The Alchemists: Cinta Abadi

Misi Wolf Pack



Misi Wolf Pack

0"Aku memiliki seorang tawanan di sini," kata Caspar saat mereka memulai pertemuan. "Sebelum Katia menjadi seorang Alchemist, dia hanyalah manusia biasa. Ia memiliki seorang sahabat yang sangat disayanginya. Mereka kembali bertemu beberapa tahun yang lalu dan ia mengetahui rahasia Katia."     

"Kau mau menukarnya dengan penawar?" tanya Marion.     

"Aku tak yakin Katia sebaik itu. Ia mungkin akan mengorbankan Karl begitu saja... Tetapi aku ingin kalian mendapatkan informasi apa pun yang mungkin berguna darinya tentang Katia," jawab Caspar. "Jangan terlalu keras menyiksanya, dia sudah tua, kau tak ingin membuatnya terbunuh."     

Esso tersenyum kecil dan mengangguk, "Serahkan kepadaku. Aku akan membuatnya bicara."     

"Aku bisa memancing Katia keluar menggunakan sahabatnya itu..." kata Marion kemudian. Ia mengarahkan pertanyaannya kepada Caspar, "Dari kami semua di sini, siapa yang menurutmu tingginya sama dengan orang itu?"     

Caspar menyipitkan mata berusaha menebak maksud pertanyaan Marion, tetapi ia tak dapat menduga apa tujuan Marion sebenarnya. "Uhm... mungkin sama dengan si kembar."     

"Hmmm... baiklah. Itu bisa dilakukan." Marion menepuk punggung Neo, "Kau ikut denganku menemui tawanan kita. Aku punya rencana."     

"Tidakkah kau ingin berbagi kepada kami tentang rencanamu itu?" tanya Caspar keheranan. "Kita bekerja sebagai tim di sini."     

"Oh... kalian lakukan saja apa yang kalian ingin lakukan. Aku akan mendengar detailnya nanti saat aku kembali," jawab Marion dengan nada cuek.     

Ia lalu menghalau Neo yang masih kebingungan keluar dari perpustakaan.     

Petra tampak meminta maaf kepada Caspar yang melihat kepergian keduanya dengan pandangan tak percaya.     

"Maaf ya, Lauriel memang terlalu memanjakan Marion. Dia selalu boleh melakukan apa pun yang dia inginkan kalau kami sedang membuat rencana seperti ini. Nanti di saat terakhir dia pasti memberi kejutan yang tidak terduga." Petra tersenyum tipis, "Jangan kuatirkan Marion. Dia tahu apa yang dilakukannya."     

"Aku tidak suka menebak-nebak... Itu saja," kata Caspar. "Baiklah... kita lanjutkan membuat rencana."     

Petra mendehem dan mengeluarkan sebuah tablet dan menyambungkannya ke sistem komputer di perpustakaan. Proyektor canggih segera memancarkan desain tiga dimensi ke tengah mereka.     

"Keluarga Meier mempunya dua kediaman di Inggris. Tempat yang paling kuat pertahanannya adalah istana keluarga ibu mereka, keluarga Linden, di Yorkshire, aku menduga Alexei berdiam di sana sambil menunggu pesta Ned dan Portia. Dia tahu acara sakral seperti pernikahan adalah zona netral dan tidak boleh diisi dengan perseteruan. Saat ini dia hanya menunggu waktu." Ia menunjuk hologram istana di tengah mereka. "Ini adalah istana abad pertengahan yang sudah dilengkapi berbagai perangkat keamanan tercanggih dan memiliki pasukan pengamanannya sendiri."     

"Hmm..." kata Caspar. "Ada yang sudah pernah ke istana Alexei di Yorkshire ini?"     

"Sudah lama sekali, waktu itu acara pesta ulang tahun Putri Luna, saat Bos Lauriel bertemu dengannya pertama kali... Kami datang sebagai tamu..." Esso mengangkat bahu. "Banyak yang sudah terjadi dalam 200 tahun. Tempatnya mungkin sudah berubah sama sekali."     

Caspar ingat Luna adalah seorang putri dari kerajaan Inggris yang sangat cantik dan sangat pemberani. Keluarganya adalah alchemist murni yang sangat berkuasa dan mereka hidup damai di pedalaman Inggris, hingga ketika Lauriel datang ke acara pesta ulang tahun Luna.     

Orang tuanya berharap Luna dapat memilih jodoh dari sekian banyak pemuda yang datang. Di usianya yang menginjak 200 tahun, mereka berharap ia segera menikah. Ia tidak terlihat tertarik kepada lawan jenis dan itu cukup membuat orang tuanya cemas. Kakaknya telah menikah dengan seorang bangsawan Jerman dan memiliki dua anak, Alexei dan Sophia, sementara Luna malah asyik bertualang keliling dunia.     

Pesta ulang tahunnya yang ke-200 sengaja diadakan besar-besaran dengan mengundang semua anggota klan Alchemist, terutama yang laki-laki dan belum mempunyai pasangan. Semua anak buah Lauriel mendapat undangan, Esso, Neo, Endo dan Petra ingin sekali datang untuk melihat putri keluarga Linden yang terkenal itu. Saat itu Marion dan Peach belum lahir dan belum bergabung dengan The Wolf Pack.     

Demi menyenangkan anak buahnya, Lauriel setuju untuk berlayar ke Inggris dan datang ke pesta itu. Ia tidak menyukai keramaian, tetapi setelah bertualang di daerah primitif untuk waktu yang lama, ia merasa agak rindu pada peradaban.     

Di pesta itulah Lauriel bertemu dengan Putri Luna yang kemudian menjadi kekasih abadinya. Gadis itu sangat terpesona pada kehidupan Lauriel yang penuh petualangan dan selalu berhimpitan dengan bahaya sehingga setelah pesta usai ia kabur dari istana orang tuanya dan memutuskan mengikuti rombongan Lauriel dengan menyamar sebagai laki-laki.     

Selama puluhan tahun bersama, Lauriel tidak mengetahui bahwa salah satu anak buahnya yang baru adalah seorang perempuan. Ia sangat ketat membuat peraturan tidak mengizinkan perempuan ikut di kapalnya dan Luna sangat ahli menyembunyikan diri. Kemampuannya berkelahi seperti laki-laki membuatnya dapat menyamar dengan mulus dan mendekatkan diri kepada Lauriel dalam petualangan-petualangannya.     

Casparlah yang kemudian membongkar rahasia Luna ketika mereka bertemu di China. Sebagai seorang playboy yang sudah bersama ratusan wanita seumur hidupnya ia dapat mengenali tubuh perempuan walaupun disembunyikan serapat mungkin. Lauriel sangat terkejut ketika mengetahui ia selama ini ditipu oleh Luna dan mengusir gadis itu tanpa ampun.     

Namun tentu saja, cinta menemukan jalannya. Setelah Luna pergi, barulah Lauriel menyadari bahwa ia sebenarnya sudah jatuh cinta kepada gadis tomboy pemberani yang sudah bertempur di sisinya selama puluhan tahun itu. Ia memutuskan untuk berhenti bertualang di laut dan pergi menjemput Luna ke Inggris. Di Inggrislah pertama kali ia membuat crop circle dengan bantuan Caspar untuk menyatakan cintanya kepada Luna.     

Keduanya kemudian menjadi legenda hidup di antara kaum Alchemist sebagai pasangan petualang yang mengagumkan. Sayangnya Luna meninggal saat ia sedang berkunjung ke rumah keluarga kakaknya di Jerman, ketika tentara sekutu mengebom kota mereka. Kesedihan Lauriel tak pernah surut hingga puluhan tahun lamanya, dan ia memutuskan menghilang dari dunia.     

Caspar tak ingin Lauriel terpaksa harus datang ke istana di Yorkshire untuk menemui Alexei dan Katia, karena ia tahu bahwa luka di hati Lauriel masih belum sembuh, dan ia akan kembali teringat Luna saat melihat istana tempat mereka pertama kali bertemu. Ia lebih memilih mereka sendiri yang menangkap Alexei dan membawanya ke Jerman.     

"Aku dan Petra bisa ke sana untuk melakukan pengawasan dan mengumpulkan informasi keamanan mereka," kata Esso dengan tenang. Ia pun sepemikiran dengan Caspar, tak ingin membiarkan Lauriel harus turun tangan datang ke Yorkshire. "Aku bisa menyelesaikan ini dalam waktu tiga hari, kemudian kita bisa menembus sistem pengamanan mereka dan melumpuhkannya. Aku akan berangkat setelah menginterogasi Karl Furstenberg dan mendapatkan informasi yang kau butuhkan."     

"Aku dan Peach bisa melacak semua ilmuwan keluarga Meier dan memaksa mereka untuk memberi tahu jenis racunnya. Kalau kita bisa melakukannya, Bos Lauriel bisa membuat penawarnya." kata Endo kemudian.     

"Semuanya rencana bagus," kata Caspar. "Sekarang mari kita bicara tentang teknisnya."     

Mereka lalu berdiskusi dengan lebih detail tentang sumberdaya yang mereka butuhkan dan teknik pengintaian yang lebih spesifik agar keempat serigala dari Wolf Pack dapat menjalankan misi mereka. Semuanya mendapat waktu 3 hari dan kemudian harus kembali ke Jerman untuk berkoordinasi, baik mereka berhasil atau gagal.     

Finland masuk ke perpustakaan dan mengingatkan mereka semua untuk makan siang, menghentikan diskusi mereka. Kelima pria itu menurut dan segera menuju ruang makan untuk mengisi perut. Tidak ada lagi yang membahas tentang misi penyelamatan karena semua sudah tahu apa yang harus dilakukan. Jadeith dan beberapa pengawal Caspar yang lain ikut bergabung karena mereka harus berkoordinasi setelah makan siang.     

"Hei... kalian makan tidak mengajakku...!"     

Ketika makanan mereka hampir habis, tiba-tiba masuklah seorang gadis cantik dan seksi bak supermodel yang melenggang anggun dengan seorang lelaki tua flamboyan. Semuanya mengangkat wajah keheranan.     

"Hei!! Kenapa kau bisa keluar?" seru Jadeith dengan suara terkejut. Ia menoleh pada kedua pengawal lain yang ada di sampingnya, "Bukankah dia ditaruh di ruangan terkunci? Siapa yang bertanggung jawab memegang kuncinya?"     

"Siapa itu?" tanya Finland keheranan.     

"Karl Furstenberg," kata Caspar dengan nada masam. "Sahabat Katia."     

"Oh... mengapa dia ada di sini?"     

"Anak buahku menangkapnya untuk mencari informasi tentang Katia," jawab Caspar. Ia menoleh kepada Jadeith, "Bagaimana dia bisa keluar?"     

"Ma... maafkan saya, Tuan. Saya tidak tahu...." Jadeith tampak menjadi salah tingkah. Ia segera menghampiri Karl Furstenberg dan hendak menangkap tangannya ketika sebuah tangan mungil menepisnya.     

"Hei... yang sopan ya, kami tamu di sini."     

Ia menoleh dan melihat si model seksi sedang memelototinya, tangannya terangkat mengancam.     

"Siapa kau?" tanya Jadeith. Ia tidak mau memukul perempuan, tetapi tampang gadis di depannya ini sungguh membuat kesal. Wajahnya dipenuhi seringai mengejek.     

"Aku tamu di sini..." Gadis itu lalu tertawa terkekeh-kekeh, "Ah... senang sekali bisa mengecoh orang lagi. Aku sudah rindu pekerjaan seperti ini..."     

Para anggota Wolf Pack serentak menghela napas lega dan ikut tertawa. Caspar akhirnya sadar apa yang terjadi. Ia sekarang mengerti mengapa Marion menanyakan siapa di antara mereka yang memiliki tinggi sama dengan Karl Furstenberg. Rupanya ia ingin menyulap Neo menjadi Karl untuk menipu Katia.     

Marion adalah ahli penyamaran yang sangat berbakat. Dalam hitungan jam saja ia sudah mentransformasi Neo menjadi Karl Furstenberg, si desainer terkenal, dan dirinya menjadi salah satu model yang banyak berada di sekitar Karl sehari-hari.     

"Bagus sekali..." kata Caspar sambil tersenyum, "Kau bahkan bisa menipu Jadeith."     

Marion memiringkan senyumnya dan memandang Jadeith dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, "Mungkin sudah saatnya kau mencari kepala keamanan yang baru. Si Jadeith ini rupanya tidak bisa diandalkan."     

"Apa kau bilang?!" Jadeith sudah menaikkan tangannya hampir memukul Marion, tetapi di saat terakhir ia masih sadar bahwa ia tidak boleh memukul perempuan dan dengan bersungut-sungut menurunkan tangannya.     

"Maafkan keponakanku, Marion, dia masih muda, masih cepat naik darah." Caspar melambaikan tangannya dan menatap Jadeith dengan serius, "Kau ini tidak bisa diajak bercanda, ya? Marion tidak serius."     

Marion mengangkat bahu dan tertawa genit. Ia mengambil tempat duduk di meja makan dan mulai menikmati makan siangnya. Neo yang sedang dalam penampilan sebagai Karl Furstenberg mengikutinya dan makan. Mereka berencana untuk mengambil alih kehidupan Karl selama seminggu, dan menghubungi Katia untuk menjebaknya agar datang. Karl yang asli masih akan ditahan di Jerman sampai mereka dapat menangkap Katia.     

Dengan tiga misi berbeda, mereka berharap dapat memperoleh jalan untuk mendapatkan penawar racun Aleksis. Kalau mereka berhasil menangkap Alexei atau Katia mereka tinggal berharap kepada Lauriel untuk memaksa keduanya menukar penawar racun Aleksis dengan penawar racun buatannya.     

Setelah selesai makan siang, semua anggota Wolf Pack undur diri dan segera memulai misi mereka masing-masing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.