The Alchemists: Cinta Abadi

Nicolae Curiga



Nicolae Curiga

0Aleksis membelalakkan matanya lagi mendengar pertanyaan Nicolae yang tak terduga itu. Memangnya kenapa kalau pengawalnya adalah Rhionen Assassins? Ia akan pura-pura tidak mengerti.     

"Iya... kekasihku yang satu itu sangat mencemaskan keselamatanku, sampai dia menyewa orang terbaik untuk mengawalku..." kata Aleksis tanpa rasa bersalah. "Kau juga sangat mengkuatirkanku kan kemarin sampai mempertaruhkan nyawamu menghadapi mereka. Apa bedanya kau dengan dia? Anggap saja aku beruntung dikelilingi pria-pria baik seperti kalian... hahaha..."     

Sascha dan Carl tampak cegukan mendengar kata-kata nona besar mereka. Tetapi dalam hati keduanya juga sekarang menjadi penasaran, siapa gerangan kekasih nonanya itu hingga mampu menyewa pembunuh terbaik dunia hanya untuk menjadi pengawalnya. Mereka hanya tahu Aleksis menyebutnya sebagai Pangeran Siegfried.     

Nicolae tampak mempelajari wajah Aleksis baik-baik, berusaha mencerna ucapannya barusan.     

"Kau tahu nggak sih, siapa Rhionen Assassins itu?" tanyanya dengan nada sangat serius.     

Aleksis menggeleng, "Aku tahu sedikit dari pembicaraan Papa dan Paman Rory... Tapi tidak tahu banyak. Aku juga tidak bisa menemukan informasi tentang mereka di mana pun."     

Nicolae menggeleng-geleng. Ekspresinya yang biasanya selalu tampak santai dan ceria kini terlihat gelap. "Mereka itu sangat berbahaya... tidak kenal ampun, dan misterius. Kalau saja kau tahu siapa korban-korban mereka..."     

Sekarang giliran Aleksis yang keheranan, "Aku saja tidak bisa menemukan info apa pun tentang mereka, dan aku punya akses yang sangat luas.... kok kau sepertinya tahu banyak tentang mereka?"     

Nicolae tidak menjawab. Ia masih membayangkan pertemuannya dengan Mischa dan Takeshi kemarin. Sebenarnya bisa dibilang ia beruntung karena Takeshi menganggap remeh dirinya di awal pertarungan sehingga menjadi lengah dan bisa ia lumpuhkan dengan mudah. Mischa sendiri saja tak bisa ia kalahkan, keduanya sama-sama terluka.     

Ia tak dapat membayangkan kalau kemarin Takeshi membantu Misca, mereka dapat langsung membunuhnya di tempat. Kalau itu sampai terjadi, ia takkan pernah bertemu ayahnya, dan kematiannya akan menjadi sia-sia, akibat kesalahpahaman saja.     

Semua penelitian dan proyek yang dikerjakannya di Singapura selama ini juga akan berakhir percuma. Ugh... semua karena kesalahpahaman.     

"Kenapa kau bisa tahu banyak tentang Rhionen Assassins?" tanya Aleksis sekali lagi. Ia harus mengorek keterangan dari Nicolae dan mencari tahu sejauh apa ia mengetahui informasi tentang Alaric.     

"Hmm... aku sudah lama menyelidiki mereka," Nicolae akhirnya menjawab. "Rhionen Assassins tidak bisa dikontrak untuk menjadi pengawal, kecuali..."     

"Kecuali apa?" tanya Aleksis sambil membuka matanya lebar-lebar.     

"Kecuali kalau kekasihmu adalah pimpinan Rhionen Assassins sendiri," jawab Nicolae tegas. Ia menatap Aleksis dengan pandangan menyelidik, berharap menemukan jawaban dari gadis itu, "Apakah itu benar?"     

Carl dan Sascha seketika menahan napas mendengar kata-kata Nicolae. Keduanya saling pandang, lalu menatap Aleksis dari kaca spion dengan wajah syok. Mereka tidak bisa percaya pendengaran mereka sendiri barusan.     

Benarkah nona besar mereka punya hubungan dengan pimpinan Rhionen Assassins? Ini sungguh mengejutkan!     

Aleksis balas menatap Nicolae dengan berani. Nicolae sangat pintar dan tidak pernah berputar-putar, ia langsung bicara blak-blakan apa yang ia pikirkan. Dalam hal ini ia mirip dengan Aleksis sendiri yang sangat terbuka dan blak-blakan.     

Akhirnya Aleksis mengangguk. "Kau benar. Aku punya hubungan baik dengan pimpinan Rhionen Assassins. Kami punya hubungan yang rumit. Ia bukan orang jahat."     

"Bagaimana bisa kau bilang dia bukan orang jahat? Kau tahu sudah berapa orang yang dibunuhnya??" tanya Nicolae dengan tidak sabar. Ia sebenarnya terpukul saat mendengar jawaban Aleksis. Ia tak menyangka saingannya adalah orang yang demikian berbahaya. Ia tadinya tidak mau berurusan langsung dengan Rhionen Assassins, tetapi kini rasanya ia sudah tidak punya pilihan.     

"Aku tidak tahu apa yang dia lakukan kepada orang lain, tetapi ia baik kepadaku...!" tukas Aleksis. Ia tahu Alaric melakukan banyak hal yang tidak dapat diterima manusia awam, tetapi itu karena ia tumbuh sendirian di jalan yang salah dan ia mengalami banyak kepahitan dalam hidupnya.     

Alaric yang asli sebenarnya sangat baik dan lembut, hanya saja dirinya yang sebenarnya tersimpan jauuuhhh di dalam sumur kehidupannya yang gelap. Aleksis masih berharap suatu kali ia akan dapat menjangkau Alaric yang sejati, dan menariknya naik ke atas untuk melihat cahaya dan mengubah pandangannya terhadap manusia.     

Nicolae memandang Aleksis dengan sedih, "Kau sudah dicuci otak olehnya. Dia itu pembunuh... Bukan hanya di Rhionen Assassins, ia kemungkinan juga bertanggung jawab atas krisis psikologi tujuh tahun lalu di mana terjadi kasus bunuh diri massal. Aku tak percaya kau bisa bilang dia baik...."     

"Sudah kubilang, aku tidak tahu apa yang dia lakukan kepada orang lain... yang jelas kepadaku dia baik sekali. Lalu aku harus bagaimana? Membencinya karena berbagai tuduhan yang aku tidak bisa buktikan kebenarannya? Faktanya adalah ia telah menyelamatkanku tiga kali... Aku berutang budi kepadanya dan ia memperlakukanku dengan sangat baik..." kata Aleksis berkeras.     

"Uhm... itu benar, sepengetahuan kami Pangeran Siegfried memang telah beberapa kali menyelamatkan Nona. Dia tidak pernah menyakiti Nona." kata Carl menambahkan. Ia tak ingin melihat Nonanya didesak terus oleh Nicolae, dan dalam hati ia justru mengagumi kenyataan bahwa sang Pangeran Siegfried yang dicari Nonanya selama ini adalah orang yang sangat berpengaruh.     

"Pangeran Siegfried?" Tiba-tiba Nicolae merasa luka di bahunya kembali terasa sakit. Hmm... bukan.. ini bukan rasa sakit fisik karena luka tembakan MIscha, tetapi dadanya yang sakit karena mengetahui gadis yang ia sukai ternyata sudah menemukan orang yang dicarinya.     

Kemarin-kemarin saat Aleksis salah mengira ia sebagai Pangeran Siegfried dan memeluknya, ia mengira itu hanya kesalahpahaman dan orang yang bernama Siegfried itu tidak ada. Kini ia sadar bahwa orang itu memang ada dan Aleksis sudah bertemu dengan yang asli.     

Dan ada kemungkinan si Pangeran Siegfried ini adalah pimpinan Rhionen Assassins.     

"Oh... maksudmu pasti tato naganya...." gumam Nicolae kemudian. Ia baru menyadari hubungan antara pangeran pembunuh naga dan level assassins tertinggi di Rhionen Assassins itu. Tanpa sadar Nicolae memegang dadanya, seolah menahan sakit akibat lukanya, padahal ia menahan kesedihan akibat informasi yang diterimanya hari ini.     

Aleksis pasti sangat menyukai Pangeran Siegfried itu, hingga ia menamai anjingnya Pangeran Siegfried Kecil, mencarinya ke Singapura seperti ini, dan bahkan menyembunyikan semua dari keluarganya, karena ia tahu pasti reputasi buruk Rhionen Assassins akan membuat keluarganya menentang hubungan mereka.     

Ia tidak tahu sejauh apa hubungan Aleksis dan Siegfried itu. Aleksis baru seminggu di Singapura, tidak mungkin sudah terlibat cukup jauh dengan pria itu, pikirnya.     

Tetapi tidak mungkin juga mereka tidak punya hubungan yang dekat, karena jelas-jelas ia mengirimkan dua pembunuh terbaiknya untuk melindungi Aleksis...     

Aleksis menatap Nicolae dengan wajah memohon, "Tolong, jangan bilang kepada Paman Rory... aku tak mau Paman cemas. Pangeran Siegfried itu baik kepadaku. Dia tidak akan menyakitiku."     

Nicolae tidak menjawab. Ia lalu mengeluarkan tablet dari tasnya dan pura-pura tidak mendengarkan Aleksis. Dengan lincah ia mengutak-atik sesuatu di tabletnya lalu memberikannya kepada Carl di kursi depan.     

"Aku sudah mengumpulkan gambar dari semua kamera CCTV yang ada di sekitar kampus untuk mencari dua orang mencurigakan yang kemarin hendak menculik Aleksis. Kalian bisa lihat di 3 gambar ini, wajah keduanya terlihat jelas, juga mobilnya. Sebaiknya nanti begitu mengantar kami ke kampus, kalian urus orang-orang itu."     

"Oh... cepat sekali..." gumam Carl dengan kagum. Ia menerima tablet Nicolae dan memeriksa semua informasinya. "Hmm.. sore nanti kami sudah akan menangkap mereka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.