Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Kedatangan Tokoh-Tokoh Penting



Kedatangan Tokoh-Tokoh Penting

0

"Hah?" Kenapa aku?" setelah berpikir sejenak, Hao Ren menjawab pesan Xie Yujia. Tidak lama kemudian, datang pesan lain dari Xie Yujia," Aku mengundangmu jadi kau dapat menghargai sikap elegan ilmuwan yang sebenarnya!"

"Yah… tidak masalah, aku sudah cukup sering menikmatinya…" Hao Ren mengirimkan kembali pesan lainnya dengan lesu.

BBerdasarkan pengalamannya, Xie Yujia tidak akan sering menjawab sms. Terlebih lagi, sekarang jam pelajaran, seorang siswa yang baik seperti Xie Yujia tidak akan menghabiskan waktumencatatnya, untuk menulis pesan.

Akan tetapi, di luar perkiraan Hao Ren, kali ini Xie Yujia mengejar topik itu dengan bersemangat. Dia segera menuliskan sebuah pesan kembali. "Jangan pintar bicara! Kamu seharusnya menghormati ilmuwan-ilmuwan besar! Hanya karena kau tidak menghormati mereka, aku harus membawamu untuk pengalaman ini!"

Selain membalas pesan Hao Ren, Xie Yujia, yang duduk di barisan depan, berbalik dan menatap Hao Ren dari kejauhan. Kelihatan sekali dia sedang mengamatinya.

"Siapa yang dilihat Xie Yujia? Dia kelihatannya marah." Zhou Liren, yang duduk di samping Hao Ren, bertanya.

""Emm, aku tidak tahu." Hao Ren menjawab sambil pura-pura tidak bersalah.

Dia melihat ke teleponnya dan menemukan pesan lain masuk. "Banyak orang ingin menghadiri perkuliahan itu, tetapi tiket masuknya terbatas. Aku hanya bisa mendapatkan dua tiket melalui koneksiku di Dewan Mahasiswa! Sudahlah, aku harus memperhatikan pelajaran sekarang!"

"Uh… " Hao Ren sedikit mendesah

"Ketua Kelas ini terlalu serius menanggapinya. Aku hanya asal bicara waktu itu, tetapi dia bersikeras aku harus pergi dengannya," pikirnya sambil menggosok lengannya yang sakit, meletakkannya kembali ke atas meja dan tidur lagi. Akan tetapi, meja itu membuat suara berderak karena beratnya gelang-gelang itu. Bukan perasaan yang menyenangkan membawa beban paling sedikit 50 kilogram ke mana-mana.

Sore itu sebagian besar dipenuhi oleh mata kuliah - mata kuliah yang mudah seperti bahasa Inggris, dan Hao Ren tidak mengambil kelas yang sama dengan Xie Yujia.

.

Semenjak Su Han memberinya hadiah kecil itu, Hao Ren menjadi terlalu takut untuk mendatanginya. Semakin dekat dia kepada Su Han, Su Han semakin terlihat mengerikan.

Karena itu, setelah jam empat sore, Hao Ren menghabiskan waktu di asramanya sampai jam enam tepat. Kemudian dia pergi ke kantin untuk makan malam dengan Zhao Jiayi dan yang lain dan kemudian mereka ke kelas Filsafat.

Mata kuliah itu dijadwalkan dari jam enam tepat sampai jam tujuh empat puluh lima. Pada saat kelas itu berakhir, ada kumpulan orang-orang yang berusaha keluar karena ruang kelas penuh sesak.

Hao Ren dan ketiga pria lainnya biasanya duduk di baris terakhir. Sehingga mereka ada di ujung kerumunan pada saat kelas berakhir.

"Zhao Jiayi, ayo pergi untuk camilan tengah malam! Kau yang bayar karena kau bisa bertahan dari tragedi!" kata Zhao Liren saat dia berusaha memaksa maju di dalam kerumunan.

"Si*l Kau sudah mengatakan itu dari Selasa sampai Kamis, dan aku sudah mentraktirmu begitu banyak!" Zhao Jiayi meninju punggung Zhou Liren.

Zhou Liren terkekeh sambil berbalik dan berkata, "Cao Ronghua, bagaimana kalau kau yang mentraktir kami kali ini?"

Keempatnya berjalan keluar kelas sambil saling dorong mendorong satu dengan yang lain.

Tiba-tiba Xie Yujia yang memakai rok biru gelap, muncul di depan mereka.

Zhao Jiayi dan yang lain terpaku sesaat, bahkan Hao Ren juga terkejut karena dia tidak mengira Xie Yujia akan menunggunya.

Rok yang dikenakan Xie Yujia tidak bisa dipandang gaun pesta mewah namun masih indah. Wajah cantiknya dan bentuk tubuhnya yang sangat indah, dan sifatnya lebih baik daripada gadis yang lain, dan kelihatannya dia berpakaian untuk berkencan.

Hao Ren dan ketiga pria lainnya berdiri termangu di pintu. Pria lain yang baru saja berjalan keluar juga melihat kembali pada gadis yang cantik ini dan tinggal lebih lama tanpa berniat untuk pergi.

"Hao Ren, ayo pergi," Xie Yujia tersenyum pada Hao Ren.

"Baik, baik." Hao Ren mengangguk. Dia kemudian berbalik dan berkata pada Zhao Jiayi, "aku akan pergi ke sebuah kuliah dengan Ketua Kelas."

Zhao Jiayi dan kedua pria lain menatapnya dengan sangat terkejut.

Cepatlah atau kita akan terlambat," Xie Yujia menarik lengan baju Hao Ren dan bergegas..

Karenanya, Hao Ren berjalan keluar Gedung Akademik D dengan Xie Yujia. Dia mendorong sepeda Xie Yujia dari lapangan parkir dan menaikinya. Xie Yujia kemudian melompat dengan cekatan di tempat duduk belakang dan berpegangan di pinggang Hao Ren.

Sepeda itu berjalan terguncang-guncang melintasi kampus dalam cahaya malam yang suram.

Zhao Jiayi dan yang lain terus menatap pemandangan itu seolah-olah mereka bersama-sama menjadi fosil.

Setelah beberapa saat, Zhou Liren melemaskan lehernya yang kaku dan bertanya, "Apakah Ren… benar-benar berkencan dengan Ketua Kelas?"

Sementara itu, di jalan, Hao Ren bertanya sambil mengendarai sepeda, " Ketua Kelas, apakah kau datang menjemputku karena kau takut aku akan melewatkannya?"

"Ya, siapa tahu kamu akan pergi untuk camilan tengah malam dengan Zhao Jiayi dan lainnya dan tidak datang?" Xie Yujia berkata dengan ceria sambil duduk dibelakang dan memegang pinggang Hao Ren erat-erat.

Hao Ren tertawa dan mengayuh semakin cepat, dia merasa dia semakin dekat dengan Ketua Kelas itu meskipun sebelumnya dia hampir tidak punya kesempatan untuk mengenalnya.

Sedangkan bagi Xie Yujia, dia mulai memperhatikan Hao Ren semenjak dia dijemput oleh mobil Mercedes. Awalnya, dia khawatir ada sesuatu yang salah dengan pria ini di kelas. Perlahan, dia menemukan meskipun Hao Ren tidak spesial, dia berbeda dengan pria yang tidak berambisi lainnya. Pada saat dia berlatih malam hari untuk Pertandingan Atletik, hal itu membuatnya unik di mata Xie Yujia.

Mereka pergi ke Gedung Akademik E, tetapi menemukan tempat parkir di luar gedung itu sudah penuh dengan sepeda-sepeda, sepeda-sepeda listrik dan banyak mobil-mobil mewah.

Xie Yujia memarkirkan sepedanya agak jauh dan kemudian memasuki aula kaca bersama Hao Ren. Xie Yujia khawatir orang lain mungkin mengambil tempat duduknya, jadi dia mulai berjalan lebih cepat dan menarik tangan Hao Ren untuk memastikan dia mengikutinya.

Design arsitektur aula itu berdasarkan Koloseum Romawi. Aula itu memiliki struktur bulat, dan dekorasi interiornya dengan kualitas teratas dan cerah.

Di luar aula marmer, para wartawan dari berbagai saluran media mengelilingi beberapa orang dengan mikrofon dan kamera yang dipegang tinggi di tangan mereka. Xie Yujia sangat penasaran, sehingga dia melambatkan jalannya dan menarik Hao Ren untuk melihatnya bersama-sama.

"Wah, wah. Walikota Sun,aku tahu anda sangat sibuk, tapi anda masih datang ke kuliahku," kata sebuah suara pria yang renyah dan ceria.

"Akademisi Hao, aku penggemar setia anda! Aku harus datang ke kuliah anda sesibuk apa pun!" seorang pria yang memakai kemeja polos berkata.

Hao Ren mengenalinya, dia adalah Walikota dari Kota Lautan Timur yang selalu ada dalam berita.

Wakil walikota, yang bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi dan juga ayah Huang Xujie, berdiri di sampingnya. Ada senyum di wajahnya dan dia tidak mengatakan apa pun yang tidak pantas karena dia bersama atasannya..

"Akademisi Yue semakin lama semakin muda," setelah berbincang-bincang dengan Akademisi Hao yang tinggi dan kuat, sang Walikota berbalik dan dengan hormat berbicara dengan seorang wanita yang berpakaian setelan polos dan berdiri di sebelah Akademisi Hao.

"Anda menyanjungku, Walikota, " wanita dengan penampilan yang mengesankan itu menurunkan kepalanya dan tersenyum.

"Akademisi Yue mendapatkan penghargaan ilmiah yang bernilai tinggi lainnya dari Eropa. Anda benar-benar sebuah kehormatan bagi Kota Lautan Timur sekaligus juga bagi komunitas ilmiah Cina!" sang Walikota tertawa dan terus berbicara.

Menemani kedua Akademisi itu dan Walikota adalah banyak pejabat-pejabat universitas, pejabat perguruan tinggi, dan profesor senior yang jarang terlihat. Mereka hanya tersenyum dan tetap diam di depan awak media.

Mereka itu Akademisi Hao dan Akademisi Yue. Kau lihat itu? Itu prilaku ilmuwan kelas dunia!" Xie Yujia menunjuk diam-diam pada pasangan akademisi dan mendekat ke arah Hao Ren sambil berbisik dengan penuh rasa hormat.

"Sudah waktunya. Jangan biarkan para siswa menunggu terlalu lama. Mari masuk ke dalam." Akademisi Hao, yang bisa digambarkan sebagai tampan dan bermartabat tinggi, melihat jam tangannya dan memberikan saran.

"Baiklah, baiklah, baik…" banyak pejabat universitas berulang kali setuju. Sang Walikota dan Wakil Walikota mulai berjalan dengan hormat bersama Akademisi Hao dan Akademisi Hao menuju auditorium.

Namun, Akademisi Hao, yang kelihatannya mencolok di tengah kerumunan karena sosoknya yng tinggi, melihat ke sekeliling dan berhenti sesaat ketika dia melihat Hao Ren dan Xie Yujia sebelum dia berjalan memasuki auditorium.

"Mari bergegas juga!" Xie Yujia menarik tangan Hao Ren dengan terburu-buru dan hampir menyeret Hao Ren masuk ke auditorium.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.