The Alchemists: Cinta Abadi

Pemberitaan Negatif



Pemberitaan Negatif

0Dalam hati, London merasa terharu karena L benar-benar membawa Lily ke tempatnya bekerja. L sungguh berubah, pikirnya.     

Ia semakin jatuh cinta kepada gadis itu dan berkali-kali memarahi dirinya sendiri karena kebodohannya menyebabkan pernikahan mereka kembali tertunda. Seandainya dua minggu lalu ia tidak membatalkan rencana pernikahannya mereka, dalam waktu beberapa hari ke depan mereka akan bisa menikah.     

Sekarang ia harus menunggu satu bulan untuk bisa meminta L menikah dengannya. Ia sungguh berharap semoga akan menjadi lamarannya itu nanti benar-benar akan menjadi lamaran yang terakhir. Ia tidak sanggup membayangkan kegagalan berikutnya.     

Ah... dan bukan hanya itu, ia juga kini harus minimal berkencan dengan tiga perempuan yang dicarikan Jan untuknya, untuk membuktikan kepada L bahwa ia tidak menginginkan wanita lain. Ugh...     

Dengan malas-malasan ia membuka map berisi foto dan data-data Sarah Bell yang akan menjadi kencannya sore ini. Gadis itu sangat cantik, dan London akan berbohong kalau bilang sebaliknya. Ia melihat banyak foto Sarah diambil dari perjalanannya keliling dunia. Ada fotonya sedang berenang bersama ikan paus pembunuh di Pasifik, bertualang di padang gurun Afrika, berbelanja di Tokyo, snowboarding di Pegunungan Alpen...     

Gadis ini sangat mengesankan. Sebenarnya cukup mengherankan kenapa ia masih single hingga sekarang dengan semua kelebihannya ini. London tidak menemukan informasi mengenai kekurangan Sarah di dalam map tersebut. Apakah memang ada perempuan yang sempurna seperti ini?     

Waktu rasanya berjalan seperti siput ketika manusia sedang menunggu sesuatu, dan itu jugalah yang dirasakan London hari itu. Setelah makan siang, memeriksa kabar L kepada Dave, mengerjakan beberapa tugasnya yang tertunda, menanyakan kabar L kepada Dave, berkoordinasi dengan Jan, memeriksa kabar L kepada Dave, dan minum teh sore... akhirnya tibalah waktu yang ditunggu-tunggu London hari itu.     

Kencan pertama dengan Sarah Bell!     

London sudah tidak sabar ingin segera menunjukkan kepada L bahwa kencan pertamanya tidak menyenangkan dan ia hanya mau kembali kepada L. Pukul lima sore akhirnya tiba dan ia segera pulang ke penthouse untuk mandi, berganti pakaian, serta bersiap-siap.     

Restoran Moon terletak di gedung sebelah Hotel St. Laurent, sehingga ia hanya perlu berangkat 15 menit sebelum waktu yang ditentukan. Ini adalah sebuah restoran romantis yang terletak di sebuah bekas menara air bersejarah yang dirombak menjadi museum, restoran, kafe, dan klub malam di bagian puncaknya.     

Restoran Moon memiliki keistimewaan dapat berputar 360 derajat dalam waktu 60 menit, sehingga dalam acara makan malam romantis selama dua jam, para tamu dapat menikmati pemandangan kota di bawahnya seluas 360 derajat sebanyak dua kali melalui dinding yang hampir sepenuhnya terbuat dari kaca. Pemandangan paling menarik adalah sungai yang melintas di dekatnya dan banyak dilalui kapal-kapal, selain tentunya gedung-gedung cantik di sekitarnya.     

Jan sengaja mengatur kencan bosnya di situ. Ia tidak ingin mempertemukan London dengan Sarah di Restoran Hanging Garden di Gedung Hotel St. Laurent, karena London beberapa kali membawa L ke sana dan para staf sudah mulai mengenali sang calon nyonya. Apalagi terakhir kali London melamar L, ia juga melakukannya di sana. Sehingga sekarang tentu akan menimbulkan perasaan canggung jika sang bos besar membawa perempuan lain ke sana.     

"Hmm... baiklah, sudah waktunya," pikir London saat melihat jamnya sudah menunjukkan pukul 17.45 sore. Ia mengenakan pakaian yang disiapkan Jan, bukan pakaiannya yang biasa. Kali ini ia mengenakan pakaian bermerk kalangan atas tetapi bukan edisi terbatas.     

Profil yang disiapkan Jan menyebutkan pekerjaan London adalah sebagai fotografer senior untuk sebuah majalah gaya hidup, maka tentu mudah baginya mendapatkan pakaian yang bagus, tetapi bukan edisi terbatas. Ia juga melepas jamnya dan mengenakan jam tangan berharga beberapa ribu dolar saja.     

Secara keseluruhan, ia terlihat seperti seorang pria eksekutif muda yang cukup mapan, tetapi bukan orang yang sangat kaya. Dengan bunga di tangan, ia turun dari penthouse menuju lobi dan berjalan kaki ke Moon Tower beberapa puluh meter dari gedung Hotel St. Laurent.     

Ia tiba di Restoran Moon lima menit sebelum pukul enam. Petugas restoran yang sudah menerima reservasi segera mengantarnya ke meja yang disiapkan Jan. Air putih dan roti segera dihidangkan di meja sambil ia menunggu kedatangan Sarah dan bisa memesan makanan.     

Ah, karena terlalu tergesa-gesa, ia tadi lupa menanyakan kabar L kepada Dave. Entah kenapa sejak tadi siang, London merasa resah memikirkan perkembangan situasinya bersama L. Ia benar-benar tidak mengira L akan membawa Lily ke tempat kerja, setelah kemarin menghubungi editor majalah Luxe dan mengatakan bahwa ia memang sudah mempunyai bayi.     

Eh, sebentar...     

Kemarin mereka tidak sempat membatalkan pernyataan itu, kan? Setelah insiden dengan ponsel L, mereka akhirnya berbaikan dan malah kemudian... bermesraan dan tidur bersama. Sama sekali melupakan Masawe Richards.     

Apakah Luxe sudah mengangkatnya menjadi berita? Kira-kira seperti apa tanggapan publik ya?     

London benar-benar lupa mencari tahu berita hiburan hari ini tentang L. Ia terlalu resah memikirkan kencan sialan ini.     

Mumpung Sarah belum menampakkan batang hidungnya, London segera membuka ponsel barunya dan mencari berita tentang L di internet.     

Astaga...     

Astaga...     

Ia hanya bisa menekap mulutnya dengan kaget sementara tangan kanannya terus-menerus menggulirkan layar untuk membaca berita demi berita tentang L yang hampir semuanya NEGATIF!     

Penyanyi muda berbakat terlibat affair!     

Penyanyi muda idola banyak remaja ternyata menyembunyikan kehidupan gelap.     

L ternyata sudah melahirkan diam-diam.     

Rahasia kelam seorang penyanyi yang selama ini terlihat murni dan naif.     

Terbongkarnya rahasia yang selama ini ditutup rapat.     

Pantaskah L menjadi seorang idola?     

Harga yang harus dibayar seorang penyanyi untuk menjadi terkenal adalah dengan tidur bersama orang penting di industri hiburan.     

Satu lagi kasus perselingkuhan artis muda dan produsernya.     

Astaga... L benar saat mengatakan orang-orang di industri hiburan bisa berlaku jahat dengan menjatuhkan sesamanya. Berbagai headline yang dibaca London benar-benar membuatnya shock. Bukan hanya media yang menghakimi L macam-macam, dengan hanya sepotong informasi dari Luxe bahwa L mengakui telah hamil dan melahirkan seorang bayi pada musim panas lalu.     

Media juga mewawancarai orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan L dan meminta pendapat mereka. Orang-orang biasa yang tidak tahu apa-apa juga ikut menghakimi dan menyebut L bukanlah teladan yang baik bagi anak muda dan remaja.     

Hampir semuanya mengira L menjalin hubungan gelap dengan salah seorang petinggi di industri hiburan untuk menaikkan kariernya.     

"Aduh, L..." gumam London dengan perasaan semakin bersalah. Ia tidak ingin karier L terpuruk karena pemberitaan negatif seperti ini. Ia hanya ingin L tidak lagi menyembunyikan hubungan di antara mereka dan menyembunyikan Lily. Ia hanya ingin agar pria-pria seperti Kitaro yang selama ini mengejar-ngejar L bisa menyadari bahwa L sudah menjadi milik orang lain, dan mundur.     

Tetapi kemarin, karena mereka bertengkar lagi tentang masalah ini, L nekat dan memberi tahu majalah Luxe tentang kehamilannya dan bahwa ia sudah melahirkan, sementara semua orang tahu bahwa L belum menikah dan usianya bahkan belum 20 tahun.     

Dengan tangan gemetar karena marah, London buru-buru menelepon Jan.     

"Jan... kau sudah baca berita hari ini? Kenapa kau tidak memberi tahu aku??? Turunkan semua berita negatif tentang L, sekarang juga!"     

Ia hampir membanting ponselnya ke meja, ketika tiba-tiba pandangannya tertumbuk pada seorang gadis yang sudah berdiri di depannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.