The Alchemists: Cinta Abadi

Kejutan di Pesta Pernikahan



Kejutan di Pesta Pernikahan

0Sejak Alaric muncul dan kini berdiri di tempat pengantin laki-laki, tak henti-hentinya terdengar suara bisik-bisik dan seruan keheranan dari antara tamu.     

Semua ini sungguh sangat mengejutkan!     

Siapa yang tidak mengenal Elios Linden? Selama beberapa tahun terakhir ini ia digadang-gadang sebagai kandidat ketua klan yang baru, dan banyak orang yang mengetahui betapa Caspar tidak terlalu menyukainya karena pandangan-pandangan yang dibawa Eli terhadap masa depan klan.     

Sebagian besar kaum pria di sana ingin menjadi seperti dirinya, dan sebagian besar kaum wanita ingin bersamanya. Sosoknya yang penyendiri dan misterius juga telah membuatnya menjadi semacam legenda hidup yang selalu menarik perhatian orang-orang.     

Kehadirannya sekarang tentu membuat begitu banyak orang terkejut. Bahkan kaum pria yang biasanya tidak terlalu berminat membicarakan personal, mulai bertanya-tanya dan saling mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.     

Portia dan Ned sudah menduga kehebohan ini akan terjadi ketika kemarin mereka mengetahui apa hubungan sebenarnya antara Alaric dan Aleksis, tetapi tentu saja mereka tak dapat berbuat apa-apa. Semua ini harus diluruskan dan sekarang adalah waktu yang tepat.     

"I.. itu Eli, kan?" seru Kit dengan suara tertahan. Ia membelalakkan matanya besar sekali menatap ke arah Alaric dan Portia bergantian, "Apa aku tidak salah lihat? Bibi Portia.. apa maksud semua ini?!"     

Portia hanya mengangguk dan tidak menjawab pertanyaan Kit. Ia sibuk memperhatikan Alaric dan diam-diam ia merasa terharu melihat kedua anak Luna masih hidup dan mereka sekarang sedang berdiri bersama, siap mengantarkan Alaric ke pelaminan.     

Kalau saja Luna masih hidup untuk menyaksikan hari ini, ia pasti akan bahagia sekali, pikir Portia sambil menyeka air mata dari pipinya.     

"Bibi...!! Mengapa Eli yang menikah?!!? Kenapa kau tidak menjawabku?!" Kit hampir menjerit histeris berusaha memperoleh jawaban. "Bibi Portia!! Kau harus memberiku penjelasan!"     

Ia tentu sangat mengenali Elios Linden tetapi pikirannya menolak mempercayai bahwa memang pemuda itulah yang sekarang sedang berdiri di depan semua tamu dan siap mengikuti prosesi pernikahan.     

Lex yang juga terkejut melihat apa yang terjadi tentu tak dapat membiarkan dirinya dipermalukan oleh anaknya, dan ia segera membentak Kit agar diam di tempatnya.     

"Diam, kau! Jangan membuat keributan di sini," bisiknya tegas. Ia menatap Portia dengan pandangan memohon maaf dan ia segera memberi tanda kepada istrinya agar menahan Kit yang tampak hendak mendesak Portia lebih lanjut.     

Kit tercengang melihat sikap ayahnya. Ia hampir tidak pernah dimarahi dan peristiwa ini membuatnya sangat terpukul. Dengan wajah terguncang ia hanya bisa menatap Alaric tanpa dapat berbuat apa-apa.     

Brengsek! Kenapa ia sampai kecolongan? Tiba-tiba saja Eli akan menikah dengan perempuan lain! rutuknya dalam hati.     

Ia menoleh ke belakang dan berharap melihat siapa perempuan sialan yang berhasil mendapatkan lelaki yang diincarnya. Huh... jangan-jangan ini adalah pernikahan politik. Ya, pasti begitu yang terjadi. Lex beberapa kali mengatakan bahwa Eli adalah pria yang ambisius. Tidak mengherankan kalau ia akan menikahi anak Caspar Schneider demi dukungannya menjadi ketua klan...     

Brengsek! Sialan! Kit mengigit bibirnya sampai hampir berdarah karena ia sangat kesal. Sebagian tamu juga ada yang berpikir serupa dan mereka diam-diam ikut berpikir bahwa itulah yang terjadi sebenarnya, bahwa Elios Linden sengaja menikahi putri Caspar Schneider demi memuluskan cita-citanya untuk menjadi ketua klan.     

Telinga Alaric yang tajam mulai menangkap bisik-bisik di antara para tamu yang penasaran, tetapi sedikit pun ia tidak peduli. Baginya, apa yang menjadi pemikiran orang-orang sama sekali tidak penting.     

Musik berubah menjadi syahdu dan orang-orang menyadari bahwa sang pengantin perempuan akan segera tiba. Finland lalu memberi tanda kepada Kara dan gadis itu segera membawa Altair dan Vega untuk keluar dari barisan kursi keluarga dan memberikan kepada mereka berdua keranjang berisi kelopak bunga.     

"Kalian berdiri di ujung lorong sini dan mulai menebar bunga ketika Mama Aleksis akan lewat ya..." bisik Kara. Jadeith tiba kemudian dengan anjing mereka, Aurora, yang sudah diberi pita berwarna ungu cantik sekali.     

"Aurora akan berjalan di depan kalian," kata Jadeith sambil memberi tanda kepada keduanya untuk bersiap-siap.     

Tamu-tamu yang melihat sepasang anak kembar yang demikian mirip namun berlainan gender itu tampak sangat terpukau melihat kerupawanan keduanya. Untuk sesaat mereka merasa seolah wajah keduanya terlihat familiar, tetapi mereka tidak tahu di mana pernah melihat wajah anak-anak ini.     

Alaric tersenyum kepada Altair dan memberi tanda oke dengan tangannya, yang segera dibalas anak itu dengan anggukan gembira, sementara Vega hanya tersenyum sungkan. Anak perempuan itu masih perlu waktu memproses bahwa ibunya tidak akan menikah dengan Papa Nic dan hari ini laki-laki yang disebut sebagai ayah kandungnya itulah yang akan bersanding dengan Mama Aleksis di pelaminan.     

Alaric mengerti isi hati Vega yang masih bingung dan ia hanya bisa menahan perasaannya agar terus bersabar menghadapi keengganan anak perempuannya.     

Pintu kastil terbuka dengan dramatis dan keluarlah sang mempelai wanita yang segera membuat orang-orang mengeluarkan seruan tertahan. Ia berjalan dengan digandeng dua orang pria paling dihormati di klan Alchemist, yaitu Caspar Schneider, sang ketua klan, di sebelah kanannya, dan Lauriel Medici, alchemist paling senior di antara mereka semua, berjalan di sebelah kirinya.     

Pengantin wanita terlihat luar biasa cantik dengan gaun bermodel sederhana membalut tubuhnya hingga mata kaki dan rambutnya yang berwarna madu digelung cantik di atas kepalanya, dengan renda sutra halus menudungi kepalanya hingga ke bahu.     

Dari jauh saja orang-orang telah dapat melihat sepasang matanya yang cemerlang memancarkan dua warna, biru-hijau, yang sangat indah, sangat mirip dengan mata Lauriel yang terkenal unik. Untuk sesaat kehadirannya menyebabkan para tamu menjadi kebingungan.     

Sebenarnya gadis ini anak keluarga Schneider ataukah Medici? Mengapa Lauriel ikut mengantarnya ke pelaminan? Mengapa Caspar tidak pernah mengumumkan anak perempuannya sebelum ini?     

Pertanyaan demi pertanyaan tak henti-hentinya mengusik pikiran mereka. Saat Aleksis berjalan semakin dekat dengan kedua anak rupawan yang berjalan di depannya dengan menabur bunga, mengikuti langkah seekor anjing mini-bulldog dengan pita ungu, para tamu dapat melihatnya dengan lebih jelas dan semua tak dapat tidak mengakui kecantikannya.     

Ia bahkan mungkin lebih cantik dari Portia Baden yang selama ini terkenal sebagai wanita tercantik di klan Alchemist setelah Luna Linden tiada. Ah... tidak mengherankan kalau Eli jatuh cinta kepadanya, pikir orang-orang.     

Para tamu perempuan terpaksa mengakui bahwa sang pengantin perempuan memang sangat cantik, sementara banyak dari tamu lelaki yang masih bujangan menyesalkan kenapa gadis secantik ini tidak pernah dibawa ke acara-acara klan dan diperkenalkan kepada publik, sehingga mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenalnya sejak dulu.     

Gerak langkah Aleksis yang diapit kedua ayahnya, mengikuti Altair dan Vega yang menaburkan bunga menjadi fokus setiap pasang mata di pesta itu. Kit Blue dan orang tuanya adalah tiga dari sebagian orang yang tampak sangat terkejut dan kesal melihat Aleksis.     

Mereka tidak mengira gadis yang akan menikahi Alaric ternyata sangat mengesankan. Apalagi Kit jelas-jelas mengingat Aleksis yang dikiranya sebagai pelayan. Ia sangat kesal mengetahui bahwa si gadis pelayan itu ternyata adalah anak perempuan Caspar Schneider..     

Ia ingat Lauriel pernah memperkenalkan Aleksis sebagai anak angkatnya, dan dengan arogannya Kit mengira Aleksis adalah gadis biasa yang diangkat anak oleh Lauriel karena kasihan melihatnya sebagai ibu tunggal...     

Dan oh... kedua anak itu! Kit menekap bibirnya dengan perasaan terguncang. Ia baru menyadari betapa miripnya Altair dan Vega dengan Elios Linden.     

Apakah mereka anak-anaknya? Mereka mirip sekali! Lalu apa yang terjadi sebenarnya? Apakah ini berarti Eli dan gadis sialan itu dulu pernah menjalin hubungan sehingga mereka punya anak? Ohh... Tuhan, ternyata aku terlambat!!     

Tak henti-hentinya Kit mengutuki nasibnya yang buruk. Ia hanya bisa menyaksikan Aleksis berjalan dengang anggun hingga tiba di samping Alaric dan pemuda itu dengan mesra segera merangkul pinggangnya.     

Suara bisik-bisik masih terdengar di sana sini, tanpa dapat ditahan lagi. Tidak seorang pun tahan berdiam diri menyaksikan kehebohan ini. Semua yang terjadi sungguh mengejutkan. Sangat di luar dugaan!     

Tadinya para tamu dibuat bingung karena mengira tidak akan ada pernikahan, nyatanya pasangan pengantin hanya terlambat. Dan kini, mereka disajikan kejutan demi kejutan yang membuat mereka tidak habis pikir.     

Ternyata Elios Linden adalah anak keluarga Medici, dan ia akan menikah dengan anak perempuan keluarga Schneider.     

Ternyata keluarga Schneider mempunyai anak perempuan!!     

"Aku tidak mengerti apa yang terjadi," bisik Shekina kepada Lyana dan Alexandra, "Ternyata Elios Linden yang akan menikah?"     

"Iya, kau lihat istrinya? Penampilannya sekilas mirip Alexandra," komentar Lyana antusias. "Sekarang aku mengerti kenapa waktu itu Eli menatapmu dengan pandangan aneh... Kau pasti mengingatkannya akan gadis itu."     

Alexandra hanya dapat menggigit bibir dan melengos. Ia juga menyadari hal yang sama, dan seketika ia teringat bahwa tadi Nicolae juga memberinya tatapan seperti itu. Rupanya baik Eli maupun Nicolae hanya memperhatikannya karena ia tampak mirip dengan anak perempuan keluarga Schneider ini...!!     

TIdak seorang pun gadis senang dibandingkan atau dimirip-miripkan dengan orang lain, termasuk Alexandra. Dengan kesal ia hanya dapat membuang muka dan berusaha tidak memperhatikan pasangan pengantin yang berbahagia di depan sana.     

Ugh...     

Sementara itu, pasangan mempelai telah siap berdiri berdampingan dan Alaric dengan sigap segera menautkan tangan kanannya ke tangan kiri Aleksis.     

"Kau cantik sekali..." bisik Alaric mesra ke telinga Aleksis yang memerah. Aleksis meraba wajahnya dan menatapnya dengan penuh cinta.     

"Terima kasih..." jawab Aleksis sambil tersenyum haru. Mereka bertatapan mesra dan tanpa dapat ditahan lagi Alaric segera mendaratkan ciuman lembut ke bibir istrinya, yang diikuti desahan tertahan semua orang yang tidak mengira keduanya akan berlaku demikian terbuka seperti itu.     

Bukankah Elios Linden terkenal dingin dan tertutup? Mengapa kini ia tampak begitu hangat dan bahagia? Wajahnya kini dihiasi senyuman lebar dan dengan ringan saja ia mencium mempelai wanita di depan banyak orang bahkan sebelum prosesi dimulai.     

Sebagian besar tamu hampir tak dapat mempercayai mata mereka sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.