The Alchemists: Cinta Abadi

Asisten dosen yang tampan



Asisten dosen yang tampan

0Semua menatap Aleksis masih menunggu suaranya atas pertanyaan Nicolae.     

Ugh, akhirnya gadis itu mengangguk pelan dan pura-pura sibuk dengan tas dan buku-bukunya.     

Dengan sikapnya yang seperti itu, orang-orang segera mengambil kesimpulan bahwa gadis kutu buku itu adalah seorang yang pemalu. Nicolae yang melihat Aleksis tampak enggan berinteraksi lalu membiarkannya dan tidak menganggunya sama sekali.     

Sebagai seorang asisten dosen, Nicolae mengajar dasar-dasar inovasi. Mata kuliahnya membahas tentang perkembangan teknologi sepanjang sejarah umat manusia dan hari ini mahasiswanya diharapkan dapat membuat studi kasus tentang berbagai pro kontra dalam inovasi teknologi yang ada selama ini.     

Beberapa kasus yang dibahasnya adalah rekayasa genetika untuk menentukan karakteristik anak, hewan peliharaan, dan bahkan kloning. Hal-hal ini masih menjadi perdebatan hangat di antara masyarakat karena sebagian ingin dapat memiliki keturunan yang lebih sempurna secara genetik dengan merekayasa gen bayi mereka sejak masih dalam kandungan, sementara sebagian lagi menganggap tindakan itu sama seperti mencoba mengambil posisi Tuhan.     

Diskusi berlangsung sangat hidup karena para siswa tampak sangat antusias untuk menjawab ataupun mengajukan argumen bantahan, agar diperhatikan oleh asisten dosen mereka yang tampan. Bahkan Aleksis yang tadinya bermalas-malasan menjadi tertarik mengikuti jalannya diskusi.     

"Menurut saya itu tidak apa-apa, Kak," kata seorang gadis berambut panjang di kursi paling depan. "Sejak dulu manusia sudah berusaha untuk mengubah tubuhnya agar menjadi lebih baik. Operasi plastik sangat marak di Korea Selatan sejak tahun 1990'an, program bayi tabung sudah mulai digunakan oleh pasangan tidak subur yang ingin memiliki anak sejak puluhan tahun lalu. transplantasi organ dilakukan untuk memperpanjang kehidupan orang-orang yang organnya sudah rusak, seperti transplantasi kornea, transplantasi jantung, ginjal, dan lain-lain. Apa bedanya semua upaya kita yang dulu itu dengan tindakan rekayasa genetik sekarang?"     

Nicolae mengangguk. "Terima kasih Anna. Ada yang mau membantah?"     

"Menurut saya semua yang Anna sebutkan tadi masih dalam batasan normal, artinya tidak ada rekayasa genetik yang dilakukan. Kalau manusia memang diciptakan untuk menjadi spesies yang lebih sempurna, kita tidak perlu menggunakan teknologi untuk mengubah gen kita, kita akan tercipta seperti bunglon yang memiliki kemampuan mimikri* misalnya... Lagipula selama puluhan ribu tahun tubuh kita sudah berkembang lewat evolusi dan itu adalah rekayasa alami yang dilakukan oleh alam sesuai kebutuhan kita, menurut saya menggunakan teknologi untuk secara drastis mengubah gen manusia akan berdampak buruk dan memberi banyak masalah terhadap identitas. Akan sulit menelusuri identitas asli seseorang kalau ia bisa mengubah DNA-nya, ini bisa digunakan oleh orang untuk berbuat kejahatan, belum lagi penipuan atau pencurian DNA dari orang-orang yang dianggap unggul... Walaupun mungkin kita sudah punya teknologinya, bukan berarti kita boleh begitu saja menggunakannya."     

Aleksis mengikuti diskusi dengan penuh minat. Ia ingat perusahaan Alaric memiliki teknologi AI paling maju dan salah satu anak perusahaannya juga melakukan upaya rekayasa genetik seperti yang sedang mereka bahas ini. Di tahun ini masih sangat banyak kontroversi seputar kedua teknologi itu dan ia tidak tahu ke mana arah kebijakan pemerintah dunia di masa depan.     

Seandainya mereka tahu bahwa kaum alchemist telah merekayasa gen mereka ratusan tahun lalu, pasti dunia akan menjadi gempar, pikir Aleksis.     

Ia menduga kalau manusia terus melakukan riset tentang ini, cepat atau lambat, mereka juga pasti akan menemukan rahasia yang sama yang telah ditemukan kaum alchemist dan di masa depan semua manusia juga bisa menjadi sempurna dan hidup abadi.     

Tetapi dengan pola hidup rata-rata manusia sekarang yang mengeksploitasi alam hingga rusak dan beranak pinak memenuhi bumi dan menghabiskan sumberdaya alam... rasanya bumi takkan sanggup menampung milyaran penduduk yang hidup selamanya...     

Kaum alchemist hidup selama ratusan tahun dengan jumlah yang sangat sedikit, mereka sangat jarang yang menikah dan punya anak karena merasa tidak perlu buru-buru menjalani hidup, dan ini membuat mereka memiliki masyarakat dengan tatanan yang ideal.     

Aleksis tak dapat membayangkan bila semua manusia dapat hidup abadi seperti kaumnya.     

"Murid baru kita punya pendapat? Kamu kelihatannya bingung..." kata Nicolae tiba-tiba menggugah lamunan Aleksis. Ia memperhatikan gadis itu sedari tadi dan ia menjadi penasaran melihat beberapa kali Aleksis mengerutkan kening dan menarik napas panjang.     

"Uhm.... menurut saya, apa pun teknologi yang akan kita gunakan, tidak ada yang lebih penting dari mengedukasi masyarakat dulu tentang kenapa kita perlu menggunakan suatu teknologi, dan menyiapkan perangkat hukum dan kebijakan yang sesuai, SEBELUM suatu teknologi boleh diluncurkan. Sebelum suatu perusahaan diizinkan untuk mengumpulkan data DNA manusia misalnya pemerintah harusnya sudah membuat aturan main tentang bagaimana data DNA itu boleh digunakan, untuk mencegah penyalahgunaan.... Jadi dimulai dari hulu sekali."     

Karena ditanya tiba-tiba seperti itu, Aleksis akhirnya menjawab sekenanya. Ia menjadikan Rhionen Industries sebagai referensinya berdasarkan informasi yang diterimanya dari Terry tadi malam. Perusahaan Alaric saat ini telah mengumpulkan sangat banyak data terkait genetik dan mereka dapat saja menyalahgunakannya untuk kepentingan mereka sendiri.     

Para mahasiswa yang ada di auditorium tampak memperhatikan dengan saksama. Jawaban Aleksis sangat simpel tetapi mengena sekali. Bukan hanya para mahasiswa yang terlihat kagum, Nicolae menatap Aleksis dengan pandangan rumit. Ia seperti memikirkan sesuatu.     

Diskusi kembali menghangat dan Aleksis berusaha tidak ikut campur lagi. Ia tidak mau terlalu menarik perhatian. Sebuah pesan telah masuk ke ponselnya dari Takeshi yang memberitahunya bahwa Takeshi dan Mischa menunggu Aleksis di kafetaria saat jam makan siang.     

[Baiklah. Sampai jumpa nanti.] balasnya.     

Kelas selesai pada pukul 10. Nicolae membubarkan kuliah dengan memberi mereka tugas membaca beberapa referensi yang disambut gembira para mahasiswa.     

Sungguh Aleksis tidak mengira mahasiswa dapat begini antusias diberi tugas oleh seorang asisten dosen. Ia buru-buru keluar kelas dan mencari ruangan mata kuliah berikutnya. Ia sangat terkejut melihat di kelas yang begitu besar, hanya ada 3 orang mahasiswa.     

"Eh... kemana yang lain?" tanyanya. "Aku mahasiswa baru...."     

Seorang mahasiswa berkacamata dengan tampang sama kutubukunya dengan Aleksis hanya mengangkat bahu, "Memang jarang sekali ada mahasiswa yang datang ke kampus untuk mengikuti perkuliahan langsung. Biasanya mereka belajar jarak jauh dengan modul online dan hanya ke kampus untuk ikut ujian..."     

Aleksis baru mengerti maksud Terry tadi pagi. Rupanya memang begitu... Mahasiswa sangat jarang yang datang ke kelas untuk kuliah, kecuali kalau asisten dosen atau dosennya sangat tampan dan terkenal...     

Tiba-tiba seulas senyum sangat jahil terukir di wajahnya.     

Mungkin mahasiswa perempuan menyukai kehadiran dosen tampan... Tapi bagaimana dengan mahasiswa laki-laki? Tentu mereka akan sangat senang datang ke kampus kalau ada mahasiswi sangat cantik di kelas....     

Muhuahahaha...     

Di titik ini, Aleksis merasa sia-sia berusaha menutupi penampilannya karena walaupun ia terlihat kuno dan kutu buku, gadis-gadis di kampus tidak ada yang mau menjadi temannya, mereka tetap melihatnya sebagai saingan hanya karena ia dekat dengan Terry, dan tadi Nicolae menyapanya di kelas. Bahkan tadi Rosemary sudah mulai bersikap dingin kepadanya.     

Bailklah. Aleksis bukan gadis yang bisa dibully, dan sekarang ia justru tergoda untuk membalas tindakan gadis-gadis itu. Baiklah... untuk hari ini ia akan bersabar.     

Besok mereka akan melihat Aleksis yang baru.     

.     

.     

*mimikri = kemampuan alami bunglon untuk menyamar supaya mirip dengan lingkungan sekitarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.