Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Dan Identitasmu Adalah...



Dan Identitasmu Adalah...

0

Swuusss! Pintu otomatis menuju ke ruangan pertemuan terbuka.

Kira-kira selusin orang, beberapa tua dan beberapa yang muda berjalan keluar dari ruangan. Zhao Yanzi yang paling pertama dihantarkan keluar dari ruangan. Dia mendengus dengan keras pada Hao Ren.

Hao Ren terheran-heran, bertanya-tanya bagaimana dia menyinggung Zhao Yanzi. "Kamu kehilangan barangmu dan aku dibawa ke sini karenanya. Beruntung ayahmu seorang pria masuk akal atau aku bisa mati ditanganmu."

Pada saat yang lain melewati Hao Ren dalam perjalanan mereka keluar dari ruang kantor, mereka melemparkan pandangan aneh kepadanya.

Kemudian Zhao Guang sendiri yang membawa Zhao Yanzi kembali ke sekolah. Sedangkan bagaimana dia akan membujuk anak perempuannya di luar pengetahuan Hao Ren.

Hanya Tetua Lu dan Hao Ren yang tinggal di ruangan kantor.

Hao Ren menatap Tetua Lu dan menunggunya untuk memulai pembicaraan. Setelah melewati semua hal-hal yang aneh beberapa hari terakhir, pikirannya sedikit kebas dan ia tidak berusaha berpikir lurus sekarang.

"Apakah namamu Hao Ren?" Tetua Lu mengambil tempat duduk di seberang Hao Ren dan bertanya dengan ramah.

Hao Ren menatapnya, "Yeah, dan Anda adalah …. "

"Hehe, kau bisa memanggilku Kakek Lu,'' Tetua Lu melihat Hao Ren dengan ramah, "Apa kamu sedikit bingung?"

"Tidak terlalu." Hao Ren menjawab dengan keras kepala.

Tetua Lu masih menatap Hao Ren dengan ramah, "Kau akan mengalami lebih banyak hal di masa depan."

"Jadi?" Hao Ren menunggunya untuk melanjutkan.

"Apa yang kau pikirkan tentang gadis itu, Zi?" Tiba-tiba Tetua Lu mengubah subjek pembicaraan.

"Tidak dewasa, tidak dapat diatur, keras kepala, berkelakuan buruk … " Hao Ren memulai.

Dengan tersenyum, Tetua Lu memotong Hao Ren, "Sebenarnya Zi seorang gadis yang manis."

"Aku tidak setuju … " segera Hao Ren menjawab.

"Kamu akan menemukannya sedikit demi sedikit di masa depan," kata Tetua Lu dengan tenang.

"Di masa depan?" Hao Ren melihatnya dengan waspada.

"Ya. Kalian berdua akan hidup bersama untuk waktu yang lama." Tetua Lu tersenyum pada Hao Ren.

Hao Ren menjadi waspada, "Mengapa?"

"Boss kami menghargaimu dan berpikir kamu sesuai untuk dijadikan menantu laki-lakinya," Tetua Lu memberitahunya.

Hao Ren tercengang mendengar informasi itu.

"Kamu bercanda? Yang dipanggil Zi hanyalah seorang murid sekolah menengah berusia lima belas tahun sedangkan aku tidak lebih dari 19 tahun!" pikirnya.

"Kamu pikir manik-manik yang kamu telan itu manik-manik biasa?" lanjut Tetua Lu.

Berpikir kembali, Hao Re teringat sesuatu seperti permen telah jatuh ke dalam mulutnya saat ia menangkap Zhao Yanzi.

"Apa itu? tanya Hao Ren.

"Inti sari naga" Tetua Lu berkata perlahan.

Hao Ren melihatnya dalam linglung, berpikir seluruh keluarga tersebut gila.

"Naga-naga, terbang melintasi khayangan. Apa kau iri pada mereka?" tanya Tetua Lu.

Hao Ren menggelengkan kepalanya.

"Naga-naga, mengubah angkasa dan bumi. Apa kamu iri pada mereka?" Tetua Lu lanjut bertanya.

Hao Ren menggelengkan kepalanya lagi.

"Naga … " Tetua Lu mencoba lagi.

Hao Ren masih menggelengkan kepalanya.

Wajah tua Tetua Lu berubah kecewa."Jika kau tidak mendengarkanku, manik itu bisa setiap saat mencabut nyawamu."

Melihat pertanyaan di wajah Hao Ren, Tetua Lu membuka tangannya dan setetes air berwarna hijau kebiruan muncul di telapak tangannya.

"Manik yang ada di perutmu seperti tetesan air di telapak tanganku. "Mengabaikan keheranan Hao Ren, Tetua Lu perlahan-lahan menaikkan tetesan air di telapak tangannya. "Akan tetapi, seiring berjalannya waktu …. "

Ukuran tetesan air itu berangsur-angsur membesar menjadi sebesar telapak tangannya ….

Tetesan air hijau kebiruan itu memiliki pantulan wajah Hao Ren yang jelas di permukaannya.

"Pada akhirnya, ia akan … " Tetua Lu menatap tetesan air itu.

Dar!

Tetesan air itu meletus dan air memercik ke seluruh tubuh Hao Ren.

Terkejut, Hao Ren mundur setengah langkah.

Tetua Lu menunjuk ke arah perut Hao Ren dan tersenyum.

Memikirkan saat ketika tetesan air itu meletus, Hao Ren tiba-tiba merasa sakit perut.

"Aku punya satu set teknik kultivasi. Kau dapat mengambilnya dan bekerja keras pada kultivasimu. Tapi ingat, kau harus menyembunyikannya dari orang lain. Set kultivasi ini dapat menahan intisari naga di dalam tubuhmu dan mencegahmu mati meledak dalam waktu dekat." Seperti sebuah trik sulap, Tetua Lu mengambil sebuah buku kuno dari udara dan meletakkannya ke tangan Hao Ren.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Hao Ren. Dia merasa seperti otaknya penuh dengan pikiran-pikiran yang membingungkan dan tidak mampu menerima semua informasi yang membanjirinya.

"Kami adalah … " Tetua Lu dengan sengaja berhenti sejenak untuk menimbulkan efek yang lebih besar sebelum berbisik ke telinga Hao Ren, "Naga."

Hao Ren mundur setengah meter lagi. Menatap lelaki tua penggertak itu, ia berpikir Tetua Lu mirip dengan pedagang yang menjual naskah-naskah seni bela diri rahasia dekat Kuil Cheng Huang. ( Yang disebut sebagai Kuil Cheng Huang adalah tempat di mana orang-orang berkumpul untuk festival-festival tradisional.

Tetapi Hao Ren tidak dapat memahami bagaimana dia dapat memanggil tetesan air itu.

Apakah itu suatu bentuk penipuan baru? Dihadapkan pada kerumitan yang ada dalam masyarakat, Hao Ren tidak terlalu mempercayai kemampuannya untuk mengenalinya.

"Aku sadar hal ini sulit untuk dicerna, tapi kamu akan terbiasa." Tetua Lu menepuk bahu Hao Ren dengan ramah. "Sekarang setelah kau menjadi salah satu dari kami, kau harus melindungi rahasia kita bersama. Dengan melakukannya, kamu juga melindungi dirimu sendiri."

Hao Ren menatapnya dengan bingung, memikirkan penampilan para naga sedikit terlalu biasa. Terbang melintasi khayangan? Mengubah langit dan bumi? Serius?

Malah, dia berpikir hal ini adalah sebuah penipuan yang rumit, tidak seperti sekumpulan pahlawan super yang bersembunyi dalam kota seperti Superman dalam film-film.

"Kelihatannya kamu masih belum mempercayaiku." Menatap Hao Ren, Tetua Lu tiba-tiba mengambil kembali buku kuno tersebut dari tangan Hao Ren dan meletakkan telapak tangannya yang lain ke dahi Hao Ren.

Tiba-tiba, sebuah kutipan pendek dengan karakter-karakter emas yang berkilau muncul di pikiran Hao Ren. Sebelum ia dapat bereaksi, Tetua Lu memindahkan tangannya.

"Ini adalah bab pertama dari Gulungan Konsentrasi Jiwa. Ini mudah, dan kamu akan dapat menguasainya dengan bermeditasi selama setengah jam setiap malam. Aku akan memeriksa kemajuanmu secara berkala, dan kamu akan dihukum bila kau tidak memenuhi keinginanku," Tetua Lu memberi tahu Hao Ren dengan ramah.

"Keparat! Orang tua itu kelihatannya tidak berbahaya, tapi sebenarnya sangat agresif …. Kapan aku pernah berjanji mengkultivasi hal ini?"

Hao Ren menatapnya dengan panik dan kemarahan yang luar biasa.

"Jangan khawatir, teknik-teknik kultivasi ini akan memberikan kebaikan bagimu bukan bahaya. Di lain pihak, jika kau tidak melakukan kultivasi kau akan berada dalam bahaya. Sejak saat ini, aku adalah walimu di lingkungan kelompok kita. Jika kamu ada pertanyaan, hubungiku saja …. " Tetua Lu mengeluarkan kartu nama dan menyerahkannya ke Hao Ren.

"Mereka bahkan punya kartu-kartu nama …. Yang disebut naga ini cukup profesional, atau bisa kukatakan, tidak profesional …. "

Tidak dapat berkata-kata, Hao Ren mengambil kartu namanya dan tertegun akan informasi yang terdapat di sana--Lu Qing, Wakil Presiden Pelaksana Universitas Lautan Timur.

"Ingatlah identitasmu. Semenjak saat ini, kau bukan saja seorang pelajar Universitas Lautan Timur tetapi juga … " Meraih tangannya, Qing Lu menepuk dahi Hao Ren, " Menantu Laki-laki Raja Naga."

  1. huruf-huruf yang dicetak atau ditulis atau simbol-simbol

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.