The Alchemists: Cinta Abadi

Membubarkan Rhionen Assassins.



Membubarkan Rhionen Assassins.

0Sebelum pergi ke Berlin Caspar mempercayakan Aleksis kepada Nicolae, karena ia mengetahui pemuda itu adalah dokter seperti dirinya, dan itu membuat Nicolae merasa sangat tersanjung. Ia berjanji akan menjaga Aleksis sebaik-baiknya.     

Tempat di helikopter medis terbatas karena ada berbagai peralatan penunjang kehidupan dan dokter-dokter yang menangani Aleksis, sehingga hanya Nicolae yang mendampingi gadis itu. Finland, Terry, dan Lauriel ikut di helikopter berikutnya bersama Kara yang sudah tiba menjemput mereka di bandara.     

Lauriel yang sama kuatirnya dengan Finland berusaha tidak menunjukkan perasaan cemasnya di wajahnya, karena ia tidak ingin Finland tambah kuatir. Ia berusaha memasang ekspresi tenang.     

Ia belum pernah mengetahui ada manusia abadi yang dapat sembuh setelah mengalami cedera parah hingga melumpuhkan tubuh, tetapi secara teori dengan kemampuan gen sempurna mereka yang akan terus menerus beregenerasi - maka seharusnya tubuh mereka akan dapat menyembuhkan diri sendiri dan memperbaiki cederanya dari dalam.     

Masalahnya sekarang adalah seberapa cepat tubuh Aleksis akan dapat memulihkan diri ...     

Mungkin akan perlu waktu bertahun-tahun, atau lebih ...     

Lauriel mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Finland yang duduk di seberangnya.     

"Aleksis akan baik-baik saja," katanya pelan sambil menatap sepasang mata Finland yang sudah bengkak karena menangis. "Perlu waktu, tapi sebagai orang abadi, waktu ada di tangan kita."     

Terry yang duduk di samping Finland mengangguk membenarkan kata-kata Lauriel dan mengusap-usap punggung ibunya, ikut menenangkan. Ia tahu Finland dulu hidup menderita bersama Aleksis selama dua tahun saat berpisah dari Caspar dan hubungan batin antara ibu dan putrinya itu sangat dekat, jauh lebih dekat daripada hubungan batin antara Finland dengan ia dan adik-adik lelakinya.     

Karenanya Terry sadar betapa beratnya hal ini bagi Finland, melihat anak yang sangat disayanginya berada di ambang kematian. Terry tak dapat berbuat apa-apa selain memberikan dukungan sebisa mungkin. Apalagi ia juga sadar bahwa insiden yang menimpa Aleksis ini sebagian adalah akibat perbuatannya yang mengisengi Rosemary waktu itu ...     

Ugh, ia bersumpah, tidak akan lagi berbuat hal seperti itu dan mempermainkan perempuan walau hanya iseng. Ia tidak pernah berniat jahat kepada mereka. Terry sangat terbiasa dikagumi gadis-gadis dan hal itu membuatnya bosan. Itu saja.     

Ia belum pernah menemukan perempuan yang sungguh bisa menarik hatinya. Tetapi ia berjanji apa pun yang terjadi, dan sebosan apa pun dirinya, ia takkan bermain-main lagi dengan perasaan perempuan. Ia merasa kecelakaan yang menimpa Aleksis adalah hukuman karma baginya.     

Terry merasa hukumannya sudah cukup dan ia mengerti kesalahannya. Ia akan berubah.     

***     

Di helikopter medis, Nicolae mengamat-amati wajah Aleksis yang terbaring diam di tempat tidur dengan ventilator dan infus pada tubuhnya.     

Gadis ini cantik sekali, dan tidurnya terlihat sangat damai, pikirnya. Seketika Nicolae teringat pada dongeng Putri Tidur. Ia sudah sering melihat pasien koma, tetapi ekspresi mereka semuanya seperti mati, cukup membuat jerih. Aleksis terlihat seolah ia sedang menikmati tidur siang yang menyenangkan. Bibirnya yang indah terbuka sedikit dan membuat dada Nicolae berdebar keras sekali.     

Ia harus menahan diri untuk tidak menyentuh bibir yang menawan itu...     

Ia sudah menyukai gadis ini dari sejak pertama Aleksis memeluknya dari belakang dan memanggilnya Pangeran Siegfried. Karena wajah mereka yang sangat dekat dan mata mereka bertatapan, ia dapat melihat betapa cantiknya Aleksis di balik penampilan lusuh dan kunonya.     

Ketika mereka bertemu lagi di depan lift Hotel Continental dan Aleksis berpenampilan biasa (karena ia menyamar sebagai pelayan), gadis itu terlihat jauh lebih cantik lagi dan ia semakin terpesona, lalu saat Aleksis masuk di kelas yang dibimbingnya dan dengan sangat cerdas gadis itu dapat menerangkan berbagai teori penemuan dan teknologi, kemudian mereka bertemu lagi di kafetaria saat Aleksis tiba-tiba mengubah penampilannya seperti supermodel dan menjadi ratu lebah yang baru.. Nicolae hampir tak bisa bernapas karena ia sangat terpesona.     

Tetapi lebih dari sekadar penampilan fisik Aleksis yang rupawan, ia terpesona oleh sikap Aleksis yang ringan, otaknya yang cerdas, dan gerak-geriknya yang mengejutkan seperti badai. Nicolae begitu menyukai Aleksis hingga ia rela melakukan apa pun demi gadis itu, termasuk melindunginya berkali-kali tanpa mempedulikan keselamatannya sendiri.     

Ia sungguh beruntung karena Aleksis ternyata adalah anak angkat ayahnya sendiri, dan mereka memiliki hubungan yang sangat erat. Lauriel terlihat sangat mendukung Nicolae untuk mendapatkan hati Aleksis, dan kini sepertinya Caspar pun memberikan restu, dilihat dari sikapnya kepada Nicolae sejak tadi pagi, dan bagaimana ia mempercayakan Aleksis kepada Nicolae untuk dijaga selama Caspar tidak ada.     

Saat mengamati Aleksis kembali, pandangan Nicolae tertumbuk pada kalung kulit dengan liontin logam yang melingkari leher gadis itu.     

Ia ingat Terry mengatakan bahwa Aleksis tidak menyukai perhiasan. Berarti kalau sampai gadis itu mengenakan kalung ini, benda itu memiliki arti penting baginya.     

Apakah ... apakah ini kalung pemberian Pangeran Siegfried?     

Sejauh apakah hubungan keduanya?     

Nicolae mengeluarkan ponselnya dan membaca lagi pesan dari Alaric Rhionen yang memintanya mencari Aleksis.     

Dari nada pesannya, Alaric tidak terkesan memiliki niat jahat kepada Aleksis. Ia sungguh-sungguh terdengar kuatir akan keselamatan Aleksis.     

Nicolae menghela napas. Mungkin Alaric pun benar-benar jatuh cinta kepada Aleksis. Kenapa tidak? Aleksis adalah gadis yang luar biasa. Tidak mustahil pimpinan Rhionen Assassins yang terkenal kejam itu memang jatuh cinta kepadanya dan melakukan apa saja untuknya. Ia bahkan mengirim dua assassins terbaiknya untuk melindungi Aleksis. Dan saat ada mafia yang mengganggu Aleksis, ia mengirim pembunuh untuk menghabisi kelompok itu.     

Sebagai seorang pria yang sedang jatuh cinta, Nicolae merasa bersimpati kepada Alaric, karena ia mengerti apa yang dirasakan pria itu. Mungkin sebaiknya ia memberi tahu Alaric apa yang terjadi ...     

Ia melihat jam dan menoleh ke luar jendela. Akhirnya Nicolae memutuskan untuk membalas pesan Alaric Rhionen setelah mereka mendarat dan ia mengaktifkan koneksi ponselnya.     

***     

Kesepuluh orang yang hadir tampak khimad mendengarkan Alaric. Pria itu duduk di kursi kerjanya dengan wajah yang tenang seperti biasa. Ekspresi murung yang tadi pagi sempat mereka tangkap dari dirinya kini telah hilang. Ia kembali seperti Alaric Rhionen yang mereka kenal, pimpinan mereka yang berwajah teduh dan tidak mudah ditebak. Selain mereka, ada lima orang lain yang ikut bergabung lewat mode konferensi dari Amerika dan Australia. Semuanya memperhatikan Alaric lekat-lekat, penasaran tentang apa yang akan disampaikannya.     

"Aku mendirikan Rhionen Assassins 40 tahun yang lalu," kata Alaric memulai sambutannya.     

Terdengar desahan kaget di sana-sini. Rupanya tidak semua anak buahnya mengetahui informasi ini. Alaric hanya memandang mereka bergantian sambil tersenyum.     

"Aku memang selalu mengatakan kepada kalian bahwa Rhionen Asassins didirikan oleh ayahku, dan kini ia telah mengundurkan diri dari kehidupan duniawi, tetapi yang sebenarnya akulah Jett Rhionen sendiri, tidak pernah ada orang lain. Aku dulu bekerja sendirian ... Aku menikmati profesi ini karena aku memang membenci manusia dan aku hanya mencari alasan untuk membunuh." Ia mengangkat bahu, "Kurasa itu kalian sudah tahu."     

Mereka mengangguk, tetapi wajah-wajah mereka masih tak dapat menyembunyikan kekagetan.     

"Aku mulai mengumpulkan tim 35 tahun yang lalu dan sudah banyak anak buahku yang datang dan pergi, baik mereka pensiun ataupun mati dalam tugas. Aku juga pelan-pelan bertemu sebagian dari kalian. Pavel sudah bersama denganku untuk waktu yang paling lama. Aku juga bertemu Mischa, Takeshi, Rosalind, dan Kai sewaktu kalian masih kecil dan mengangkat kalian sebagai anak-anakku ... sehingga kini kalian menjadi bagian dari keluarga Rhionen Assassins. Kalian adalah keluargaku ..."     

Keempat anak angkat Alaric Rhionen mengangguk pelan.     

"Aku tidak mengizinkan anak-anak angkatku memanggilku ayah, karena aku tidak ingin mengambil risiko terlalu dekat dengan kalian dan menyakiti diriku sendiri," Alaric melanjutkan kata-katanya. "Aku juga merekrut para pembunuh terbaik dunia untuk bergabung dalam kelompok kita, dan selama puluhan tahun ini kita telah berjaya dan menikmati reputasi sebagai organisasi pembunuh terbaik dan paling rahasia di dunia. Kalian sangat setia kepadaku, bahkan kalian tidak pernah mempertanyakan kenapa aku tidak juga menua. Aku sangat menghargai itu. Aku sangat menghormati kalian semua dan menurutku sekarang sudah waktunya aku membebaskan kalian untuk hidup sendiri dan meninggalkanku. Aku akan membubarkan Rhionen Assassins dan aku minta kalian untuk pergi sejauh mungkin dariku dan menyembunyikan diri."     

Seketika wajah-wajah mereka terlihat kaget.     

"Ada apa? Mengapa kami harus pergi sejauh mungkin? Apa yang terjadi? Mengapa Tuan harus membubarkan kelompok kita?" tanya Mischa keheranan. "Aku tidak mengerti."     

Alaric tahu mereka tidak akan mengerti, tetapi ia tidak mau menjelaskan alasannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.