The Alchemists: Cinta Abadi

Direktur Baru



Direktur Baru

3Fee sangat menyukai pekerjaan barunya. Selain gajinya yang cukup bagus, ia juga mendapatkan makanan enak dan tunjangan kesehatan. Selama dua minggu training, ia telah berkenalan dengan para staf di resort dan hampir semua orang bersikap baik kepadanya. Sikapnya yang menyenangkan membuat banyak orang, baik staf maupun tamu menyukai Fee.     

Satu dua rekan lelaki akan mencoba menggodanya atau mengajaknya makan bersama untuk mendekati Fee, tetapi gadis itu selalu bisa menolak dengan cara yang tidak menyakiti hati.     

Beberapa karyawan perempuan pada mulanya bersikap judes kepada Fee karena menganggap gadis itu menarik semua perhatian tamu kepadanya. Namun, karena Fee selalu bersikap baik kepada mereka, akhirnya gadis-gadis itu tidak bisa terus-menerus bersikap buruk kepadanya.     

Setelah mengikuti training dua minggu. Fee mulai bekerja sebagai resepsionis di resort dan melayani tamu-tamu yang keluar masuk setiap harinya. Pak Krause memang sengaja menempatkan Fee yang cantik di bagian penerimaan tamu karena menurutnya, wajah cantik Fee dan keceriaannya akan membuat tamu-tamu merasa senang saat pertama kali tiba di resort.     

Dugaan Pak Krause tidak salah. Semenjak Fee bekerja di penerimaan tamu, review yang ditulis tamu-tamu tentang resort mereka menjadi semakin baik dan positif. Hampir semuanya menyebutkan tentang staf yang ramah dan menyenangkan.     

Bukan hanya itu saja, kecantikan Fee menjadi salah satu daya tarik bagi tamu laki-laki untuk kembali datang ke resort demi agar dapat kembali melihat gadis itu.     

Tamu-tamu yang telah datang di musim panas, tahu-tahu muncul kembali di musim gugur dan dalam waktu tidak terlalu lama, hampir setiap kamar dan suite di resort mendapatkan waiting list karena lebih banyak peminat yang ingin menginap dibandingkan ketersediaan tempat.     

"Gadis itu benar-benar seperti peri," komentar Ms. Lauren, sang manajer operasional, saat makan siang bersama Pak Krause di ruangannya setelah mereka rapat bulanan bersama para manajer lainnya. "Tingkat okupansi kita belum pernah setinggi ini."     

Pak Krause hanya tersenyum senang mendengar kata-kata Ms. Lauren. "Ah.. kau memperhatikannya juga? Fee memang membawa keberuntungan pada tempat kita ini. Aku tahu begitu melihatnya melamar pekerjaan waktu itu. Aku yakin dia pasti akan menjadi aset bagi resort ini. Aku bahkan tidak perlu membaca resumenya."     

"Benarkah? Kau tidak tahu latar belakang pendidikannya atau keluarganya? Kenapa main terima begitu saja?" tanya Ms. Lauren keheranan.     

"Bukan begitu. Aku sudah tahu dia siapa. Gurunya di sekolah adalah teman lamaku, dan Astrid sangat merekomendasikan Fee. Katanya Fee anak baik dan pekerja keras. Ia bisa mendapatkan pekerjaan apa saja dengan kecerdasan dan kecantikannya, tetapi ia memilih untuk mencari pekerjaan yang tidak jauh dari rumahnya karena ia ingin merawat neneknya yang sudah tua." Pak Krause buru-buru menjelaskan. "Aku rasa, anak pintar dan berbakti seperti itu harus diberi kesempatan."     

"Oh, begitu ya? Lalu kenapa ia tinggal bersama neneknya? Apakah orang tuanya sudah tidak ada?" tanya Ms. Lauren lagi.     

"Setahuku kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan kapal. Mereka bertiga sedang berlayar ketika terjadi badai hebat dan kapal mereka tenggelam. Hanya Fee yang selamat dan sejak itu ia tinggal bersama kakek neneknya di Salzsee sini. Kakeknya meninggal dua tahun lalu karena usia tua, dan sekarang ia hanya tinggal dengan neneknya." Pak Krause menjelaskan lagi. "Kupikir hanya tinggal tunggu waktu sampai neneknya meninggal. Nanti kalau ia sudah tidak punya ikatan lagi di Salzsee, Fee pasti akan pergi dan mencari pengalaman di tempat lain. Kecuali..."     

"Kecuali apa?" tanya Ms. Lauren penasaran.     

"Kecuali ia menikah dengan laki-laki dari Salzsee, atau ia sangat menyukai bekerja di resort," jawab Pak Krause.     

"Ah.. rasanya kemungkinan yang pertama itu sulit ya. Aku yakin salah satu tamu kaya kita akan berhasil menarik hatinya dan menikahinya. Perempuan mana yang tidak tertarik dengan kekayaan? Kalau Fee bisa menikah dengan lelaki kaya dan pindah dari desa ini, dan melihat dunia.. aku yakin ia akan memilih pergi."     

"Yahh.. kita lihat saja nanti," kata Pak Krause. "Oh, ya. Bagaimana dengan kabar tentang bos baru kita? Apakah kantor pusat jadi mengirim direktur baru untuk menggantikan Pak Schaefer yang pensiun?"     

"Itu benar. Kabarnya beliau akan datang beberapa hari lagi." Ms. Lauren mengangguk. "Gosipnya CEO kita akan mengirim anaknya untuk mengisi posisi direktur itu. Ah, nepotisme... bisa apa kita kalau sudah begitu?"     

"Anaknya yang mana?" tanya Pak Krause keheranan.     

"Anaknya yang bungsu."     

"Oh... beliau kan masih muda sekali."     

"Itulah. Aku tidak yakin ia bisa bekerja dengan baik untuk menggantikan Pak Schaefer. Kurasa kita terpaksa akan bekerja keras."     

Keduanya hanya bisa mendesah membayangkan bos baru mereka yang masih muda dan tidak becus bekerja akan segera tiba dan mengambil alih posisi Pak Schaefer yang baru pensiun.     

***     

Fee sedang menikmati makan siangnya di pantry karyawan ketika Lydia datang menghampirinya dan menyuruhnya segera menyelesaikan makannya.     

"Fee, kita disuruh berkumpul di aula secepatnya. Ada acara perkenalan bos baru," kata gadis itu. "Katanya direktur baru kita adalah anak bungsu CEO grup perusahaan resort kita. Ia baru datang dari Swiss."     

"Pengganti Pak Schaefer sudah tiba?" tanya Fee keheranan. "Cepat juga ya."     

Ia buru-buru menutup kotak bekalnya dan minum air putih lalu bergegas mengikuti Lydia ke aula.     

"Kau pernah bekerja di kantor pusat di Swiss, kan?" tanya Fee sambil jalan. "Apakah kau pernah bertemu beliau?"     

Lydia mengangguk. "Yah. Dia beberapa kali muncul di kantor. Terus terang aku tidak begitu menyukainya."     

"Kenapa?" tanya Fee penasaran.     

Lydia hanya mengangkat bahu, menolak menjelaskan. Mereka tiba di aula tepat sebelum Pak Krause, Ms. Lauren, dan beberapa manajer lainnya tiba mengiringi seorang wanita muda berusia kira-kira 25 tahun yang berpenampilan sangat menarik.     

Wajahnya cantik dan pakaiannya terlihat mahal dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Sayangnya, wajah yang demikian cantik tampak dihiasi dengan senyum angkuh. Ia berdiri di depan aula dan memandangi satu persatu karyawannya dengan mata disipitkan dan bibir sedikit mengkerut.     

Pak Krause segera memperkenalkan bos baru mereka ini dengan penuh hormat.     

"Selamat siang semuanya. Terima kasih sudah datang dan berkumpul di aula untuk acara perkenalan singkat direktur operasional kita yang baru. Beliau ini adalah Miss Franka Keller dari kantor pusat kita di Swiss. Beliau akan menggantikan Pak Schaefer yang baru saja pensiun. Mulai sekarang, kita akan mengikuti arahan dan kebijakan dari Miss Keller untuk kemajuan resort kita ini."     

Secara spontan para karyawan pun bertepuk tangan. Mereka sudah tahu siapa Franka begitu Pak Krause menyebutkan nama belakangnya. Gadis ini adalah putri bungsu CEO sekaligus pemilik grup hotel yang membawahi resort mereka.     

Jadi selain sebagai bos mereka, gadis itu adalah anak dari pemilik dan mereka harus ekstra hormat kepadanya kalau tidak mau kehilangan pekerjaan mereka.     

Franka menatap karyawannya satu persatu dengan senyum tipis. Pandangannya terhenti ketika matanya menangkap sosok Fee yang berdiri di sudut ruangan bersama Lydia. Seketika alis Franka berkedut dan senyum tipisnya menghilang dari wajahnya.     

Ia sama sekali tidak senang melihat ada gadis yang jauh lebih cantik darinya ada di ruangan itu. Walaupun Fee memakai seragam staf resort yang sederhana dan berwarna abu-abu membosankan, kecantikannya sama sekali tidak dapat disembunyikan dan hal ini membuat Franka merasa kesal.     

Ia menghabiskan waktu berjam-jam di depan cermin dan pakaian berharga ribuan euro, namun ia merasa masih tidak secantik gadis pelayan yang berdiri di sudut sana!     

.     

.     

>>>>>>>>     

From the author:     

Nah, lho... bos barunya kayaknya bakal nyebelin ya... wkwk     

Oh, ya.. nantikan bab berikutnya, Fee ketemu Ren!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.