The Alchemists: Cinta Abadi

I Love You, Husband.



I Love You, Husband.

3Penjelasan L membuat itu para jurnalis seketika mengerti apa yang terjadi sebenarnya. Kini mereka bisa melihat niat jahat di balik gosip yang disebarkan oleh Danny Swann. Mereka tidak mengira bahwa seorang pemuda dari kalangan keluarga kaya dan terhormat seperti dirinya bisa melakukan hal yang demikian memalukan.     

Setelah l selesai membuat pernyataan, Pammy menganggguk ke arah seorang staf Briliant Mind Media. Tiba-tiba layar di samping mereka segera menyala dan tampak beberapa gambar yang menunjukkan salinan surat wasiat George Swann yang tadi disebutkan oleh L.     

Gambar-gambar tersebut segera menyebar di internet dan berita tentang perseteruan L dan Danny Swann seketika menjadi berita trending di Splitz.     

Pammy dan L masih terus membahas beberapa gosip lainnya yang beredar tentang gadis itu. Mereka membahas lima gosip lagi. Yang besar-besar sudah mendapatkan konfirmasi dan jawaban langsung dari bibir L sehingga para jurnalis menjadi terpuaskan.     

Konferensi pers ini adalah suatu peristiwa langka yang mereka yakin tidak akan dilakukan lagi oleh sang superstar dalam waktu dekat dan mereka memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya dengan mengambil sebanyak mungkin bahan berita darinya.     

Ketika Pammy selesai menyampaikan poin demi poin gosip yang selama ini beredar dan ingin ditanggapi secara pribadi oleh L, maka diadakan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, para jurnalis boleh mengajukan pertanyaan tetapi hanya dibatasi untuk 5 orang saja.     

Dengan segera mereka berebutan mengacungkan tangan untuk diberikan kesempatan bertanya. L, Pammy, dan Patricia masing-masing menunjuk 1 jurnalis dan dua direktur Briliant Mind Media yang duduk di samping L menunjuk dua jurnalis lain.     

Semua pertanyaan dan jawaban didengarkan baik-baik oleh para jurnalis yang hadir dan juga para penggemar yang melihat acara itu langsung dari ruang Virconnect mereka. Banyak kesalahpahaman dan berita burung yang merusak nama baik L berhasil dijernihkan.     

Setengah jam kemudian, konferensi pers akhirnya selesai. L segera Permisi untuk pulang. Ia ingin buru-buru menyusui dan memeluk anaknya yang ditinggalkan di rumah bersama dua orang stafnya.     

[Kau sudah selesai, Sayang?] London mengirim SMS kepada L ketika acara konferensi pers tersebut berakhir. [Aku menunggumu di parkiran depan gedung.]     

L tersenyum tipis saat membaca SMS itu dan bergegas menuju ke halaman gedung. Begitu keluar dari pintu lobi, ia telah melihat mobil Mercedes mewah yang biasa dipakai London Schneider dan dikemudikan oleh pengawalnyanya Marc.     

Pria kepercayaan London itu segera keluar dari mobil menyambut kedatangan L dan membukakan pintu belakang untuknya. Gadis itu masuk ke dalam dan menemukan London Schneider sudah duduk menunggunya dengan wajah tersenyum.     

"Kemarilah," kata London kepada L. "Kau kelihatan lelah sekali."     

L mengangguk pelan membenamkan kepalanya ke dada suaminya lalu menghela nafas panjang.     

"Aku tidak tahu kenapa pekerjaan sebagai artist harus melibatkan kegiatan-kegiatan seperti ini. Melelahkan sekali..."     

London mengusap kepala istrinya dengan penuh kasih sayang.     

"Memang begitu adanya. Sebagai artist kau menjadi milik masyarakat dan mereka pasti selalu ingin tahu apa yang terjadi denganmu. Itu tidak selalu karena alasan yang buruk, kok. Aku yakin, orang-orang yang mendukungmu dan menyukaimu, ingin melihat kau bahagia. Karena itulah, mereka butuh mendapatkan berita bahwa kau baik-baik."     

"Hmm..." L tidak membantah.     

"Menurutku, kau bisa membagi waktu sedikit untuk para penggemarmu. Minimal sekali sebulan, adakan sesi untuk bertemu penggemarmu secara virtual dan sampaikan kabarmu, apa yang sedang kau kerjakan, apa-apa yang membuatmu bahagia, apa-apa yang membuatmu sedih. Kedekatan semacam itu penting bagi penggemar.     

Kalau selebihnya kau menutup diri, mereka pasti akan mengerti bahwa kau butuh privasi. Tetapi kalau kau sama sekali tidak memberi kesempatan kepada orang-orang untuk mengenalmu... maka akan sulit bagi mereka untuk menyukaimu dan karya-karyamu. Setidaknya, itulah yang aku pelajari dari Bibi Billie Yves."     

L mengangkat wajahnya dan menatap London saat mendengar suaminya menyebut-nyebut nama penyanyi idolanya.     

"Seandainya aku bisa bertemu dengan Billie Yves, aku ingin sekali bertukar pikiran. Aku ingin mendengar pengalamannya dan apa pendapatnya tentang hal seperti ini," kata gadis itu.     

London baru ingat bahwa memang L merupakan salah seorang penggemar berat Billie Yves. Ia menjadi merasa bersalah saat memikirkan hal itu. Seharusnya, kalau rencana pernikahan mereka kemarin tidak dibatalkan, Billie Yves akan datang ke pernikahan mereka dan menyanyi.     

Namun, semua itu gagal karena ia sendiri yang justru membatalkan rencana pernikahan itu. Sekarang ia dan L justru telah menikah secara mendadak. Dalam hati ia bertekad akan membalasnya dengan mengadakan pesta pernikahan yang sangat meriah bagi L, dan tentu saja ia akan mengundang Billie Yves ke pesta pernikahan agar istrinya merasa senang karena dapat bertemu dengan idolanya.     

"Kita akan mengundang Bibi Billie di hari pernikahan kita di musim semi nanti," bisiknya. Wajah L seketika tampak berbinar-binar.     

"Benarkah?" Ia bertanya dengan antusias. "Kau tidak akan membatalkannya lagi?"     

Suaranya berubah menjadi sedikit menyindir dan London hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tahu selama beberapa waktu ke depan ia harus dapat menahan diri dan menerima sindiran L tentang pembatalan pernikahan waktu itu. Bagaimanapun L kadang masih bersikap kekanakan dan perempuan tidak pernah lupa.     

Lagipula, ia mengaku salah. Seharusnya ia tidak secara impulsif mengambil keputusan sepihak saat itu karena ia cemburu terhadap Kitaro.     

"Bagaimana aku bisa membatalkannya?" tanya London tanpa nada sebal sedikit pun. "Kita sudah menikah. Kau adalah istriku, sekarang dan selamanya."     

L tersenyum dan menatapnya dengan sepasang mata berkilauan. Ia menyentuh bibir London dengan jari telunjuknya dan mendorongnya hingga terbuka sedikit, lalu pelan-pelan memajukan wajahnya sendiri dan mengambil inisiatif mencium suaminya.     

London yang tidak menduga mendapatkan hadiah ciuman setelah disindir, menjadi senang bukan main. Ia sadar L menciumnya karena ia sama sekali tidak merasa tersinggung setelah disindir. Gadis itu bisa melihat kedewasaan dalam sikapnya dan menghargai hal itu.     

Mereka berciuman selama beberapa menit dan suasana di kursi belakang segera menjadi panas. Marc, yang ada di bangku pengemudi, dengan tahu diri segera memencet tombol untuk menaikkan dinding pembatas antara ruang pengemudi dan ruang penumpang di bangku belakang.     

Sepuluh menit kemudian, dengan enggan keduanya melepaskan diri. Wajah London dan L tampak memerah dan keduanya saling tersenyum.     

"Uhm.. sebentar, aku ingin melakukan sesuatu," bisik L. Ia mengetuk pembatas dengan ruangan supir dan Marc segera menurunkan pembatas tersebut. "Marc... tolong ambil foto kami ya..."     

Ia menyerahkan ponselnya kepada Marc. Pria itu mengangguk dan segera menerimanya. Saat ia mengarahkan kamera kepada L dan London, gadis itu bergerak mencium suaminya dan membuat posisinya menutupi wajah pria itu.     

Marc berusaha menahan batuk dan mengambil foto mereka, kemudian menyerahkan ponsel kembali kepada L.     

"Terima kasih, Marc."     

L menerima ponselnya dan segera memeriksa hasilnya. Sudut pengambilan membuat orang yang melihat foto itu dapat melihat wajah L dari samping, tetapi tidak akan dapat melihat wajah pria yang diciumnya.     

Gadis itu membuka halaman Splitz miliknya dan memposting foto tersebut sambil tersenyum tipis.     

[I love you, Husband.]     

Foto mesra itu diposting dengan tulisan berbunyi "Aku mencintaimu, Suamiku.'     

London yang baru menyadari apa yang dilakukan L, menjadi sangat senang.     

Akhirnya gadis ini mengumumkan secara terbuka kepada dunia bahwa ia sudah memiliki seorang suami yang sangat dicintainya. Dan London sangat setuju karena L masih merahasiakan identitasnya. Kehidupan mereka bersama tidak akan menjadi konsumsi publik.     

Dalam waktu tidak terlalu lama posting L segera mendapatkan puluhan ribu likes dan komentar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.