The Alchemists: Cinta Abadi

Seandainya saja Aleksis datang...



Seandainya saja Aleksis datang...

0Ritz Gala menjadi perbincangan hangat selama berhari-hari dan seluruh dunia segera mengenal siapa Elios Linden. Semua kagum kepada ketampanannya, pengaruhnya, dan kemurahan hatinya menyumbang uang sejumlah yang sama dengan yang berhadil dikumpulkan Ritz Gala dan tamu-tamunya untuk program penyelamatan bumi.     

Ia segera menjadi tokoh yang dianggap seperti dewa. Ketika orang-orang mencoba mencari foto atau rekaman kehadirannya di acara tersebut, banyak orang harus kecewa karena Splitz telah menghapus dan memblokir semua gambar Elios Linden dari internet.     

Orang-orang yang tidak sempat melihatnya menjadi semakin penasaran ketika mendengar cerita orang-orang tentang penampilannya yang sangat mengesankan.     

"Jadi ternyata Elios Linden itu masih muda? Wahh... sangat mengejutkan."     

"Iya, kami melihat sendiri ia hadir di Ritz Gala, lewat Virconnect, ada puluhan juta orang yang juga melihatnya. Aku tidak bohong."     

"Tapi kenapa tidak ada foto atau rekamannya?"     

"Aku tidak tahu. Mungkin karena beliau menyukai privasi..."     

Alaric tahu sangat penting menanamkan kesan di benak masyarakat tentang dirinya, tetapi ia tidak seperti para politisi yang berkampanye dan menampilkan wajah mereka di setiap billboard dan majalah agar menjadi terkenal.     

Alaric ingin menanamkan pengaruhnya lewat tindak-tanduk dan perbuatannya, bukan wajahnya, karena itulah ia sangat ketat memblokir gambar-gambar dirinya dari internet dan berbagai media.     

Pengaruhnya yang besar dan begitu banyak berita yang ditulis tentang sepak terjangnya, namun tidak disertai gambar dirinya, membuat orang-orang menjadi semakin penasaran terhadap Alaric, membuatnya berubah menjadi semacam mitos di antara masyarakat.     

Elios Linden dan Rhionen-Meier Industries langsung terkenal sebagai tokoh dunia yang peduli pada bumi dan berbagai kampanye penanaman kembali hutan, reklamasi negara pulau-pulau kecil yang sudah mengalami pendangkalan dan terancam tenggelam, konservasi hewan, dll, membuat namanya semakin disegani dan dipuja.     

***     

Nicolae melupakan Elios Linden untuk sementara karena ia disibukkan oleh persiapan acara liburan tahun baru bersama keluarga Schneider. Terry dan kedua adiknya pulang untuk liburan akhir tahun di Swiss bersama keluarganya.     

Terry mampir ke Basel untuk bertemu ayahnya, Marion dan si Monyet Kecil, lalu melanjutkan ke Grindelwald untuk bersama Finland, Caspar, Aleksis dan si kembar, serta London dan Rune. Lauriel dan Nicolae untuk menyusul.     

Aldebar bahkan ikut bergabung tahun ini, menjadikan liburan mereka menjadi lebih istimewa. Finland tak henti-hentinya bersyukur atas sahabat-sahabat dan keluarganya yang kini mengisi hidupnya dengan kebahagiaan.     

Ia tak pernah melupakan masa lalunya sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh dalam kesepian dan tak punya teman. Hanya satu sumber kesedihannya saat ini, yaitu ketidakhadiran Jean. Ia hanya berharap suatu hari nanti Marion akan pulih sepenuhnya dan mau menemui mereka, sehingga Jean dapat kembali berkumpul bersama Finland.     

"Kami akan ke Glasgow tanggal 30 Desember nanti," kata Caspar saat mereka semua berkumpul untuk minum teh sore bersama di perpustakaannya yang sangat besar itu. "Aku tak mau menyinggung Portia dengan tidak datang ke pesta tahun baru mereka. Kabarnya mereka akan mengumumkan pewarisnya tahun ini."     

Lauriel mengerutkan kening mendengarnya. "Mereka sudah punya anak? Cepat juga ya."     

Mereka ingat Portia dan Ned menikah 24 tahun yang lalu setelah menjalin hubungan selama 200 tahun. Mereka tidak mengira dalam waktu singkat keduanya sudah mempunyai anak.     

"Aku juga tidak mau kalah, aku akan memperkenalkan London dan Rune sebagai pewarisku di sana," kata Caspar sambil mengangkat bahu. "Kita lihat, anak siapa yang lebih tampan."     

Finland hanya menepuk bahu suaminya sambil tertawa. Hanya ia yang mengerti bahwa Caspar tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya.     

"Portia tidak mengundangku," kata Lauriel sambil menyesap tehnya.     

"Mungkin dia marah karena kau dulu lupa mengundangnya ke pesta yang kau adakan." Caspar menepuk bahu sahabatnya, "Atau dia mengerti kau memang tidak menyukai keramaian. Kau sungguh-sungguh ingin datang? Datang saja, mereka tak mungkin menolak kehadiranmu."     

Lauriel mengernyitkan keningnya dan terang-terangan menunjukkan rasa tidak suka.     

"Aku tidak menyukai keramaian. Sudah cukup bagiku menghadiri pesta tahun ini."     

"Baiklah, terserahmu saja."     

"Aku lebih suka menghabiskan waktu bersama anak-anak ini," gumamnya, sambil mengusap-usap kepala Altair yang sedari tadi memandangnya dengan penuh perhatian.     

"Haha... baiklah. Kalau begitu aku, Finland dan London beserta Rune saja yang akan pergi." Caspar menoleh ke arah Terry dan Nicolae, "Bagaimana dengan kalian?"     

Nicolae mengangkat bahu. Ia tidak menjawab tetapi jelas terlihat bahwa ia lebih memilih berada di Swiss bersama Aleksis dan kedua anaknya.     

Terry juga menggeleng. "Aku kan bukan anak Paman. Pasti rasanya canggung datang bersama kalian. Nanti saja kapan-kapan kalau ayahku dan Marion sudah bisa bepergian, aku akan datang ke acara klan yang berikutnya."     

Caspar mengerti maksud Terry. Kehadirannya akan menjadi skandal kalau orang-orang tahu bahwa istri ketua klannya memiliki anak dari pria lain, walaupun hanya sebatas DNA, dan tidak ada hubungan romantis sama sekali.     

Akhirnya diputuskan hanya Caspar, istri dan kedua anak lelaki mereka yang akan ke Glasgow untuk menghadiri pesta tahun baru yang digelar Portia.     

Caspar yang sangat over protektif terhadap Aleksis masih tidak mau memperkenalkan anak perempuannya ke publik. Ia takut Aleksis akan kembali diincar oleh para pria tidak bertanggung jawab yang akan menyakiti hati anaknya. Lebih baik nanti, tunggu setelah Aleksis dan Nicolae menikah, pikirnya.     

Sementara Aleksis sendiri sama sekali tidak peduli. Sejak kecil ia tak pernah tertarik dengan acara-acara klan dan ia mengerti betapa ayahnya sangat menyayanginya dan melindunginya dengan segala cara, hingga ia pun tidak terpikir untuk meminta ikut ke pesta tahun baru Portia.     

Padahal situasi akan menjadi sangat lain, seandainya saja Caspar mengajak anak perempuannya, dan memperkenalkannya kepada publik. Karena di pesta Portia, Elios Linden akan diperkenalkan sebagai pewaris keluarga orang tua angkatnya.     

Sepasang suami istri yang terpisahkan oleh takdir ini sama sekali tidak mengetahui bahwa keduanya masih hidup dan masih sangat mencintai kekasih hatinya yang mereka kira telah meninggal.     

Seandainya saja Aleksis datang...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.