The Alchemists: Cinta Abadi

Bekerja Sebagai Asisten Pribadi?



Bekerja Sebagai Asisten Pribadi?

0Keesokan harinya Fee sudah bersiap dengan pakaian rapi dan rambut disanggul ke atas. Ia tiba di gedung RMI pada pukul 10.30 pagi atau setengah jam sebelum janji wawancara. Petugas resepsionis mengantarnya ke lantai 7 dan mempersilakannya duduk menunggu di ruang wawancara.     

Saat ia melangkah menuju ruang wawancara mengikuti sang resepsionis, Fee melihat betapa menariknya kantor RMI itu. Desain ruangannya mewah dan profesional, benar-benar menunjukkan kelas perusahaan tingkat dunia yang megah.     

Para karyawan yang bekerja di sana juga berpakaian rapi, tetapi santai. Semuanya memiliki wajah cerah dan tampak sangat menikmati pekerjaan mereka. Ah, tentu menyenangkan jika ia dapat diterima bekerja di sini.     

Sayangnya Fee hanya bisa bekerja selama empat atau lima bulan ke depan. Ia dapat menutupi kehamilannya dengan pakaian longgar hingga usia kandungan 6 bulan, tetapi lebih dari itu rasanya ia tidak akan dapat menipu siapa pun. Ia harus berhenti bekerja dan menyepi ke kampungnya.     

Nanti ia akan memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah anaknya lahir. Mungkin ia akan mempekerjakan pengasuh dan kembali ke dunia kerja. Ia benar-benar berharap RMI itu seperti kata Mischa, tidak mementingkan ijazah.     

Tepat pukul 11 ada ketukan di pintu dan masuklah seorang lelaki berusia akhir 30-an yang berpakaian rapi.     

"Selamat siang, terima kasih Anda sudah datang tepat waktu. Namaku Sam Haney, dari HRD," kata pria itu dengan ramah. Ia lalu duduk di seberang Fee dan meneliti sesuatu di tabletnya. "Oke. Namamu adalah Fee Lynn-Miller dan kau melamar sebagai asisten pribadi Tuan Mischa Rhionen untuk Moravia."     

"Eh.. apa?" Fee terkejut mendengar kata-kata pria itu. Asisten pribadi Mischa Rhionen? Apakah maksudnya Mischa yang waktu itu menolongnya? Mischa bekerja di RMI juga? Ia buru-buru mendeham dan menyela sang pewawancara. "Maaf, bisa tolong diulang?"     

Sam mengangkat wajahnya dan menatap Fee keheranan. "Apanya yang diulang?"     

"Uhm.. lamaran kerjanya? Aku tidak tahu bahwa aku melamar posisi asisten pribadi," kata Fee. "Aku mengirim resume lewat kenalanku yang mengatakan bahwa ada lowongan pekerjaan di sini. Ia tidak mengatakan apa lowongannya. Apakah Tuan Mischa Rhionen memang membutuhkan asisten?"     

Sam mengangguk. "Benar. Tuan Rhionen baru pindah ke Moravia dan ia membutuhkan asisten karena bahasa Jermannya tidak terlalu bagus. Ia akan membutuhkan bantuan asisten dari Moravia yang mengerti bahasanya dan dapat bekerja dengan baik. Beliau sangat sibuk dan asistennya harus tangguh. Apa menurutmu kau bisa melakukannya?"     

Sam lalu menyebutkan nominal gaji yang ditawarkan. Fee menelan ludah. Tadinya ia hendak menolak, karena lagi-lagi ia merasa ia dibantu mendapatkan pekerjaan bukan karena upayanya sendiri.     

Tindakan Mischa ini mengingatkannya akan suaminya, Ren, yang membeli Kafe Magnolia saat Fee mengatakan ia ingin bekerja di sana. Sekarang, Mischa memberinya pekerjaan begitu saja saat Fee membutuhkan pekerjaan.     

Enak sekali menjadi orang kaya dan berkuasa, pikir Fee. Mereka bisa seenaknya membeli perusahaan dan memberi pekerjaan pada orang miskin seperti aku.     

Fee berusaha berpikir cepat.     

Walaupun harga dirinya merasa sedikit terusik karena lagi-lagi ia tidak mendapatkan pekerjaan dengan upayanya, sendiri, ia tak kuasa menolak tawaran pekerjaan ini. Selain karena perusahaannya sangat bagus dan terkenal, ia juga ditawari gaji yang sangat tinggi.     

Kalau ia bekerja dengan baik dan menabung penghasilannya dari RMI, maka ia akan dapat bertahan hidup selama dua tahun tanpa bekerja sambil mengurus anaknya dan barulah nanti ia dapat mencari pekerjaan lagi.     

Tidak boleh membesar-besarkan harga diri, pikir Fee. Ia harus fleksibel dalam hidup, karena sekarang ia bukan hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan juga bayi dalam kandungannya.     

Akhirnya Fee mengangguk. "Aku bisa melakukannya, Tuan. Aku fasih berbicara dalam lima bahasa. Kurasa aku akan dapat membantu Tuan Rhionen dalam pekerjaannya."     

"Benar. Itu sebabnya kami menawarkan pekerjaan ini kepadamu. Selain bahasa Jerman yang kita gunakan di sini, kami melihat dalam resumemu, kau juga menguasai bahasa Rumania. Itu banyak digunakan di kantor pusat RMI di Bucharest. Kau akan dapat membantu komunikasi dan korespondensi dengan kantor pusat."     

Fee ingat bahwa RMI pertama kali didirikan di Rumania dan salah satu kantor utamanya ada di Bucharest.     

Ah... ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan!     

Ia selalu ingin menggunakan bahasa Rumania dengan lebih banyak, karena ia merasa dapat mengingat masa lalunya jika ia membiasakan dirinya menggunakan bahasa-bahasa lain seperti Prancis, Italia, dan Rumania. Kini ia akan dapat melakukannya karena RMI Almstad memiliki hubungan dengan kantor pusatnya di Bucharest.     

Hmm.. kalau begitu, apakah Mischa juga bisa berbahasa Rumania? tanya Fee dalam hati. Dari namanya, ia tahu Mischa berasal dari Slavik, daerah kawasan Rusia. Selama mereka bertemu beberapa kali, Mischa selalu bicara kepadanya dalam bahasa Inggris.     

Kalau Mischa juga bisa berbicara dalam bahasa Rumania, Fee akan senang sekali. Ia akan melatih kembali bahasa Rumanianya setelah bekerja menjadi asisten pribadi Mischa. Ia ingat suaminya yang genius menguasai sepuluh bahasa, tetapi ia tidak dapat berbicara dalam bahasa Rumania.     

Ah... mengapa ia kembali teringat kepada Ren? Fee menegur dirinya sendiri. Hubungannya dengan pria itu sudah berakhir. Fee yang melanggar perjanjian mereka dan ia juga yang meminta berpisah, walaupun Ren mengatakan ia tidak mau bercerai. Fee kini harus berusaha melupakannya dan melanjutkan hidup.     

Ia masih muda. Masih banyak yang dapat ia lakukan dalam hidupnya. Dan sebentar lagi.. ia juga akan memiliki anaknya sendiri.      

Pikirannya melayang kemana-mana dan hampir tidak memperhatikan Sam membahas detail tentang deskripsi pekerjaan seorang asisten pribadi untuk bosnya.     

Ia tidak tahu pasti apa jabatan Mischa Rhionen di RMI, sehingga membutuhkan asisten. Apakah Mischa seorang direktur?     

Ah.. nanti aku bisa menanyakan langsung kepadanya, pikir Fee.     

Ketika akhirnya Sam bangkit berdiri dan menyalaminya, Fee baru tergugah dari lamunannya. Ia buru-buru bangkit berdiri dan membalas salaman Sam.     

"Selamat, kalau begitu kau bisa mulai bekerja hari Senin depan. Nanti asistenku akan mengirim kontrak ke emailmu untuk dipelajari dan juga persiapan untuk training karyawan baru. Kau akan bertemu bosmu hari Senin mendatang," kata Sam dengan ramah.     

Fee mengangguk hormat. "Terima kasih, Pak Haney. Aku akan bekerja sebaik-baiknya."     

Fee lalu permisi pulang dan keluar dari gedung RMI Almstad dengan dada dipenuhi kebahagiaan. Ia telah ditawari pekerjaan yang cukup baik dan gajinya juga sangat tinggi.     

Sam mengatakan bahwa gaji dan tunjangannya cukup besar karena pekerjaannya sebagai asisten pribadi akan sangat sibuk dan cukup berat. Mischa mungkin akan membutuhkannya hingga di luar jam kerja dan kadang-kadang juga di akhir pekan. Semua pekerjaan lembur akan diberikan kompensasi yang layak.     

Fee sama sekali tidak keberatan. Ia selalu ingin bekerja dan menghasilkan uang. Toh ia tidak memiliki kesibukan lain di luar kantor dan ia juga tidak memiliki teman untuk bersosialisasi. Kalau ia bisa menggunakan waktunya untuk bekerja dan mengumpulkan uang, ia akan sangat senang.     

Setelah ia tiba di flatnya kembali, Fee segera mengirim SMS kepada Mischa untuk mengucapkan terima kasih atas bantuannya.     

[Terima kasih atas pekerjaan yang kau tawarkan. Tadi aku sudah bertemu Sam Haney dan membahas tentang deskripsi pekerjaan. Aku sudah menerima semuanya.]     

[Selamat.] Balasan Mischa masuk lima menit kemudian.     

[Uhm... seharusnya kau tidak usah berbohong menanyakan lowongan pekerjaan kepada temanmu, padahal sebenarnya kau sendiri yang memberiku pekerjaan.] kata Fee lagi.     

Ia ingin memberi tahu Mischa bahwa ia sudah mengetahui bahwa Mischa-lah yang akan menjadi bosnya nanti.     

[Maafkan aku. Aku pikir kau akan langsung menolak kalau aku berterus terang. Tetapi aku benar-benar membutuhkan asisten. Kuharap kau akan tahan bekerja denganku.]     

Tahan bekerja dengannya? Kening Fee berkerut. Ia tidak tahu mengapa Mischa mengatakan hal itu. Apakah ia bos yang mengerikan sehingga orang sering tidak tahan bekerja kepadanya?     

Fee memijit keningnya yang berkerut dan berusaha menenangkan diri.     

Walaupun Mischa akan menjadi bos yang menakutkan, Fee sekarang sudah tidak punya pilihan. Sudah terlambat untuk membatalkan karena tadi ia sudah menerima pekerjaan sebagai asisten Mischa.     

Ah... semoga saja ia salah dan tadi itu Mischa hanya bercanda. Ia sama sekali tidak terlihat mengerikan kok, pikir Fee, menghibur diri.     

.     

.     

>>>>     

Dari penulis:     

Tengkyuuuu.. atas vote PS-nya. The Alchemist versi Inggris sudah masuk Top 50. Terus vote ke sana biar di sini saya publish 2 bab sehari yaaa     

Yang mau redeem 50 coin, coba pakai kode voucher ini ya: Siapa tahu masih bisa.     

AB6RYAMRNYVTNV33A     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.