The Alchemists: Cinta Abadi

Alaric Menyelidiki



Alaric Menyelidiki

0Alaric hanya mendelik mendengar celoteh Sarah yang berkepanjangan tentang anak kesayangannya. Untungnya ia masih menahan diri dengan baik karena selama belasan tahun terakhir ia sudah terbiasa bersikap lebih toleran terhadap manusia-manusia menyebalkan.     

Mereka tiba di depan kantor Sam dan Sarah mengetuk pintu dengan gembira.     

"Selamat siang, Bos. Ada tamu. Asisten Pak Mischa Rhionen datang untuk meminta beberapa berkas," kata Sarah dengan suara merdunya.     

Sam yang sibuk dengan komputernya, mengangkat wajah dan menyambut kehadiran Alaric di ruangannya.     

"Selamat datang, silakan duduk. Tuan Rhionen tadi sempat mengirim SMS mengatakan bahwa Anda perlu datang mendadak dan saya harus membantu Anda," kata Sam dengan ramah. "Ada yang bisa saya bantu?"     

Alaric hanya berdiri mengamati ruangan itu dan tidak mengatakan apa-apa. Ia telah memperhatikan semua ruangan yang dilewatinya, dan orang-orang yang ditemuinya di kantor ini, dan membayangkan bagaimana Vega melalui hari-harinya di sini.     

Apakah Vega memiliki teman? Apakah rekan-rekan di kantornya bersikap baik kepadanya?     

Ia akhirnya duduk di depan Sam dan menyilangkan kakinya.     

"Benar. Aku hendak meminta semua data tentang asisten Mischa Rhionen sebelumnya, Fee Lynn-Miller. Kami sedang menyelidiki sesuatu," kata Alaric dengan suara tenang.     

Sam dan Sarah saling bertukar pandang.      

"Uhm.. menyelidiki sesuatu? Apakah ada hal yang buruk? Apakah ia melakukan sesuatu?" tanya Sam keheranan.     

"Apakah ini ada hubungannya dengan pangeran Renald? Apakah pihak istana yang meminta penyelidikan ini?" tanya Sarah dengan antusias.     

Alaric menyipitkan mata melihat antusiasme mereka. Sepertinya Sam dan Sarah memiliki alasan berbeda di balik sambutan mereka seperti ini, pikir Alaric.     

"Aku tidak bisa mengatakannya," kata Alaric. "Aku hanya membutuhkan semua data yang kalian miliki tentang karyawan tersebut. Bagaimana performanya? Apakah ia bekerja baik dengan tim-nya? Apakah ada proyek-proyek yang ia selesaikan? Siapa saja yang dekat dengannya di kantor ini?"     

Sam memberi tanda kepada Sarah agar menutup pintunya. Dengan patuh gadis itu segera melakukannya. Ia lalu duduk di samping Sam dan menunggu perintah bosnya lebih lanjut.     

"Uhm... apakah Anda menginginkan semua informasi yang jujur dan tidak ditutupi?" tanya Sam sambil menatap Alaric lekat-lekat. "Saya tidak diberi tahu apa tujuan penyelidikan ini, jadi saya tidak bisa memutuskan informasi seperti apa yang Anda butuhkan."     

Alaric mengangguk. "Aku hanya menginginkan informasi yang sebenarnya."     

Sesungguhnya, Alaric dapat dengan mudah mendapatkan semua informasi yang ingin diketahuinya dari RMI Almstad. Ia dapat mengirim penyelidik yang akan membongkar setiap data dan mendapatkan keterangan yang jujur dari semua orang.     

Namun, karena ini menyangkut anak perempuannya, ia merasa lebih baik jika ia turun tangan sendiri. Sekaligus ia ingin merasakan sendiri bagaimana kehidupan anak perempuannya selama bertahun-tahun hidup sendirian dan menderita.     

Sam mengangguk mendengar perkataan Alaric.     

"Baiklah... Fee mulai di bulan Oktober tahun lalu dan ia tiba-tiba berhenti bekerja di awal tahun. Jadi bisa dibilang ia hanya menghabiskan waktu sekitar 3 bulan di kantor ini. Ia tidak mempinyai teman karena waktu tiga bulan tidaklah cukup untuk menjalin hubungan baik dengan banyak orang," Sam menjelaskan. "Kurasa Tuan Mischa Rhionen lebih kenal Fee daripada kami semua di sini. Waktu Fee datang melamar pekerjaan, ia sebenarnya sudah mendapatkan rekomendasi dari Pak Mischa. Jadi di sini sempat terjadi sedikit kehebohan, karena ada karyawan-karyawan yang mengira Fee memiliki hubungan khusus dengan beliau."     

"Hubungan khusus? Maksudnya?" Alaric dapat menduga apa hubungan khusus yang dimaksud Sam, tetapi ia ingin mendengar sendiri dari mulut sang Direktur HRD.     

"Maksudnya... Fee itu tidak lulus kuliah, ia baru kuliah satu semester di Almstad Business School dan pengalaman kerjanya tidak banyak. Ia hanya kerja di resort dan di kafe, sehingga kami sebenarnya meragukan kemampuannya untuk bekerja. Tetapi Tuan Rhionen berkeras ingin mempekerjakan Fee sebagai asistennya di sini karena katanya Fee menguasai beberapa bahasa yang ia butuhkan. Yah.. kurasa itu salah satu alasannya," kata Sam.     

Alaric melihat wajah Sarah tampak berkedut dan ia lalu mengangguk ke arah gadis itu, meminta bicara.     

"Bagaimana menurutmu?" tanya Alaric. "Sepertinya kau ingin menyampaikan sesuatu?"     

Saat ia mendengar pria tampan itu mengarahkan pertanyaan kepada dirinya, Sarah seketika tertegun. Ia hampir tidak dapat bicara karena terpesona oleh wajah tampan dan sepasang mata ungu laki-laki ini.     

"Ah, eh.. aku hanya ingin menambahkan. Aku pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri Fee memeluk Tuan Mischa saat mereka sedang berduaan di kantornya," kata Sarah dengan tergagap. "Uhm.. yah, aku bersalah, seharusnya aku mengetuk dulu sebelum masuk. Tetapi saat itu sedang ramai gosip bahwa Fee dan Tuan Rhionen menjalani hubungan gelap di kantor ini, sehingga saat aku melihat mereka berpelukan, rasanya seolah menjadi konfirmasi atas hubungan mereka."     

Alaric tidak pernah mendengar tentang cerita ini dari Mischa. Apakah peristiwa itu terjadi secara kebetulan dan Sarah salah paham... ataukah memang Mischa menaruh hati kepada Vega?     

Ia mulai memikirkan kemungkinan ini.     

Beberapa tahun yang lalu, Alaric akhirnya menyadari bahwa Vega menyukai Mischa saat ia masih remaja dari berbagai video Tatiana yang ditontonnya dan menunjukkan betapa Vega dengan agresif menggoda Mischa.     

Bahkan, penyebab Vega berhasil diculik penjahat adalah karena ia pergi ke restoran di Menara Eiffel sendirian. Saat itu Vega ingin makan malam bersama Mischa.      

Hmm.. apakah tanpa sadar perasaan suka Vega kembali ketika ia bertemu Mischa lagi?     

Alaric juga teringat betapa Mischa akhir-akhir ini yang berusaha semakin keras untuk mencari Vega diam-diam.     

Dulu, Mischa merasa sangat bersalah karena merasa ia bertanggung jawab atas diculiknya Vega dan menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga untuk menemukan Vega, walaupun tanpa hasil.     

Alaric sudah mendengar dari Mischa betapa ia sengaja pindah ke Almstad beberapa bulan lalu demi menyelidiki identitas Vega yang waktu itu masih menjadi Fee, walaupun ia sempat terkecoh karena data sidik jari Vega yang sudah dipalsukan.     

Alaric menatap Sam dan Sarah tanpa berkedip. "Jadi menurut kalian, hubungan gelap di antara keduanya memang betul-betul ada?"     

Sarah mendesah. "Kupikir begitu. Tapi sayangnya, Fee itu bukan wanita yang setia dan tahu menghargai lelaki. Maafkan aku bicara seperti ini, tetapi aku merasa tidak terima untuk Tuan Mischa Rhionen yang sudah memperlakukannya dengan sangat baik, tetapi Fee malah meninggalkannya begitu saja saat ia bertemu mangsa lain yang lebih menggiurkan."     

"Sarah.. kau tidak boleh berkata begitu," tegur Sam halus.     

Sarah menunduk, menyembunyikan rasa tidak puasnya. "Maafkan aku. Tidak seharusnya aku berkata begitu. Aku terdengar seperti orang yang iri. Padahal aku tidak iri. Aku hanya benar-benar prihatin kepada Tuan Rhionen. Dia begitu baik."     

"Tidak apa-apa. Aku ingin mendengar apa yang kau pikirkan dengan jujur," kata Alaric. "Apa yang menurutmu sebenarnya terjadi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.