The Alchemists: Cinta Abadi

Aku Tak Sabar Ingin Bertemu Kakak Ipar



Aku Tak Sabar Ingin Bertemu Kakak Ipar

3Mereka tiba kembali di Hotel Nobel dan segera membawa Koi dan tas ransel Marie ke lantai paling atas. Summer yang melihat kehadiran anjing kesayangannya tampak sangat gembira. Ia melompat-lompat di tempat dan menjerit girang, hingga Marion ikut tertawa.     

"Koooooiiiiiiiiiiii... Sayangku... Koiiii!!!" Anjing dachsund yang dipanggil pemiliknya itu ikut melompat girang dan segera menghambur pada Summer.     

Keduanya segera berguling-guling di lantai yang beralaskan permadani tebal sambil tertawa dan menggeram-geram. Marie sangat terharu melihat pertemuan kembali Koi dan anak perempuannya. Selama beberapa hari terakhir, saat Summer hilang, Koi juga tampak sangat sedih dan depresi.     

Kini mereka semua sudah berkumpul dan kebahagiaan akan menjadi milik mereka.     

"Wahh.. aku senang melihat kalian semua sudah ada di sini," komentar Marion sambil tersenyum. "Aku akan memberi kalian waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Aku akan menjemput JM dari agensi dan nanti, kalau kalian ada waktu, aku akan senang makan malam bersama."     

Nicolae mengangguk dengan penuh terima kasih. "Terima kasih, Marion."     

"Eh, maksudku bukan makan malam sekarang, mungkin besok malam." Marion menambahkan. "Aku rasa kalian berdua perlu bicara secara pribadi dulu malam ini, kan?"     

Nicolae mengerti maksud Marion. Tentulah wanita itu memaksudkan tentang rahasia kaum Alchemist. Nicolae belum sempat memberi tahu Marie tentang rahasia identitasnya yang itu.     

Ia mengucapkan terima kasih kepada Marion lagi karena mengingatkannya. Hal seperti itu sebaiknya segera dibicarakan. Ia tak mau berlama-lama menyimpan rahasia  yang demikian besar dari Marie.     

"Aku mengerti. Terima kasih sudah mengingatkanku."     

"Sama-sama. Baiklah... aku hanya bisa bilang.. Selamat!" Marion memeluk Marie dengan hangat. "Selamat datang di keluarga besar kami."     

Marie terpana mendengar kata-kata Marion. Ia tidak mengerti. Apakah Marion dan Nicolae memiliki hubungan keluarga?     

Marion tidak mau menjelaskan karena ia tak ingin berlama-lama mengganggu pasangan yang tampak jelas saling merindukan ini. Ia hanya tersenyum simpul setelah melepaskan Marie dan kemudian menepuk bahu Niicolae.     

"Sampai jumpa."     

Setelah Marion menghilang dari penthouse, Nicolae menarik Marie ke dalam pelukannya dan mencium gadis itu kembali dengan sangat mesra. Dadanya dipenuhi kebahagiaan yang meluap-luap dan ia hanya ingin melampiaskan rasa cinta dan kerinduannya kepada Marie, karena sekarang sudah tidak ada orang luar.     

Marie membalas ciumannya, tetapi ketika sudut matanya menangkap sosok Summer dan Koi yang tampak menatap mereka dengan keheranan, wanita itu menjadi canggung dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Nicolae.     

"Uhmm... Summer memperhatikan kita," bisik Marie dengan suara malu.     

"Lho, memangnya kenapa? Kita kan tidak melakukan hal-hal yang buruk?" tanya Nicolae, pura-pura tidak mengerti.      

Marie memukul dada bidang Nicolae sambil pura-pura cemberut. "Kau ini..."     

Ia lalu melepaskan diri dari pria itu dan menghampiri Summer.     

"Mama... tadi sedang apa dengan Paman Nic?" tanya Summer dengan suara kecilnya yang menggemaskan.      

Marie mengerling ke arah Nicolae dan kemudian duduk di permadani dan memangku anak perempuannya. "Jangan panggil Paman Nic lagi, ya.. Itu Papanya Summer."     

Summer menekap bibirnya dengan kaget, karena ia tadi lupa masih memanggil ayahnya dengan sebutan Paman. Ekspresinya lucu sekali dan membuat Nicolae menjadi gemas. Ia ikut duduk di samping Marie dan mengusap-usap rambut Summer.     

"Mama benar. Mulai sekarang Summer panggil Papa, ya..."      

Summer mengangguk gembira. Ia lalu mengulurkan kedua tangannya dan memeluk Nicolae dengan penuh kasih sayang. "Papa Nic..."     

Nicolae tersenyum bahagia mendengar panggilan itu keluar dari bibir anak perempuan lucu yang merupakan anak kandungnya sendiri.     

Ternyata semesta tidak sejahat itu kepadanya...     

Ia berhasil dipertemukan kembali dengan wanita yang dia cintai dan anak mereka.      

Mulai sekarang, ia tak akan pernah mengeluh lagi.     

Mereka duduk seperti itu untuk beberapa lama. Nicolae duduk memangku Summer dan di sampingnya duduk Marie serta Koi yang bercengkrama dengan akrab dan membahas hal-hal remeh-temeh seperti keluarga yang sudah hidup bersama bertahun-tahun. Semuanya terasa begitu alami dan nyaman.     

"Baiklah.. sebentar lagi matahari  terbenam. Aku akan meminta chef ke sini memasak makan malam istimewa untuk merayakan hari ini. Setelah itu aku akan memperkenalkan kalian kepada keluargaku," kata Nicolae kemudian. "Aku yakin Alaric dan ayah akan sangat senang bertemu kalian."     

Marie sangat senang melihat betapa wajah Nicolae tampak demikian berseri-seri. Ia tidak ingat pernah melihat pria itu sebahagia ini. Dulu, saat ia bertemu Nicolae di Singapura, pria itu tampak kalem dan mengesankan, tetapi ia selalu terlihat sedikit sedih.     

Apakah karena dulu ia baru patah hati?     

Lalu, sekarang..? Apakah ini tandanya Nicolae benar-benar sudah pulih dan sedang jatuh cinta kepadanya?     

Ahh.. tentu saja, Marie.. mengapa kau ragu? Bukankah kau bisa merasakan sendiri, betapa Nicolae sangat mencintaimu? bisik Marie kepada dirinya sendiri.     

Ia kembali teringat beberapa jam yang lalu ketika mereka bercinta dengan begitu penuh gairah dan betapa keduanya saling menginginkan. Setiap sentuhan dan cumbuan Nicolae membuatnya merasa sangat dihargai, dicintai, dan dimanjakan...     

Tanpa sadar seulas senyum terukir di wajah Marie saat ia mengangguk dan mencium bibir Nicolae dengan cepat. "Aku juga sangat ingin bertemu mereka."     

Nicolae benar-benar tampak sumringah. Ia merasa begitu bahagia dan tak ingin lepas dari Marie walaupun hanya sebentar, dan ia juga dapat melihat dengan jelas betapa Marie merasakan hal yang sama.     

"Aku sangat senang mendengarnya. Kita akan bertemu mereka lewat Virconnect setelah makan malam."     

"Hmm.. kalau begitu, aku dan Summer akan mandi dan bersiap-siap," kata Marie. Ia lalu bangkit dan menggendong Summer. "Ayo, Sayang.. kita mandi dulu. Nanti malam kita akan bertemu Kakek dan Paman."     

"Aku punya Kakek dan Paman???" Summer menjadi sangat antusias. Ia melambai kepada ayahnya dan tertawa riang. "Aku mandi dulu ya, Papa..."     

Nicolae hanya mengangguk sambil tersenyum.     

Duh.. rasanya wajahnya mulai terasa sakit. Sedari tadi rasanya ia tak henti-hentinya tersenyum.     

Setelah Marie dan Summer menghilang ke kamar mandi. Ia segera duduk di kamarnya dan menelepon Alaric. Sebelum ia memperkenalkan Marie dan Summer di Virconnect kepada saudaranya, ia ingin memberi tahu Alaric tentang mereka, agar adiknya itu tidak terkejut.     

"Heii.. ini aku," kata Nicolae ketika Alaric mengangkat teleponnya. "Ada yang mau kuceritakan kepadamu."     

"Tentang urusan daruratmu?" tanya Alaric dengan penuh perhatian. "Apakah sekarang sudah selesai?"     

"Bisa dibilang begitu." Nicolae menarik napas dan berusaha mengatur emosinya yang demikian bersemangat agar ia dapat bercerita dengan jelas dan runut kepada saudaranya. "Alaric.. aku menemukan Marie dan anakku di Paris. Ternyata Marie selama ini memalsukan kematiannya. Wanita yang aku cintai masih hidup!"     

Walaupun Nicolae berusaha sekuat tenaga untuk meredakan emosinya agar tetap tertata, tetap saja Alaric dapat mendengar nada suaranya yang antusias. Perlu waktu beberapa detik bagi Alaric untuk mencerna kata-kata kakaknya itu.     

"Sebentar..." Alaric bicara dengan nada hati-hati, karena ia kuatir tadi salah memahami maksud perkataan Nicolae dan ia tak ingin membongkar luka lama di hati kakaknya. "Kau sedang membicarakan Marie Lu... wanita yang kau nikahi di Singapura? Marie yang sedang mengandung anakmu dan meninggal dalam kecelakaan mobil?"     

"Benar." Nicolae mengulangi penjelasannya, karena ia tahu sangat sulit bagi Alaric untuk percaya pada kata-katanya. Nicolae sendiri tidak akan percaya kalau ia mendengar dari orang lain dan tidak melihat sendiri Marie dengan mata kepalanya.  "Marie Lu adalah Goose, dia hacker terkenal di Darknet dan selama beberapa tahun ini ia memalsukan kematiannya untuk menyembunyikan diri dari musuh."     

"Oh... begitu ya?" Alaric akhirnya mengerti seratus persen bahwa ia tidak salah dengar. Sekarang semuanya terasa masuk akal! Terdengar suaranya mendesah lega di ujung telepon. "Aku sangat bahagia mendengarnya. Aku senang melihatmu bahagia... Aku mengerti bagaimana rasanya..."     

Nicolae  tahu, bahwa orang yang paling dapat mengerti perasaannya di dunia ini adalah adik kandungnya, Alaric. Pria itu sangat tahu bagaimana rasanya berpisah dari wanita yang dicintainya dan kemudian dapat bertemu kembali.      

Hati keduanya sekarang tak henti-hentinya dipenuhi rasa bahagia dan syukur.     

"Aku akan memperkenalkannya nanti kepadamu dan Ayah. Aku juga memilki anak yang sangat cantik, Namanya Summer, karena ia dilahirkan di musim panas seperti kita. Nama lengkapnya Nikita Summer Sorin Medici." Suara Nicolae terdengar sangat bangga ketika menceritakan tentang anaknya. "Apakah kau nanti bisa bertemu dengan kami di Virconnect sekitar dua jam dari sekarang?"     

"Tentu saja, Kak," kata Alaric dengan gembira. "Aku sudah tidak sabar ingin bertemu kakak ipar dan keponakanku yang cantik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.