The Alchemists: Cinta Abadi

Hari yang sibuk (2)



Hari yang sibuk (2)

"Tuan, semua tamu sudah duduk. Mereka menunggu Tuan untuk memimpin rapat," kata Aleksis ke kepada Alaric. Suaranya diprogram untuk langsung masuk ke sistem komunikasi di telinga Alaric, dan tidak dapat didengar orang di sekitarnya.     

Pemuda itu mengangguk dan berbalik. Saat ia memutar tubuhnya dan menghadap para direktur yang rata-rata berusia antara 40 hingga 50-an itu, mereka akhirnya dapat melihat penampilannya secara seksama.     

Pria ini memang terlihat masih muda, tetapi ada sesuatu pada dirinya yang membuat mereka semua sangat segan. Wajahnya tampan dan penampilannya sama sekali berbeda dengan siapa pun yang pernah mereka lihat.     

Rambutnya yang berwarna platinum keunguan saja sudah membuatnya sangat menarik perhatian, ditambah lagi sepasang matanya yang berwarna biru keunguan, sangat cemerlang dan menatap mereka satu persatu dengan ketajaman seperti elang. Mereka merasa seolah menghadapi orang yang jauh lebih tua dan sangat berwibawa.     

Beberapa orang tanpa terasa kakinya gemetar di bawah meja. Sungguh besar aura memerintah yang ada pada orang di depan mereka ini.     

"Selamat pagi, seperti yang sudah aku sampaikan dalam pertemuan bulan lalu, aku hendak mengundurkan diri dari bisnis dan menikmati hidup." Sophia memulai rapat sambil memandangi satu persatu direksinya.     

Ia menyadari wajah-wajah mereka tampak tegang dan terpesona sekaligus pada kehadiran sepupunya. Hmm... Alaric memang memiliki aura seorang pemimpin yang demikian mencengkram. Sophia sedikit berharap ia bisa mengikuti perjalanan Alaric mulai saat ini, dengan berada di sisinya. Alas, dia sudah harus mengundurkan diri.     

"Perkenalkan, ini sepupuku yang akan mulai memimpin kalian sejak hari ini. Namanya adalah Elios Linden dan mungkin kalian akan menemukan bahwa gaya kepemimpinannya berbeda denganku. Kalian harus siap bekerja lebih keras, karena Elios punya cita-cita yang jauh lebih besar daripadaku. Group Meier akan mencapai puncak yang lebih tinggi, dan aku akan memantau dari jauh dengan penuh semangat." Sophia lalu menoleh kepada Alaric dan mempersilakannya mengambil alih.     

"Terima kasih atas kehadiran kalian. Aku sudah membaca semua profil dan kontribusi kalian masing-masing selama ini." Alaric menatap mereka satu persatu. Wajahnya masih terlihat kalem dan sikapnya lembut seperti biasa, tetapi entah kenapa ekspresinya sama sekali tidak dapat dibaca.     

Ketika ia berbicara, para direktur yang terlihat jauh lebih tua darinya itu merasa seolah mereka sedang dihakimi malaikat di alam baka yang membahas perbuatan buruk mereka di dunia satu demi satu. Sungguh bos baru yang sangat menggetarkan, pikir mereka.     

Tak pernah mereka duga sama sekali ada orang di keluarga Meier yang akan demikian berpengaruh seperti ini. Perlahan-lahan rasa percaya diri di dada mereka semakin membesar. Dengan pemimpin seperti ini, tentu Group Meier akan menjadi jauh lebih maju dari sekarang.     

"Hal pertama yang akan kulakukan setelah menjadi pemimpin Group Meier adalah menggabungkan korporasi kita dengan Rhionen Industries. Aku mau tim legal dan bagian lain yang terkait menyiapkan semua prosesnya. Minggu depan aku mau mendengar kemajuannya."     

Semua direktur itu tampak saling pandang, terkejut mendengar pengumuman yang tiba-tiba ini. Mereka tahu Group Meier telah lama bekerja sama dengan Rhionen Industries dalam dua proyek besarnya, tetapi kemungkinan untuk bergabung begitu saja sama sekali tidak pernah terlintas dalam benak mereka.     

Kalau bergabung, berarti... siapa menguasai siapa? Rhionen Industries saat ini jauh lebih besar dari Group Meier, itu berarti Rhionen Industries yang akan menguasai Group Meier dan dalam restrukturisasi organisasi korporat, kedudukan mereka akan tersingkir oleh orang-orang dari Rhionen.     

Apakah ini benar? Elios Linden baru memimpin Group Meier dan ia pun akan menyerahkan kedudukannya kepada orang dari Rhionen Industries? Mengapa?     

Alaric yang membaca pikiran mereka hanya tersenyum tipis. Ia tahu kekuatiran orang-orangnya.     

"Aku akan makan malam dengan para pemimpin Rhionen Industries malam ini dan membahas detailnya. Namun, satu hal yang kalian tidak perlu kuatirkan, aku akan menjadi pemimpin untuk keduanya. Kalian tidak usah kuatir akan bertemu pimpinan baru."     

Wajah-wajah di sekelilingnya kembali tampak terkejut. Elios Linden juga akan memimpin Rhionen Industries?     

Siapa dia sebenarnya?     

Tanpa mempedulikan suasana heboh yang barusan ditimbulkannya, Alaric mulai memimpin rapat dengan membahas hal-hal penting yang ingin ia sampaikan. Ia tidak punya waktu mengurusi hal-hal remeh dan menjelaskan dirinya kepada orang lain.     

Sophia hanya memperhatikan sepupunya berinteraksi dengan para direkturnya dan tersenyum bangga. Ia sangat yakin nama Group Meier akan menjadi sangat dikenal beberapa bulan ke depan.     

Ia dan Alaric sudah membahas hal ini dan mereka mengadakan perjanjian untuk bekerja sama selama 10 tahun ke depan. Sophia akan menikmati hidup, bersenang-senang dan menggunakan identitas baru, serta menyerahkan semua urusan keluarganya kepada Alaric. Ia hanya akan aktif membantu Alaric di klan saat Alaric berencana mengambil kedudukan sebagai ketua klan Alchemists ketika saat itu tiba.     

Siang ini ia dan Alaric akan makan siang bersama Ned dan Portia serta membahas detail tentang hal itu. Sophia tidak sabar. Ia ingin segera melihat wajah Caspar saat kedudukannya sebagai ketua klan jatuh ke tangan orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.