The Alchemists: Cinta Abadi

Ritz Gala (2)



Ritz Gala (2)

0Terry bangun sangat pagi pada tanggal 20 Desember. Ia begitu bersemangat dengan acara Ritz Gala yang akan digelar malam ini dan tak henti-hentinya bersenandung saat ia bersiap-siap. London dan Rune yang melihat semangatnya hanya bisa tersenyum.     

Herannya, ketika mereka tiba di Hotel St. Laurent, Terry berubah menjadi acuh tak acuh, seolah nominasi Bujangan Paling Diidamkan Di Dunia itu tidak ada artinya. Saat beberapa jurnalis datang menghampirinya untuk mewawancarainya, Terry tampak seolah tidak peduli sama sekali.     

"Psshhh... bukannya tadi di rumah dia semangat sekali?" bisik Rune kepada kakaknya.     

London hanya mengangkat bahu.     

Sebagai pemilik venue, Terry hadir di acara konferensi pers dan memberikan sedikit sambutan, diikuti oleh ketua penyelenggara dari Majalah Ritz.     

"Tidak lupa, acara kali ini akan dihadiri dua orang pewaris Keluarga Schneider," kata Terry sebelum mengakhiri pidatonya. Ia mengunjukkan dagunya ke arah London dan Rune yang duduk di belakangnya. "Lima tahun dari sekarang, merekalah yang akan membuka acara Ritz Gala. Jadi kalian harus mulai membiasakan diri dengan kehadiran mereka."     

Para jurnalis tampak menjadi riuh. Keluarga Schneider adalah salah satu keluarga yang paling privasi di dunia. Sebagai pemilik salah satu grup bisnis terbesar di dunia, hanya sedikit informasi yang dapat diperoleh tentang mereka, bahkan detail nilai kekayaan mereka dan daftar silsilah anggota keluarganya sangat sulit ditemukan.     

Keluarga Schneider hanya memunculkan diri di acara-acara sangat penting dan penerus bisnisnya maupun pewaris nama keluarga hanya diumumkan setiap beberapa puluh tahun sekali. Ini dikabarkan untuk menjaga keselamatan anggota keluarganya dan agar mereka tetap dapat hidup seperti orang normal.     

Mereka belajar dari tragedi demi tragedi yang dialami beberapa orang terkaya di dunia, seperti John Paul Getty, Heineken, dll. John Paul Getty adalah seorang taipan yang mengumpulkan kekayaannya lewat berbagai bisnis dan merajai industri minyak di Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai orang Amerika terkaya sepanjang masa urutan keenam.     

Suatu ketika, salah seorang cucunya diculik dan penculiknya meminta tebusan senilai 17 juta dolar Amerika pada tahun 1973 atau setara dengan 100 juta dolar pada tahun 2018 (setelah inflasi). Getty menolak membayar tebusan karena menganggap jika ia membayar tebusan untuk seorang cucunya yang diculik, maka belasan cucunya yang lain juga akan menjadi sasaran penculikan.     

Penculik akhirnya melepaskan sang cucu tetapi ia telah menjadi sangat trauma sehingga menjadi ketergantungan narkoba dan ia menjadi cacat akibat kecelakaan hingga akhir hayatnya.     

Keluarga Heineken yang menjadi konglomerat akibat produk minumannya juga pernah mengalami hal serupa. Freddy Heineken sang ahli waris diculik dan penculiknya meminta tebusan bernilai serupa, sekitar 100 juta dolar nilai uang di tahun 2018.     

Tebusan dibayarkan dan penculik kemudian berhasil ditangkap, tetapi korban penculikan telah mengalami trauma mendalam yang tidak pernah sembuh.     

Pembunuhan dan penculikan adalah hal lazim yang selalu harus dihindari oleh orang-orang dari keluarga sangat kaya. Itu sebabnya, tidak ada yang heran melihat betapa Keluarga Schneider sangat menjaga privasi anggota keluarganya. Dengan demikian, kesempatan bisa melihat langsung dua orang putra dari keluarga Schneider membuat para jurnalis menjadi sangat antusias.     

Dalam waktu 10 menit saja wajah-wajah London dan Rune sudah menghiasi berbagai media dunia dan keduanya menjadi trending di Splitz selama beberapa jam, sebelum kemudian digantikan oleh berita tentang Ritz Gala.     

"Kalian sudah terkenal, nanti siap-siap saja akan ada sangat banyak gadis yang akan merubung kalian," komentar Terry setelah selesai konferensi pers kepada London dan Rune. "Makanya kalian jangan jauh-jauh dariku."     

London dan Rune berdiri saat diperkenalkan Terry. Keduanya tidak terlalu kuatir karena Caspar telah menyiapkan pengawalan yang ketat untuk kedua putra kesayangannya. Jadeith sendiri yang akan turun tangan untuk mengawasi pengamanan di Ritz Gala malam ini.     

Pukul 19.00, suasana di depan Gedung Hotel St. Laurent sudah menjadi sangat meriah. Ribuan orang berkumpul ingin melihat langsung kedatangan tamu-tamu penting, orang-orang paling berpengaruh di dunia dalam acara bergengsi ini.     

Satu persatu mobil paling mewah tiba dan keluarlah para tamu undangan yang dianggap paling berpengaruh di dunia, baik itu politisi papan atas, pemimpin negara yang masih muda, pangeran dan putri bangsawan, selebritis dunia, dan para pemimpin bisnis terkemuka.     

Daftar undangannya sangat terbatas dan tidak semua orang yang diundang tahun kemarin akan diundang kembali di tahun berikutnya. Karenanya bisa dipastikan hanya orang-orang penting akan hadir. Ini merupakan ajang bagi orang super penting dan super kaya untuk bersosialisasi secara langsung dan banyak kesepakatan bisnis dan politik yang dapat terjalin akibat pertemuan di Ritz Gala.     

Bagi orang yang tidak masuk ke dalam lingkaran tersebut, kesempatan untuk terlibat, baik itu bekerja di dalam acara maupun meliputnya, akan dianggap sebagai batu loncatan besar untuk karier mereka.     

Sangat banyak gadis dari kalangan atas yang akan menyuap panitia untuk diberikan akses masuk atau undangan untuk menghadiri Ritz Gala, karena dengan demikian mereka akan dapat bertemu dengan pria-pria sangat berpengaruh dan berkuasa, yang mungkin akan tertarik pada kecantikan dan pesona mereka.     

Kit Blue sudah membayar sangat banyak uang untuk masuk ke acara ini, dan ia tidak akan berhenti sampai berhasil mendapatkan salah satu dari pria berpengaruh dari Ritz Gala. Targetnya sekarang adalah Terry, atau Niels, pangeran putra mahkota dari Swedia dan Elios Linden bos aplikasi Virconnect yang sedang naik daun itu.     

Ia sudah berdandan secantik mungkin dan tepat pukul 19.00 sudah hadir di Hotel St. Laurent dan berkenalan dengan beberapa gadis lain yang memiliki tujuan serupa. Mereka tampak saling memuji penampilan masing-masing, tetapi pada saat yang sama tampak bersaing untuk kelihatan paling cantik agar mereka dapat memperoleh hati pria idaman yang mereka incar.     

Terry dan kedua adiknya langsung menarik sangat banyak perhatian ketika mereka turun dari penthouse ke lobi, karena seisi hotel digunakan untuk acara Ritz Gala, mulai dari lobi, lounge, dan semua ball room yang ada.     

Semua orang tahu Terry adalah Presiden Schneider Group dan kedua pria muda yang bersamanya adalah calon pewaris Schneider Group saat ini.     

"Haii.. Terry.. Apa kabar?" Kit buru-buru menghampiri Terry dan tersenyum manis sekali. Dalam hati ia tertawa senang sambil melirik gadis-gadis kaya yang bersamanya. Mereka semua tampak terkejut melihat Kit ternyata mengenal Terrence Chan secara pribadi.     

Terry berhenti berjalan dan menyipitkan matanya mengingat-ingat siapa gadis ini. Ia tidak heran kalau ada sembarangan gadis yang akan berpura-pura mengenalnya hanya agar dapat mendekatinya.     

"Uhmm... selamat malam. Kita pernah bertemu di mana?" tanyanya kepada Kit.     

Gadis itu tertawa riang sekali memamerkan barisan gigi mutiaranya yang indah, "Di acara pesta ulang tahun Nicolae Medici. Aku juga seorang alchemist."     

Ia mengedipkan matanya, memberi isyarat bahwa Terry seharusnya mengingatnya karena mereka sama-sama dari masyarakat Alchemist. Setelah mengumpulkan ingatannya beberapa lama, barulah Terry ingat siapa gadis cantik yang ada di depannya itu.     

Ia ingat Kit sengaja menumpahkan wine ke pakaian Aleksis.     

Ia mengerutkan kening lalu mengangkat bahu, "Hmm.. tidak ingat."     

Dengan acuh ia lalu menarik tangan London dan Rune masuk ke dalam ballroom, meninggalkan Kit yang berdiri tertegun, dan selama 10 detik tidak juga mengerti apa yang baru saja terjadi.     

Ketika ia akhirnya sadar Terry sama sekali tidak mempedulikannya dan sudah menghilang ke dalam ballroom, wajah Kit menjadi sangat merah. Ia malu dan marah. Baru beberapa hari lalu ia dipermalukan oleh Nicolae di bandara, dan sekarang Terry pun pura-pura tidak mengenalnya!     

Mereka pasti sengaja! pikirnya dengan penuh kebencian.     

Tidak mungkin dua orang sekaligus bisa sungguh-sungguh melupakan gadis secantik dirinya, demikian yang ada dalam kepala Kit.     

Kedua tangannya mengepal saat ia berbalik menoleh ke arah ballroom dan menangkap pandangan menghina gadis-gadis tadi yang melihatnya tidak berhasil mendekati Terry.     

"Awas kalian... aku tidak terima dipermalukan seperti ini," bisiknya dengan penuh kemarahan, "Aku akan membuat kalian menerima balasannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.