The Alchemists: Cinta Abadi

Hadiah untuk Alaric



Hadiah untuk Alaric

0Semua orang yang hadir hanya bisa manggut-manggut mendengar pilihan nama yang tidak biasa itu. Mereka sudah terbiasa dengan Finland dan London, maka mungkin mereka juga akan dapat terbiasa dengan nama Ireland dan Scotland, kan?     

Setidaknya ini masih lebih baik daripada pilihan nama mereka sebelumnya, pikir Nicolae yang segera membuat catatan pribadi untuk memberikan hadiah ulang tahun berupa buku "100 Nama Bayi" kepada adiknya di bulan Agustus nanti, seandainya saja Alaric dan Aleksis nanti akan punya anak lagi.     

Satu persatu anggota keluarga besar lalu diberi kesempatan untuk mengamati dan menyapa kedua bayi terbaru keluarga Schneider-Medici itu. Walaupun Ireland dan Scotland masih tampak keriput tetapi mereka bisa melihat bahwa kedua bayi ini akan tumbuh menjadi anak-anak yang tampan karena garis-garis wajah mereka terlihat halus dan sempurna.     

Apalagi rambut keduanya yang demikian lebat tampak sangat menggemaskan, membuat semua yang melihatnya ingin mengacak-acak rambut mereka seperti yang biasa orang-orang lakukan kepada Aleksis, sang ibu.     

"Baiklah... sudah waktunya mereka menyusu," kata Finland sambil mengusir orang-orang yang masih begitu bersemangat ingin menggendong dan menggoda kedua bayi yang sedang tidur itu. Ia lalu masuk ke dalam ruangan perawatan bersama Alaric dengan masing-masing bayi di gendongan mereka.     

Lauriel dan Caspar tampak sangat terharu. Merekalah yang terlihat paling emosional saat melihat kedua cucu mereka hadir. Lauriel yang tidak ada saat Luna melahirkan kedua anaknya di tengah peperangan selalu menjadi sedih saat mengingat kekasihnya itu. Ia sangat tersentuh karena dari anak bungsunya, ia kini telah memperoleh empat orang cucu yang sangat mempesona.     

Sementara itu, London kembali teringat pada L dan ia hanya bisa menghela napas saat membayangkan bahwa beberapa bulan lagi akan tiba gilirannya untuk menggendong anak, tetapi sayangnya kebahagiaannya tidak akan sempurna karena begitu anaknya lahir ke dunia ini, L akan pergi.     

Seolah membaca pikiran London, Caspar mendeham dan kemudian memberi tanda agar London menceritakan tentang anaknya sendiri kepada anggota keluarga yang sedang hadir.     

"London, mungkin sebaiknya, kau juga menceritakan tentang cucu kelima keluarga Schneider yang sebentar lagi juga akan lahir," kata Caspar sambil mengangguk.     

London hanya bisa mengiyakan dan akhirnya dengan singkat ia membagikan apa yang telah terjadi 6 bulan yang lalu antara dirinya dan L.     

"Astaga! Kau juga akan punya anak?? Kau serius???" seru Terry kaget. Ia baru mendengar kabar ini dan sama sekali tidak menduga adiknya akan terlibat masalah yang demikian berat.     

"Iya, tapi aku sudah memeriksa gendernya, anakku perempuan, jadi dia tidak akan memakai namamu," kata London cepat-cepat menghabisi segala harapan Terry untuk menggunakan namanya pada anak pertama adiknya itu seperti perjanjian mereka. London lalu menambahkan. "Aku juga tidak menginginkan hal itu terjadi, namun nasi sudah menjadi bubur. Saat ini aku hanya ingin melakukan terbaik demi anakku."     

Nicolae dan Lauriel saling pandang. Mereka masih menganggap London sebagai anak remaja dari 10 tahun lalu yang masih kekanakan, tetapi tanpa terasa ternyata justru adik Aleksis ini sebentar lagi akan menjadi seorang ayah juga.     

Nicolae hanya bisa menepuk-nepuk bahu London. Tidak tahu harus berkata apa. Rune menggeleng-geleng dan Lauriel menghela napas.     

Caspar mendeham. "Sudah diputuskan. Ibumu dan aku kemarin sempat membicarakan ini cukup lama. Kalau gadis itu pergi, biar kami saja yang merawat anakmu, supaya kau bisa konsentrasi bekerja. Ibumu juga sudah mulai kesepian di ruman, sementara setiap kali aku mengusulkan biar kami punya anak lagi, dia selalu menolak."     

Terry, London, dan Rune secara bersamaan memutar mata mereka mendengar kata-kata Caspar. Tentu saja mereka mengerti, ibu mereka merasa canggung bila harus melahirkan lagi, sementara anaknya sudah besar-besar.     

Bagaimanapun Finland berasal dari manusia biasa yang tidak dapat begitu saja mengikuti gaya hidup kaum Alchemist yang bisa mempunyai anak-anak dengan jarak umur puluhan hingga ratusan tahun jauhnya. Mereka juga agak canggung membayangkan harus punya adik bayi dari ibu mereka di usia mereka yang sudah dewasa seperti ini.     

"Benarkah? Papa dan Mama mau membantuku merawat Lily?" tanya London penuh harap. "Aku akan perlu bantuan di beberapa bulan atau setahun pertama, tapi setelah itu aku berharap akan bisa merawat sendiri anakku...."     

Caspar mengangguk. "Tentu saja."     

Tanpa sadar London memeluk ayahnya dengan penuh terima kasih. Tadinya ia mengira orang tuanya akan sangat kesal dan bahkan ingin memukulnya, tetapi mereka justru bersikap sangat pengertian dan menolong. Ia merasa terharu.     

"Kami akan ke Jerman bulan depan, setelah membantu Alaric dan Aleksis di sini," jawab Caspar sambil menepuk-nepuk bahu anaknya.     

***     

Seminggu kemudian seisi keluarga mengadakan acara pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelahiran Ireland dan Scotland Medici, sekaligus merayakan hari ulang tahun Caspar dan London yang jatuh pada tanggal 7 Juli.     

Jean dan Marion bersama Monyet Kecil terbang dari Swiss untuk berbagi kebahagiaan. Takeshi juga menyempatkan mampir di acara perayaan itu demi menghormati ayah angkatnya.     

Aleksis duduk di kursi taman yang empuk bersama kedua bayinya yang sehat dan mulai terlihat bentuk wajahnya yang tampan, berbaring di keranjang masing-masing. Suaminya selalu setia, tidak mau jauh darinya sedikit pun.     

Saudara-saudaranya, orang tua dan ayah angkatnya, serta kerabat, menikmati minuman dan makanan sambil berbincang-bincang hangat, sementara Altair, Vega dan Monyet Kecil bermain bertiga.     

"Hari ini adalah hari yang sangat penting," kata Alaric sambil mengangkat gelasnya ketika semua orang sudah siap bersulang. "Ayah mertuaku, Caspar Schneider dilahirkan 470 tahun yang lalu, adik iparku, London Schneider juga dilahirkan pada tanggal yang sama, 28 tahun yang lalu. Minggu lalu, dua anak bungsu kami juga dilahirkan, dan tepat pada tanggal 7 Juli setiap tahunnya, rasi bintang Altair dan Vega dapat bersatu di langit. Seperti yang kalian tahu, Altair dan Vega dalah rasi bintang favoritku dan istriku, sehingga kedua anak pertama kami diberi nama Altair dan juga Vega. Ini hari istimewa bagi kami."     

Semua orang ikut mengangkat gelas.     

"Ini hari baik," komentar Lauriel. "Ini hari yang membahagiakan."     

"Cheers!"     

Mereka saling mendentingkan gelas lalu minum bersama untuk merayakan hari bahagia tuan rumah.      

"Heiii... maaf aku terlambat." Tiba-tiba terdengar suara Aldebar dari pintu. Ia baru tiba di Singapura dan buru-buru menuju ke mansion, tepat saat mereka bersulang. Dengan wajah sumringah ia mengacungkan sebuah kotak di tangannya. "Ada yang mau minuman pesta buatanku untuk merayakan hari bahagia ini?"     

Semua hanya tertawa melihatnya. Mereka ingat minuman pesta Aldebar yang pertama kali ia perkenalkan di hari pesta pernikahan Alaric dan Aleksis 10 bulan lalu di Grosseto. Satu teguk minumannya bisa membuat orang bertambah usia sepuluh tahun.     

"Tidak, terima kasih." Alaric batuk-batuk kecil. Ia menyambut Aldebar dengan hangat. "Terima kasih, Paman sudah menyempatkan datang."     

"Hahaha.. aku hanya bercanda. Isi kotak ini bukan minuman pesta buatanku, melainkan hadiah untukmu."     

Wajah Aldebar seketika menjadi serius.     

"Hadiah untukku?" Alaric tampak mengerutkan keningnya. Ia sama sekali tidak mengharapkan hadiah apa-apa.     

Aldebar mendeham lalu menyerahkan kotak di tangannya.     

"Aku memberikan ini sebagai gabungan hadiah perkawinan, hadiah kelahiran anak baru, dan hadiah ulang tahunmu bulan depan. Kugabung saja." Ia menatap Alaric dengan sungguh-sungguh. "Aku tahu kau punya empat anak angkat yang sangat setia kepadamu, dan kau sangat menyayangi mereka. Mereka juga yang berjasa besar merawatmu mati-matian 11 tahun yang lalu ketika kau terluka, walaupun peluang hidupmu waktu itu hanya tinggal 1 persen saja. Karena itulah kau akhirnya bisa pulih... dan kemudian dapat berkumpul kembali dengan keponakan kesayanganku, Aleksis... Tanpa mereka, kau mungkin sudah mati, dan Aleksis sampai sekarang masih berduka, dan Altair serta Vega tidak akan pernah bertemu ayah kandung mereka."     

Alaric mengangguk pelan. Ia masih tidak mengerti maksud ucapan Aldebar.     

"Itu benar."     

"Di dalam kotak ini ada empat ramuan keabadian untuk mereka," kata Aldebar. "sebagai tanda terima kasih kami, dari keluarga Schneider, kepada mereka, dan hadiahku untukmu. Kami keluarga Schneider adalah keluarga yang tahu membalas budi. Dengan meminum ramuan keabadian ini, keempat anak angkatmu akan bisa menikmati hidup abadi sama seperti kita dari kaum Alchemist. Ini kuhadiahkan kepadamu untuk kau berikan kepada mereka. Pilihan ada di tangan mereka, apakah akan menerima hadiah hidup abadi bersamamu, atau tidak."     

Seketika suasana menjadi hening. Semua terkejut mendengar kata-kata Aldebar. Alaric tidak dapat mempercayai pendengarannya sendiri.     

Pelan-pelan sepasang matanya menjadi berkabut ketika ia menghampiri Aldebar dan memeluknya.     

"Terima kasih," bisiknya pelan. "Terima kasih, Paman Aldebar..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.