The Alchemists: Cinta Abadi

Menghadiri Pesta Istana



Menghadiri Pesta Istana

0Rune hanya tersenyum kepada dirinya sendiri saat ia membaca pesan yang dikirim Terry. Kakaknya masih usil seperti biasanya.     

[Aku tidak punya cerita mengesankan yang bisa aku bagikan kepadamu.] Ia menjawab singkat, hanya untuk membuat Terry semakin penasaran.     

[Tunggu... bagaimana kau bertemu dengannya? Orang seperti dirinya sudah pasti tidak akan bergaul dengan orang-orang kelas bawah.] Terry terlihat tidak mau mengalah untuk mendapatkan secuil cerita saja.     

[Kau salah. Rose berbeda. Ia bergaul dengan orang-orang dari semua kalangan. Ia benar-benar gadis yang menarik dan baik hati.]     

[....]     

[Apa maksudmu dengan '....' ?]     

[Aku bermaksud mengatakan kau sangat beruntung. Ia sangat cantik dan ia adalah seorang wanita bangsawan. Ditambah lagi, ia terlihat memiliki kepribadian yang sangat baik. Ia gadis yang sempurna.] Terry memuji Rose dengan tulus sekarang karena ia telah membaca banyak hal tentang gadis itu dari media.      

[Oh, kau harus berterima kasih kepada keponakanmu dan Summer atas keberuntunganku kali ini. Mereka menjodohkanku dengan Rose di suatu kencan buta dari situs kencan online.] Rune akhirnya memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.     

[Tunggu dulu!? Kencan buta?]     

Di ruangan hotelnya yang mewah, Terry mengerutkan alisnya dan menoleh ke JM yang sedang berbicara di telepon dengan pacarnya, Altair.     

"Bagaimana mungkin orang-orang ini begitu beruntung soal kencan online?" gumam Terry. JM lalu menurunkan ponselnya dan menatap wajah kakaknya dengan tatapan bertanya-tanya.     

"Apa maksudmu? Kudengar banyak penipuan di situs kencan online," komentar JM. "Apa kau berpikir untuk mendapatkan pacar dari situs kencan?"     

"Tidak, tentu saja tidak," Terry menggelengkan kepalanya dan bulu kuduknya langsung berdiri.     

Ia tidak sedang mencari wanita agar bisa berhubungan serius dengannya. Ia hanya tidak bisa mempercayai keberuntungan Rune dan Nicolae.     

Kedua pria itu dijebak saat kencan buta oleh keponakan mereka dan keduanya menemukan wanita yang sempurna, menemukan cinta dalam hidup mereka.     

Yah... Terry belum yakin soal urusan cinta kalau menyangkut Rune dan Rose, tapi Nicolae sangat bahagia bisa berjumpa dengan Marie. Mereka benar-benar pasangan yang ditakdirkan untuk bersama.     

Hmm... mungkinkah Rune juga ditakdirkan bersama Rose? Lihat saja nama mereka berdua. Sangat cocok!     

***     

"Apa? Jadi, mereka bertemu lewat aplikasi kencan online?" JM masih tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya. "Bagaimana mungkin?"     

Terry mengangkat bahu. "Aku juga tidak percaya, tapi apa kau pikir Rune akan berbohong tentang hal semacam itu? Tidak, kan?"     

JM mengerutkan alisnya, terlihat bingung. "Rose terlihat seperti gadis yang tidak membutuhkan bantuan untuk mendapatkan pacar, benar kan?"     

"Aku setuju denganmu..." Terry menggelengkan kepalanya. Semua saudara laki-lakinya membuatnya bingung.      

Mengapa mereka tidak bisa menjalin hubungan yang normal seperti kebanyakan orang? Dan terlebih lagi... mereka semua harus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diri mereka. Tidakkah itu hal yang melelahkan?     

"Aku jadi penasaran mengapa Rune harus berpura-pura menjadi orang miskin," komentar Terry. "Kalau kau perhatikan pakaian yang ia kenakan hari ini, sepertinya ia memang sengaja ingin terlihat seperti dari kalangan kelas bawah. Aku sebenarnya cukup terkejut dan terkesan karena Rose mau bersedia menerimanya setelah aku tahu ia adalah gadis bangsawan yang kaya raya."     

"Aku juga kaget," JM setuju. "Menurutku Rose adalah wanita yang sangat spesial karena ia tidak peduli apakah teman kencannya orang kaya atau miskin. Apa yang ia lakukan itu cukup mulia dan langka, menurutku. Rune sangat beruntung"     

"Hmmm… Aku merasa masih ada yang tidak beres," Terry tidak seoptimis JM karena ia telah menyaksikan banyak hubungan yang berakhir dengan buruk dan bagaimana orang tidak selalu sebaik yang terlihat.     

"Semoga saja Paman Rune bahagia bersama dengan Rose," kata JM. "Aku benar-benar senang saat melihat mereka berdua hari ini. Mereka terlihat serasi."     

"Yah... mereka memang terlihat serasi," Terry tidak menyangkal pendapat JM tentang yang satu itu. Ia setuju karena Rune dan Rose memang tampak cocok.     

Mereka berdua bahkan terlihat sangat mirip. Keduanya memiliki rambut pirang yang cukup panjang, dan mereka tampaknya memiliki selera pakaian yang sama. Bedanya, Rose hanya memakai pakaian yang lebih mahal, sedangkan Rune lebih murah.     

Terry bertanya-tanya apakah keluarga Schneider sudah tahu kalau putra bungsu mereka sekarang jatuh cinta dengan seorang wanita bangsawan?     

***     

Mobil berhenti di depan halaman yang luas dan Tuan Rolland dengan cepat membuka pintu mobil untuk Rune dan Rose.     

Rune keluar terlebih dahulu dan kemudian membantu Rose keluar dengan gaun dan sepatu hak tingginya.     

Pesta kerajaan yang diadakan oleh keluarga kerajaan adalah acara pribadi dan mereka hanya mengundang keluarga bangsawan tertentu di ibu kota dan pejabat pemerintah tingkat tinggi serta keluarga mereka.     

Karena Putri Anne akan menjadi ratu setelah ia menikahi Leon dan kemudian naik takhta untuk menggantikan Raja Henry Camille, orang-orang penting yang diundang perlu mengenalnya secara pribadi. Bisa dibilang acara malam itu merupakan kesempatan yang sangat penting.     

Leon diperkenalkan dengan cara yang mirip dengan keluarga bangsawan dan pejabat tinggi di Moravia beberapa bulan yang lalu sebelum pertunangannya dengan Anne secara resmi diumumkan.     

Kedua negara tampaknya menyambut persatuan tersebut dengan sambutan hangat dan orang-orang sangat antusias dengan kemungkinan dan peluang yang ada di masa depan.     

Bisa dibilang, kemungkinan seluruh dunia ikut bersukacita bersama dengan pasangan bahagia itu.     

Hanya satu orang saja yang tidak akan pernah bisa merasakan kebahagian itu dan ia kini berdiri dengan anggun di samping Rune. Ia pun dengan pandainya memalsukan senyum manis ketika melihat staf kerajaan datang menyambut mereka.     

"Selamat malam, Lady Rose. Kau terlihat sangat cantik malam ini. Silakan ikuti saya," kata seorang staf wanita yang bekerja dengan cekatan dan tersenyum penuh hormat. Ia memberi isyarat kepada Rose untuk mengikutinya menaiki tangga yang terbuat dari marmer.      

Rose berpaling ke arah Rune dan mengulurkan tangannya agar pria itu segera menggandengnya masuk. Rune dengan cepat menyadarinya dan menggenggam tangannya.     

Pria itu kini merasa lebih gugup dari sebelumnya. Ia tidak pernah menghadiri acara formal sekelas ini selama bertahun-tahun.     

Jika diingat-ingat, acara formal terakhir yang ia hadiri yang mengharuskannya untuk mengenakan tuksedo adalah ulang tahun ke-4 Virconnect di mana saat itu ia dan London diundang oleh Alaric untuk hadir, bersamaan dengan Aleksis.     

Saat itulah Alaric memperkenalkan istri dan anak-anaknya ke seluruh dunia. Acara tersebut sangat bergengsi dan formal.     

Semua orang terkaya dan paling elit hadir di acara itu. Acara yang diadakan waktu itu hampir sama eksklusifnya dengan Ritz Gala tahunan.     

Dan ini adalah acara formal kedua yang harus dihadiri Rune, kali ini istana yang mengadakannya. Tentu saja acara Virconnect itu tidak bisa dibandingkan dengan yang kali ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.