The Alchemists: Cinta Abadi

Siapa Larkin?



Siapa Larkin?

2"Hai, Larkin, selamat sore," Marie membuka pintu dan mempersilakan seorang lelaki masuk ke dalam apartemennya.     

"Marielle.. aku sangat mengkhawatirkanmu. Ponselmu mati dan aku tidak dapat menghubungimu berjam-jam. Apa yang terjadi?" tanya seorang pria yang buru-buru masuk ke dalam dan memegang bahu Marie dengan ekspresi kuatir. Ia tidak melihat Nicolae berdiri di belakang Marie.     

Nicolae mengamati pria itu dan berusaha membuat penilaian. Larkin tampak seusia Marie, tetapi kalau Marie terlihat lebih muda dari usianya yang sebenarnya, pria ini justru tampak matang. Penampilannya rapi dengan kemeja mahal dan setelan jas yang terlihat sangat eksklusif. Rambutnya hitam diatur rapi membingkai wajahnya yang tampan dan terlihat dingin.      

Apakah Larkin memang benar menguasai dunia hitam di Prancis? Nicolae mengerutkan keningnya. Pria ini lebih terlihat seperti pengusaha, dibandingkan seorang kriminal.     

"Aku tidak apa-apa. Aku sudah menemukan Summer," kata Marie sambil menurunkan tangan Larkin yang merengkuh bahunya. Ia lalu menoleh ke arah Nicolae. "Larkin, perkenalkan ini Nicolae Sorin... Dia ayah Summer."     

Barulah Larkin tampak terkesiap dan menoleh ke arah Nicolae dengan ekspresi terkejut. "Ayah Summer, katamu? Bukankah kau  bilang.. lelaki itu sudah mati?"     

Nada suaranya jelas terdengar tidak ramah. Nicolae segera mendapat firasat kalau Larkin memiliki perasaan khusus kepada Marie dan tidak menyukai kehadirannya.     

Tidak akan kubiarkan kau mengganggu wanitaku, pikir Nicolae sebal.     

"Aku masih hidup. Marie... uhm.. Marielle dan aku mengalami kesalahpahaman. Sekarang kami sudah bertemu kembali. Aku akan membawa dan melindungi istri dan anakku," jawab Nicolae dengan suara tenang. Ia tidak bersikap seperti Larkin yang menunjukkan ketidaksukaannya secara terbuka.     

Nicolae tetap terlihat kalem dan acuh saat ia berbicara kepada Larkin. Ia tidak ingin Marie merasa tidak enak dan terjepit di tengah-tengah, di antara dua lelaki yang saling bersikap agresif. Sebagai laki-laki yang jauh lebih tua, Nicolae memiliki kedewasaan yang luar biasa dibandingkan lelaki muda di depannya ini.     

"Istri.. dan anak? Mariell, apa yang dikatakannya itu benar? Kalian belum menikah, kan?" tanya Larkin kepada Marie, kali ini dengan nada protes. "Bagaimana bisa kau kembali kepadanya setelah ia meninggalkanmu begitu saja dan kau harus mengurusi serta membesarkan Summer sendirian."     

"Larkin.. siapa pun kau, kuharap kau tidak mencampuri urusan keluargaku," kata Nicolae sambil memposisikan dirinya di antara Larkin dan Marie, agar pria itu tidak dapat menyentuh wanitanya lagi. "Apa yang terjadi antara aku dan Marielle, kau tidak usah ikut campur."     

"Kau..." Larkin menatap Nicolae dengan pandangan menyala-nyala. Ia tampak sangat tersinggung karena Nicolae bersikap seolah sedang melindungi Marie dari dirinya. "Kemana kau hendak membawa Marielle?"     

"Itu bukan urusanmu." Nicolae lalu menggenggam tangan Marie dan menggandengnya untuk meninggalkan apartemen itu. "Ayo kita pulang, Sayang."     

Tak lupa ia mengambil tali leher Koi dan menuntun anjing mungil itu untuk ikut mereka.     

"Larkin.. terima kasih atas bantuanmu selama ini. Aku harus pergi sekarang." Marie menepuk bahu Larkin yang masih keheranan di tempatnya lalu berjalan mengikuti Nicolae.     

Larkin tersadar beberapa detik kemudian dan berusaha mengejar Marie, tetapi gadis itu dan Nicolae telah turun dengan lift ke lobi apartemen.     

"Brengsek!" cetus Larkin dengan suara gusar. Ia segera mengambil ponselnya dan menelepon anak buahnya yang masih berjaga di depan gedung. "Marielle pergi bersama seorang laki-laki. Kalian ambil fotonya dan ikuti mereka. Jangan sampai menarik perhatian."     

Dengan wajah membesi ia berjalan masuk ke lift dan turun ke lobi. Ketika pintu lift membuka di lantai dasar, Nicolae baru saja selesai menutupkan pintu pengemudi dan segera menyetir mobilnya keluar dari halaman gedung apartemen.     

Larkin berjalan pelan-pelan keluar gedung dan menatap mobil yang melaju pergi itu dengan pandangan mata menyipit. Ini sama sekali tidak diduganya. Ia telah mengenal Marie selama beberapa tahun, tetapi gadis itu selalu menjaga jarak darinya dan memperlakukannya sebagai teman. Larkin ingin hubungan mereka lebih dari sekadar teman dan ia telah melakukan segalanya demi gadis itu...     

Tetapi kini, Marielle begitu saja pergi darinya hanya karena laki-laki itu kembali.     

Kurang ajar...     

Tak akan kubiarkan, gerutu Larkin dalam hati     

***     

"Kalian kenal di mana?" tanya Nicolae sambil lalu ketika mereka sudah melaju di jalan raya kembali ke Hotel Nobel.     

Marie menghela napas panjang. "Kami kenal di pesta pernikahan Sanna dan Julian. Ia berteman dengan Julian sejak kecil. Julian sendiri adalah lelaki baik-baik, tetapi Larkin berasal dari keluarga mafia. Ia beberapa kali mengajakku kencan, tetapi aku selalu beralasan bahwa aku tidak  punya waktu karena harus mengurusi Summer."     

Nicolae mengerti apa yang terjadi. Pastilah Larkin yang menganggap Marie unik dan menyenangkan, jatuh cinta saat melihatnya. Namun selama bertahun-tahun ia mendekati Marie, gadis itu tetap tidak membalas cintanya.     

"Apakah dia yang kau kirim untuk mencari Summer dan membunuh kedua penculik itu?" tanya Nicolae lagi. "Berarti dia tahu identitasmu sebagai Goose?"     

Marie mengangguk lemah. "Begitu Summer diculik, aku segera melacak mereka dan menemukan pelakunya. Tetapi karena aku tidak dapat menghadapi mereka sendirian, aku terpaksa meminta bantuan Larkin. Ia terkejut saat mengetahui aku bisa melacak orang-orang itu, dan aku terpaksa memberitahunya identitasku..."     

"Lalu, apa yang terjadi? Apakah kau menyuruhnya membunuh para penjahat itu?" tanya Nicolae lagi. Ia kini dapat memahami penjelasan Marion bahwa kedua penculik pastinya dibunuh oleh empat laki-laki sadis, bukan perempuan.      

Dalam hati ia merasa lega, bahwa Marie bukanlah pembunuh.     

"Tidak.. sama sekali tidak. Aku hanya memberi tahu Larkin siapa pelakunya dan di mana lokasi mereka. Saat itu yang menjadi prioritasku adalah keselamatan Summer. Aku tak mau ia membunuh siapa pun," tukas Marie. "Aku sangat terkejut ketika ia mengatakan bahwa mereka semua sudah mati dan Summer menghilang. Kau tidak tahu betapa takutnya aku.. Aku sangat terpukul ketika mengetahui Summer tidak dapat ditemukan..."     

Nicolae menggenggam tangan Marie yang mulai gemetar ketika menceritakan apa yang terjadi. Ia dapat membayangkan betapa panik dan takutnya Marie saat itu. Ia sendiri akan takut setengah mati jika terjadi apa-apa terhadap anak-anaknya.     

"Sshh.. Summer tidak apa-apa. Aku menemukannya dan aku menjaganya. Semuanya sekarang sudah baik-baik saja."     

Marie mengangguk. Wajahnya terlihat sangat lega. "Aku tahu. Terima kasih... Tapi saat itu aku memang sangat takut. Aku tidak bisa tidur selama tiga hari."     

"Nanti kau harus tidur yang banyak untuk membalas waktu istirahatmu," kata Nicolae sambil menepuk-nepuk pelan tangan Marie. "Kita akan segera pergi ke Grosetto dan menenangkan diri. Semuanya akan baik-baik saja."     

"Yah.. jadi, Larkin tadi datang ke apartemen karena menguatirkanku. Aku merasa tidak enak karena pergi begitu saja," kata Marie lagi. "Dia sudah banyak membantuku."     

"Aku akan membalas kebaikannya, jangan kuatir. Kau tidak usah memikirkan dia. Biar ini menjadi urusanku," kata Nicolae tegas.     

Marie menatap pria itu dari samping dengan pandangan setengah memuja. Ia merasa sangat lega dan sangat aman. Dadanya yang sesak perlahan menjadi ringan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.