The Alchemists: Cinta Abadi

Malam Pertama Mischa & Vega **



Malam Pertama Mischa & Vega **

2PERINGATAN:     

Bab ini berisi adegan seksual yang eksplisit. Mohon kebijaksanannya. Jangan membaca bab ini kalau Anda belum dewasa atau sedang puasa. Semakin ke sini adegan panas di buku saya akan semakin detail. Jadi, kalau tidak cocok, harap  membaca buku-buku lain saja. Terima kasihhh.     

.     

.     

Mischa tersenyum saat melihat bagaimana Vega bereaksi terhadap ucapan mesranya barusan. Gadis itu benar-benar telah terlena dan siap menerima dirinya. Kemudian, Mischa melumat bibir Vega dan mengambil kendali.     

Ia lalu menggendong tubuh Vega dengan kedua tangan menopang bokongnya, dan secara spontan Vega melingkarkan kakinya di pinggang pemuda itu.      

Tangan mungilnya membingkai wajah Mischa dan ia pun membalas ciuman sang pria dengan penuh gairah.     

Mischa menggendong Vega dan membawanya ke kamar tidur kemudian membaringkannya di ranjang yang empuk. Kemudian, ia naik ke atas tubuh Vega dan menindihnya sambil terus menciumi dan membelai seluruh tubuhnya.     

Vega mengerang tanpa henti. Perasaan yang dialaminya ini, tidak dapat digambarkannya dengan kata-kata. Sungguh terasa begitu memabukkan.     

Mereka berciuman dan bercumbu begitu lama, dengan tangan masing-masing saling membelai dan menggerayangi satu sama lain.     

Vega akhirnya berhasil melepaskan kemeja Mischa dari tubuhnya dan dengan malu-malu ia menelusuri dada bidang Mischa yang telanjang.     

Mischa dapat melihat jelas sorot nafsu di sepasang mata Vega yang indah. Sepasang matanya tampak berbinar-binar.     

Ahh .. Vega merasa dadanya penuh oleh perasaan cinta yang bergejolak untuk pria ini.     

Ia sangat menyukai Mischa. Ia sangat senang karena tubuh laki-laki perkasa ini menindih tubuhnya dengan mesra saat bibirnya mencium bibir Vega, sementara tangannya membelai lembut kulit sang gadis     

Tubuhnya tinggi besar dan terlihat begitu gagah saat tidak mengenakan kemeja.      

Karena Mischa sangat tampan dan memiliki kepribadian yang hangat, penampilannya secara sekilas tidak terlihat menakutkan seperti para pengawal yang ditugaskan ayah Vega untuk melindunginya di masa lalu.     

Para pengawal itu terihat memiliki otot besar-besar, galak dan menyeramkan, karena memang mereka berfungsi untuk menakuti orang-orang agar tidak mengganggu Vega.     

Mischa tidak berpenampilan seperti mereka. Ia memiliki otot-otot yang pas dan indah, serta tidak terlalu menonjol saat ia mengenakan pakaian. Barulah, ketika kemejanya dibuka, Vega dapat mengagumi fisiknya yang cukup kekar dan gagah.     

Mischa tampak seperti laki-laki dari kalangan atas, dan ia bersikap seperti itu juga. Namun, sekarang saat ia terlihat setengah telanjang, Mischa tampak seperti seorag 'bad boy' yang membuat banyak gadis tergila-gila.     

Tato naga yang menakutkan di dada kanannya terlihat menonjol, melengkapi fisiknya yang gagah. Vega ingat ayahnya memiliki tato yang sama.     

Tato ini dibuat sebagai tanda kehormatan bagi para assassin tingkat tertinggi di kelompok mereka, Rhionen Assasins, beberapa dekade yang lalu.     

Melihat tato ini, yang menunjukkan betapa hebatnya dan tangguhnya laki-laki ini, Vega menjadi tergoda untuk menelusuri kulitnya. Dari dadanya, turun ke perutnya yang keras, lalu ke kejantanannya.     

Ah.. Vega selalu merasa aman dan terlindungi setiap kali ia bersama pria ini, dan hal itu rasanya sangat seksi!     

Mischa menggigit bibir saat tangan nakal Vega menyentuh kejantanannya dari luar celananya. Astaga... gadis ini benar-benar nakal dan agresif.     

Mischa sangat menyukainya!     

Dia bisa membayangkan setelah mereka menjadi pasangan yang aktif berhubungan intim dengan satu sama lain, gadis itu akan menjadi pasangan yang sangat menyenangkan di tempat tidur.     

Ahh .. pikiran itu membuatnya menjadi lebih bergairah.     

Mischa belum pernah tidur dengan wanita lain setelah Lisa memutuskan hubungan dengannya, jadi di satu sisi, tujuh tahun terakhir dihabiskannya sebagai pria yang selibat.     

Sekarang, dia merasa senang mengetahui bahwa tanpa sadar dia telah menyimpan dirinya untuk gadis cantik yang ada di bawahnya ini.     

Di satu sisi, ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi mereka. Vega tidak tahu ia sudah tidak perawan karena ia ditipu untuk menikah dengan Ren ketika dia diculik. Dan Mischa sudah lama tidak memiliki kekasih.     

Tiba-tiba, pria itu menjadi khawatir. Apakah ia akan dapat melakukannya seperti dulu dan menunjukkan kehebatannya di tempat tidur? Ia tidak ingin mengecewakan Vega untuk hubungan intim mereka yang pertama kalinya.     

Mischa melepaskan bibirnya dan membelai wajah Vega. Gadis itu membuka matanya dan menatap lurus ke arah Mischa.     

Orang bilang mata adalah jendela jiwa seseorang. Oh, betapa dia sangat mencintai jiwa yang dilihatnya ini.     

Ketika Mischa menatap mata Vega, ia melihat kepolosan, kehangatan, dan rasa ingin tahu. Vega lalu membuka mulutnya sedikit dan menggigit bibirnya. Gadis itu tampak sangat memikat ...     

Saat itu, Mischa tersenyum. Ia menyadari, dirinya agak gugup karena ia sangat menyukai Vega dan tidak ingin mengecewakannya. Tapi sekarang, ia tahu hal itu tidak akan terjadi.     

Mischa juga melihat kegugupan yang sama di mata Vega dan itu membuatnya geli. Secara tidak sadar, ternyata mereka memikirkan hal yang sama.      

Mischa mengambil tangan Vega dan meletakkannya di ikat pinggangnya, memberinya tanda untuk melepaskannya dan membuka ritsleting celananya.     

Vega tersenyum malu-malu saat ia perlahan melakukan pekerjaannya. Napasnya mulai terengah-engah saat ia hampir berhasil menelanjangi Mischa sepenuhnya.     

Mischa membantunya melepas celana dan boxernya setelah Vega melakukan bagiannya. Segera saja Vega dapat mengagumi kejantanan Mischa yang menjulang. Vega menelan ludah dan tanpa sadar menjilat bibirnya.     

Gerakan yang tidak kentara ini membuat jantung Mischa langsung berdebar kencang. Sebelum ia menyadarinya, Vega sudah duduk dan menekan dadanya.     

Sekarang, Mischalah yang berbaring telentang dan Vega duduk di antara kedua kakinya dan kemudian membungkuk untuk mengambil batang kejantanannya yang sudah membesar dengan mulutnya.     

"Aaahh ..." Laki-laki yang beruntung itu hanya bisa mendesah senang saat kejantanannya memasuki mulut Vega yang basah. Gadis itu memejamkan mata dan mengeluarkan erangan lembut saat ia mengisap kejantanan Mischa dengan sepenuh hati.     

Tangan kanannya melingkari penis sang pria tampan dan tangan kirinya bermain dengan bijinya, memanjakan setiap inci kejantanannya, sambil ia menggerakkan kepalanya naik turun secara teratur.     

Lidah Vega juga tidak tinggal diam. Dengan penuh perhatian, ia menjilat dan mengisap ujung penisnya dan cairan putih yang mulai mengalir, membuat nafsu Mischa naik ke ubun-ubun.     

Uf... pemuda itu merasa sangat terangsang dan bergairah, dan rasanya ia ingin segera mendapatkan pelepasannya. Namun, Mischa berusaha keras menahan diri.     

Dia melepaskan cengkeramannya dari seprai dan membelai rambut Vega, lalu di saat berikutnya, ia mengganti posisi mereka dan menindih tubuh Vega.     

Kejantanannya terasa berdenyut-denyut menginginkan pelepasan. Karenanya, kedua tangan Mischa segera bekerja dengan cepat melucuti pakaian Vega sehingga ia dapat segera memasukinya.     

Dalam waktu singkat, Vega telah terbaring tanpa sehelai benang pun di tempat tidur, setelah pakaian dalamnya yang terakhir dilepas.     

Mischa mengambil celana dalam sutra tipis itu dan menghirup aromanya. Ahh.. rasanya sungguh memabukkan. Ia dapat mencium aroma alami Vega dan hal itu membuatnya semakin tergila-gila.     

"Astaga .. kau seksi sekali," bisik Mischa sambil membungkuk untuk mencium bibirnya lagi dengan rakus.     

Bibirnya kemudian perlahan-lahan bergerak ke lehernya, tulang selangkanya, ke dadanya dan ia lalu berhenti di payudara kanan Vega.      

Mischa mencium, menjilat, dan mengisap putingnya dengan lahap, sementara tangan kanannya meremas payudara kiri Vega. Keduanya mengerang tak henti-hentinya dalam kenikmatan sementara pikiran mereka menjadi kacau     

Rasanya sungguh.. luar biasa.     

Vega tahu bercinta akan terasa sangat menyenangkan, tetapi apa yang dialaminya bersama Mischa ini sungguh di luar imajinasi terliarnya. Dan ini bahkan bukan hidangan utama!     

Vega tidak sabar menantikan saat tubuh mereka bersatu ... ketika Mischa memasukinya dan menjadikan Vega miliknya.     

Liang kewanitaannya sudah sangat basah dan berdenyut-denyut, merindukan batang kejantanan Mischa masuk ke dalam dan mengisinya.     

Vega mengangkat kedua kakinya dan melingkarkannya di pinggang Mischa. Tangannya mencengkeram lengan pria itu.     

Mischa terus menghisap putingnya dan meremas payudaranya secara bergantian, sementara tangan kirinya perlahan memegang penisnya dan mengarahkannya ke depan liang kewanitaan Vega.     

Mischa dapat merasakan betapa basahnya Vega di bawah sana dan ia memutuskan untuk memberikan apa yang memang diinginkan gadis itu.     

Ia lalu mendorong penisnya ke dalam tubuh Vega perlahan, sementara tangan dan mulutnya masih sibuk merangsang titik-titik sensualnya.     

"Aaah ...." Vega tidak dapat menahan diri, ia mengeluarkan erangan seksi yang panjang saat Mischa memasukinya sepenuhnya.     

Tubuhnya melengkung dan tangannya tergeletak ke samping. Ia dikirim ke tempat yang tinggi saat payudara dan vaginanya dirangsang pada saat yang bersamaan.     

Mischa dipenuhi dengan nafsu dan kepuasan yang hebat saat ia mulai menarik dan mendorong kembali penisnya, keluar masuk dengan gerakan teratur.     

Tidak lama kemudian, suara percintaan yang intens memenuhi udara di sarang cinta mereka. Nafas keduanya terengah-engah dan dada mereka berdebar keras     

Vega hampir menjerit ketika ia mendapatkan pelepasannya yang pertama. Ia menggigit bibirnya dan mencengkeram seprai saat ia melengkungkan tubuhnya selama sepuluh detik dan kemudian terbaring lemas.     

Mischa membalikkan tubuh gadis itu dan menaikkan pinggulnya, lalu ia memasuki Vega dari belakang. Posisi ini memberi mereka perasaan puas yang jauh lebih intens dan penuh.     

"Aaahh ..." Vega merasa sangat penuh ketika Mischa memasuki dirinya. Setiap bagian dari dirinya diliputi oleh sukacita dan kepuasan yang memabukkan.     

Vega mencengkeram seprai lagi, sementara Mischa membungkuk sedikit agar ia dapat meraih payudara gadis itu. Ia lalu meremas kedua gundukan lembut itu sambil terus memompa dari belakang.     

Posisi ini sangat efektif untuk mengirim Vega ke puncak kenikmatan lagi. Liang kewanitaannya berdenyut dan menjepit penis Mischa dengan erat saat cairan cintanya merembes di bagian mana tubuh mereka menjadi satu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.