The Alchemists: Cinta Abadi

Terry Senang Mengganggu Rune



Terry Senang Mengganggu Rune

1Rune sebal karena JM keceplosan dan memanggilnya paman, padahal ia dan JM terlihat seumuran. Apalagi ditambah fakta bahwa Rune memperkenalkan Terry sebagai temannya.     

Untunglah hal ini justru membuat Rose mengira bahwa Rune dipanggil 'Paman' oleh JM sebagai lelucon di antara mereka.      

"Ya. Lucu sekali melihat orang yang begitu muda dipanggil paman oleh supermodel terkenal seperti JM," kata Rose sambil tertawa.     

Yah ... Rune tidak semuda yang dipikirkan Rose, tapi ia belum dapat menjelaskan bagian itu ... belum saatnya.     

Dia menghela nafas dan dengan cepat memikirkan jawaban terbaik di mana dia tidak perlu terlalu banyak berbohong kepada Rose.     

"Dia memanggilku 'paman' karena dia berkencan dengan keponakanku." Akhirnya, Rune menjelaskan. "Apakah kau ingat si kembar yang kau temui di Central Park bulan lalu?"     

Rose mengangguk. "Ya, kita bertemu dengan dua keponakan laki-lakimu sewaktu di Central Park."     

"Nah, kedua anak itu punya kakak laki-laki. JM berpacaran dengannya, jadi dia memanggilku 'Paman' sebagai tanda hormat," kata Rune menjelaskan.     

Mata Rose berkilauan ketika ia mendengar jawaban pria itu. Ia menganggap Rune menjadi semakin menarik saat ia mengenalnya lebih jauh.     

"Ah, begitu ..." Dia mengangguk mengerti. "Jadi, kau punya berapa keponakan? Sepertinya kamu punya keluarga besar."     

"Yah .. Aku punya tiga kakak. Dua sudah menikah dan punya anak dan satunya lagi payah sekali," kata Rune sambil melirik Terry. "Dia suka berkencan dengan banyak wanita yang berbeda tetapi tidak ingin berkomitmen. Jadi, aku tidak tahu apakah aku akan memiliki keponakan darinya atau tidak."     

Terry hampir menyemburkan mojitonya ketika dia mendengar Rune melontarkan sindiran kepadanya karena gaya hidupnya.     

Ya, Terry tidak tertarik menjalin hubungan serius karena ia tidak menganggap dirinya sanggup untuk menghadapi pernikahan dan semacamnya, tidak seperti kebanyakan laki-laki di sekitarnya.      

Terry senang berkencan dan menjalin hubungan teman tapi mesra dengan Shekina dan beberapa gadis lainnya. Lagipula, tak satu pun dari mereka ingin menikah. Jadi, mereka cocok dengannya.     

Rune melanjutkan kata-katanya, "Sejauh ini ... Aku memiliki empat keponakan dari kakak perempuanku, dan dua dari kakak laki-lakiku. Dan gadis remaja yang kau lihat di Central Park, dia adalah keponakanku karena kakak laki-laki ayahnya menikah dengan kakak perempuanku. Jadi total aku ini punya tujuh keponakan."     

"Wah .. banyak sekali!" Rose terkesan mendengarnya. Dirinya adalah anak tunggal dan tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi bibi dengan keponakan.     

Bahkan jika Leon suatu hari nanti memiliki anak, Rose tidak akan pernah menganggap mereka sebagai keponakan-keponakannya karena Leon sebenarnya bukan saudara laki-lakinya.     

Faktanya, Rose sebenarnya berpikir untuk meninggalkan negaranya untuk selamanya setelah pernikahan Leon nanti. Rasanya Rose tidak akan sanggup terus melihat Leon dan Anne setiap hari di berita setelah mereka naik takhta.     

Dan yang lebih buruk, sebagai saudara tiri raja, Rose pasti akan diminta untuk menghadiri acara kerajaan dan sejenisnya, ke depannya.     

Tidak, Rose tidak bisa melakukan itu. Hatinya tidak sekuat itu untuk terus berpura-pura selama bertahun-tahun yang akan datang. Rose tahu dia harus pergi.     

"Ya .. keluargaku cukup besar. Aku punya tiga saudara kandung," kata Rune. Ia tumbuh bersama Aleksis dan London, dan Terry bergabung ketika Rune berusia 7 tahun. Itu adalah waktu yang sangat menyenangkan karena ia memiliki tiga teman di rumah saat mereka tidak dapat pergi ke sekolah seperti anak-anak lain.     

"Wow .. tiga? Jadi, orang tuamu memiliki total empat anak? Itu banyak juga, ya. Menurutku banyak wanita modern tidak suka memiliki anak sebanyak itu," komentar Rose. "Ibumu pasti seorang malaikat karena bisa membesarkan anak sebanyak itu."     

"Yah ... ya, sebenarnya dia hanya memiliki tiga anak kandung. Yang satunya... bisa dibilang dia diadopsi," Rune melirik Terry.     

Rasanya selalu sulit untuk memberi tahu orang luar tentang situasi Terry. Meskipun dia dibesarkan oleh Finland dan Caspar Schneider setelah ia berusia lima belas tahun, sebenarnya Jean-lah yang mengadopsinya setelah orang tua Terry meninggal dunia.     

Namun, untuk mempermudah, Rune mengatakan bahwa Terry diadopsi. Lebih baik begitu.     

"Uhm… tidak, orang tuamu punya EMPAT anak kandung, bukan tiga," kata Terry tiba-tiba.      

Rune menggelengkan kepalanya. "Yang satu lagi 'diadopsi', jadi orang tuaku hanya punya TIGA anak kandung."     

"Uhm, tidak. Empat," Terry tampak sangat serius saat mengucapkan kata-katanya.     

Rune mengerutkan alisnya. "Tidak, Pierre, kau itu bukan saudara kandungku. Kau benar-benar seperti saudara bagiku, tetapi secara biologis, kau bukan anak orang tuaku."     

"Aku tidak berbicara tentang diriku," jawab Terry sambil terkekeh. "Aku sedang berbicara tentang adikmu."     

"Adik apa? Aku ini kan anak bungsu di keluargaku ..." Rune menggelengkan kepalanya. "Lelucon ini tidak lucu."     

"Uhmm .. kau mungkin ingin menelepon ayahmu dan bertanya ..." Terry berpura-pura mendongak dan memusatkan perhatiannya pada payung indah di atas mereka. "Restoran ini sangat bagus. Aku suka cara mereka menggabungkan bangunan bersejarah dan pakaian pelayan abad pertengahan dengan kenyamanan zaman modern, misalnya payung ini."     

"Tunggu .. apa yang baru saja kau katakan? Tanya ayahku? Adik?" Rune tercengang. Ia tidak dapat mempercayai pendengarannya barusan. "Bisa kau ulangi sekali lagi?"     

"Jadi .. apakah Pierre juga saudara angkatmu?" Sekarang, giliran Rose yang bingung. "Kupikir dia itu saudara angkat JM. Jadi, yang mana yang benar?"     

Pada saat itu, Rune berharap dirinya adalah burung unta yang bisa mengubur kepalanya di pasir saat dilanda bahaya. Ini adalah saat yang tepat untuk menyembunyikan diri seperti itu.     

Oke, sekarang Rose bingung tentang status Terry dan Terry baru saja mengatakan sesuatu tentang Rune akan punya adik?      

Apa yang baru saja terjadi ????     

Tiba-tiba Rune merasa tercekik. Rasanya sangat mudah untuk memainkan perannya sebelum Terry dan JM datang. Sekarang, tiba-tiba saja ia terjebak dalam situasi ini?     

Apa yang harus ia lakukan?     

"Apakah kau bermaksud mengatakan bahwa ibuku sekarang sedang mengandung bayi?" Rune akhirnya menemukan suaranya. "Bagaimana kau bisa tahu? Kenapa mereka tidak memberitahuku?? Bukankah aku punya hak untuk tahu?"     

Terry berpura-pura tidak mendengar pertanyaan Rune. Ia mengulurkan tangannya dan menghirup udara segar dari luar. Ada banyak pohon di pinggir jalan dan itu membantu memberikan oksigen yang lebih baik di sekitar daerah tersebut.     

"Pierre! Jawab aku," Rune meraih bahu Terry dengan kesal. "Kau tidak bisa melempar pernyataan seperti itu dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa."     

"Eh ... tunggu, apa?" Terry berpaling ke Rune dan matanya berputar. "Apa yang aku bilang?"     

"Apa kau baru saja bilang aku akan punya adik karena ibuku sedang hamil?" Rune bertanya lagi.      

Terry berdehem dan akhirnya menjawab. "Ahem .. ya, itu benar."     

Baik Rune dan Rose menekap bibir mereka serempak ketika mereka mendengar jawaban Terry. Rune kesal karena orangtuanya tidak memberitahunya kabar penting tersebut, sedangkan Rose terlihat sangat terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.