The Alchemists: Cinta Abadi

Tentang Friedrich Neumann



Tentang Friedrich Neumann

0Ren yang baru pulang kembali ke rumahnya di pinggir kota Almstad mengerutkan kening saat membaca pesan dari ayah mertuanya. Ia sudah mengetahui langsung dari Alaric sendiri bahwa keluarga Linden keberatan jika Ren membuka identitas Vega ke publik. Mereka ingin melindungi privasi anak perempuan mereka.     

Tetapi ia tadinya mengira itu berarti Alaric tidak ingin Ren mengadakan konferensi pers sama sekali untuk mengumumkan pernikahannya. Lalu mengapa ia tiba-tiba meminta Ren mengumumkan hubungannya dengan identitas lama Vega sebagai Fee Lynn-Miller?     

Namun demikian, ia tidak membantah ataupun menanyakan alasannya.     

[Baik.]     

Hanya itu balasannya. Ia lalu duduk merenung sambil memikirkan rencananya selanjutnya. Ia sudah berhasil menyingkirkan Amelia. Sekarang tinggal mencari cara untuk menyingkirkan Karl.     

Ia telah menghapus semua jejak hubungan keluarganya dengan Karl dan ia yakin apa pun yang terjadi, orang lain tidak akan dapat menemukan hubungan di antara mereka. Bagi Skia itu adalah hal yang sangat mudah.     

Sungguh merupakan keputusan bijak baginya untuk tetap hidup tersembunyi dan tidak mencari nama di Darknet selama ini, walaupun ada begitu banyak orang yang berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Kini ia dapat bergerak bebas di dunia maya tanpa ada yang mengetahui keberadaannya.     

Ayahnya, Friedrich Neumann adalah seorang genius yang hidup hanya berdua saja dengan adiknya Karl Neumann setelah kedua orang tua mereka tiada. Setelah Friedrich meninggal, Karl Neumann dikabarkan meninggal dalam peristiwa penusukan di kampus, lalu habislah riwayat penerus keluarga Neumann.     

Ren lahir menggunakan nama belakang ibunya karena semula kakak laki-laki Putri Hannah bersedia mengadopsi Ren dan mengakui Ren sebagai anaknya sendiri setelah anak lelakinya lahir dalam keadaan meninggal.     

Saat itu, Putri Hannah dianggap tidak memiliki kondisi mental yang layak untuk merawat anaknya sendiri setelah kematian Friedrich yang mendadak.     

Namun, setelah menyerahkan Ren untuk hidup bersama keluarga kakaknya selama seminggu, Putri Hannah menyadari bahwa ia tidak sanggup berpisah dengan putranya dan kemudian berkeras mengurusi Ren sendiri. Maka kembalilah Ren pada ibunya.     

Hannah mengalami berbagai jatuh bangun sejak hari pertama ia menjadi seorang ibu tanpa dukungan keluarga kandungnya dan dengan bantuan Linda serta sahabatnya, Lady Genevieve, ia berhasil membesarkan Ren dengan penuh kasih sayang. Dan sejak itu, mereka tidak pernah berpisah sehari pun. Ren sangat menyayangi ibunya.     

Hannah selalu menceritakan kepada Ren tentang ayahnya yang genius, yang sama seperti dirinya, dan mereka akan melihat begitu banyak foto dan videonya, hingga Ren merasa begitu dekat dengan lelaki yang telah meninggal itu, walaupun mereka belum pernah bertemu.     

Friedrich adalah seorang lelaki yang mengagumkan. Ia menguasai 12 bahasa, fasih dalam berbagai ilmu pengetahuan alam, dan pada umur 20 tahun telah menemukan satu teori fisika yang kemudian dipatenkannya dan dipakai oleh industri penerbangan hingga kini.     

Royalti dari patennya tersebut memberi Putri Hannah uang cukup banyak untuk membiayai kehidupannya Ren dan bahkan membeli rumah besar di Almstad ini setelah ia dikucilkan keluarga kerajaan. Hannah 'dibuang' karena memiliki anak di luar nikah dengan seorang laki-laki dari kalangan biasa dan menolak perjodohan dengan pangeran dari Spanyol.     

Putri Hannah dianggap mempermalukan nama baik keluarg kerajaan dan ia tidak lagi mempunyai tempat di istana. Berbagai media menyebutnya sebagai putri pemberontak yang mengalami krisis jati diri dan hanya dapat melakukan berbagai kekacauan untuk menyakiti hati orang tuanya.     

Ren tidak pernah diakui keberadaannya dan bahkan tidak pernah diundang ke istana untuk bertemu kakek neneknya. Hingga akhirnya, sepupunya, Heinrich meninggal dunia, dibunuh oleh Ren dengan menggunakan tangan Amelia. Baru keluarga kerajaan yang kolot ini sadar bahwa Renlah satu-satunya keturunan lelaki yang tersisa di keluarga mereka.     

"Pangeran, Anda harus minum obat lagi," kata Linda yang muncul di depannya dengan membawa nampan berisi minuman dan obat.     

Ren mengangguk. Ia tergugah dari lamunannya. Entah kenapa akhir-akhir ini ia semakin sering memikirkan ayahnya.     

Ayah... aku gagal membalaskan dendam atas kematianmu, pikirnya dalam hati. Maafkan aku.     

Nafsu balas dendam yang menguasai dirinya bertahun-tahun kini telah menghilang, berganti dengan perasaan bersalah.     

Ia merasa bersalah karena gagal membalas dendam atas kematian ayahnya, sekaligus merasa bersalah karena ia telah membuat menderita seorang gadis tidak bersalah, gadis yang mencintainya dengan tulus dan selalu membelanya, bertahan menerima semua kelakuan buruk Ren, dan bahkan memaafkannya setelah semua yang terjadi.     

Ren merasa kini ia tidak akan sanggup hidup tanpa Vega. Istrinya telah menjadi lebih penting daripada balas dendamnya.     

Ia sangat ketakutan membayangkan jika Vega sampai mengetahui rahasianya, bahwa sebenarnya Renlah yang bertanggung jawab atas penculikannya enam tahun lalu dan memisahkannya dari keluarga yang sangat menyayanginya, sehingga Vega mengalami begitu banyak penderitaan.. bahkan kemudian harus kehilangan anak-anak dalam kandungannya.     

Tanpa terasa air mata menetes turun ke pipinya saat Ren mengambil obat dan meminumnya dengan air putih.     

Linda yang melihat Ren menitikkan air mata menjadi salah tingkah. Ia sungguh berharap nyonya Fee ada di sini, karena selama ini ia melihat bahwa Ren selalu merasa lebih baik dan sehat jika Fee ada di dekatnya.     

Kemana nyonya sekarang? Apakah Tuan dan Nyonya sudah berpisah? Mengapa nyonya tidak ikut pulang ke Moravia?     

Benarkah mereka kemarin terpergok wartawan sedang berlibur di Bali? Berarti seharusnya hubungan mereka baik-baik saja, kalau memang Tuan Ren menghabiskan waktu bersama Fee di Bali.     

Apalagi, saat Linda melihat foto-foto yang menyebar itu, ia dapat melihat betapa wajah keduanya tampak bahagia. Sama sekali tidak ada kepura-puraan. Senyum dan ekspresi wajah mereka berdua tampak tulus.     

Lalu mengapa Nyonya sekarang tidak pulang bersama Tuan? Apa yang sebenarnya terjadi?     

"Nyonya baik-baik saja," kata Ren seolah membaca pikiran kepala pelayannya tersebut. Ia lalu melambai meminta Linda untuk pergi. "Ia akan pulang setelah kesehatannya pulih. Saat ini Nyonya masih perlu menenangkan diri."     

"Oh... begitu ya, Tuan?" Linda mengangguk paham. Ia tidak bertanya apa-apa sama sekali, karena ia tidak mau bersikap lancang. "Kalau begitu saya permisi dulu."     

"Hmm.." Ren mengangguk. Ia lalu mengambil ponselnya dari meja dan menghubungi Karl. "Paman, aku perlu mengadakan konferensi pers dan menjelaskan beberapa hal kepada publik tentang hubunganku dengan istriku. Bisa tolong kau atur semuanya?"     

"Tentu saja," kata Karl dengan suara gembira. "Kapan kau mau mengadakan jumpa pers-nya?"     

Ren berpikir sejenak. Luka di perutnya masih belum sepenuhnya pulih, dan tubuhnya masih lemah, tetapi ia tahu sebaiknya ia tidak menunda-nunda.     

"Besok siang di kantorku di pusat kota Almstad. Undang semua media dan pastikan mereka meliput pernyataanku besok."     

"Baiklah. Aku akan mengirim pemberitahuan kepada semuanya," kata Karl. "Bagaimana keadaanmu? Apakah kau sudah membaik?"     

Ren tidak menggubris pertanyaan Karl dan bicara seolah tidak mendengar pertanyaan tersebut sama sekali. "Terima kasih, Paman."     

.     

.     

>>>>>>     

From the author:     

Teman-teman, yuhuuuu!! Ada event dari Webnovel, yang ternyata menggabungkan lokal dan global. Jadi ini khusus untuk pembeli Privi. Author yang berhasil update ceritanya setiap hari tanpa henti selama bulan September dan dapat pembeli privi di atas 500 akan dapat banyak feature dan promosi untuk bukunya.     

Kalian bisa lihat pengumumannya di "Win Win Event".     

Nah, saya mau kasi giveaway untuk teman-teman yang support saya di event ini. Kalau kalian beli privi yang paling rendah aja, yang 1 coin, dan beli satu saja bab di dalam privi, kalian kirim skrinsyot beli privinya ke email saya di: [email protected], atau Whatsapp Mbak Deasy di: 0812-8226-7045 dengan menyebutkan username kalian, nanti kalian memenangkan beberapa giveaway dari saya.     

Kalau kita mencapai target 500 support untuk The Alchemists, saya akan kasi 5 hadiah yang akan diundi untuk teman-teman yang sudah kirim skrinsyot dan usernamenya ke Mbak Deasy ya.      

Kalau kita mencapai target 1000 support, saya akan kasih 10 giveaway.     

Hadiahnya silakan pilih:     

1. Pulsa Rp 100.000     

2. Buku Cetak "The Alchemist"     

3. Buku Cetak "Ludwina & Andrea" + buku cetak "Glass Heart: Kojiro Nana"     

Kalau pilih buku, nanti bukunya saya kirim ke seluruh Indonesia, ongkir ditanggung oleh saya.     

Saya juga minta dukungannya untuk beli privi tier 1 coin aja dan satu bab untuk buku "The Prince Who Cannot Fall In Love & The Missing Heiress", buku "Finding Stardust" (bahasa Inggris) dan "Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang"     

Kalau kalian beli privi minimal tier yang 1 coin untuk keempat novel tersebut, artinya kalian akan mendapatkan empat kesempatan untuk menjadi pemenang giveaway di masing-masing novel. Makanya, kita usahakan menang di event ini ya.     

PS: Privilege untuk Finding Stardus dan Putri Akkadia belum ready ya. Silakan dibeli mulai tanggal 2 September saja :)     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.