The Alchemists: Cinta Abadi

Setahun Kemudian



Setahun Kemudian

2Lauriel lalu menceritakan kepada anak dan menantunya, serta Mischa dan Altair tentang apa yang ia dengar dari mulut Vega saat mereka sedang dalam perjalanan dari Targu Mures ke Almstad. Ia melihat bagaimana Vega tampak berusaha keras terlihat tabah, tetapi sepasang matanya terlihat begitu penuh kedukaan dan rasa kuatir.     

"Vega sangat pandai. Ia juga penyayang dan bijak. Kurasa ia akan mengambil keputusan yang terbaik," kata Lauriel sambil mengakhiri ceritanya.     

Aleksis menekan dadanya dengan kedua tangan dan menangis terisak-isak. Oh, anak perempuannya yang malang...     

Mischa melayangkan pandang ke kamar di ujung lorong tempat Vega bicara dengan Ren. Sepasang mata birunya tampak berkaca-kaca.     

Ah, Vega...     

***     

SETAHUN KEMUDIAN     

.     

Suara nyanyian dari dalam rumah itu terdengar sangat merdu. Lagu yang dinyanyikan sebenarnya sangat sederhana, tetapi karena suara gadis yang menyenandungkannya sangat merdu, orang-orang yang lewat akan terhenti di tempatnya dan mendengarkan. Dua orang tukang kebun yang sedang menyiangi rumput saling pandang dan tersenyum.     

"Sepertinya hari ini Nona Muda sedang sangat senang," komentar Albert, tukang kebun yang lebih tua kepada rekannya.     

"Kalau tidak salah, Anne bilang hari ini Tuan muda dan Nona muda akan bepergian," kata John yang dekat dengan semua pelayan perempuan dan selalu tahu kabar terbaru dari anak majikan mereka.     

"Oh, ya?"     

"Anne bilang Tuan Muda akan memberi kejutan kepada kekasihnya."     

"Nona JM sudah lama tidak ke sini ya, ngomong-ngomong," kata Albert lagi.      

"Soalnya sekarang Nona JM sudah sangat terkenal dan sangat sibuk. Minggu ini ia ada fashion show di Paris. Tuan Muda akan mengajak Nona Muda ke sana untuk menonton pertunjukan fashion Nona JM," John menjelaskan.     

"Ahh.. mereka pasti akan bersenang-senang."     

"Tentu saja. Kabarnya Tuan Muda akan mengajak Nona Muda dan Nona JM berlayar setelah acara fashion shownya selesai."     

"Wah.. kau ini tahu banyak, ya..."     

"Hehehehe.. makanya kau harus banyak bergaul dengan gadis-gadis di dalam," kata John sambil tertawa. "Mereka tahu semuanya."     

Ada sepuluh orang staf di mansion megah keluarga Linden di Manhattan. Tiga orang pelayan perempuan yang mengurusi dapur dan kebersihan dalam rumah, seorang kepala pelayan, dua orang tukang kebun, seorang tukang kolam dan teknisi, serta dua orang supir.     

Selain itu ada satu tim pengamanan yang bertugas mengamankan rumah ini siang malam. Total orang yang bekerja di sana ada sekitar 20 orang. Seingat Albert yang sudah sejak lama bekerja untuk keluarga Linden, dulu tuan mereka tidak menyukai jika ada banyak orang yang bekerja di rumahnya.     

Ia hanya membatasi maksimal tiga orang untuk mengerjakan urusan yang benar-benar tak dapat diambil alih oleh mesin atau komputer.     

Namun, kini pelan-pelan sang tuan sudah lebih fleksibel. Ia mengerti bahwa kenyamanan yang dirasakan anak istrinya dengan kehadiran lebih banyak manusia di rumah yang demikian besar itu berbeda dari semua fasilitas mesin yang tidak memiliki kepribadian.     

Apalagi setelah anak perempuan satu-satunya keluarga Linden pulang kembali ke rumah. Orang tuanya sengaja membuat agar suasana di rumah terasa senyaman mungkin baginya.     

Mereka lalu merekrut beberapa pekerja tambahan dan kemudian meningkatkan pengamanan bagi keluarga itu menjadi tiga kali lipat.     

Nona Vega pernah hilang diculik orang selama bertahun-tahun dan keluarganya sangat menderita. Setelah ia pulang, Tuan dan Nyonya Linden memastikan bahwa hal yang serupa tidak akan pernah terjadi lagi.     

Kini, kemana pun ia pergi akan selalu ada pengawal yang mengawasinya baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Pengawasan super ketat ini juga diberikan kepada kedua anak laki-laki bungsu keluarga Linden, yaitu Ireland dan Scotland.      

Kedua anak ini sampai sekarang masih bersekolah di rumah karena alasan keamanan ini. Namun demikian, mereka masih dapat bepergian kemana-mana bersama sepupu mereka atau teman-teman mereka yang sebaya, tetapi akan selalu ada rombongan pengawal yang menjaga mereka secara diam-diam.     

Kalau melihat betapa ketatnya hidup yang dijalani anak-anak orang terkaya di dunia ini, John merasa bersyukur bahwa ia dilahirkan dari keluarga biasa yang tidak perlu menguatirkan bagaimana nasibnya jika ada orang jahat atau musuh keluarganya yang hendak berniat jahat kepadanya.     

"Selamat siang, John, Albert. Hari ini cerah sekali, ya?"     

Suara merdu itu menggugah lamunan John. Ia segera menoleh ke belakang dan menemukan seorang gadis cantik berambut platinum yang ditata ringkas dengan diikat ekor kuda melambai ke arahnya dan Albert dari depan pintu mansion.     

"Hai, Nona! Benar, cuacanya indah sekali..." John dan Albert balas melambai.     

Mereka kemudian melihat Altair keluar dari pintu dan mengangguk ke arah mereka. Keduanya balas mengangguk. Ah, Tuan Muda mereka memang lebih cool daripada sang nona, adik kembarnya. Walaupun wajah mereka sangat mirip, bagaikan pinang dibelah dua, kepribadian mereka sangat berbeda.     

Nona Vega orangnya ramah, ceria, dan sangat hangat, mirip seperti ibunya. Sementara Tuan Altair sepertinya mengikuti kepribadian ayahnya yang pendiam dan dingin.     

Namun demikian, walaupun ia dingin, para staf di mansion ini tahu bahwa Tuan Muda Altair sangat baik hati, sama seperti Nona Vega. Dan satu hal yang pasti, ia sangat menyayangi adik perempuannya.     

Sudah setahun sejak Nona Vega kembali. Tidak sehari pun Tuan Altair berpisah darinya. Ia lebih memilih tinggal di rumah dan menghabiskan waktu bersama adiknya daripada bepergian ke tempat lain.     

Kalaupun ia pergi ke kota lain atau keluar negeri untuk mendatangi pertunjukan kekasihnya atau untuk urusan bisnis, ia akan selalu mengajak Nona Vega. Seperti hari ini contohnya. Ia mengajak Nona Vega ikut dengannya ke Paris karena ia ingin menunjukkan dukungan kepada Nona JM.     

"Aku punya kejutan untukmu di Paris," kata Altair setelah mereka masuk ke kursi belakang mobil mewah keluarga mereka. Harris, supir pribadi Altair, menutupkan pintu mobil dan segera melajukan kendaraan itu menuju bandara.     

"Oh ya? Kejutan apa?" tanya Vega penasaran.     

Hari ini ia terlihat sangat cantik dan segar. Tubuhnya yang tahun lalu terlihat sangat kurus kini sudah terlihat kembali ke bentuknya yang langsing dan sehat. Wajahnya selalu dihiasi senyum. Sepasang mata cokelatnya berbinar-binar ketika ia berbicara dan membuat terpesona orang yang melihatnya.     

Ahh, Altair tak bosan-bosannya melihat wajah tersenyum adiknya. Ia sangat senang karena Vega seolah telah kembali menjadi dirinya yang dulu. Sejak peristiwa di Almstad tahun lalu, mereka telah dapat melihat Vega pelan-pelan pulih dan menjadi seperti Vega yang dulu mereka kenal.     

Ia menjalani terapi berkepanjangan dengan dukungan tanpa henti dari keluarganya. Kini, kalau melihat betapa ia sangat bahagia, rasanya mereka dapat melupakan peristiwa buruk yang dulu pernah menimpanya.     

"Rahasia, tapi yang jelas kau akan suka," kata Altair sambil tersenyum lebar.      

Ia sudah menyiapkan kejutan di Paris yang ia yakin akan membuat Vega sangat senang. Menurut Altair ini penting bagi Vega untuk dapat pulih sepenuhnya.     

Mereka telah membawa Vega berkeliling dunia dan menelusuri semua tempat yang pernah ia kunjungi sejak kecil, untuk membuatnya kembali terbiasa dengan kehidupannya sebagai Vega.     

Sewaktu diculik dulu, para penculiknya telah menyiksa Vega dan menekan ingatannya serta menanam ingatan palsu, lalu memberinya identitas sebagai orang lain.     

Walaupun Lauriel telah memberikan berbagai obat pemulih ingatan yang terbaik dan mereka juga menggunakan hipnoterapi, mereka tidak dapat memulihkan ingatan gadis itu kembali seratus persen.     

Karenanya mereka menghabiskan waktu setahun terakhir untuk membantu Vega memulihkan ingatan dan identitasnya. Kini, Altair ingin membawa Vega kembali ke Paris, tempat semua peristiwa itu bermula, dan menyelesaikan prosesnya di sana.     

Ia sudah mengundang teman-teman sekolah Vega dulu untuk datang ke Paris, tentu semuanya atas biaya keluarga Linden. Ia akan menjadikannya semacam reuni agar Vega dapat bertemu teman-teman lamanya dan bertukar kabar. Ia tahu Vega sangat merindukan mereka.     

Tatiana, sahabatnya sewaktu SMA dulu juga masih sering membuat posting tentang Vega, khususnya di setiap tanggal 25 Juli ketika Vega hilang diculik.     

Menurut Altair, agar Vega dapat menutup episode kelam dalam hidupnya itu, ia harus kembali ke saat di mana semuanya berawal. Karena itulah, ia menjadikan fashion show JM di Paris kali ini sebagai alasan untuk membawa Vega ke sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.