The Alchemists: Cinta Abadi

Konferensi Pers



Konferensi Pers

0Alaric menimbang-nimbang, siapa gerangan orang yang berani menghubunginya dan memfitnah Ren? Dan mengapa?     

Ia menghubungi Pavel dan memintanya meminta Sisqo untuk melacak keberadaan pengirim email misterius itu. Ia masih belum mau merepotkan kakaknya, Nicolae. Nanti, kalau Sisqo tidak dapat menemukan petunjuk, barulah ia akan bicara kepada Nicolae.     

[Mengapa aku harus mencurigai Ren?] Tanya Alaric kepada orang misterius itu, sekadar untuk memancing keterangan lebih lanjut.     

Tetapi tidak ada balasan. Ini tipikal orang yang ingin mengadu domba, pikir Alaric. Ia akan melemparkan tuduhan kepada masing-masing orang sehingga mereka saling mencurigai.     

Hmm... Walaupun ia menduga ini adalah taktik musuh untuk mengalihkan kecurigaannya, Alaric menjadi terpikir untuk membaca-baca kembali semua informasi tentang Ren yang dulu pernah dimintanya dari tim informannya.     

Saat itu ia membaca latar belakang Ren dan semua detail tentang keluarganya dan masa lalunya sebelum ia bertemu Vega. Rasanya tidak ada yang mencurigakan. Malah, bisa dibilang, dalam banyak hal, Ren justru mengingatkan Alaric akan dirinya sendiri.     

Ia bahkan menyelidiki urutan peristiwa yang membuat Ren bertemu dan menikah dengan Vega, untuk memastikan bahwa Ren tidak sekadar memanfaatkan Vega saja. Ren memang teratur datang ke resort di Salzsee.     

Ayahnya meninggal di sana karena kecelakaan saat sedang menenangkan diri di desa itu. Ia memiliki penyakit asma yang cukup parah dan menghabiskan banyak waktu di Salzsee untuk menghirup udara segar dan memulihkan kesehatannya.     

Ren sendiri rutin datang ke Salzsee untuk mengatasi masalah insomnia parahnya. Vega sudah bekerja di resort tersebut selama empat bulan, barulah ia mendapat kesempatan bertemu langsung dengan Ren karena ia ditugasi menjadi pembersih villa tempat Ren menginap.     

Pemindahan Vega ke departemen kebersihan adalah akibat rasa iri seorang direktur baru yang juga merupakan anak bungsu pemilik grup hotelnya. Bila tidak ada insiden itu, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu dan menikah, karena Ren sangat tertutup dan hampir tidak pernah berinteraksi dengan orang lain yang tidak dekat dengannya atau bekerja untuknya.     

Tentu Ren tidak bisa menciptakan kebetulan semacam ini, bukan? Takdir mempertamukan Ren dan Vega dan keduanya jatuh cinta...     

Hmm.. tidak, bukan jatuh cinta, karena Ren mengaku tidak bisa mencintai anak perempuannya. Alaric memijat keningnya.     

Ia juga masih harus membereskan masalah itu dengan Ren. Kalau Ren memang tidak bisa mencintai Vega, maka tidak ada gunanya pernikahan itu diteruskan.     

Tapi pertama-tama, ia harus membuat Ren memulihkan nama baik Vega. Walaupun ia menggunakan identitas Fee Lynn-Miller, Alaric tidak ingin anaknya dipermalukan dan menjadi bahan gosip.     

[Aku sudah selesai mengumpulkan berbagai informasi di Salzsee. Aku akan pulang ke Almstad besok pagi. Berapa lama Tuan akan berada di Almstad?]     

Alaric membaca pesan masuk dari Mischa.     

Kebetulan sekali, pikirnya. Ia segera mengirim balasan.     

[Selama satu minggu ke depan. Kebetulan kau besok pulang. Ren akan mengadakan konferensi pers besok untuk membersihkan nama baik istrinya. Aku mau kau menyuruh beberapa orang dari kantor RMI Almstad untuk datang dan melihat sendiri.]     

Mischa keheranan membaca SMS dari Alaric. Ada apa gerangan hingga Alaric menginginkan agar RMI ikut campur dalam konferensi pers pangeran Moravia?     

Bukankah Alaric sudah menegaskan kepada Ren untuk tidak membuka rahasia identitas Fee sebagai Vega Linden? Apa yang ingin dilakukan Alaric?     

Namun demikian, Mischa telah belajar untuk melakukan apa yang diminta ayah angkatnya itu tanpa bertanya.     

[Baik.]     

***     

Setelah menolak berkomentar selama beberapa minggu, akhirnya Pangeran Renald bersedia bicara secara terbuka untuk meluruskan gosip-gosip besar yang tengah melandanya. Hal ini membuat begitu banyak jurnalis dari berbagai media dengan penuh semangat datang memadati gedung kantor kerja Ren di pusat kota.     

Setelah lama berspekulasi dan mendengarkan gosip dari sana-sini, akhirnya para jurnalis dapat mengetahui kebenarannya langsung dari mulut Pangeran Renald sendiri.     

Konferensi pers tersebut segera menarik perhatian banyak pembaca yang mendapatkan notifikasi di internet dan berbagai platform. Dengan antusias mereka bersiap menyaksikan tayangan live dari media yang mereka ikuti, penasaran ingin mengetahui bagaimana kisah cinta pangeran putra mahkota mereka dengan seorang gadis rakyat biasa itu dapat terjadi.     

Sungguh kisah Cinderella modern! Betapa beruntungnya gadis kampung itu karena bisa bertemu dan memikat hati pangeran mereka yang terkenal genius dan tampan.     

Pukul 1 siang tepat, ruang aula di gedung tersebut telah dipenuhi oleh tamu-tamu undangan, para jurnalis yang diminta hadir oleh Karl secara langsung. Ren menarik napas panjang saat melihat betapa penuhnya ruangan oleh orang-orang yang sangat ingin mengetahui urusan pribadinya.     

Karl berdiri dan memberi tanda agar semua hadirin diam. Pelan-pelan, suara riuh para jurnalis yang mengobrol telah mereda dan kini mereka mengalihkan perhatian mereka ke arah panggung.     

Ren berjalan anggun menuju ke tengah dan duduk di kursi. Tidak ada siapa pun yang berbicara sampai ia duduk dengan santai dan kemudian mulai angkat bicara.     

"Selamat siang semuanya. Terima kasih atas kehadiran Anda semua di tempat ini," Ia menyapa mereka semua. Seperti biasa, wajahnya tidak tersenyum dan dingin. Orang-orang yang sudah sangat mengenalnya sama sekali tidak keberatan atas hal ini.     

Pangeran Renald memang jarang tersenyum. Itulah yang membuat foto-fotonya di Bali bersama Vega menjadi lebih menghebohkan. Rakyat bisa melihat bahwa Ren terlihat bahagia bersama wanita itu. Dan sekarang mereka semua ingin mengetahui ceritanya.     

"Aku hendak membahas beberapa hal dalam kesempatan kali ini," kata Ren tenang. "Silakan dicatat atau direkam."     

Orang-orang saling pandang dan mengeluarkan suara mendesah satu kali. Ini benar-benar di luar dugaan     

Biasanya konferensi pers di istana disiapkan dengan sedetail mungkin, Namun, mereka akan dilarang untuk menanyakan hal tertentu dan ada peraturan untuk tidak menyebarkan apa-apa yang diminta oleh istana untuk mereka tidak beritakan.     

Namun, hari ini bukan saja Ren menerima mereka di kantornya dan mengizinkan mereka mengumumkan koferensi pers ini kepada audiens mereka, Ren juga tidak melarang mereka merekamnya. Ini sungguh berita besar!     

"Beberapa minggu lalu tersebar foto-foto pribadiku dan seorang wanita. Itu adalah pelanggaran privasi yang sangat berat di Moravia, dan kalau sampai aku menemukan sumbernya, aku yakinkan kalian semua bahwa ia akan mendapatkan hukuman yang pantas."     

Suasana telah berubah menjadi sangat hening. Ren kemudian melanjutkan kata-katanya.     

"Aku ingin mengklarifikasi bahwa aku memang telah menikah dan istriku bukan gadis bangsawan."     

Matanya menatap ke antara hadirin dan seketika ia terdiam. Pandangan Ren telah menangkap sosok Mischa yang memasuki pintu aula diikuti beberapa orang yang setahunya merupakan karyawan di RMI.     

Mau apa mereka kemari? Pikir Ren keheranan. Apakah ini ada hubungannya dengan Alaric menyuruhnya mengadakan konferensi pers hari ini?     

Mischa, Sam, Sarah, dan seorang staf lagi mengambil tempat di barisan belakang dan tampak memusatkan perhatian mereka ke depan. Siap mendengarkan apa yang hendak disampaikan Ren.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.