The Alchemists: Cinta Abadi

Siapa mengincar Billie Yves?



Siapa mengincar Billie Yves?

0Serentak terdengar jeritan para wanita di parkir basement, kecuali Marion yang sudah menghilang di balik sebuah mobil dengan menarik tangan Jean. Endo buru-buru memeriksa kondisi saudara kembarnya yang terduduk di lantai sambil memegangi bahunya yang mengeluarkan darah cukup banyak. Ia tadi refleks menghadang jalannya peluru yang mengincar Billie Yves dan akibatnya ia yang terluka.     

Billie berada di sampingnya dengan wajah pucat dan napas tersengal-sengal ketakutan. Dua orang pengawal pribadi Billie segera berpencar dan mencari asal datangnya tembakan. Asisten dan manajer Billie meniarapkan diri di lantai dengan ketakutan.     

Beberapa detik setelah penembakan itu, Jean sudah dapat mengatasi kekagetannya. Ia buru-buru mendatangi Billie dan memeriksa keadaannya.     

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan nada kuatir. Billie menatapnya dengan wajah berlinang air mata dan menggeleng. Jean segera memeluknya dan menenangkannya. Siapa pun orangnya yang hampir bersentuhan dengan maut pasti akan merasakan ketakutan yang amat besar, karena pada dasarnya semua manusia takut mati.     

Billie Yves memiliki sangat banyak penggemar dan ada saja satu dua yang mengalami gangguan mental dan menjadi penguntit, sehingga ia mempekerjakan pengawal pribadi yang melindunginya kemana pun ia pergi. Selama beberapa tahun terakhir tidak pernah lagi terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan sehingga mereka mungkin mulai menjadi lengah.     

Max, kepala keamanan Billie tampak sangat menyesalkan hal ini. Ia memanggil sebagian anak buahnya yang berkoordinasi dengan kepolisian dan satuan pengamanan stadium untuk segera menutup akses keluar masuk agar mereka dapat menemukan pelaku penembakan itu.     

"Kau bisa membawa Billie pulang? Biar aku bawa Neo ke rumah sakit," kata Endo dengan cepat. Ia memapah adiknya dan segera menuju mobil terdekat lalu membaringkannya di kursi belakang.     

Jean mengangguk. Ia menarik Billie bersembunyi ke balik sebuah mobil dan setelah memastikan keadaan aman ia memberi tanda agar Billie mengikutinya sambil merunduk ke mobil yang dibawanya dari hotel. Setelah kunci pintu terbuka ia dan Billie masuk dan segera bersiap keluar dari situ.     

"Uhm ... sebentar," Jean mengambil ponselnya dan menelpon Marion. Ugh... gadis itu tidak juga mengangkat teleponnya setelah belasan deringan. Jean menjadi bingung. Ia mencoba menelepon lagi tetapi ponsel Marion malah mati.     

"Kau menelepon siapa?" tanya Billie.     

"Temanku. Uhm... sebaiknya kita segera pergi dari sini, dia bisa menjaga dirinya baik-baik." Jean sangat resah tetapi ia memajukan juga mobilnya dan segera keluar dari parkir basement. Mobilnya anti peluru dan ia tidak perlu takut ada serangan berikutnya karena mereka aman di dalam mobil dan para petugas keamanan sudah langsung bergerak menyisir sepanjang area parkir.     

Tidak jauh dari situ Rosalind melepaskan sarung tangannya sambil menggeleng-geleng cemberut. Ia membungkus pistolnya dengan kedua sarung tangan itu lalu melemparkannya ke tong sampah. Takeshi menatapnya dengan pandangan kecewa.     

"Itu tadi untuk apa?" tanya Takeshi dengan suara datar.     

Rosalind menjawab masih dengan bibir mengerucut. "Untuk membuktikan bahwa aku benar."     

"Aku tidak tahu kau sudah menjadi begini haus darah," kecam Takeshi. "Aku tidak meragukan kata-katamu tadi bahwa dua orang itu bukan orang biasa, kenapa kau merasa perlu membuktikan bahwa kau benar tentang mereka dengan menembaki penyanyi itu?"     

Rosalind hanya mengangkat bahu. Ia berjalan meninggalkan Takeshi yang mengerutkan keningnya keheranan. Ia sudah sangat lama mengenal Rosalind dan saudara angkatnya ini memang memiliki pribadi yang tidak biasa, orang takkan mengira bahwa di balik tubuh mungil dan wajah cantiknya tersimpan gairah membunuh yang kuat.     

Hidupnya dulu sangat keras dan ia menikmati setiap pembunuhan yang menjadi tugasnya. Di antara mereka ber-15, Rosalind adalah assassin yang memiliki tingkat tugas paling tinggi, hanya karena ia ahli dan menyukai profesinya.     

Takeshi dan Mischa misalnya hanya melakukan pekerjaan sebagai bagian dari bisnis dan selebihnya menghabiskan waktu mereka untuk menikmati hidup. Rosalind hidup untuk pekerjaannya.     

Sambil mengikuti Rosalind yang berjalan santai Takeshi berpikir mungkin penyebab saudara angkatnya itu tiba-tiba membabi buta seperti ini adalah karena ia bosan sebab tidak mendapatkan tugas membunuh selama hampir dua bulan.     

Sejak Rhionen Assassins dibubarkan, praktis mereka tidak lagi menerima klien. Di antara semua assassin yang lain, ini tidak menjadi masalah karena mereka memiliki kehidupan yang dapat mereka jalani. Malahan bagi sebagian di antaranya ini merupakan kesempatan bagus untuk pensiun dan memulai hidup baru.     

Hanya Rosalind yang tidak dapat meninggalkan kehidupannya yang lama. Itulah sebabnya ia sangat mendendam kepada Aleksis, yang dianggapnya sebagai penyebab bubarnya kelompok mereka.     

Takeshi dan Rosalind menggunakan alat khusus untuk memantulkan cahaya yang mengaburkan penampilan mereka bila terekam kamera CCTV. Itulah sebabnya keduanya cukup santai berjalan keluar dan kemudian berbaur dengan para penonton yang kini berusaha keluar dari venue tetapi harus menghadapi penggeledahan polisi satu persatu.     

Di gerbang venue yang ditutup polisi terjadi kemacetan dan kerumunan ribuan orang yang panik. Gosip sudah menyebar bahwa terjadi penembakan di dalam parkir basement dan sasarannya adalah Billie Yves. Helikopter pencari berita dan tambahan polisi sudah mengepung lokasi dan membuat suasana tambah heboh.     

Marion sengaja mematikan ponselnya ketika Jean menelepon karena ia tidak ingin diketahui buruannya. Tadi begitu terjadi tembakan dan ia menyembunyikan diri ke balik mobil, Marion segera menghitung arah datangnya tembakan dan buru-buru dengan gerakan sangat ringan tanpa bunyi ia berhasil menemukan Takeshi dan Rosalind.     

Marion sangat murka melihat gadis menyebalkan itu dengan seenaknya dan tanpa alasan yang jelas menembaki Billie Yves hanya untuk membuktikan bahwa Neo dan Endo adalah dua orang yang terlatih. Ia buru-buru mengambil foto dengan ponselnya secara diam-diam ketika Rosalind membuang pistolnya ke tempat sampah lalu dengan mengendap-endap mengikuti mereka.     

Takeshi dan Rosalind bisa jadi merupakan anggota kelompok pembunuh terbaik di dunia, tetapi mereka bukan tandingan Marion yang sudah hidup 100 tahun lebih lama dari mereka dan sudah menguasai berbagai teknik pengintaian dan ilmu bela diri jauh lebih mahir daripada keduanya.     

"Kau akan membayar perbuatanmu kepada Neo, bocah-bocah ..." Marion memaki dalam hati. Ia mengikuti keduanya saat berpura-pura bergabung dengan para penonton lain dan berusaha melewati gerbang yang dikawal polisi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.