The Alchemists: Cinta Abadi

Membuat Rencana



Membuat Rencana

0Selama tiga hari keluarga besar itu menghabiskan waktu bersama-sama dan kemudian mulai mengambil tindakan. The Wolf Pack akhirnya tiba dan Lauriel segera memberi mereka arahan tentang apa yang terjadi.     

Bersama Aldebar ia duduk di ruang tamu untuk membahas rencana mereka. Karena mengetahui betapa berbahayanya Rhionen Assassins, Aldebar bersedia meminjamkan beberapa pengawalnya untuk membantu misi mereka.     

Nicolae dan Terry yang mengikuti pertemuan itu dalam diam hanya bisa menyimpan sendiri kekaguman mereka melihat betapa ahlinya para petualang abadi itu dalam membahas rencana. Nicolae bertambah kagum kepada ayahnya karena memiliki tim yang begitu andal.     

Rhionen Assassins, sehebat apa pun mereka, tetap hanyalah manusia biasa dan pengalaman serta keahlian mereka tak dapat dibandingkan dengan pengalaman dan keahlian orang-orang abadi ini.     

Di antara anggota The Wolf Pack, Peach adalah yang paling muda, usianya baru 140 tahun. Yang lainnya sudah mengikuti Lauriel sejak ia masih berstatus sebagai Black Bart dan bertualang di lautan. Mereka sudah sangat kenyang makan asam dan garam kehidupan sebagai petualang.     

"Bos Lauriel, apakah Bos masih tidak mau menerima Marion kembali? Dia sekarang bermukim di Basel. Sangat dekat dari sini ... Aku bisa memanggilnya. Dia akan sangat berguna." kata Endo dengan nada sangat berhati-hati. Ia tidak ingin dimarahi Lauriel karena terkesan membela Marion dan ingin agar gadis itu kembali diterima dalam kelompok mereka. "Maksudku ... dengan kemampuannya menyamar, kita bisa memancing orang-orang Rhionen Assassins untuk keluar. Sampai saat ini tidak seorang pun tahu bagaimana wajah para pembunuh itu. Akan sulit bagi kita mencari mereka."     

"Uhm... aku pernah melihat dua di antaranya," kata Nicolae kemudian. Ia menoleh kepada ayahnya. "Aku bisa membuatkan sketsa wajah mereka untuk kita cek di berbagai kamera pengawasan di seluruh dunia. Di mana pun mereka berada, kita akan bisa menemukan mereka."     

Di China yang seisi negerinya sudah dipasangi jutaan kamera CCTV, menemukan seseorang lewat software pengenal wajah hanya memerlukan waktu lima menit saja, Nicolae bisa meretas ke pusat kontrol semua kamera pengawas setiap negara di dunia untuk menemukan Takeshi dan Mischa.     

Semua anggota Wolf Pack baru memperhatikan Nicolae yang duduk di sudut ruangan tanpa menarik perhatian. Mereka baru menyadari bahwa pemuda itu sangat mirip dengan Lauriel dan bertanya-tanya apa hubungan pemuda itu dengan pimpinan mereka.     

Lauriel yang beberapa terakhir ini sibuk memikirkan solusi atas masalah yang menimpa Aleksis kemudian sadar ia belum memperkenalkan anaknya. Ia tersenyum dan mengangguk ke arah Nicolae.     

"Semuanya, maaf, aku lupa memperkenalkan anakku. Ini Nicolae, anakku."     

Petra, Esso, Endo, dan Neo tampak membelalakkan mata mereka lebar sekali. Mereka sama sekali tidak mengira Lauriel memiliki anak. Memang Nicolae sangat mirip dengan Lauriel, tetapi setahu mereka bos mereka tidak memiliki kekasih atau istri. Selama hampir 100 tahun ia telah hidup menyendiri setelah kekasihnya meninggal dalam perang.     

"Anakmu? Kami tidak tahu Bos sudah menikah dan punya anak, sudah begini besar ..." cetus Petra keheranan. "Bos tidak pernah bilang."     

"Hmm ..." Lauriel menarik napas panjang. "Luna melahirkan Nicolae sebelum ia meninggal di Rumania. Aku baru mengetahui bahwa aku punya anak minggu lalu saat kami tidak sengaja melakukan pengujian DNA."     

Serentak kelima anggota Wolf Pack yang tersisa bangkit berdiri dan merangkul Lauriel dengan sukacita.     

"Aku sangat bahagia untukmu, Bos Lauriel." Mata Petra hampir berkaca-kaca saat memberikan ucapan selamatnya. Ia lalu beralih kepada Nicolae dan memeluknya juga. "Aku senang bertemu dengan anak Putri Luna. Ibumu adalah wanita yang luar biasa."     

Nicolae tersentuh melihat perlakuan teman-teman ayahnya kepadanya. Ia baru mengetahui bahwa mereka semua mengenal ibunya. Perasaan hangat merayapi dadanya saat ia menerima ucapan selamat dari mereka secara bergantian.     

Selama ini ia belum sempat bertanya kepada Lauriel tentang ibunya. Wajah Lauriel selalu diliputi kedukaan ketika nama Luna disebut. Ia tak ingin mengungkit kepedihan ayahnya dengan memintanya bercerita tentang ibunya karena ia menyadari betapa dalam Lauriel mencintai ibunya.     

"Aku tidak tahu apa-apa tentang ibu," kata Nicolae dengan wajah agak malu, "Aku tidak tahu kalian mengenalnya."     

"Putri Luna adalah gadis tercantik di seluruh negeri. Kami tidak habis pikir apa yang dilihatnya dari ayahmu sehingga ia mengejar-ngejar Lauriel setengah mati hingga menyamar menjadi lelaki selama puluhan tahun hanya agar bisa berada di dekatnya di atas kapal," kata Neo sambil melirik Lauriel dengan jenaka.     

Suasana ruangan yang tadinya terasa mendung, sekarang berubah menjadi lebih cerah. Luna selalu membawa kegembiraan di tengah orang-orang yang didatanginya, dan tidak terkecuali sekarang. The Wolf Pack mengenang gadis itu dengan hati yang hangat.     

"A... apa? Ibuku mengejar-ngejar ayahku?" tanya Nicolae keheranan. "Sampai menyamar menjadi laki-laki? Kok bisa?"     

"Putri Luna itu seorang petualang. Dia jago berkelahi dengan pedang dan kemampuan memanahnya luar biasa, itulah yang membuat Bos Lauriel mau menerimanya bergabung sebagai anggota The Wolf Pack. Setelah bertemu ayahmu di pesta ulang tahunnya, Putri Luna bertekad untuk menaklukkan hati Lauriel. Ia tidak menyangka perlu waktu puluhan tahun bagi Bos Lauriel untuk menyadari perasaannya sendiri dan kemudian barulah ia mengejar ibumu." Endo menambahkan.     

Nicolae merasa terharu. Pelan-pelan ia mulai melihat sosok wanita luar biasa yang telah melahirkannya ke dunia ini. Ia sungguh berharap dapat mengenal wanita itu lebih jauh.     

"Sepertinya Ibu memang wanita yang hebat. Sayang sekali aku tidak dapat membayangkan bagaimana wajahnya," kata Nicolae pelan. "Zaman dulu belum lazim mengambil foto, dan kalaupun ada tentu sudah tidak ada yang tersisa akibat perang."     

Lauriel menjadi murung mendengarnya. Bukan hanya ia berharap Nicolae dapat mengenal wajah ibunya, tetapi ia sendiri merasa sedih karena setelah hampir 100 tahun, pelan-pelan ingatannya akan wajah Luna pun mulai memudar.     

Ia tidak memiliki foto atau lukisan kekasihnya itu dan setelah berjuang menyimpan ingatannya akan wajah Luna, setelah hampir 100 tahun ia harus menerima kenyataan menyedihkan bahwa ia pun sudah tidak terlalu mengingat bagaimana wajah gadis itu.     

"Ayah pun sudah tidak mengingat wajah ibumu," gumam Lauriel, "Aku hanya mengingat sepasang mata ungunya yang indah ... dan rambutnya yang keunguan."     

"Ungu memang ciri keluarga Linden," kata Petra mengangguk. "Mungkin kalau Nicolae melihat Putri Portia, dia bisa membayangkan bagaimana penampilan Putri Luna, mereka punya kemiripan. Lagipula mereka kan memang sepupu."     

Nicolae sudah mendengar siapa Ned dan Portia sebelumnya, tetapi ia baru mengetahui bahwa Portia adalah sepupu ibunya. Dalam hati ia tidak ingin melihat Portia, karena bagaimanapun Portia bukanlah Luna. Ia tak ingin justru menjadi bertambah rindu kepada ibunya yang belum pernah dilihatnya itu.     

"Tidak apa-apa. Mungkin lebih baik kalau aku tidak usah bertemu Portia," kata Nicolae sambil tersenyum tipis. "Mmm... bagaimana kalau kita lanjutkan membuat rencana untuk menemukan Rhionen Assassins? Aku bisa membuatkan sketsa kedua anggotanya dan mencari mereka. Setelah menginterogasi keduanya, kita bisa mendapatkan informasi tentang yang lain."     

Ia telah melihat betapa ekspresi Lauriel berubah sedih saat nama Luna disebut-sebut, karenanya Nicolae ingin mereka berhenti membicarakan ibunya. Ia melirik ayahnya dan merasa haru karena ayahnya sangat mencintai ibunya, bahkan setelah ratusan tahun.     

Dalam hati ia bertanya-tanya apakah ia memiliki cinta sebesar itu kepada seorang wanita. Saat ini ia menyukai Aleksis karena gadis itu sangat menyenangkan dan mengagumkan, tetapi ia tidak tahu apakah perasaannya kepada Aleksis sedalam perasaan Lauriel kepada Luna.     

"Baiklah, kita bisa gunakan caramu," Lauriel mengangguk setuju. "Aku juga pernah bertemu Takeshi dan Mischa. Aku bisa membantumu. Sementara yang lain bisa mulai menyusup ke Rhionen Industries, karena sekarang sudah jelas bahwa keduanya berhubungan. Aku ingin tahu siapa Alaric Rhionen itu."     

Nicolae telah memberi tahu Lauriel bahwa Alaric Rhionen telah menghubunginya untuk mencari Aleksis, dan kemungkinan dialah yang disebut Pangeran Siegfried oleh Aleksis, karenanya sekarang Lauriel mengincar Alaric untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya yang mengakibatkan semua masalah yang menimpa Aleksis sekarang dan bahkan kematian Kurt.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.