The Alchemists: Cinta Abadi

Hari Pertama Bekerja Di Resort



Hari Pertama Bekerja Di Resort

0Perjalanan dari rumah Fée ke resort dapat ditempuh dalam dua puluh menit naik sepeda dengan kecepatan santai. Jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi karena ia harus memutar, maka terlihat seperti lebih jauh dari yang sebenarnya.     

Seandainya ia memiliki kapal, Fée juga dapat langsung menyeberangi danau menuju resort. Kadang-kadang kalau Pak Thomas lewat dengan kapalnya, Fée dapat menebeng dan pergi ke seberang, tetapi hal itu sangat jarang terjadi.      

Pemandangan danau pagi ini tampak begitu indah dengan airnya yang berwarna biru terang dan tanpa riak sama sekali. Awan putih bergerak pelan di langit dan angin sepoi-sepoi bertiup membuat suasana terasa sangat menyenangkan.     

Pemandangan indah seperti ini sudah merupakan hal biasa di Salzsee dan menjadi salah satu daya tarik utama para wiasatawan yang berkunjung ke sini. Namun demikian, kadang-kadang kabut tebal akan menutupi seluruh permukaan danau hingga manusia bahkan tak dapat melihat tangannya sendiri.     

Ah, Fée ingat waktu baru pindah ke desa ini tiga tahun yang lalu. Ia pernah terjebak di tengah danau saat sedang menaiki sampan dan ia begitu ketakutan. Untunglah kakeknya berhasil menemukannya dan membawanya pulang. Kini kakeknya telah tiada. Fée tidak berani bermain-main di danau jika cuaca buruk. Ia takut akan tenggelam kalau sampai ia hilang di tengah kabut.     

Ia menyempatkan diri berhenti di pinggir jalan desa dan memetik setangkai bunga berwarna biru yang cantik sekali. Ia lalu menaruhnya di rambutnya yang diikat ekor kuda sebagai hiasan. Kali ini ia benar-benar terlihat seperti peri cantik dengan bunga di rambutnya.     

Gadis itu kembali melanjutkan perjalanan menuju resort sambil bersenandung dan tiba tepat waktu di Resort Salzsee Welness. Jam kerjanya hari ini dimulai pukul delapan pagi dan ia tiba di sana pukul delapan kurang lima.     

Setelah memarkir sepedanya di taman depan resort, ia bergegas masuk ke dalam kantor manajemen menemui Pak Krause yang akan mengajaknya dan dua orang karyawan baru lainnya untuk berkeliling resort mereka.     

Mereka harus menjalani training selama dua minggu sebelum ditempatkan pada lini pekerjaan masing-masing. Ketika ia masuk ke dalam kantor Pak Krause, ia bertemu dengan seorang gadis dan seorang pemuda yang memakai pakaian hitam putih seperti dirinya. Rupanya, ini adalah rekan kerjanya, sebagai sesama karyawan baru.     

Fee mengangguk kepada mereka sambil tersenyum ramah. Rupanya mereka tidak berasal dari desa Salzsee, pikir Fee, karena ia tidak mengenali mereka.     

"Hei.. kau sudah datang. Bagus sekali. Kalian semua tepat waktu. Sekarang saatnya aku akan mengajak kalian berkeliling dan mempelajari segala sesuatunya tentang resort kita. Tapi sebelumnya, silakan kalian saling berkenalan dulu," kata Pak Krause kepada ketiganya.     

Para karyawan baru itu saling pandang dan mengangguk. Yang laki-laki memulai duluan untuk memperkenalkan diri. Penampilannya rapi, seperti layaknya para hotelier dan selalu tersenyum ramah, membuat wajahnya yang cukup menarik menjadi terlihat tampan.     

"Hallo, selamat pagi. Namaku Albert Schmidt. Aku karyawan magang di sini selama enam bulan ke depan. Aku berasal dari Jerman." Ia membungkuk kepada kedua gadis itu dengan sopan.     

"Hallo juga, namaku Lidya Fredriksson, kalian bisa memanggilku Lidya saja. Aku dipindahkan ke resort ini dari kantor pusat di Swiss untuk belajar. Aku sangat senang mendapatkan kesempatan ini karena Salzsee sangat indah." Gadis bernama Lidya gantian memperkenalkan diri dan membungkuk sopan kepada semua orang yang hadir di kantor Pak Krause.     

Sekarang tibalah giliran Fée untuk memperkenalkan dirinya. Ia tersenyum manis dan melambai kecil kepada mereka. Sikapnya tampak sangat ceria dan menyenangkan, sehingga membuat orang-orang langsung suka kepadanya, tidak terkecuali Lidya dan Albert yang tadinya mengira Fée adalah gadis yang kaku dan sombong karena ia sangat cantik.     

"Selamat pagi semuanya, Pak Krause, Albert, dan Lidya. Namaku Fée Lynn-Miller. Aku berasal dari desa ini."     

"Wah.. bagus sekali. Sekarang saatnya kita berkeliling resort." Pak Krause memberi tanda agar ketiganya berjalan mengikutinya. Dengan patuh Fée, Albert, dan Lidya berjalan keluar kantor Pak Krause dan mengikuti beliau berkeliling.     

Sambil menerangkan sejarah berdirinya resort, berapa jumlah kamar, suite, dan villa yang ada, serta semua fasilitas yang dimiliki resort, Pak Krause berjalan cepat membawa mereka melihat semua bangunan dan fasilitas yang ada.     

Resort Salzsee Wellness ditujukan bagi wisatawan kalangan atas yang mencari ketenangan batin dan rasa damai. Karena itulah desainnya dibuat senyaman mungkin dengan suasana alam yang kental. Para tamu dapat menikmati udara yang bersih dan segar, kicauan burung-burung sepanjang hari, pemandangan indah danau dan gunung Ygrit, serta berbagai fasilitas kelas dunia.     

Salzsee adalah sebuah desa kecil di tengah-tengah negara Moravia yang berada di antara Swiss dan Austria. Ini merupakan salah satu negara terkecil di dunia dan diperintah oleh keluarga kerajaan.     

Penghasilan utama Moravia berasal dari pariwisata dan pemerintah sangat mendorong usaha pariwisata di negaranya dengan mempermudah akses bagi para turis untuk berkunjung dan menikmati keindahan negaranya.     

Resort Salzsee selalu ramai dikunjungi tamu dan telah memberikan banyak lapangan pekerjaan bagi warga desa yang tinggal di sekitarnya. Semua kamar dan suite memiliki ukuran sangat luas dan desain mewah dengan privasi tinggi. Harga sewanya per hari sangat mahal dan hanya menarik tamu-tamu dari kalangan sangat kaya di Eropa.     

Selain kamar dan suite mewah, di resort ini juga ada beberapa villa untuk tamu VVIP yang memerlukan tempat tinggal lebih besar. Ada sebagian tamu regular resort yang sangat menyukai villanya dan memutuskan untuk menyewa untuk jangka panjang. Mereka akan menginap selama berbulan-bulan dan membayar biaya sewa sangat mahal.     

Tamu istimewa seperti ini sangat dimanjakan oleh resort karena mereka memberikan sumber pemasukan yang luar biasa besar bagi perusahaan. Biasanya, mereka adalah orang-orang super kaya Eropa, atau selebriti yang memerlukan privasi.     

Para staf dilarang keras untuk membocorkan identitas yang menginap dan diwajibkan untuk memberikan pelayanan sempurna agar para tamu istimewa ini kerasan dan mau kembali untuk menginap jangka panjang.     

"Saat ini semua villa kita sedang terisi. Dari semuanya, hanya satu yang berisi tamu jangka panjang istimewa kita." Pak Krause menunjuk ke daerah resort yang lebih tinggi dari tempat mereka berada sekarang. Di sana ada empat buah villa yang berdesain cantik bagaikan rumah musim panas kecil dan dikelilingi tanaman yang hijau menyegarkan.     

"Tamu istimewa kita menginap di villa paling ujung, yang paling privasi. Ia ke sini karena susah tidur dan berkali-kali mengeluh sakit kepala. Kalau kalian mendapat telepon keluhan atau permintaan layanan dari villa nomor 4, kalian harus langsung dengan sigap melayani apa pun kebutuhannya. Tuan Friedrich adalah salah satu tamu kita yang paling penting."     

Fee mencatat semua informasi yang disampaikan Pak Krause dengan sigap di buku catatannya. Albert dan Lidya mengangguk-angguk. Mereka merasa semua informasi yang disampaikan Pak Krause cukup biasa dan mereka tidak akan kesulitan mengingatnya. Karena itulah mereka tidak ikut mencatat.     

"Kalian akan bekerja dalam shift seperti halnya para karyawan di hotel-hotel pada umumnya," kata Pak Krause lagi, sambil memberi tanda agar mereka mengikutinya kembali berjalan ke arah lain.     

"Kalian bekerja 40 jam seminggu dan akan memiliki hari libur berbeda. Shift di akhir pekan akan mendapatkan tambahan gaji harian 20%. Kalian akan ditraining selama dua minggu ke depan di semua departemen sebelum ditempatkan di posisi kalian yang sebenarnya."     

Mereka terus mendengarkan Pak Krause menjelaskan macam-macam dan kemudian memperkenalkan mereka kepada para manajer tiap departemen. Setelah beberapa jam berkeliling, mencatat, mengobrol dan mulai berinteraksi dengan para karyawan lain, akhirnya ketiga karyawan baru itu mendapat waktu istirahat.     

"Kalian bisa istirahat di lounge karyawan dan berdiskusi tentang apa-apa yang kalian pelajari hari ini," kata Pak Krause kepada mereka sambil mengakhiri tur paginya. "Aku akan membereskan macam-macam di kantorku. Nanti siang kita akan makan bersama."     

"Terima kasih, Pak." Albert, Fee, dan Lidya semua membungkuk hormat kepada Pak Krause yang melambai ke arah mereka sambil tersenyum dan melangkah pergi.     

Fee merasa sangat bersemangat. Ia menyukai resort indah ini dan tidak sabar ingin segera mulai bekerja!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.