The Alchemists: Cinta Abadi

TEASER: Identitas Alaric



TEASER: Identitas Alaric

0Saya gemes pengen ngasi tahu siapa Alaric sebenarnya nih... Saya bukain aja sedikit ya. Ini masih akan muncul beberapa bab di belakang.     

.     

@@@@@@@@@@@     

Sophia tampak memicingkan mata melihat Alaric. Sebagai seorang alchemist ia memiliki daya ingat yang sangat tajam dan ia sadar 21 tahun lalu ia pernah melihat pemuda yang sekarang berdiri di depannya ini. Tanpa sadar ia menekap bibirnya dan sepasang matanya tampak bersinar gembira.     

"Kau dulu adalah salah satu pembunuh dari Rhionen Assassins yang dipekerjakan kakakku Alexei 20'an tahun lalu untuk mengejar Caspar! Aku tidak pernah melupakan wajahmu saat kau datang ke istana kami di Yorkshire... Sekarang aku tahu kau bukan hanya salah seorang pembunuh, sebenarnya kau adalah pimpinan Rhionen Assassins sendiri," katanya dengan nada bersemangat. "Aku tidak mengira bosnya Famke ternyata adalah seorang Alchemist juga, dia tidak pernah bilang... Hmm.. atau Famke memang tidak pernah tahu."     

Alaric menatap Sophia dengan ekspresi keheranan yang tidak bisa disembunyikan. Gadis cantik di depannya ini menyebut-nyebut nama Alexei, salah seorang klien lamanya di masa lalu, dan Famke, seorang anak buahnya di Rhionen Assassins yang mati ditembak 21 tahun yang lalu. Ia tidak ingat pernah bertemu Sophia sebelumnya.     

"Siapa kau?" tanyanya dengan nada dingin.     

"Aku juga seorang alchemist sepertimu. Famke dan Alexei juga..." jawab Sophia dengan antusias. "Hmm... matamu tidak seperti kebanyakan orang alchemist, kalau aku tidak pernah melihatmu 20 tahun yang lalu dengan penampilan yang tidak berubah begini, tentu aku tak akan pernah menyangka kau adalah seorang alchemist. Kau pasti masih muda, karena aku belum pernah melihatmu di acara-acara klan. Siapa keluargamu?"     

Alaric terdiam saat mendengar kata 'keluarga'. Ia tidak punya keluarga.     

"Apa itu alchemist?" tanyanya kemudian. Ia tak dapat lagi menyembunyikan rasa penasarannya. Sedari tadi Sophia bicara tentang Alexei dan Famke, dan kaum alchemist.     

Ia tak mengerti apa yang dibicarakan gadis itu, dan ia merasa sangat tertarik. Ada sesuatu di dadanya yang bergetar saat mendengar kata itu. Alchemist.     

Sophia tampak meneliti Alaric baik-baik, mencoba mencari tahu apakah pemuda tampan itu bercanda atau tidak. Ia terkejut saat menyadari bahwa Alaric benar-benar tidak mengerti apa yang dibicarakannya.     

"Astaga... kau tidak tahu..." Seketika Sophia menekap mulutnya dan mendesah kecil. Ia merasa sangat kasihan kepada pemuda yang berdiri di depannya ini. Pemuda itu tidak mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Ia lalu berjalan mendekati Alaric dan menyentuh bahunya. "Alaric, apakah... kau telah hidup untuk waktu yang lama dan kau tidak menua?"     

Alaric tertegun mendengar pertanyaan blak-blakan ini. Tanpa sadar ia mengangguk.     

Sophia menghela napas, "Kau tidak pernah sakit, tubuhmu lebih kuat dari manusia biasa, kau bisa mengetahui cuaca dengan baik, dan rambutmu tumbuh sendiri sesuai keinginannya?"     

Alaric mengangguk, kali ini dadanya mulai terasa sesak. Mengapa Sophia bisa tahu?     

"Kau adalah seorang alchemist. Kita adalah klan manusia sempurna yang bisa hidup abadi. Kau tidak sendirian di dunia ini. Anggota klan kita ada beberapa ratus orang di seluruh dunia," kata Sophia melanjutkan. "Kakakku Alexei dan aku adalah alchemist, dan kami sudah berumur ratusan tahun. Famke juga seorang alchemist, ia mati dibunuh oleh musuh kakakku. Itulah sebabnya Alexei memintamu untuk mengerahkan para pembunuh dari Rhionen untuk mengejar Caspar 21 tahun lalu. Saat Alexei mengundangmu datang, aku melihat kalian bicara dari ruangan sebelah. Alexei tidak mengira kau adalah seorang alchemist juga, aku rasa Famke pun tidak tahu... Puluhan tahun kemudian saat kita bertemu lagi, kau tentu tidak menyangka aku pernah melihatmu dan kini mengenalimu."     

Semua informasi yang baru diterimanya dari Sophia rasanya terlalu banyak untuk dicerna sekaligus. Pikiran Alaric memusing.     

Ia terus terngiang-ngiang kalimat gadis itu yang mengatakan, 'Kau tidak sendiri di dunia ini...'     

Kau tidak sendiri di dunia ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.