The Alchemists: Cinta Abadi

Serahkan Semua Kepadaku



Serahkan Semua Kepadaku

2Pasangan yang dilanda rindu itu tidur dengan sangat nyenyak. Mereka baru terbangun saat terdengar suara garukan Koi di pintu yang protes  karena majikannya masih belum keluar dari kamar. Nicolae yang membuka matanya terlebih dulu dan segera terlonjak bangun.     

Gerakannya yang tiba-tiba mengagetkan Marie yang berbaring dalam pelukannya. Gadis itu membuka mata dan tampak mengerutkan kening selama beberapa detik, sebelum akhirnya ia sadar bahwa mereka telah bangun kesiangan.     

"Astaga... ini jam berapa?" keluh gadis itu sambil buru-buru melepaskan selimut dari tubuhnya dan bangun untuk mengenakan pakaian.     

"Ahh.. baru jam 8," kata Nicolae yang sangat lega karena ternyata mereka belum terlalu terlambat. Ia tadinya sudah shock, mengira ia dan Marie sama seperti Alaric dan Aleksis yang baru keluar kamar pukul 3 sore di hari pernikahan mereka.     

Ia buru-buru bangun dan mengambil jubah tidur dari lemari dan menyerahkannya kepada Marie yang sedang kelimpungan hendak mengenakan pakaiannya.     

"Pakai ini saja dulu, nanti baru mandi dan bersiap-siap," katanya sambil tersenyum.     

Marie menerima jubah tidur itu dengan penuh terima kasih, mencium pipinya, lalu mengenakan jubahnya dan segera keluar dari kamar. Di depan pintu ia melihat Koi yang tampak bersalah sedang mengangkat kaki depannya hendak menggaruk lagi.     

"Ahahhaa... terima kasih kau telah membangunkan kami, ya..." Marie membungkuk dan mengusap-usap kepala Koi dengan gembira. Ia lalu mengangkat wajahnya dan melihat Summer berdiri di samping Koi dengan wajah berseri-seri. "Ahh.. Anak mama juga sudah bangun. Kau mau sarapan apa?"     

Summer memeluk ibunya dan secara otomatis Marie menggendong putrinya dan berjalan ke dapur. Nicolae sudah muncul di belakangnya dengan mengenakan jubah tidur juga. Ia mencium pipi keduanya lalu bergerak mendahului mereka ke dapur.     

"Biar Papa yang masak sarapan. Kalian berdua duduk manis ya.." katanya dengan riang.     

Summer dan Marie saling pandang dan tertawa kecil. Keduanya sangat senang dimanjakan oleh pria ini. Dengan gembira mereka mengikuti Nicolae dan mengambil kursi di dapur yang berukuran tinggi sehingga mereka bisa memperhatikannya menyiapkan sarapan.     

Nicolae membuat pancake dan irisan berbagai buah, serta telur rebus dan bacon panggang untuk mereka. Tidak lama kemudian ketiganya telah duduk menikmati sarapan dengan susu segar untuk Summer dan masing-masing secangkir kopi untuk orang tuanya.     

"Summer.. nanti siang kita akan ke Italia. Kau pasti akan senang melihat istana besar di puncak bukit, tempat keluarga Papa tinggal. Di sana ada banyak hewan kecil yang lucu yang bisa kau ajak bermain," kata Nicolae dengan gembira.     

Summer membelalakkan matanya dengan antusias. "Apakah di sana ada kelinci juga, Papa?"     

"Ada. Ada kelinci, cerpelai, tupai, rubah, banyak sekali jenis kupu-kupu... dan kita juga bisa memancing di danau di belakang kastil."     

Bahkan Marie tampak antusias mendengar dari Nicolae betapa indahnya kastil keluarga Medici itu. Selama ini, ia tak pernah membayangkan akan bisa masuk ke dalam sebuah kastil keluarga bangsawan, apalagi menikah dengan orang yang tinggal di sana.     

Karena keduanya sangat bersemangat untuk segera melihat kastil yang diceritakan oleh Nicolae, Summer dan Marie buru-buru menyudahi makan pagi mereka dan segera bersiap-siap untuk mandi dan berkemas.     

Nicolae sangat senang melihat keduanya tampak tidak sabar ingin berangkat ke Grosetto. Ia lalu ingat bahwa Marie tidak membawa banyak pakaian, hanya barang-barang sangat penting saja dari apartemennya. Karena itu, saat Marie mandi bersama Summer, pria itu memutuskan untuk membeli beberapa perlengkapan dan pakaian untuk mereka dari marketplace.     

Karena melihat selera berpakaiannya dan Marie tampak serupa, ia merasa percaya diri memilihkan pakaian untuk dibeli bagi gadis itu. Setelah memilih opsi pengiriman kilat dan membayar pesanannya, ia lalu memutuskan untuk memeriksa Darknet dan mencari tahu perkembangan situasi di sana.     

Ia ingin melihat apakah ada orang yang berhasil menemukan orang-orang jahat yang telah mengincar Marie untuknya. Ia sudah siap untuk membayar hingga 20 juta dolar untuk memberi orang-orang itu pelajaran.     

Tidak seorang pun dapat mengganggu Marie, atau Goose, selama ia masih hidup!     

Dengan santai ia membuka forum dan melihat pengumuman demi pengumuman. Tidak lama kemudian matanya tertumbuk pada satu pengumuman penting yang menuai banyak komentar. Di situ terlampir fotonya dan Marie di depan apartemen gadis itu saat hendak masuk ke mobilnya kemarin, menuju ke Hotel Nobel.     

WOLF DAN GOOSE ADALAH NICOLAE SORIN DAN MARIELLE SAKAGUCHI. Identitas kedua hacker terkenal yang selama ini dipenuhi misteri akhirnya terungkap!     

Apa-apaan ini? Nicolae sangat terkejut melihat pengumuman itu. Wajahnya dan Marie terpampang jelas di Darknet dan kini semua orang di komunitas mereka menjadi tahu bagaimana wajah dan penampilan mereka sebenarnya.     

Ini sangat gawat!     

Ia menelusuri pemosting gambar itu dan membaca berbagai komentar yang ramai di bawahnya. Banyak orang yang tidak percaya bahwa Wolf dan Goose adalah kedua orang yang ada di foto, karena penampilan mereka yang terlalu rupawan.     

Rupanya, di benak mereka sudah tertanam pikiran bahwa Goose adalah seorang hacker laki-laki dan Wolf adalah seorang hacker yang jauh lebih tua. Ini mengingat fakta bahwa Wolf telah mulai eksis di Darknet sejak 20 tahun yang lalu.     

[Bisa saja Wolf memang masih tampak muda. Banyak hacker genius yang mulai bekerja sejak usia belasan tahun. Kalau sekarang usianya 40-an, ia masih bisa terlihat muda seperti ini.]     

[Kau baca sayembara yang dikeluarkan Wolf kemarin, kan? Dia sendiri yang mengumumkan bahwa ia akan membayar dua kali lipat kepada siapa pun yang berhasil menemukan orang yang mengincar Goose. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan khusus.]     

[Wahhh... ternyata Goose itu seorang gadis yang cantik sekali! Aku sudah menjadi penggemarnya sejak dulu.. Tapi aku tidak menyangka dia itu seperti dewi kahyangan.]     

[Wahh..  luar biasa. Keduanya sungguh pasangan idola. Sepasang hacker genius yang sangat tampan dan luar biasa cantik!]     

Lebih banyak komentar pujian dan yang bernada positif, dibandingkan yang bernada negatif dalam posting itu, tetapi tetap saja Nicolae tidak menyukai wajahnya tersebar kemana-mana. Ia telah bersusah payah melindungi privasinya selama ini, demikian juga Marie.     

Ia tidak dapat membiarkan hal ini. Hmmm... pikirannya segera melayang pada Larkin yang mereka temui di apartemen Marie saat kemarin ia dan gadis itu membereskan barang-barang Marie dan Summer. Larkin tahu tentang identitas Marie sebagai Goose.     

Tentu, ia dapat segera mengambil kesimpulan bahwa Nicolae adalah Wolf dari sayembara yang ia umumkan kemarin, dan sengaja membuka rahasia identitas keduanya untuk menyudutkan mereka.     

"Kurang ajar," gumam Nicolae sebal. Ia berpikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan. Saat sebuah foto telah menyebar di internet luas, ia tidak akan dapat menghapusnya secara sempurna. Ia bisa mencegah foto itu dimuat di Splitz, tetapi kalau orang-orang telah mengunduhnya dan menyimpan di perangkat pribadi, maka ia tak mungkin dapat menghapusnya satu persatu.     

Ia harus memikirkan cara untuk memitigasi  dampaknya. Bagaimanapun ia telah bertemu banyak orang seumur hidupnya. Mungkin sebagian dari mereka akan dapat mengenali dirinya di foto itu dan menghubungkannya dengan Nicolae yang mereka kenal.     

Bagaimana kalau para mahasiswanya mengenali dirinya di foto itu? Lalu guru-guru dan orang tua murid di SMA George Washington? Teman-teman kuliahnya dulu di Singapura? Dan masih banyak lagi.     

Ia juga harus memikirkan Marie dan keselamatannya kalau sampai klien-klien dan musuhnya mengetahui identitas gadis itu.     

Nicolae memutuskan hendak meminta nasihat adiknya mengenai masalah ini, tetapi karena saat ini masih pukul 3 pagi di New York, ia terpaksa menundanya. Dengan perasaan tidak tenang, ia mandi dan berganti pakaian.     

Marie yang sudah siap bersama Summer di  ruang tamu menyambut Nicolae yang keluar dari kamar dengan wajah kuatir. Saat itu Nicolae bisa menebak bahwa Marie juga sudah melihat pengumuman di Darknet dan merasa waswas akan keselamatan mereka.     

Ia buru-buru menghampiri gadis itu dan tersenyum menenangkan. "Kau sudah melihat pengumuman hari ini?"     

Marie mengangguk."Benar. Ini pasti Larkin. Aku tidak menduga ia akan berbuat hal serendah ini."     

"Hmm.. dia pasti tidak menyukai bahwa aku kembali dan merebutmu dari tangannya. Karena itulah dia ingin membuatku kesulitan," komentar Nicolae.     

"Ugh... kau tidak merebutku dari siapa pun. Tidak ada yang memilikiku selain diriku sendiri," tukas Marie geram.     

"Aku, tahu, Sayang.. tapi dia tidak berpikir seperti itu," Nicolae menghampiri Marie dan memeluknya, untuk menenangkan gadis itu. "Serahkan semua kepadaku. Kau tidak usah cemas."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.