The Alchemists: Cinta Abadi

Gelang Anyaman Merah



Gelang Anyaman Merah

2Mendengar kata-kata Altair dan tangisan Vega, Nicolae menjadi terdiam dan tak dapat bereaksi. Hatinya terlalu sedih untuk menjawab Altair. Mengapa ia tidak boleh bahagia? Mengapa ini harus terjadi dalam hidupnya? Kedua anak ini.. yang sangat disayanginya... bukanlah anak kandungnya, melainkan anak saudaranya.     

Anaknya sendiri telah pergi meninggalkannya bahkan sebelum dilahirkan. Nicolae bahkan tidak tahu apakah ia lelaki atau perempuan.     

"Papa jangan tinggalkan kami..." tangis Vega lagi. "Papa sudah berjanji..."     

Nicolae mengangkat wajahnya dan menatap Vega dalam pelukannya. Ia akhirnya menghela napas panjang dan mengusap rambut anak itu. Ia masih tak dapat bersuara, tetapi kepalanya pelan-pelan mengangguk.     

Terry muncul tidak lama kemudian dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman. Ia menaruhnya di meja di samping Nicolae dan memberi tanda kepada kedua anak itu untuk memaksa Nicolae makan.     

Dengan penuh perhatian Vega dan Altair membujuk Nicolae untuk memakan sesuatu agar ia tidak kelaparan. Lauriel telah mencampurkan suatu ramuan ke dalam minumannya sehingga setelah Nicolae meneguk minuman di gelasnya, ia merasa sangat mengantuk dan kemudian jatuh tertidur.     

Lauriel memapah tubuh anaknya ke tempat tidur dan membiarkannya tidur di sana agar Nicolae dapat beristirahat. Ia merasa denyut nadi pemuda itu telah menjadi sangat lemah karena tidak makan dan minum serta tidak tidur selama dua hari berturut-turut.     

Mereka bertiga, bersama si kembar hanya bisa duduk di ruang tamu dan terdiam. Mereka sudah mengetahui apa yang terjadi pada Marie Lu dan sadar bahwa patah hati yang dirasakan Nicolae kali ini adalah yang paling parah. Ini tak mungkin hilang hanya dengan mengembara keliling dunia dan mencoba memulihkan diri.     

"Ini seharusnya menjadi tahun baru yang menyenangkan," kata Terry dengan suara menyesal. "Nicolae mengawali tahun 2051 dengan sangat buruk."     

"Kalian sebaiknya pulang dan berkumpul dengan yang lain," kata Lauriel mengingatkan. "Aku akan menunggui Nic di sini sampai ia baikan dan bisa pulang."     

Alaric dan kedua anaknya sebenarnya ingin ikut menemani ayahnya bersama Nicolae, tetapi apartemen Marie terlalu kecil untuk mereka semua. Ia juga masih memiliki tanggung jawab kepada istrinya dan kedua bayi mereka. Ia tak mau Aleksis kerepotan mengurusi Ireland dan Scotland sendirian tanpa dirinya.     

Karena itulah ia memutuskan untuk kembali ke Pulau F bersama Altair dan Vega. Terry juga terpaksa mengikutinya. Tidak ada tempat untuknya di apartemen Marie.     

"Aku akan membeli apartemen itu lewat Takeshi, sehingga Nicolae bisa tinggal di sana sesukanya," kata Alaric dalam perjalanan menuju Pulau F. "Aku yakin kakakku ingin menghabiskan waktu di sana."     

"Ide bagus," kata Terry. "Sayang sekali kalau apartemen itu ditempati orang lain. Nanti semua barang-barang kenangan Marie akan dibuang dan hilang begitu saja."     

Tahun baru yang seharusnya menyenangkan, berubah menjadi kelabu bagi keluarga Schneider-Medici. Walaupun cuaca cerah dan pemandangan pulau pribadi mereka tampak sangat indah, tidak seorang pun dapat merasa senang. Semuanya turut berduka bagi Nicolae.     

Seminggu kemudian, satu demi satu keluarga kecil mereka pulang dari liburan akhir tahun dan kembali pada kehidupan mereka setelah menghabiskan waktu bersama keluarga besar. London dan L membawa Lily ke Jerman dan kembali pada aktivitas mereka seperti biasa.     

Jan masih berlibur di Bali dan London tidak ingin merepotkannya dengan urusan sekolah untuk L, karenanya ia menghubungi sendiri beberapa gurunya dulu yang memberikan pelajaran pribadi untuknya dan Rune. Ia ingin membantu L untuk mendapatkan ijazah SMA dan segera mendaftar ke perguruan tinggi.     

Aleksis dan Alaric bersama keempat anak mereka tinggal selama beberapa lama di Singapura hingga musim dingin berlalu, dan kemudian kembali ke kastil mereka di Yorkshire. Lauriel menemani Nicolae di Singapura hingga ia merasa baikan dan akhirnya kembali ke New York.     

Setelah berduka selama sebulan penuh, pria itu memutuskan untuk membenamkan dirinya pada pekerjaan di universitas. Ia tidak mau merepotkan keluarganya lebih lama dan membuat kedua anaknya kuatir.     

Nicolae menjadi sangat jarang tersenyum.     

***     

Bulan demi bulan berlalu dan musim pun berganti. Musim dingin berubah menjadi musim semi yang ditandai dengan mekarnya bunga-bunga dan menghijaunya pepohonan. L belajar keras sepanjang musim semi dan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dengan bantuan para profesor yang mengajarinya di rumah.     

London sangat bangga kepada istrinya yang ingin sekali mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, walaupun ia sangat sibuk dengan kariernya sebagai penyanyi terkenal dan ibu bagi Lily. Dengan sepenuh hati ia mendukung L untuk sekolah dan membantunya memilih jurusan yang tepat.     

L memutuskan untuk mengambil kuliah sastra karena ia suka membaca. dan sebelum musim panas tiba ia sudah berhasil mengikuti ujian masuk dan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Sastra di Universitas di Berlin.     

Setelah L memastikan pendaftarannya kuliah, pada bulan Mei yang cerah, sebelum musim semi berlalu, mereka pun mengadakan pesta pernikahan di Stuttgart. Ini adalah peristiwa yang telah lama ditunggu-tunggu oleh pasangan ini. Setelah berkali-kali melakukan lamaran yang gagal, dan rencana pernikahan yang sempat batal, mereka berdua akhirnya dapat melakukan pernikahan sesungguhnya di antara keluarga mereka dan dihadiri oleh semua anggota klan Alchemist.     

Pesta kebun yang diselenggarakan oleh Kara berlangsung sama meriahnya dengan pesta pernikahan Aleksis dan Alaric dua tahun sebelumnya. Semua tamu yang hadir tampak ikut berbahagia karena putra sulung keluarga Schneider telah menikah dan memiliki seorang bayi yang sangat lucu.     

Lily dan kedua sepupunya telah berusia sepuluh bulan dan telah sangat besar. Ketiganya menjadi perhatian semua orang ketika tamu-tamu melihat tiga bayi yang menggemaskan itu datang bersama orang tua mereka.     

"Astaga... keluarga Schneider beruntung sekali.. dalam waktu sebelas tahun saja sudah memiliki 5 orang cucu sekaligus. Mungkin kita harus mengikuti jejak mereka agar kelangsungan klan kita tidak terancam..."     

"Alaric Medici dan Aleksis Schneider cepat sekali memiliki anak berikutnya. Sungguh keluarga sempurna."     

"Ah... aku iri sekali kepada mereka. Keluarga ini tampak sangat sempurna."     

"Nicolae dan Terry masih single. Rune juga. Ini kesempatan kita untuk menarik perhatian mereka."     

Demikianlah terdengar bisik-bisik di antara para tamu yang antusias. Masih ada beberapa pria bujangan tampan dari keluarga Schneider yang menarik perhatian banyak wanita. Ada Aldebar Schneider, Rune Schneider keponakannya, lalu Terrence Chan, putra Jean dan Finland, dan tentu saja anak tertua dari keluarga Medici, Nicolae.     

Keempat pemuda itu bukannya tidak mengetahui bahwa mereka menjadi bahan pembicaraan banyak orang, tetapi mereka hanya merengut dan pura-pura tidak mendengar. Nicolae masih patah hati, Terry sama sekali belum memikirkan kekasih dengan serius, toh ia dan Shekina sama-sama saling menyukai dan belum ingin terikat, Rune dan Aldebar lebih mencintai ilmu pengetahuan daripada wanita.     

Rune dan Terry yang menjadi pendamping pengantin pria segera melarikan diri dari keramaian setelah menyelesaikan tugasnya dan bergabung dengan Nicolae dan Aldebar di sudut taman. Mereka tidak ingin didekati para orang tua yang ingin menyodorkan putri mereka.     

"Kau lihat ayahmu sedang mengobrol dengan siapa?" bisik Terry sambil menyikut Nicolae yang sedang menyesap wine-nya dengan sikap acuh tak acuh. Pemuda yang disikut segera mengangkat wajahnya dan mengerling ke arah yang ditunjuk Terry.     

Sesaat keningnya berkerut ketika ia melihat Lauriel mengambil dua gelas wine dari nampan pelayan yang lewat dan menyerahkannya kepada seorang wanita.     

Astaga...     

Ia tidak salah lihat, kan?     

Nicolae mengenali wanita itu karena pernah bertemu dengannya di Targu Mures saat ulang tahun Aleksis. Wanita itu bertubuh langsing dan rambut kemerahan yang disanggul praktis di atas kepalanya. Wajahnya sangat cantik tetapi terkesan dingin dengan sepasang mata tajam yang agak menakutkan. Sekilas pandang, tidak akan ada seorang pun yang berani macam-macam dengannya.     

Dan di tangan kiri gadis itu ada gelang anyaman berwarna merah. Sama seperti gelang anyaman merah yang ada di tangan kanan Lauriel.     

Rosalien?     

Apakah ayahku menyukai Rosalien? Nicolae tampak sulit mempercayai penglihatannya.     

Lauriel dan Rosalien tampak sama sekali tidak berbincang-bincang ataupun bersikap mesra. Tetapi gerak-gerik keduanya tampak sangat serupa dan intim.     

Kapan mereka mulai berhubungan? Di mana? Apa yang terjadi...? Rasanya sangat sulit bagi Nicolae untuk mempercayai penglihatannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.