The Alchemists: Cinta Abadi

Konferensi Pers



Konferensi Pers

1Gedung Brilliant Mind Media sudah padat dipenuhi jurnalis untuk acara konferensi pers L. Ini adalah pertama kalinya gadis itu buka suara terhadap semua gosip yang pernah menghantui kariernya selama ini.     

Biasanya, L selalu tertutup dan menyimpan privasinya dengan baik. Tidak mau membantah atau mengiyakan apa pun berita yang beredar di luaran tentangnya. Hal ini membuat banyak orang menjadi sangat penasaran. Mereka ingin tahu apa kira-kira yang ingin disampaikan L untuk menanggapi gosip terbaru bahwa ia sudah menikah dengan tunangan masa kecilnya dan punya anak darinya.     

Acara konferensi pers ini juga disiarkan secara langsung lewat ruang Virconnect. Karena L sendiri adalah salah seorang ambassador Virconnect, peristiwa itu menarik perhatian banyak pengguna. Mereka sudah tahu bahwa semua artist yang mewakili Virconnect adalah artist ternama dan bersih, maka peristiwa ini membuat mereka bertanya-tanya apakah L akan kehilangan kontraknya atau tidak.     

"Selamat datang semuanya. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan apa yang hendak kami sampaikan mengenai berita yang baru-baru ini beredar, tentang seorang artist kami yang sangat penting bagi kami." Patricia Loew, direktur humas Brilliant Mind Media mengangkat tangannya dan memberi tanda agar para hadirin diam karena ia hendak memulai acara. "Aku akan memberikan waktu kepada Pammy untuk membahas gosip-gosip yang beredar kemarin, dan kemudian kita akan mendengar langsung tanggapan dari L."     

Semua orang yang hadir seketika menjadi diam dan memusatkan perhatian pada meja di depan yang berisi Patricia Loew, Pammy, L, dan dua orang pria anggota dari top management Brilliant Mind Media.     

"Terima kasih, Patricia. Aku akan memulai saja dan membahasnya dengan cepat, karena dari semula L tidak menganggap gosip-gosip itu penting. Baiklah..." Pammy mengerling pada L. Setelah melihat L mengangguk setuju, Pammy mengeluarkan tabletnya dan memeriksa daftar gosip di situ yang ingin mereka tanggapi. "Gosip pertama. L dikabarkan berhubungan dengan banyak pria. L, apakah itu benar?"     

L menggeleng. "Tidak. Aku masih sangat muda dan belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun... hingga tahun lalu."     

Seketika suasana menjadi ribut. Secara tidak langsung L telah mengatakan bahwa sejak tahun lalu ia telah berhubungan dengan seorang lelaki. Tetapi siapa? Gadis itu belum pernah mengakui siapa pun secara terbuka.     

"Baiklah. Gosip kedua, kau dikabarkan menjalin hubungan dengan Kitaro dari band Rainfall. Bagaimana tanggapanmu?" tanya Pammy lagi, membacakan poin kedua di tabletnya.     

L menggeleng lagi. "Kitaro adalah teman baikku. Kami banyak berhubungan mengenai musik dan beberapa bulan yang lalu kami banyak tur bersama karena aku menjadi pembuka konser mereka di Eropa. Kitaro adalah orang yang sangat baik dan ia tidak pantas dilibatkan dalam gosip murahan yang akan merusak namanya."     

Pandangan gadis itu tampak berkilat-kilat ketika ia melihat ke arah kamera. "Kitaro, maafkan aku. Kau menjadi terlibat gosip seperti ini."     

Para pengunjung kembali terdengar berkasak-kusuk. Gosip kedua ini juga dibantah oleh L. Lalu, kalau begitu, siapakah laki-laki yang ia maksud menjalin hubungan dengannya sejak setahun lalu itu? Mereka tidak sabar menunggu jawabannya.     

London yang baru tiba di gedung Brilliant Mind Media bergegas masuk ke ruang konferensi pers dan menyelinap di antara orang -orang yang bergerombol di dekat pintu. Ia memperhatikan ekspresi L hampir tanpa berkedip. Istrinya tampak sangat lelah dan London mengerti betapa L yang pendiam dan tertutup paling membenci keramaian dari orang-orang yang haus akan gosip tentangnya.     

Ia mengerti kenapa L selalu menjaga privasinya dengan sangat ketat dan tidak pernah menanggapi gosip apa pun sebelumnya. Kalau bukan karena hal itu, London pasti sudah maju ke depan dan mengakui kepada dunia bahwa L adalah istrinya. Namun, ia hanya bisa berdiri di belakang dan memberi dukungan dari jauh.     

Ia dapat membayangkan betapa hebohnya gosip tentang L nanti jika mereka tahu ia menikah dengan London Schneider. Semua pencapaiannya dan bakatnya akan terkubur di balik bayang-bayang nama keluarga Schneider, karena orang-orang akan mengira ia bisa menjadi seperti sekarang berkat dukungan suaminya belaka.     

"Baiklah.. sudah jelas ya? Sekarang kita masuk ke gosip berikutnya." Pammy melanjutkan membaca dari tabletnya. "L digosipkan hamil dan melahirkan beberapa bulan yang lalu. Apakah itu benar?"     

Ia menoleh ke arah L yang menatap semua jurnalis dan dengan tegas mengangguk.     

"Itu benar, dan aku sudah mengonfirmasi ini kepada Masawe Richards dari Luxe Magazine."     

Kembali terdengar suara ribut di antara pengunjung. Banyak orang yang mengangkat tangannya hendak menanyakan hal itu lebih lanjut, tetapi Patricia Loew dengan tegas telah mengangkat tangannya kembali dan meminta semua orang diam.     

"Sabarlah. L akan menjawab semuanya satu persatu," tegurnya.     

Suasana pun kembali menjadi tertib. Sebelum Pammy kembali membaca poin berikutnya yang tertulis di tabletnya, L menyentuh tangannya dan memberi tanda kepada Pammy agar membiarkan L bicara lebih banyak.     

"Aku hendak menegaskan bahwa itu bukan gosip, melainkan kebenaran. Aku telah menikah dan kami memiliki seorang anak yang sangat berharga bagiku. Aku tidak ingin membuka identitas mereka kepada publik karena aku ingin menjaga mereka agar tidak menjadi sasaran gosip dan kejaran berita seperti yang kalian lakukan kepadaku." Gadis itu bicara dengan suaranya yang indah, dan berhasil memukau semua orang untuk mendengarkan tanpa menyela. "Aku tidak tahu siapa yang menyebarkan gosip itu, tetapi aku berharap berita tentang suami dan anakku cukup berhenti sampai di sini. Kalian hanya perlu tahu bahwa kami saling mencintai dan sangat berbahagia."     

Saat ia mengatakan kalimat terakhirnya, pandangan L berbenturan dengan pandangan London yang ada di ujung ruangan, berdiri menatapnya dengan wajah tersenyum penuh cinta. Tanpa sadar seulas senyum terkembang di bibir gadis itu dan wajahnya tampak diliputi rona kemerahan saat London mengucapkan kata-kata 'Aku mencintaimu' tanpa suara.     

Momen ini ditangkap banyak kamera, karena L memang jarang tersenyum, kecuali saat ia tampil untuk bekerja, sehingga banyak jurnalis yang menjulukinya Putri Salju, karena sikapnya yang dingin dan kadang bisa terkesan tidak ramah.     

Beberapa jurnalis yang awas segera mengikuti arah pandangan mata L dan menoleh ke belakang, tetapi mereka tidak melihat siapa-siapa. London telah menyelinap keluar dengan cepat.     

Hanya Patricia Loew yang sempat melihat sosoknya di belakang para jurnalis dan wanita itu mengerutkan keningnya keheranan. Ia menoleh ke arah L dan tertegun melihat gadis itu tersenyum ke arah pemuda tampan yang misterius barusan. Ketika Patricia kembali menoleh ke arah pintu, London Schneider telah menghilang.     

Dalam hati Patricia bertanya-tanya siapa gerangan pemuda tadi dan mengapa L tersenyum kepadanya. Apakah ini suami dari artist-nya yang tertutup itu?     

"Baiklah gosip berikutnya yang ingin ditanggapi oleh L adalah tentang klaim sepihak dari seseorang yang mengaku sebagai tunangan L sejak kecil dan sekarang menjadi suaminya." Di depan, Pammy telah kembali pada tabletnya dan membacakan poin berikutnya.     

Kali ini L menggeleng. "Itu tidak benar. Aku memastikan bahwa Daniel Swann adalah seorang pembohong yang culas."     

Kembali terdengar keributan di antara para jurnalis. L dengan tegas, dan malah terlihat sangat sebal, membantah gosip terakhir ini. Kalau begitu, L mengaku sudah menikah dan mempunyai anak di usianya yang masih sangat muda ini, tetapi bukan dengan Daniel Swann?     

Lalu mengapa seorang pemuda kaya dan terpandang seperti Daniel Swann menyebarkan kebohongan itu? Apakah ia seorang penggemar L yang terobsesi berlebihan?     

"Kakek Danny membuat surat wasiat bahwa cucunya harus menikah denganku agar ia dapat memperoleh seluruh harta warisan peninggalan kakeknya, George Swann. Ini adalah bentuk balas budi George Swann kepada kakekku, yang pernah menyelamatkan jiwanya. Di surat wasiat itu tertulis bahwa jika aku menolak menikah dengan cucunya, maka George Swann akan memberiku separuh harta warisannya untuk membalas budi."     

L tampak mengerucutkan bibirnya saat membahas tentang Danny Swann. "Danny mencoba melakukan segala cara agar tidak kehilangan setengah harta kakeknya itu, termasuk dengan cara berbohong dan memalsukan berita pernikahanku dengannya. Aku TIDAK ada hubungan apa pun dengan Danny Swann."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.