The Alchemists: Cinta Abadi

Kita Ke Tempat Yang Aman



Kita Ke Tempat Yang Aman

1Wajah Hannah seketika dipenuhi horor ketika ia mendengar ucapan Valentino. Ia segera bangkit dari tempat tidur dengan melilitkan selimut pada tubuhnya.     

"Aku tidak mau menikah denganmu, Brengsek!!" jerit Hannah dengan histeris.     

Valentino menarik tubuh gadis itu dan menatapnya dengan wajah dipenuhi kemarahan. Wajah mereka tampak begitu dekat.     

"Kita sudah dijodohkan sejak kecil. Kau tidak akan berani menentang keluargamu dan membatalkan pernikahan, karena itu kau sengaja melacurkan diri kemana-mana, iya kan? Coba tebak... aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan keinginanmu. Tidak semudah itu."      

"Lepaskan aku!! Lepaskaaaan!!" Hannah menjerit berulang-ulang, tetapi tanpa belas kasihan Valentino menyeret gadis itu hendak keluar kamar.     

PLAK!!     

Tiba-tiba, tanpa terduga sebuah tinju yang sangat keras telah menghantam pipi Valentino dan membuatnya tersungkur ke lantai.     

Friedrich yang tadi sempat terkesima melihat adegan yang terjadi di depan matanya, akhirnya mengambil keputusan untuk menolong Hannah. Ia segera mengenakan jubah tidurnya yang tadi terserak di lantai dan segera memukul Valentino dengan sekuat tenaga.     

Pria itu sangat terkejut karena tidak mengira pemuda tampan yang tidur di samping Hannah ternyata dapat memukulnya dengan sangat keras. Ia segera bangkit dan hendak balas memukul, tetapi Friedrich lebih cepat. Ia telah menendang tubuh Valentino berkali-kali dengan tanpa ampun.     

"Laki-laki rendahan! Beraninya dengan perempuan! Kau ini pengecut! Tidak pantas menyebut dirimu laki-laki! Ini untuk Hannah! Rasakan ini!"     

Hannah tertegun melihat Friedrich menghajar Valentino habis-habisan dan tidak memberi kesempatan kepada laki-laki itu untuk bangkit dan membalas pukulan dan tendangannya.     

Tanpa sadar, air mata mengalir deras dari kedua sudut mata Hannah.     

Selama ini, tidak ada seorang pun yang pernah membelanya. Semua orang takut kepada Valentino karena kedudukannya yang sangat tinggi.     

Dan bahkan orang tua Hannah sendiri tidak mau mendengarkan Hannah saat ia memohon kepada mereka berkali-kali untuk membatalkan perjodohannya dengan Valentino. Mereka sama sekali tidak peduli pada perasaannya.     

Baru kali inilah... ia merasa ada yang mau berdiri dan menentang orang lain demi dirinya.     

Hannah merasa sangat tersentuh.     

"Aahhhh..." Valentino berkali-kali mengerang kesakitan. Ia sungguh tidak mengira laki-laki yang bersama Hannah ini akan berani menyerangnya. Ia mencengkram dadanya yang sakit dan terbatuk-batuk, masih berusaha mengancam Friedrich dengan kedudukannya. "Kau... kau tidak tahu siapa aku..."     

"Yang aku tahu kau adalah laki-laki pengecut yang menindas perempuan. Kau sebaiknya mati saja!" tukas Friedrich sambil melayangkan pukulan terakhir kali yang membuat tubuh Valentino terjerembab.     

"Kau.. Awas kau.. kau akan menerima balasannya," Valentino menggeram. "Aku adalah seorang pangeran. Keluargaku akan mengincarmu..."     

Pangeran? Friedrich tertegun mendengar kata-kata Valentino. Ia menoleh ke arah Hannah meminta penjelasan, tetapi gadis itu hanya mengigit bibirnya dan menggeleng-geleng dengan air mata bercucuran.     

Friedrich tahu Hannah sedang kalut dan tidak dapat bicara banyak. Ia secara spontan memeluk gadis itu dan menenangkannya.     

"Jangan takut, ada aku di sini. Aku akan melindungimu dari laki-laki brengsek ini," katanya dengan suara lembut.     

Saat itulah semua kesedihan dan rasa takut yang selama ini disimpan sendiri oleh Hannah membanjir keluar. Ia memeluk Friedrich erat-erat dan membenamkan kepalanya di dada pemuda itu. Pemuda yang tadi malam masih merupakan orang asing baginya, pagi ini telah berubah menjadi penyelamatnya. Ksatria berkuda putih bagi Hannah.     

"Kenapa orang tuamu menjodohkanmu dengan si brengsek ini?" tanya Friedrich pelan. Ia sungguh tidak dapat mengerti mengapa ada orang tua yang bisa bersikap sekolot itu di zaman modern begini.     

Hannah menggeleng-geleng. "Aku tidak tahu. Mereka sudah menjodohkan kami sejak kecil.. katanya demi menjaga tradisi di antara dua kerajaan."     

"Kerajaan?" Friedrich mengerutkan keningnya. Ia tadi sudah mendengar dari Valentino bahwa ia adalah seorang pangeran.     

Apakah.. Hannah juga merupakan seorang putri?     

"Aku adalah anak bungsu Raja Moravia. Kehadiranku tidak direncanakan, sehingga aku tidak begitu disayangi oleh orang tuaku. Sejak aku kecil, mereka telah mengatur hidupku... untuk menikah dengan laki-laki brengsek ini..." tangis Hannah dengan pilu. "Dia.. dia tahu bahwa ia dapat melakukan apa pun kepadaku dan tidak akan ada yang peduli. Karena itu... Dia.."     

Friedrich sudah dapat menebak apa yang terjadi. Tadi malam Hannah bermimpi sangat buruk tentang Valentino dan hari ini ia dapat melihat seburuk apa perlakuan laki-laki itu kepada Hannah.     

Ia tidak ingin Hannah menceritakan peristiwa yang demikian menyakitkan itu, karenanya ia segera mengeratkan pelukannya kepada Hannah dan berbisik. "Aku tahu. Tidak usah kau ceritakan."     

Ia dapat menduga Valentino pernah memperkosa Hannah dan membuat gadis itu trauma.     

"Dia sangat jahat..." Hannah menangis lagi dengan sangat pedih.     

Friedrich menoleh ke arah Valentino yang masih meringkuk di lantai sambil mengerang kesakitan. Ia melepaskan Hannah dan kembali menghujani Valentino dengan tendangan demi tendangan hingga akhirnya pria itu tergeletak pingsan.     

"Ayo kita pergi dari sini," kata Friedrich kemudian. Ia mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dan segera mengenakannya.     

Tanpa bertanya lagi, Hannah segera menuruti kata-kata Friedrich. Ia juga mengenakan pakaiannya lalu mencuci muka dengan cepat di kamar mandi.     

"Kita mau ke mana?" tanya Hannah setelah mereka keluar dari kamar. Friedrich memegang tangannya dan mengajaknya turun ke lantai satu.     

"Kita akan ke tempat yang aman."     

.     

.     

>>>>>>     

From the author:     

Teman-teman, yuhuuuu!! Ada event dari Webnovel, yang ternyata menggabungkan lokal dan global. Jadi ini khusus untuk pembeli Privi. Author yang berhasil update ceritanya setiap hari tanpa henti selama bulan September dan dapat pembeli privi di atas 500 akan dapat banyak feature dan promosi untuk bukunya.     

Kalian bisa lihat pengumumannya di "Win Win Event".     

Nah, saya mau kasi giveaway untuk teman-teman yang support saya di event ini. Kalau kalian beli privi yang paling rendah aja, yang 1 coin, dan beli satu saja bab di dalam privi, kalian kirim skrinsyot beli privinya ke email saya di: [email protected], atau Whatsapp Mbak Deasy di: 0812-8226-7045 dengan menyebutkan username kalian, nanti kalian memenangkan beberapa giveaway dari saya.     

Kalau kita mencapai target 500 support untuk The Alchemists, saya akan kasi 5 hadiah yang akan diundi untuk teman-teman yang sudah kirim skrinsyot dan usernamenya ke Mbak Deasy ya.      

Kalau kita mencapai target 1000 support, saya akan kasih 10 giveaway.     

Hadiahnya silakan pilih:     

1. Pulsa Rp 100.000     

2. Buku Cetak "The Alchemist"     

3. Buku Cetak "Ludwina & Andrea" + buku cetak "Glass Heart: Kojiro Nana"     

Kalau pilih buku, nanti bukunya saya kirim ke seluruh Indonesia, ongkir ditanggung oleh saya.     

Saya juga minta dukungannya untuk beli privi tier 1 coin aja dan satu bab untuk buku "The Prince Who Cannot Fall In Love & The Missing Heiress", buku "Finding Stardust" (bahasa Inggris) dan "Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang"     

Kalau kalian beli privi minimal tier yang 1 coin untuk keempat novel tersebut, artinya kalian akan mendapatkan empat kesempatan untuk menjadi pemenang giveaway di masing-masing novel. Makanya, kita usahakan menang di event ini ya.     

PS: Privilege untuk Finding Stardus dan Putri Akkadia belum ready ya. Silakan dibeli mulai tanggal 2 September saja :)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.