The Alchemists: Cinta Abadi

Menikahi Untuk Membalas Dendam (2)



Menikahi Untuk Membalas Dendam (2)

0Ren menatap video itu lekat-lekat. Ia tidak mengira, orang sejahat Alaric Rhionen ternyata memiliki keluarga. Ia juga terlihat sangat menyayangi istri dan anak-anaknya.     

Sungguh, kalau Ren tidak tahu siapa Alaric sebenarnya, ia pasti akan tertipu, sama seperti semua tamu yang hadir di ballroom Hotel St. Laurent dan mengagumi keluarga kecil bahagia itu.     

"Paman... ingin aku menunggu anak perempuannya dewasa, menggodanya.. dan kemudian membuatnya menikah denganku? Begitu?" tanya Ren tanpa mengalihkan pandangannya dari video itu.     

"Benar. Paman rasa ini adalah cara yang paling tidak diduga oleh mereka. Kita akan masuk ke dalam klan Alchemist lewat pernikahan. Semua orang luar yang menikah dengan anggota klan akan diberi hadiah ramuan keabadian," kata Karl penuh semangat.     

Laki-laki tampan berusia akhir 30-an itu sempat memikirkan untuk masuk ke dalam klan Alchemist dan mendapatkan hadiah ramuan keabadiaan dengan menikahi Sophia. Ia telah mengamat-amati gadis dari keluarga Meier itu selama beberapa minggu dan ia yakin dapat menarik hati Sophia.     

Tetapi kemudian ia berubah pikiran. Sophia sama sekali tidak memiliki kedudukan di dalam klan. Ia tidak akan dapat menembus lingkaran kaum Alchemist dan mendapatkan formula ramuan keabadian itu dan membalas dendam kepada semuanya.     

Menurutnya, cara terbaik adalah mendapatkan anak perempuan dari keluarga penting di dalam klan, sekaligus anak perempuan Alaric. Dengan begini, mereka akan memperoleh dua keuntungan sekaligus.      

Dengan mengambil anak perempuan Alaric, mereka akan dapat membuatnya merasakan kehilangan. Ini akan menjadi pembalasan dendam yang manis. Alaric telah membuat begitu banyak orang kehilangan keluarga dan orang yang mereka sayangi.     

Sudah saatnya Alaric sendiri merasakan kehilangan itu. Karl menyadari bahwa sebagai anak perempuan dari orang terkaya di dunia, Alaric Rhionen atau Elios Linden, dan cucu dari ketua klan, Caspar Schneider, Vega adalah target yang terbaik.     

Namun demikian, hal itu juga membuat Vega sekaligus menjadi target yang paling sulit didapatkan. Tidak akan ada lelaki yang cukup baik baginya. Ia adalah gadis yang memiliki segalanya dan dilindungi oleh semua orang.     

Karl dan Ren harus membuat bagaimana caranya agar Vega dapat jatuh cinta kepada Ren... menikah dengannya, dan membawa Ren masuk ke dalam kaumnya sebagai suaminya. Ren akan mendapatkan hadiah pernikahan ramuan keabadian dan kepercayaan keluarga Vega.     

"Hal ini hanya akan dapat berhasil kalau kau tidak memiliki perasaan khusus kepada anak perempuan itu," kata Karl menjelaskan rencananya. "Kalau sampai kau jatuh cinta kepadanya, maka semua rencana kita akan berantakan."     

Ren mengangkat bahu. "Aku tidak bisa jatuh cinta."     

"Bagus," kata Karl. Ia menarik napas lega.     

Ren mengamati anak perempuan berusia sepuluh tahun itu dan memutar matanya. Jangankan hanya seorang anak kecil seperti ini, kepada wanita dewasa dan seksi sekalipun, ia tidak memiliki rasa tertarik secara romantis.     

Ia hanya menggunakan wanita-wanita itu untuk menghangatkan tempat tidurnya. Ia tidak bisa mencintai mereka ataupun menghabiskan waktu bermanis-manis dengan mereka. Namun, entah kenapa gadis-gadis itu tidak ada yang kapok. Mereka selalu mengerubunginya seperti lalat.     

Walaupun ia memperlakukan mereka dengan buruk, mereka tidak marah, dan selalu kembali kepadanya. Salah satu di antara gadis-gadis yang demikian setia mengabdi kepadanya itu adalah Amelia Genevieve, putri dari sahabat ibunya sendiri.     

Amelia adalah seorang gadis yang luar biasa cantik, sangat pandai, berpendidikan dan berkelas. Tetapi bahkan gadis sempurna seperti itu tidak dapat menarik hatinya. Maka tentu saja... anak kecil ini juga tidak, pikir Ren.     

"Jadi... kita harus menunggu sepuluh tahun?" tanya Ren akhirnya.     

"Benar," kata Karl. "Kita harus bersabar dan melakukannya dengan benar. Setelah ia diculik, kau akan 'menyelamatkannya' dan membuatnya jatuh cinta. Setelah ia menjadi istrimu, kita akan memberi waktu kalian bersama selama beberapa tahun. Kita harus memastikan ia benar-benar jatuh cinta setengah mati kepadamu... hingga tidak dapat meninggalkanmu.'     

"Berapa tahun?" tanya Ren memastikan.     

"Lima tahun. Setelah ia terbiasa hidup denganmu dan mencintaimu dengan sangat dalam, ketika nanti kita membuka identitasnya, dan mengembalikannya kepada orang tuanya, maka ia pasti tidak akan mau berpisah denganmu," Karl menjelaskan.     

"Itu yang harus kita kejar. Kau harus memperlakukannya dengan baik dan membuatnya terus jatuh cinta kepadamu, semakin dalam. Nanti begitu kita masuk ke dalam klannya, kau bisa mencari tahu keberadaan Aldebar yang menyimpan formula ramuan keabadian. Kita akan merebutnya dari Aldebar dan membuat ramuan kita sendiri. Nanti, kita bisa menguasai dunia."     

Ren mencengkram kursinya hingga jemarinya memutih saat ia mendengar tentang ramuan keabadian itu. Dulu, seandainya ayahnya mendapatkan ramuan itu, tentu ayahnya yang genius akan dapat diselamatkan dan tidak perlu mati muda.      

Tidak dapat dibayangkan akan seperti apa kontribusi Friedrich Neumann bagi umat manusia sekarang ini, jika ia tidak meninggal di usia 22 tahun.     

Ren sendiri, di usianya yang sudah menginjak 20 tahun telah melakukan dan mencapai begitu banyak hal besar. Ia meneruskan mimpi ayahnya untuk membawa manusia menjelajah luar angkasa. Ia menjadi direktur di SpaceLab pada usia 20 tahun setelah sebelumnya mengajar di universitas selama dua tahun.     

"Kalau kita memiliki ramuan keabadian itu, maka kita dapat menentukan siapa saja manusia yang demikian berharga dan layak diberikan kehidupan abadi, supaya mereka dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia," kata Karl. "Sekarang, rasanya ramuan keabadian itu menjadi sia-sia di tangan kaum Alchemist yang menyembunyikan diri di balik bayang-bayang dan memberikan ramuan itu kepada sembarang orang yang menikah dengan anggota klan mereka. Sungguh tidak berguna."     

Ren setuju dengan pamannya. Ada begitu banyak ketidakadilan di dunia ini. Banyak orang yang sangat baik, pandai, dan memiliki manfaat sangat besar bagi dunia tetapi harus meninggal terlebih dulu dibandingkan orang-orang yang tidak berkontribusi apa-apa.     

"Kurasa, akan sulit memikat hati gadis itu kalau kau tidak memiliki hal lain yang menjadi nilai tambah," kata Karl setelah berpikir sesaat.     

Ia melayangkan pandangannya ke sebuah buku di lemari dan melihat judulnya. Itu adalah buku berjudul The Little Prince. Ia lalu teringat bahwa Ren adalah anak dari seorang putri kerajaan Moravia. Ia bahkan pernah hampir diadopsi oleh pamannya, kakak Hannah yang merupakan seorang pangeran, sehingga sampai kini Ren masih menyandang nama belakang Hanenberg.     

"Apa yang paman pikirkan?" tanya Ren.     

"Kita harus menjadikanmu pangeran," kata Karl tegas. "Kalau kau menjadi seorang pangeran, aku yakin, tidak akan ada satu gadis pun yang dapat menolakmu."     

"Aku bukan Pangeran," kata Ren. "Raja Gustav tidak pernah mengakuiku sebagai cucu."     

"Kita akan memaksanya mengakuimu sebagai pangeran dari keturunan raja Moravia," kata Karl. "Malah, kita akan mengambil takhta Moravia untukmu. Kita akan memberi pelajaran pada keluarga raja yang sombong itu!"     

Ren mengernyitkan keningnya. Ia memang sangat membenci keluarga ibunya yang seolah membuang Putri Hannah setelah ia menolak dijodohkan dengan seorang pangeran dari Spanyol. Hannah dan lelaki itu sudah ditunangkan sejak mereka masih kecil sebagai alat untuk mempererat hubungan di antara kedua keluarga kerajaan.     

Namun, Valentino, nama lelaki itu, sangat jahat kepada Hannah dan membuatnya berusaha melarikan diri berkali-kali, hingga akhirnya Hannah bertemu Friedrich, ayah Ren.     

Keluarga kerajaan Moravia tidak mau mengakui pernikahan Hannah dengan Friedrich yang seorang rakyat biasa, dan hingga kini mereka juga tidak mengakui Ren sebagai cucu. Ren sangat membenci mereka.     

Kini, ketika ia mendengar rencana Karl, pamannya untuk memberi pelajaran kepada keluarga raja Moravia, sepasang mata madunya tampak berseri-seri.     

Benar.. kerajaan Moravia berutang kepada keluarganya. Ren akan menagihnya hingga lunas, lengkap dengan bunganya.     

"Aku mau membalas dendam kepada mereka dan merebut kerajaan Moravia dari tangan mereka," kata Ren kepada Karl dengan nada suara tegas. "Apa yang harus kita lakukan agar aku dapat menjadi penguasa Moravia?"     

"Kita harus menyingkirkan calon raja berikutnya. Kalau semua pewaris laki-laki sudah tidak ada.. maka mereka tidak punya pilihan lain selain daripada memanggilmu pulang dan mengangkatmu menjadi pewaris takhta," kata Karl.     

Ren mengangguk-angguk. Ia menyukai ide itu. Saat ini, putra mahkota Moravia adalah Pangeran Heinrich, sepupunya. Ia diangkat menjadi calon pewaris takhta setelah ayahnya meninggal dalam kecelakaan.     

Kalau Ren dapat menyingkirkan Heinrich dan memastikan semua sepupunya tidak ada lagi yang memiliki keturunan laki-laki, maka ia akan menjadi satu-satunya harapan keluarga Hanenberg.     

"Aku suka dengan rencana itu," kata Ren sambil tersenyum tipis.     

"Kita harus melakukannya dengan sangat perlahan dan tidak menarik perhatian. Saat ini kau bisa memfokuskan diri pada pekerjaanmu di SpaceLab, biarkan paman yang mengurus semuanya di Moravia," kata Karl. "Paman harus berkoordinasi dengan beberapa hacker yang bisa membantu kita mencari informasi."     

"Hacker?" Ren tampak tersenyum tipis. "Kebetulan aku juga seorang hacker."     

Karl mengerutkan keningnya. Ia tidak mengira masih ada saja hal-hal tentang keponakannya yang tidak ia ketahui.     

"Apakah kau jago?" tanya Karl. Ia juga belajar teknologi informasi dan memiliki kemampuan yang lumayan tetapi bahkan ia sendiri tidak akan mengandalkan dirinya untuk melakukan semua pekerjaan meretas. Ia lebih baik menyewa jasa hacker yang ahli.     

Ren mengangguk. "Aku cukup tangguh. Sampai saat ini aku tidak dikalahkan di Darknet."     

"Siapa namamu di Darknet?" tanya Karl penasaran.     

"Skia," jawab Ren.     

Karl mengangkat bahu. Ia tidak mengenal nama itu. Itu artinya Skia bukanlah hacker yang tangguh.      

"Hmmm... kurasa kita tetap harus menyewa jasa orang lain. Mungkin ada baiknya menyewa Wolf. Saat ini ia adalah hacker terbaik dunia," kata Karl.     

Ren menggeleng. "Aku pernah mengalahkan Wolf dan aku tahu siapa identitasnya."     

"Apa katamu?" Karl tidak dapat mempercayai pendengarannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.