ke samping, ke atas badan Hao Ren.

Dia menunjukkan wajah marah pada Hao Ren yang tertidur dan melambaikan tangannya di depan wajahnya seolah-olah dia akan memukulnya.

Membawa buku-buku yang berat itu, Zhao Yanzi kembali ke kamarnya di lantai kedua.

Keesokan paginya.

Saat Hao Ren bangun, dia sedikit terkejut menemukan dirinya tidak berada di asramanya. Duduk, dia melihat selimut telah ditendang ke samping dan menyadari buku pelajaran di sebelahnya hilang.

Saat itu masih hujan, tetapi tidak selebat seperti kemarin malam

Dia berganti ke bajunya sendiri dan berjalan menuruni tangga menuju lantai pertama. Saat dia melewati kamar Zhao Yanzi, kamar itu sedikit tenang.

Chop! Chop!… Suara memotong berasal dari dapur.

Hao Ren melangkah masuk dan menemukan Zhao Hongyu yang memakai celemek sibuk di dapur.

"Selamat pagi, bibi," Dia masuk dan menyapanya.

"Kamu sudah bangun?" Zhao Hongyu tersenyum padanya. "Bagaimana tidurmu semalam?" dia bertanya.

"Baik. Apakah Zi sudah bangun?" Hao Ren bertanya.

Dia pemalas dan tidak akan bangun sampai seseorang membangunkannya. Pergilah ke kamar mandi milik Zi untuk mandi pagi. Aku sudah meletakkan handuk baru dan sikat gigi baru di sana untukmu," Zhao Hongyu berkata.

"Aku akan menunggunya bangun. Tidak baik menerobos masuk ke kamarnya," Hao Ren berkata.

Zhao Hongyu mengangguk dengan tersenyum. Tentu saja, jika Zi menemukan Hao Ren melihat posisi tidurnya yang tidak sopan, dia akan marah besar dan membuat masalah.

" Ayah Zi akan mengantarmu ke sekolah. Sekarang bersantailah dulu di ruang tamu," Zhao Hongyu berkata sambil memotong sawi pahit dengan mudah.

"Bubur babi goreng dengan sawi pahit dan telur pitan? Biarkan aku membantumu," Hao Ren berjalan ke sana dan mulai membantu.

Zhao Hongyu tidak menolak bantuannya. Dia tersenyum dan berkata, "Kau anak yang baik."

"Dan kau ibu yang baik," Hao Ren membalas.

"Tidakkah ibumu memasak makan pagi bagimu? " Zhao Hongyu bertanya sambil lalu.

"Dia sangat sibuk dan tidak memiliki waktu melakukan hal-hal yang ibu biasa lakukan," Hao Ren menjawab setelah berpikir beberapa saat.

Merasakan kekecewaan samar dalam nada suara Hao Ren, Zhao Hongyu tersenyum padanya. "Tidak masalah. Ini rumahmu sekarang," dia berkata.

Hao Ren tersentuh. Dia tidak yakin tentang perasaan Zhao Yanzi terhadapnya, tapi dia tahu Zhao Hongyu menganggapnya sebagai anggota keluarganya.

Tidak tahu bagaimana menjawabnya, dia menyibukkan dirinya dan bekerja dengan diam-diam.

Tidak lama setelahnya, Zhao Guang dan Zhao Yanzi bangun dan turun ke lantai pertama. Pada saat ini, bubur babi goreng dengan sawi pahit yang beraroma lezat dan telur pitan ada di atas meja, hasil kerjasama Hao Ren dan Zhao Hongyu.

Hao Ren pergi ke kamar mandi di kamar Zhao Yanzi untuk mandi, dan Zhao Guang senang karena Hao Ren membantu membuat makan pagi.

Zhao Yanzi terkejut bahwa Hao Ren pria yang rajin bekerja dan serba bisa. Namun, saat ibunya memarahinya karena dia terkejut, Zhao Yanzi cemberut sebagai protes diam.

Saat makan pagi sederhana itu berakhir, badai yang telah mengamuk sepanjang malam juga telah berakhir.

Zhao Guang bersiap-siap untuk mengantarkan Zhao Yanzi dan Hao Ren ke sekolah sementara Zhao Hongyu melepaskan celemeknya dan memperlihatkan atasan halter bunga teratai dengan tali tipis dibawahnya. Dia memakai kacamata hitamnya dan mengambil dompet hitam yang sangat feminin sebelum memasuki garasi.

Satu menit kemudian, Zhao Hongyu mengemudikan Ferrari merah keluar dari garasi.

Hao Ren terkejut dengan perubahan instan dari seorang ibu sempurna ke seorang wanita modis. Tetapi sekali lagi, itu bukan kejutan yang terlalu mengejutkan karena Zhao Hongyu adalah perancang papan atas.

Dia baru-baru ini hanya pernah melihat perannya sebagai ibu yang sempurna dan telah melupakan Zhao Hongyu memiliki karirnya sendiri. Dengan reputasi dan kemampuannya, dia mungkin memimpin tim elitnya sendiri dan menjalankan sebuah studio sendiri.

Dengan lambaian tangannya, Zhao Hongyu melesat dengan Ferrari berkilau merahnya

Dengan Chevrolet hitam yang tidak mencolok, Zhao Guang mengantarkan Zhao Yanzi dan Hao Ren berturut-turut ke sekolah mereka. Tidak ingin menarik lebih banyak perhatian padanya, Hao Ren meminta Zhao Guang untuk menurunkannya ratusan meter jauhnya dari gerbang utama sekolah.

Setelah berpamitan pada Zhao Guang, Hao Ren berjalan ke gerbang utama universitas.

Dari kejauhan, dia melihat beberapa siswa menggantungkan spanduk di atas gerbang.

" Sambutan hangat kepada Biologis Dunia Terkenal Zhonghua dan Meteorologis yang Terkenal Sedunia Yue Yang yang akan memberikan Kuliah di Universitas!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.