The Alchemists: Cinta Abadi

Ren Ingin Mundur Dari Jabatan Putra Mahkota



Ren Ingin Mundur Dari Jabatan Putra Mahkota

0"Apa.. apa katamu? Amelia melakukan itu? Kenapa kau tidak memberi tahu kami?" tanya Ratu Elena. Wajahnya tampak sangat terguncang.     

"Nenek... semua itu sudah berlalu. Aku memutuskan menyepi bersama istriku untuk menenangkan diri," kata Ren dengan suara lelah. "Aku tidak menyangka ada yang membocorkan semuanya."     

"Kami sangat kuatir karena kau menghilang tanpa kabar. Kau bertindak gegabah seolah kau tidak memiliki tanggung jawab kepada negara," kata Ratu Elena. Kali ini suaranya terdengar lembut dan pengertian.     

Setelah ia mendengar dari Ren tentang musibah yang terjadi pada keluarganya, Ratu Elena menjadi lebih lunak dan tidak ingin mencecar Ren tentang keputusannya menghilang selama beberapa bulan yang membuat seisi istana panik.     

"Kami memerlukan waktu untuk berduka. Aku harap Nenek mengerti," kata Ren. "Lagipula humas istana dapat melakukan tugasnya dengan baik. Mereka mengatakan bahwa aku sakit dan perlu beristirahat sehingga tidak perlu tampil di muka publik selama beberapa waktu."     

"Tentu saja. Kami tak mungkin memberi tahu publik bahwa Pangeran Putra Mahkota telah menghilang dari istana dan tidak ada seorang pun yang mengetahui kemana ia pergi... Mau ditaruh di mana muka keluarga kita," kata Ratu Elena. Ia mendeham dan kemudian menarik tangan Ren ke pangkuannya. "Kau bilang kau sudah menikah diam-diam. Kenapa kau tidak membawanya kepada kami agar kami dapat berkenalan dengannya? Apakah kau hendak menghukum kami karena tidak menerima pernikahan ibumu dengan ayahmu dulu?"     

Ren terdiam mendengar pertanyaan neneknya. Ia hanya memandangi tangannya yang kini digenggam erat oleh Ratu Elena. Ia teringat dulu betapa ia sangat membenci kakek dan neneknya ini karena tidak merestui hubungan ibunya dengan ayahnya yang hanya seorang laki-laki biasa.     

Hingga Putri Hannah, ibu Ren meninggal, istana masih tidak mengakui pernikahan itu dan kehadiran Ren di dunia ini. Itulah sebabnya Ren bertekad untuk merebut takhta Moravia untuk dirinya sendiri, sebagai bentuk pembalasan dendamnya.     

Setelah sepupunya meninggal dan istana sama sekali tidak mempunyai pewaris lelaki lain, mereka akhirnya memanggil Ren pulang ke Moravia. Sejak saat itu, Ratu Elena dan Raja Gustave memperlakukan Ren dengan baik. Bahkan akhir-akhir ini mereka mengungkapkan penyesalan atas perbuatan mereka di masa lalu.     

Hal ini menimbulkan konflik dalam diri Ren.     

"Memang itu yang menjadi bahan pertimbanganku," kata Ren akhirnya. Suaranya terdengar dingin saat ia bicara dan menatap wajah Ratu Elena dengan tajam. "Aku mencari waktu untuk berpikir dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan jabatan sebagai putra mahkota. Aku lebih memilih istriku yang bukan bangsawan daripada kedudukan sebagai calon raja Moravia. Aku tahu istana tidak akan dapat menerima gadis bukan bangsawan sebagai istriku."     

"Oh, Ren... kau masih mengingat-ingat hal itu..." desah Ratu Elena dengan nada menyesal. "Zaman dulu dan sekarang sangat berbeda. 30 tahun yang lalu dunia ini masih cukup konservatif, dan keluarga kerajaan perlu menjaga reputasinya... Kami sudah menyesali hal itu."     

"Kalau kalian menyesali peristiwa itu, kalian akan mengakui ayahku dan memasukkan namanya ke dalam silsilah keluarga kerajaan," kata Ren. Ia menarik tangannya dari genggaman Ratu Elena.      

Bertahun-tahun, dadanya diisi oleh dendam atas ketidakadilan yang dialami orang tuanya. Saat itu ia hanya ingin merebut takhta Moravia dan kemudian memasukkan nama ayahnya ke dalam silsilah keluarga kerajaan.     

Tetapi kini semua itu sudah hilang. Keinginannya hilang, dan Ren bahkan tidak lagi bernafsu untuk berkuasa. Ratu Elena tampak terpukul mengetahui Ren berniat mengundurkan diri dari kedudukan putra mahkota.     

Lalu siapa yang akan meneruskan tradisi dan memegang kekuasaan di Moravia dari keluarga raja? Pihak oposisi sudah banyak yang mendesak agar dinasti kerajaan Moravia dihentikan dan negeri mereka berubah menjadi republik.     

Bila publik tahu bahwa keluarga kerajaan sama sekali tidak memiliki penerus, maka desakan ini akan berhembus semakin kencang. Harapan mereka sekarang tertumpu kepada Ren karena selain ia adalah keturunan laki-laki, ia juga terkenal genius, berkarisma dan sangat banyak disukai rakyat.     

Putri Caroline, sepupunya, tidak mendapatkan dukungan sebesar Ren karena ia adalah wanita. Anak yang sedang dikandungnya pun sudah dinyatakan dokter sebagai bayi perempuan. Lalu, bagaimana nasib keluarga kerajaan kalau Ren memutuskan mundur???     

Raja Gustave sudah berumur 76 tahun. Ia tak dapat menunggu Caroline hamil lagi dan berusaha mendapatkan anak lelaki. Saat anak itu dewasa, semuanya sudah terlambat.     

Mereka harus berhasil membujuk Ren untuk membatalkan niatnya.     

"Renald. Kau tidak boleh sembarangan mengambil keputusan besar seperti itu," tukas Raja Gustave. Kini ia yang memutuskan untuk bicara dan suaranya terdengar tegas berwibawa. "Saat kami memanggilmu pulang dan mengangkatmu sebagai pengganti Heinrich, kami mempercayakan suatu tanggung jawab yang sangat besar kepadamu, yaitu tanggung jawab untuk memimpin Kerajaan kita, Moravia, meneruskan tanggung jawab dari generasi ke generasi sejak abad kesepuluh. Keluarga kita telah bertahan selama berabad-abad sedari dulu hingga masuk ke zaman modern seperti sekarang."     

Ren menatap Raja Gustave dengan penuh perhatian, tetapi tatapan matanya tetap tampak dingin.      

"Ketika kau setuju menerima jabatan tersebut, kau terikat pada tanggung jawabmu untuk melakukan yang terbaik demi Moravia. Kau tidak bisa mundur begitu saja. Itu bukan laki-laki jantan," tukas Raja Gustave melanjutkan kata-katanya. "Kalau kau menggunakan alasan bahwa kau telah menikah dengan wanita biasa, kami bisa menerima wanita itu sebagai pendampingmu. Kurasa rakyat Moravia pun sekarang sudah bisa menerima wanita biasa sebagai anggota keluarga kerajaan. Itu tidak dapat dijadikan alasan untuk mundur."     

"Maksud Kakek, walaupun wanita itu adalah seorang gadis miskin yatim piatu dari desa, kalian akan dapat menerimanya sebagai istri putra mahkota?" tanya Ren dengan senyum mengejek. "Aku tidak percaya."     

Kening Ratu Elena berdenyut saat ia mendengar kata-kata Ren tentang gadis miskin yatim piatu dari desa. Ia telah mendengar berbagai gosip di internet bahwa gadis yang difoto sedang berlibur di Bali bersama Ren itu bernama Fee Lynn-Miller yang merupakan seorang gadis kampung dan bekerja di Almstad sebagai karyawan kafe.     

"Jadi.. gosip itu benar?" tanya Ratu Elena dengan suara tercekat. Ia menarik napas panjang dan bertukar pandang dengan suaminya. "Gustave.. bagaimana pendapatmu?"     

"Akan sulit..." keluh Raja Gustave. Ia tampak berpikir keras. "Renald bisa menikah dengan orang biasa, wanita bukan bangsawan. Tetapi kalau wanita itu berasal dari kalangan bawah, para bangsawan di Moravia, juga kerajaan tetangga dan rakyat kita sendiri mungkin akan memandangnya rendah...."     

Ratu Elena mengangguk setuju. "Itu benar. Kalau ia adalah seorang profesional, misalnya dia bekerja di perusahaan bagus, memiliki pendidikan tinggi... masih bisa diterima. Maksudku... ayahmu juga orang biasa, tetapi setidaknya ia seorang genius dan berpendidikan tinggi. Kalau bisa, istrimu sebaiknya tidak terlalu memalukan untuk dibawa menemui kaum bangsawan dan tamu-tamu dari kerajaan lain."     

Ren tersenyum dingin melihat keraguan kakek dan neneknya. Ia yakin, kalau mereka mendengar siapa Vega sebenarnya, Raja Gustave dan Ratu Elena tidak akan berpikir dua kali untuk menerima Vega. Tetapi, karena mereka menganggap gadis itu benar-benar gadis kalangan bawah, terlihat jelas mereka tidak ingin menerimanya.     

.     

.     

>>>>>>     

From the author:     

Teman-teman, yuhuuuu!! Ada event dari Webnovel, yang ternyata menggabungkan lokal dan global. Jadi ini khusus untuk pembeli Privi. Author yang berhasil update ceritanya setiap hari tanpa henti selama bulan September dan dapat pembeli privi di atas 500 akan dapat banyak feature dan promosi untuk bukunya.     

Kalian bisa lihat pengumumannya di "Win Win Event".     

Nah, saya mau kasi giveaway untuk teman-teman yang support saya di event ini. Kalau kalian beli privi yang paling rendah aja, yang 1 coin, dan beli satu saja bab di dalam privi, kalian kirim skrinsyot beli privinya ke email saya di: [email protected], atau Whatsapp Mbak Deasy di: 0812-8226-7045 dengan menyebutkan username kalian, nanti kalian memenangkan beberapa giveaway dari saya.     

Kalau kita mencapai target 500 support untuk The Alchemists, saya akan kasi 5 hadiah yang akan diundi untuk teman-teman yang sudah kirim skrinsyot dan usernamenya ke Mbak Deasy ya.      

Kalau kita mencapai target 1000 support, saya akan kasih 10 giveaway.     

Hadiahnya silakan pilih:     

1. Pulsa Rp 100.000     

2. Buku Cetak "The Alchemist"     

3. Buku Cetak "Ludwina & Andrea" + buku cetak "Glass Heart: Kojiro Nana"     

Kalau pilih buku, nanti bukunya saya kirim ke seluruh Indonesia, ongkir ditanggung oleh saya.     

Saya juga minta dukungannya untuk beli privi tier 1 coin aja dan satu bab untuk buku "The Prince Who Cannot Fall In Love & The Missing Heiress", buku "Finding Stardust" (bahasa Inggris) dan "Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang"     

Kalau kalian beli privi minimal tier yang 1 coin untuk keempat novel tersebut, artinya kalian akan mendapatkan empat kesempatan untuk menjadi pemenang giveaway di masing-masing novel. Makanya, kita usahakan menang di event ini ya.     

PS: Privilege untuk Finding Stardus dan Putri Akkadia belum ready ya. Silakan dibeli mulai tanggal 2 September saja :)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.