The Alchemists: Cinta Abadi

Mulai Putus Asa



Mulai Putus Asa

Sharon memberi tanda dengan tangan kanannya dan Tatiana segera memulai narasinya.     

"Hallo, namaku Tatiana Petrova. Seperti yang kalian tahu aku adalah pemilik channel ini dan selama sepuluh hari terakhir aku bersama sahabatku sedang ikut kegiatan karyawisata ke Paris dan Bordeaux.     

Kalian sudah sering melihat penampilan Vega di dalam video-videoku. Ia adalah sahabat terbaikku. Ia gadis yang ramah dan sangat rendah hati. Karena itu kami semua sama sekali tidak menyangka, ada orang jahat yang tega menculiknya.     

Semua pengumuman yang kalian baca di internet itu benar. Vega yang sering membawakan video-videoku adalah Vega Linden, putri dan Tuan Elios Linden. Tadi aku sudah bertemu dengan ayah Vega dan beliau meminta bantuanku... bantuan kalian semua, untuk pasang mata dan pasang telinga, di mana pun kalian berada. Kita harus memberi tahu kepada keluarganya jika kita melihat atau mengetahui sesuatu.     

Kalian bisa langsung menghubungiku atau seluruh kantor perwakilan RMI maupun semua kantor perusahaan yang ada di bawah Schneider Group. Nanti akan tersedia kontak yang bisa kalian hubungi dari seluruh dunia."     

Teman-teman sekolahnya mendengarkan keterangan Tatiana dengan penuh simpati. Namun demikian, begitu Tatiana mengonfirmasi bahwa Vega memang merupakan gadis yang pagi ini membuat heboh dunia dengan penculikannya yang misterius, mereka semua menjadi sangat kaget.     

Segera terdengar seruan-seruan tertahan. Mereka saling bertukar pandang dan menekap bibir masing-masing karena terkejut. Tidak ada seorang pun yang mengira hal ini. Sama seperti Tatiana, mereka mengira sepasang saudara kembar Altair dan Vega ini adalah orang biasa.     

Kini pandangan mereka terhadap keduanya sama sekali berubah.     

Jangan pernah menilai buku dari sampulnya, pikir mereka.     

***     

Suasana di penthouse benar-benar tegang dan dipenuhi tekanan. Sudah 20 jam Vega menghilang dan mereka masih belum menemukan petunjuk. Lauriel telah tiba di Swiss dan segera menuju rumah sakit tempat mayat Alexei sedang diperiksa koroner. Ia sempat mengira kemungkinan ini hanyalah orang yang sengaja dibuat mirip Alexei dan dibunuh untuk mengalihkan perhatian mereka.     

Sayangnya, ternyata ia salah. Mayat itu ternyata memang Alexei. Ia memastikan ini dari tes DNA cepat yang dilakukannya terhadap sampel darah pria itu dan dibandingkan dengan tes DNA Nicolae di Paris. Bagaimanapun ibu mereka bersaudara sehingga mereka masih memiliki hubungan darah.     

"Ini benar-benar Alexei," kata Lauriel sambil mendesah. Ia sedang bicara di telepon kepada Alaric di Paris. "Aku sudah berkoordinasi dengan kepolisian di Swiss untuk mengadakan cegatan di berbagai akses jalan termasuk perbatasan. Kalau Vega masih ada di sini, kita akan menemukannya..."     

Alaric meninju tembok di sampingnya dengan kemarahan memuncak. Ia tidak menduga bahwa Vega memang dibawa ke Swiss. Aleksis yang duduk di sampingnya segera terlonjak dan buru-buru menghampirinya.     

"Apa kata Ayah?" tanya gadis itu cemas. "Apakah ada berita buruk?"     

"Hmmph... Ayah tadi memastikan bahwa Alexei memang sudah mati. Mereka benar-benar menyekap Vega bersamanya di Swiss sebelum Alexei dibunuh." Alaric sama sekali tidak merasakan buku-buku jarinya berdarah akibat tinjunya tadi. Ia mengepalkannya semakin kuat. "Aku tidak tahu apa yang mereka inginkan... Kenapa mereka tidak menghubungiku dan menyebutkan apa yang mereka inginkan? Kalau ini penculikan untuk uang, seharusnya mereka sudah menyebutkan nilai tebusannya. Kalau ini karena dendam... seharusnya mereka sudah menghubungiku untuk mengejekku.. memintaku melakukan sesuatu yang buruk demi menyelamatkan Vega... Tetapi ini, sama sekali tidak ada berita."     

Aleksis memeluk Alaric dan membenamkan kepalanya di dada pemuda itu. "Kita tunggu saja... Kita harus sabar. Tadi pagi mereka sudah mengirim berita lewat Darknet, kan? Mungkin sekarang mereka masih berpindah-pindah. Nanti kalau mereka sudah merasa aman, pasti mereka akan menghubungi kita."     

Alaric mengusap kepala Aleksis, tanpa mampu berkata apa-apa lagi. Sudah 24 jam lebih ia belum tidur dan secara mental ia sudah sangat lelah.     

Nicolae dan Altair masih sibuk memeriksa dan menyortir semua video yang diambil Tatiana. Marie juga membantu dari Grosseto. Selain memeriksa semua video itu, mereka juga memeriksa semua rekaman CCTV dari tempat-tempat yang dilalui Vega dan Tatiana selama sepuluh hari. Mereka tekun bekerja selama berjam-jam tanpa istirahat.     

Marion bolak-balik memeriksa dengan orang-orangnya Larkin untuk mencari tahu kemajuan mereka. Ia dan Petra juga berkoordinasi dengan kepolisian di Prancis untuk mengurusi kasus Lisa dan Vega.     

Hingga malam tiba, mereka masih belum menemukan petunjuk apa pun. Vega telah hilang selama 24 jam. Alaric masih belum tidur setelah dua hari dan hal ini membuat Aleksis sangat kuatir.     

***     

Keesokan paginya, setelah Vega menghilang selama 36 jam, Pavel melaporkan posisi semua orang yang mereka duga memiliki dendam kepada Alaric. Mereka berhasil menemukan Sophia yang tinggal di Belanda. Gadis itu menyembunyikan diri selama bertahun-tahun dengan mengganti identitasnya dan hidup dengan membuka sebuah kedai makanan.     

Ketika ia mendengar tentang apa yang terjadi kepada Vega, Sophia hanya tertawa terbahak-bahak dan secara khusus menyampaikan salamnya kepada Alaric.     

"Kau Pavel, bukan? Aku tahu kau orang kepercayaan sepupuku yang jahat itu," desis Sophia sambil menyeringai. "Aku merasa terhormat karena kau mendatangiku secara pribadi. Katakan kepadanya, aku sangat senang karena setelah belasan tahun, akhirnya sepupuku mendapatkan balasan atas perbuatannya kepadaku. Kuharap tragedi yang menimpanya tidak berhenti sampai di sini. Kita tahu dosanya masih jauh lebih besar dari ini... ha ha ha..."     

Pavel mengangkat tangannya hendak memukul Sophia atas kata-katanya yang lancang dan jahat, tetapi ia menahan diri karena ia tidak pernah memukul perempuan, kecuali itu adalah bagian dari misi mereka. Saat ini ia hanya diperintahkan Alaric untuk mendata semua orang yang dianggap memiliki motif untuk menculik Vega.     

"Aku belum selesai," tukas Pavel dengan suara sinis. "Aku akan mengawasimu. Kalau terbukti kau terlibat... kami akan membuatmu menyesal dilahirkan."     

Sophia hanya memutar matanya. Ia tidak takut. Baginya sekarang, kehidupannya sudah sangat buruk dan ia tidak yakin bahwa itu bisa menjadi lebih buruk lagi.     

"Kalau sang penculik memerlukan bantuanku, aku pasti akan membantunya. Kau lihat saja..." balas Sophia sambil tersenyum sinis.     

Kai yang sedang berada di Amerika juga akhirnya menemukan jejak keluarga Blue yang melarikan diri ke sana dari kejaran Mafia Russia yang memburu mereka akibat kasus dengan Elien Mikhailova dulu. Keluarga ini membuka penginapan kecil di sebuah kota kecil di Amerika. Mereka sama sekali tidak menarik perhatian dan berusaha untuk bertahan hidup lewat usaha penginapan mereka.     

Menurut penilaian Kai, keluarga Blue juga tidak memiliki aset yang memadai di Amerika untuk dapat membayar kelompok penculik yang demikian misterius dan profesional.     

Alaric dan keluarganya kembali menemui jalan buntu. Setelah 48 jam Vega menghilang, pelan-pelan semangat hidup ayahnya mulai redup. Mereka telah mengerahkan semua orang, kekuasaan, dan kekayaan yang mereka miliki untuk mencari Vega ke seluruh dunia... tetapi rupanya itu semua tidak cukup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.