The Alchemists: Cinta Abadi

L Menghilang



L Menghilang

1Setelah gagal menelepon L, akhirnya London sadar bahwa lagi-lagi ia tidak dapat mengerti L. Baru dua hari yang lalu ia mengira hubungan di antara keduanya sudah membaik. Mereka makan malam bersama di tepi sungai dengan mesra dan bahkan berciuman. L lalu mengizinkannya untuk meneleponnya.     

Tetapi kini sepertinya mereka kembali ke titik nol dan segalanya berantakan. L jelas-jelas menghindarinya dan tidak ingin bicara dengannya. Ia tidak tahu apa kesalahannya dan L tidak bersedia bicara kepadanya untuk menjelaskan apa alasannya menghindari London seperti ini.     

Seandainya ia sekarang di Jerman, London akan buru-buru mendatangi L dan menanyakan langsung kepadanya apa yang terjadi. Tetapi sayangnya ia sedang berada di Singapura. Lebih dari 10.000 kilometer jauhnya dari gadis itu.     

Ia hampir tergoda untuk segera pulang ke Jerman, tetapi akal sehatnya melarang. Ia baru tiba di Singapura dan sudah lama tidak bertemu kakaknya yang sangat ia sayangi. Tentu sayang sekali kalau ia langsung pulang tanpa menghabiskan waktu bersama keluarga Aleksis.     

Akhirnya dengan susah payah ia menahan diri dan tidak menghubungi L lagi selama ia di Singapura. Itu sama sekali bukan yang mudah.     

Ia terpaksa puas dengan laporan-laporan dari anak buahnya bahwa L masih sehat dan tidak kekurangan suatu apa.     

Ia kembali teringat pada misi awalnya untuk menolong gadis itu mencapai mimpinya untuk menjadi artis terkenal. Saat ia mengambil keputusan itu bulan lalu ia mengira melakukannya karena merasa bersalah kepada L. Ia hanya ingin mendukung karier gadis itu dari jauh, dan setelah L sukses, London akan pelan-pelan menghilang dari kehidupannya.     

Kalau ternyata L kembali menghindarinya, maka sebaiknya London kembali pada rencana semulanya dan hanya mendukung karier L tanpa mengharapkan terjadi sesuatu di antara mereka. Sebaiknya ia berhenti mengira bahwa L akan dapat berubah dan menerima cintanya.     

Ia tidak tahu apakah ia sanggup terus-menerus dipermainkan seperti ini oleh L jika ia terus mengejar gadis itu.     

Suatu hari L bisa ketus kepadanya, lalu di hari lain L bisa berubah ramah dan seperti memberi harapan kepada London, bahkan mau diciumnya, dan dua hari kemudian diacuhkan begitu saja.     

London sangat tidak menyukai perasaannya dipermainkan L terus-menerus seperti ini, dan hari ini ia mulai merasa lelah.     

Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti mengejar L. Suatu keputusan yang diambilnya dengan hati sangat berat.     

Ia adalah seorang laki-laki sangat kaya dan terhormat, dan bisa mendapatkan siapa pun yang ia inginkan. Ia tidak boleh membiarkan hatinya dipermainkan seorang perempuan biasa seperti L ini.     

Kalaupun ia ingin menolong L karena ia merasa bersalah atas apa yang telah terjadi di antara mereka dua bulan lalu, ia cukup membantu kariernya saja.     

Dengan pemikiran itu, akhirnya London bicara kepada Alaric dan meminta pertimbangannya untuk memberi kesempatan bagi seorang penyanyi baru yang memiliki suara demikian indah, untuk menjadi salah satu ambassador Virconnect, menggantikan Eilen Mikhailova yang lima bulan lalu sudah dibuang dari Virconnect karena perbuatan tercela yang dilakukannya.     

Alaric hanya tersenyum tipis mendengar permintaan London. Ia kemudian mengangguk. "Aku percaya kepadamu kalau kau bilang suaranya sangat indah. Kau bicara saja dengan Pavel biar dia yang atur semuanya."     

"Ahh... terima kasih banyak," seru London dengan suara penuh terima kasih. "Aku berutang budi kepadamu."     

Alaric hanya mengangguk. Ia mengamati adik iparnya baik-baik. Ia merasa sekarang sudah menemukan jawaban dari pertanyaan London minggu lalu saat ia baru datang ke Singapura.     

Saat itu London bertanya apakah perasaannya kepada L adalah murni perasaan cinta atau karena merasa bersalah telah meniduri gadis itu di bawah pengaruh obat.     

Menurut Alaric, walaupun London belum sepenuhnya menyadari perasaannya sendiri, pemuda itu sesungguhnya benar-benar jatuh cinta kepada L. Ini bukan hanya rasa bersalah, karena London benar-benar melakukan segala hal demi membuat L bahagia, termasuk meminta Alaric untuk memberi kesempatan kepada L untuk menjadi ambassador Virconnect yang akan langsung memastikan gadis itu menjadi seorang superstar.     

***     

Ketika London akhirnya pulang ke Jerman, ia cukup lama berpikir untuk menentukan apakah ia akan menghubungi L atau tidak.     

Gadis itu telah menolak mengangkat teleponnya berkali-kali dan London merasa sedikit sakit hati. Akhirnya, ia memutuskan untuk berusaha melupakan L dan sama sekali tidak berusaha menanyakan kabarnya sedikit pun kepada Jan.     

Pemuda itu berusaha menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dan bahkan mengunjungi kakaknya Terry di New York untuk menghabiskan waktu bersama-sama. Kalau ia sedang teringat kepada L, ia memilih minum wine sendirian atau berbicara dengan para keponakannya di Singapura untuk menghibur dirinya.     

***     

Suatu siang, saat sedang menonton berita di TV, London melihat liputan tentang konser Band Rainfall di Eropa yang sangat sukses dengan penampilan pembuka oleh seorang artis penyanyi pendatang baru yang sangat berbakat. Rangkaian konser Rainfall berakhir minggu ini dan mereka merasa sangat puas dengan antusiasme penonton.     

London sadar artis penyanyi baru yang dimaksudkan itu adalah L. Penampilannya yang demikian mempesona telah membuatnya menjadi sangat terkenal. Album perdananya pun akan diluncurkan minggu ini dan ia mendengar bahwa antusiasme masyarakat sudah demikian tinggi untuk membeli albumnya.     

Dalam hati ia merasa bangga atas pencapaian gadis itu. L memang sangat berbakat dan ia layak memperoleh semua kesuksesan ini. London hanya membantu memberinya kesempatan, tetapi tanpa bakatnya sendiri, semua itu akan percuma.     

Wajah L kemudian  tampil di layar kaca dan London hanya bisa terpaku menatap pemandangan indah itu. L lalu tampil menyanyi dengan suaranya yang menghanyutkan seperti biasa, dan selama beberapa menit London pun membiarkan dirinya hanyut oleh nyanyian L.     

L sudah menjadi terkenal, dan kini ia adalah milik publik, pikirnya. Sebentar lagi pergaulan gadis itu akan semakin luas, dan ia pun akan dapat memperoleh keinginannya untuk mencari laki-laki sangat kaya dan berkuasa untuk menikahinya. Sebentar lagi mungkin berita di TV akan menampilkan siapa pria sangat kaya yang berhasil mendapatkan hati L dan menikahinya.     

Ugh... pikiran itu membuat London resah.     

Di dunia ini hanya sedikit orang yang sama atau lebih kaya dari London sendiri. Seharusnya kalau L tidak begitu saja mencampakkannya bulan lalu dengan menolak telepon-teleponnya, London sudah siap untuk membuka identitasnya kepada gadis itu dan dengan tangan terbuka menerima L yang materialistis, menerima gadis itu apa adanya, karena London sudah menyadari perasaannya sendiri kepada L.     

Tetapi kini ia tidak boleh bodoh dan terbawa perasaan, karena L sudah berkali-kali menolaknya dan bahkan mencampakkannya begitu saja. London harus tahu kapan saatnya berhenti.     

Ia memejamkan mata dan menikmati lagu yang dinyanyikan L sampai selesai. Ketika suasana sudah menjadi hening, ia mengambil remote dan memutar ulang penampilan L barusan.     

Sayang sekali L tidak membalas cintanya, pikirnya sedih.     

Ia mendengarkan lagu itu berkali-kali sambil termangu. Akhirnya ia pun mematikan TV dan kembali menekuni beberapa laporan yang membutuhkan perhatiannya.     

Sayangnya fokusnya sudah hilang saat ia mendengarkan suara L menyanyi tadi. Sekarang justru suara gadis itu yang terngiang-ngiang di kepalanya.     

Brengsek kau, L. Kenapa kau masih saja mengacaukan hidupku kalau kau memang tidak mau menerimaku? London terus bertanya dalam hati.     

Ia tidak akan pernah memperoleh jawabannya karena L tidak mau bicara dengannya dan tidak mau bertemu dengannya.     

Saat kepalanya tengah dipenuhi berbagai pertanyaan, tiba-tiba teleponnya berbunyi dan terdengar suara Jan di ujung teleponnya. Suaranya terdengar cemas.     

"Tuan, ada kabar buruk. Nona L tidak dapat ditemukan."     

"A.. apa? Apa yang terjadi?" tanya London keheranan. Ia buru-buru bangkit dari kursinya dan mencengkram ponselnya dengan kuat. "Kenapa dia tidak dapat ditemukan?"     

"Pammy, manajernya, bilang Nona L sakit dan perlu beristirahat di pegunungan selama beberapa bulan sesuai perintah dokter. Tetapi ia tidak ada di villa di Swiss yang disebutkan Pammy dan kami tidak dapat menemukannya di mana pun."     

Seketika London merasakan dadanya sesak. Ada apa dengan L? Kenapa ia bisa menghilang? Apakah ada orang jahat yang mengincarnya?     

"Panggil Pammy segera dan paksa dia untuk memberi tahu di mana L."     

"Baik, Tuan."     

London menutup teleponnya dengan cemas. Ia lalu menghubungi Carl, kepala intelijen Schneider Group yang menjadi sumber informasinya setiap saat ia butuhkan.     

Kalau sesuatu terjadi kepada L, ia harus tahu. Bagaimanapun L adalah artis di bawah Brilliant Mind Media, anak perusahaan Schneider Group. Keselamatan gadis itu adalah tanggung jawabnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.