The Alchemists: Cinta Abadi

Tatiana Terkejut



Tatiana Terkejut

2Pukul 8 pagi saat penduduk Eropa mulai bangun dan beraktivitas, semua dikejutkan oleh berbagai pengumuman yang tersebar di berbagai media. Wajah cantik Vega ada di mana-mana dengan keterangan hadiah satu milyar dolar bagi orang yang berhasil menemukannya.     

Hadiah itu saja dapat membuat manusia masuk ranking orang terkaya di dunia, minimal terkaya di negaranya, sehingga kehebohan segera terdengar di mana-mana. Alaric berharap dengan sayembara hadiah uang yang luar biasa, bahkan para penjahat yang menculik Vega akan berubah pikiran atau malah akan terjadi pengkhianatan di antara mereka karena ada sebagian yang lebih memilih uang daripada dendam.     

Tatiana yang baru bangun tidur dan hendak mencuci muka, merasa keheranan karena menemukan ada begitu banyak notifikasi di ponselnya. Ribuan.. tidak.. malah puluhan ribu komentar memenuhi video-videonya dan layar ponselnya bergulir turun tanpa henti oleh masuknya komentar-komentar baru.     

Ada apa ini? pikirnya keheranan. Kantuknya seketika hilang saat ia mengamati bahwa semua komentar itu membicarakan Vega. Ia tahu bahwa Vega sangat cantik dan populer. Video-videonya menjadi semakin banyak follower dan mendapat banyak respons setelah Vega masuk menjadi pembawa acaranya.      

Video di perkebunan anggur di Bordeaux kemarin malah memecahkan rekor pribadinya dengan 10 juta views. Tetapi, menerima puluhan ribu komentar dan pesan yang berhubungan dengan Vega secara tiba-tiba begini rasanya tidak masuk akal, pikir Tatiana lagi.     

Ia membuka salah satu komentar dan membaca isinya.     

TATIANAAA... APAKAH INI VEGA LINDEN? KAU TAHU DI MANA DIA SEKARANG?     

APAKAH VEGA MEDICI INI ADALAH VEGA LINDEN?     

ASTAGA... AKU TIDAK MENGIRA PUTRI ORANG TERKAYA DI DUNIA TERNYATA SANGAT SEDERHANA     

Tatiana mengucek-kucek matanya dan berusaha memusatkan perhatian. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi. Mengapa mereka menyebut-nyebut nama Vega Linden? Siapa itu? Lagipula.. mengapa mereka menyebut putri orang terkaya di dunia?     

Ha.. menggelikan, pikirnya.     

Ia kemudian membuka akun Splitznya untuk membaca gosip terbaru dan seketika wajahnya membeku. Sepasang matanya membulat besar sekali. Bibirnya terbuka sedikit seperti orang bodoh dan untuk beberapa lama ia tak mampu berkata apa-apa.     

Ia telah melihat ada begitu banyak  pengumuman sayembara hadiah untuk menemukan Vega.     

Otaknya seolah membeku saat ia tak mampu memroses apa yang sedang terjadi.     

Vega... adalah... putri Elios Linden dan Aleksis Schneider?     

Lalu.. siapa Pak Nicolae Medici yang selama ini mengaku sebagai ayahnya itu? Apakah Vega dan Altair menjalani kehidupan ganda?     

Atau jangan-jangan mereka sebenarnya orang berbeda... hanya wajahnya saja yang mirip?     

Mungkinkah ini seperti kisah-kisah tentang anak kembar yang terpisah sewaktu bayi karena salah satunya diculik? Vega dipisahkan dari saudara kembar dan orang tuanya dan hidup bersama orang asing, dibesarkan sebagai orang biasa. Lalu, ketika saudara kembarnya hilang... barulah terungkap fakta bahwa Vega ada di luar sana.     

Ah... tapi tidak mungkin. Jelas-jelas saudara kembar Vega adalah Altair dan mereka selalu bersama.     

Atau, jangan-jangan... mereka sebenarnya adalah kembar tiga . Altair dan Vega dirawat oleh orang asing, Pak Medici, sementara saudara perempuan mereka tetap dirawat orang tuanya.     

Atau... apa sih yang sebenarnya terjadi???? Tatiana bingung sekali. Ia buru-buru memencet nomor telepon Vega untuk menanyakan apa yang terjadi. Panggilan teleponnya tidak diangkat. Ia mencoba lagi berkali-kali, tetapi selalu tidak diangkat.     

Ugh... jangan-jangan memang Vega hilang. Tatiana seketika menjadi sangat cemas. Ia lalu mencoba menelepon Altair untuk mencari tahu apa yang terjadi kepada Vega.     

Satu deringan.     

Dua deringan.     

"Hallo, siapa ini?" Terdengar suara wanita di ujung telepon sana, membuat Tatiana kebingungan. Mengapa bukan Altair yang mengangkat teleponnya?     

"Uhm.. namaku Tatiana, aku teman Altair. Ini siapa?"     

"Oh.. sebentar." Terdengar suara wanita itu memanggil Altair. "Tuan Muda... teman Tuan menelepon."     

Tuan Muda? pikir Tatiana keheranan. Ada-ada saja.     

Pelayan yang barusan sedang membersihkan kamar Altair di penthouse menemukan ponsel remaja itu di tempat tidur dan segera memberikannya kepada sang tuan muda. Altair mengangkat teleponnya dan menyapa Tatiana dengan suara serak.     

"Hei..."     

"Altair! Syukurlah aku bisa meneleponmu. Kau di mana? Aku barusan membaca ada begitu banyak berita dan pengumuman tentang Vega. Aneh sekali. Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Tatiana dengan cepat, bagaikan senapan mesin yang sedang ditembakkan. "Masa orang-orang bilang Vega adalah putri keluarga Linden... ahaha..."     

"Tatia... Vega hilang. Ia diculik orang. Saat ini orang tuaku sudah ada di Paris. Aku sedang bersama mereka. Semua orang di sini tengah memikirkan bagaimana cara menemukan Vega dengan selamat. Tolong beri tahu semua followermu untuk pasang mata dan telinga untuk menemukan adikku..." Suara Altair terdengar serak dan bernada putus asa, membuat Tatiana terpaku di tempatnya.     

Tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya ke lantai. Ia benar-benar shock. Gadis itu sama sekali tidak menyangka bahwa berita yang dibacanya itu benar.     

Vega... sungguh-sungguh putri dari Elios Linden, bos RMI itu?     

Ia juga sempat melihat pengumuman yang sama dari Schneider Group. Kalau ia tidak salah ingat memang Elios Linden menikah dengan putri sulung keluarga Schneider.     

Kalau begitu... Vega memang benar-benar anak perempuan dari keluarga terkaya di dunia!     

Tatiana menekap mulutnya sendiri. Ia masih shock menerima semua informasi ini.     

Astaga.. astaga..      

Bahkan ia sendiri, sahabat baik dan teman sebangku Vega, tidak mengetahui hal ini. Ia tidak tahu rahasia apa lagi yang disembunyikan Vega darinya.     

Ponselnya berdering mengagetkan Tatiana yang terlonjak di tempatnya. Ia buru-buru memungut ponselnya dan melihat bahwa Altair yang meneleponnya. Rupanya tadi hubungan terputus saat Tatiana menjatuhkan ponselnya.     

"Ha.. hallo..?" Suara Tatiana terdengar lemah dan tidak yakin saat ia menerima panggilan telepon dari Altair. Ia merasa seperti bermimpi dan semua ini tidak nyata. Jangan-jangan sebenarnya ia masih tidur?     

"Tatiana... ayahku ingin bicara denganmu. Ia tahu kau sering merekam video Vega selama kita di Paris dan Bordeuax dan ingin meneliti semua videomu untuk mencari tahu jangan-jangan para penculiknya ikut terekam saat mereka mengintai adikku," kata Altair cepat. "Kami sudah mengirim staf ke Hotel Amarylis untuk menjemputmu. Mereka akan tiba sepuluh menit lagi. Kau bersiap-siap sekarang. Bawa semua peralatan merekam video yang kau gunakan."     

"Eh.. apa? Aduh.. i.. iya.. Sebentar."     

Kesadaran akhirnya memenuhi pikiran Tatiana dan ia buru-buru melemparkan ponselnya ke tempat tidur, mencuci muka, dan menyikat giginya lalu memilih pakaian. Sepuluh menit kemudian saat ia baru selesai mengancingkan kemejanya, telepon di kamarnya berbunyi keras sekali.     

Ia buru-buru mengangkatnya dan mendengar suara resepsionis hotel menyapa. "Selamat pagi, Nona Petrova. Ada tamu yang mencari Anda. Mereka menunggu di lobi."     

"Ah, baiklah. Aku segera turun." Tatiana tergesa-gesa memasukkan semua ponsel, kamera, dan dompetnya ke dalam tas jinjing lalu bergegas keluar kamar. Pikirannya masih dikuasai panik, tetapi kakinya secara otomatis telah bergerak menuju lift dan memencet tombol untuk  turun ke lobi.     

"Astaga.. ini mimpi buruk..." desis gadis itu. "Vega.. kau di mana?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.