The Alchemists: Cinta Abadi

Nic dan Si Kembar



Nic dan Si Kembar

0Aleksis tampak tersipu-sipu melihat wajah Nicolae yang memerah. Ia sadar Nicolae masih menyimpan perasaan kepadanya, karena itu ia buru-buru minta diri dari pemuda itu dan menghampiri kakaknya Terry yang sudah menyambar segelas koktail dari nampan pelayan.     

"Hei... berhasil juga kau membujuk Nic pulang," kata Aleksis. Ia memeluk Terry dan mencium pipinya.     

"Tentu saja dia harus pulang, dia kan tidak berulang tahun yang ke-100 setiap tahun," komentar Terry. Ia menghabiskan koktailnya dan mengambil gelas kedua, "Kemana keponakan-keponakanku?"     

Aleksis melihat ke sekeliling dan menyadari kedua anaknya tidak ada bersamanya. "Lho... tadi mereka di sini. Mungkin mereka ke tempat Mama. Akan kucari dulu dua bocah itu."     

Terry mengangguk, "Baiklah. Aku akan temani Nicolae dulu ya, kalau tidak bisa habis dia dirubung gadis-gadis di sana itu."     

Aleksis hanya bisa memandang kakaknya berjalan pergi menghampiri Nicolae yang tampak mulai salah tingkah karena satu persatu gadis cantik undangan pestanya mulai mendekatinya dan berusaha mengajaknya berbincang-bincang. Aleksis hanya bisa tertawa sendiri karena ia tahu Terry yang masih sering bersaing diam-diam dengan Nicolae tentu tidak rela melihat Nicolae menjadi pusat perhatian sendirian.     

Kepopuleran Nicolae di pesta ini bukan hanya semata-mata karena ia tampan, tetapi juga karena mereka mendengar bahwa Nicolae akan diumumkan sebagai pewaris keluarga Medici, salah satu dari 6 keluarga paling terkemuka di klan Alchemists.     

Akhir-akhir ini mulai ada selentingan bahwa Caspar Schneider sudah lama ingin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai ketua klan. Sebagai salah satu senior yang paling tua di klan ia merasa sudah saatnya anak muda yang naik dan menjadi pimpinan.     

Karena Aldebar, adiknya, lebih menyukai menjadi ilmuwan, maka kemungkinan ia akan menyerahkan kedudukan sebagai ketua kepada generasi di bawah mereka. Sementara hingga kini Caspar masih belum mengumumkan anak-anaknya sendiri, maka kandidat kuat adalah para anak dari keluarga utama yang lain.     

Ned dan Portia masih belum memiliki anak, Andrew Flamel dan istrinya tidak populer di kalangan anggota klan dan anak-anak mereka tidak terlalu disukai. Keluarga Meier telah kehilangan Alexei karena ia sudah dihukum menjadi manusia biasa.     

Keluarga-keluarga lainnya tidak terlalu memiliki pengaruh sebesar kelima keluarga tersebut. Kalau memang Lauriel mempunyai anak dan hari ini ia akan mengumumkannya, maka anak dari Lauriel Medici itu akan menjadi kandidat kuat sebagai ketua klan.     

Mereka tidak sabar melihat seperti apakah pewaris keluarga Medici itu. Dan kini setelah melihat sendiri seperti apa penampilan Nicolae, banyak gadis yang segera jatuh cinta kepadanya. Bayangan menjadi pewaris keluarga Medici bersamanya dan kemudian menjadi istri ketua klan sungguh membuat banyak gadis tergoda.     

Banyak di antara mereka yang dengan semangat segera memburu Nicolae begitu gadis cantik yang tadi dipeluknya meninggalkan Nicolae. Aleksis belum diperkenalkan oleh ayahnya kepada umum sehingga mereka tidak mengetahui bahwa Aleksis adalah putri ketua klan saat ini.     

"Ahhh... jadi kau adalah anak Lauriel Medici yang terkenal itu. Aku dengar kau suka bertualang ya? Ke mana petualanganmu yang terakhir?" tanya seorang gadis yang cantik sekali dengan tubuh mungil yang indah, rambut panjang berwarna platinum, dan penampilan seperti seorang putri. "Oh, ya, aku sampai lupa memperkenalkan namaku. Aku adalah Kit Blue. Keluargaku tinggal di Eslandia. Kalau kau sedang lewat sana, kau harus mampir. Kami punya hotel es yang terkenal di sana."     

"Oh, wow... keren sekali," Nicolae tampak terkesan. "Aku sudah pernah ke Eslandia tapi belum pernah mencoba menginap di hotel es. Mungkin awal tahun depan aku kembali untuk melihat aurora."     

"Wahh... kau harus berjanji untuk mampir. Aku akan dengan senang hati menjadi pemandu wisatamu." Wajah Kit tampak berbinar-binar.     

Ketika Terry datang menghampiri Nicolae, rombongan mereka menjadi semakin besar. Hampir semua anak muda dan single yang hadir di sana mengerumuni Nicolae dan Terry untuk mendengarkan kisah petualangan mereka.     

Suasana pesta bertambah meriah sejak kehadiran kedua pemuda itu, hingga Lauriel menjadi enggan untuk mengakhirinya. Tetapi matahari perlahan-lahan mulai tenggelam dan ia sadar ia harus segera mengumumkan Nicolae secara resmi dan kemudian menutup acaranya.     

"Aleksis, bisa kau tolong panggilkan Nico ke sini?" pinta Lauriel kepada Aleksis yang kembali diekori kedua anaknya. "Aku akan segera mengumumkan pewaris keluarga Medici dan menutup acara ini."     

"Baik, Paman." Aleksis berjalan menghampiri kerumuman anak-anak muda yang sedang mendengarkan cerita Terry yang berapi-api tentang bagaimana mereka memanggil elang di Mongolia. Ia hendak menyela kakaknya agar berhenti bercerita supaya ia bisa memanggil Nicolae keluar, tetapi belum sempat ia mengatakan sesuatu, Kit telah memanggil Aleksis.     

"Hei... kau yang di sana, tolong bawakan minuman lagi ya..." seru Kit kepada Aleksis. Ia melihat dari awal pesta gadis itu terus memberikan instruksi kepada para pelayan, dan tadi sempat memeluk Nicolae ketika pemuda itu baru datang, Kit mengira Aleksis bekerja untuk keluarga Medici.     

Ia sangat kesal melihat seorang staf biasa berani-beraninya memeluk anak tuan rumah dan kini ia ingin memberi Aleksis pelajaran agar gadis itu tahu diri, bahwa kedudukannya walaupun lebih tinggi dari pelayan tetap saja hanya pelayan alias staf keluarga Medici.     

Aleksis tertegun mendengar perintah yang diucapkan dengan nada memerintah dan merendahkan itu. Untuk sesaat ia tidak tak dapat berkata apa-apa. Tidak pernah seumur hidupnya ada orang yang berani memerintahnya seperti ini.     

"A... apa kau bilang?" Akhirnya Aleksis menemukan suaranya.     

"Kau ini tuli, ya? Baiklah aku akan bicara lambat-lambat agar kau bisa membaca bibirku. Ambilkan. minuman. lagi. Itu tugasmu, kan?" seru Kit dengan tidak sabar.     

Ketika Nicolae mendengar nada tinggi pada suara Kit, ia segera menoleh untuk melihat kepada siapa gadis itu berbicara dan Nicolae menemukan Aleksis yang tampak shock. Aleksis begitu kaget dan sekaligus geli melihat ada tamu yang begitu berani menghinanya di depan banyak orang.     

Dia adalah putri ketua klan, Caspar Schneider, dan anak angkat tuan rumah pesta, Lauriel Medici. Tidak seorang pun berani berbicara kasar kepadanya seumur hidupnya.     

"Hei... ada apa? Kau mencariku?" tanya Nicolae sambil buru-buru menghampiri Aleksis. Untuk sesaat ia terpaku. Ia telah melihat dua orang bocah berwajah serupa yang mengekor di belakang Aleksis.     

Oh... ini pasti kedua anak kembar Aleksis...     

Tanpa sadar Nicolae sudah duduk berlutut agar sejajar dengan kedua bocah itu dan memeluk mereka bergantian.     

"Astaga... kalian sudah besar. Kalian cantik sekali." Entah kenapa ia sama sekali tidak merasa kaku saat memeluk kedua anak itu. Rasanya akrab sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.