The Alchemists: Cinta Abadi

Kau Kenal L?



Kau Kenal L?

0Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, Rose seharusnya merasa curiga saat melihat Rune selalu tampil sempurna dan terlihat terbiasa dengan suasana mewah atau glamor.     

Pria itu tidak pernah sekali pun terlihat terintimidasi atau bersikap tidak percaya diri.     

Waktu itu Rune memang pernah berpura-pura mengagumi kursi penumpang mereka di kelas satu saat terbang ke Medion, tapi Rune juga tahu persis bagaimana setiap tombolnya bekerja.     

Ia tidak punya masalah sama sekali seolah ia sudah terbiasa terbang di kabin kelas satu. Ia juga tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana bersikap saat itu.     

Astaga, jika Rose mengingat-ingat secara lebih detail, ia bisa melihat secara berbeda semua hal yang telah mereka lalui bersama. Gadis itu mulai berpikir semuanya kini tampak lucu dan mengesankan.     

"Jadi, kau mengatakan kau memiliki dua saudara kandung dan satu saudara angkat? Setelah bertemu dengan kakak perempuanmu tadi pagi, aku merasa ia wanita yang luar biasa! Bagaimana dengan kakakmu yang lain? Di mana mereka sekarang?" Rose memutuskan untuk membahas tentang anggota keluarga Rune untuk menghabiskan waktu.     

"Uhm... sebenarnya ada tiga," Rune mengoreksi Rose.     

"Tiga? Apanya yang tiga?" tanya Rose keheranan.     

"Aku punya tiga saudara kandung," pria itu mengulangi kata-katanya. "Sudah kubilang ibuku sekarang sedang hamil."     

"Oh..." Rose menekap bibirnya.     

Ia benar-benar lupa tentang berita mengejutkan itu. Karena kabar kehamilan ibu Rune terdengar sangat aneh, pikirannya seolah memblokir informasi itu.     

Sekarang, setelah Rune mengungkit hal itu, Rose jadi bertanya-tanya tentang bagaimana Rune menanggapi berita tersebut.     

Rose tidak bisa membayangkan berada di posisinya saat ini.     

Bagaimana jika Duchess Fournier tiba-tiba memberi tahu Rose bahwa ia hamil pada usia 50-an? Whoaa... Rose tidak mau memikirkannya.     

Ia akan sangat khawatir tentang keselamatan ibunya. Melahirkan, terutama di usia yang lebih tua, bukanlah hal yang bisa dianggap remeh.     

"Orang tuaku memang sedang menantikan kelahiran bayi mereka. Aku akan segera menjadi seorang kakak," jelas Rune. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan ibuku. Ia sangat sehat dan ayahku memanjakannya setiap saat. Orang tuaku sangat menantikan kehadiran bayi itu dan tidak sabar ingin segera menggendongnya. Mereka bersikap seolah Natal sudah tiba. Kami semua ikut gembira."     

Sekarang, Rose benar-benar merasa Rune bisa membaca pikiran. Pria itu bisa menebak semua yang ada di pikirannya dan menjelaskan bahkan sebelum ia mengajukan pertanyaan itu.     

"Ahh... baguslah kalau begitu," kata Rose. "Aku senang mendengarnya."     

"Aku bisa mengajakmu bertemu dengan orang tuaku jika kau mau," tambah Rune. "Mereka orang-orang yang luar biasa."     

"Oh, aku yakin yang kau katakan itu memang benar." Rose tersenyum saat mendengarnya. "Aku percaya kata-katamu."     

Ia tahu keluarga Schneider pasti orang-orang hebat seperti yang diungkapkan Rune. Ia telah berinteraksi secara intens dengan Rune selama hampir dua bulan dan Rose merasa pria itu sangat rendah hati dan mudah bergaul.     

Ia juga sudah bertemu Aleksis. Kakak Rune memberikan kesan pertama yang luar biasa tentangnya. Rose tahu bahwa mereka berdua dibesarkan oleh orang tua yang penyayang.     

Namun, mendengar bahwa Rune akan mengajaknya menemui orang tuanya, tiba-tiba Rose merasakan dadanya berdebar kencang. Bagaimana pria itu akan memperkenalkannya kepada mereka?     

Orang tua Rose hanya mengenal Rune sebagai keaksih putri mereka. Ia tidak memberi tahu mereka bahwa hubungan mereka hanya pura-pura saja.     

Apakah Rune juga akan melakukan hal yang sama? Atau apakah keluarganya tahu tentang kesepakatan mereka?     

"Apakah mereka... tahu tentang diriku?" Ia akhirnya bertanya kepada Rune dengan terbata-bata.     

Rune menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hanya Aleksis dan keluarganya yang tahu tentangmu. Maksudku, anak-anaknya kan yang bertanggung jawab atas semua ini dan menjebak kita... hehehe..."     

"Oh..."     

"Perlahan-lahan aku akan memberi tahu orang tuaku dan kemudian saudaraku, itu yang aku rencanakan."     

"Oke, jika itu maumu," Rose ingat Rune belum memberi tahunya tentang saudaranya yang lain. "Apakah saudaramu yang lain adalah London Schneider?"     

Ia pernah mendengar tentang London Schneider ketika pria itu masih memimpin Grup Schneider di Eropa sebelum ia pensiun. Ia juga pernah mendengar tentang Aleksis, karena ia menikah dengan Elios Linden.     

Namun, ia belum pernah mendengar tentang Rune Schneider. Mengapa keluarganya menyembunyikannya?     

"Ya, London adalah kakak laki-lakiku," jawab Rune.      

"Oh... kau pasti masih sangat muda dibandingkan dengan saudara-saudaramu. Mereka sama-sama berusia 40-an," sembur Rose. "Sungguh menakjubkan karena kalian semua bisa memiliki hubungan yang begitu baik. Terlepas dari rentang usia yang cukup jauh."     

Rune hanya bisa menyeringai saat mendengar kata-kata Rose.      

Ya... bagaimana menjelaskannya? Ia juga berusia 40-an seperti kakak-kakaknya.     

Sayangnya, ini belum waktunya untuk berterus terang tentang satu rahasia itu.     

Rune harus bersabar dan mendapatkan hati Rose dulu. Ia harus yakin bahwa Rose bisa menerima dirinya apa adanya. Begitu mereka menjadi pasangan sungguhan, ia akan melamarnya dan mengungkapkan rahasia terbesarnya.     

Sebelum saat itu tiba, ia terpaksa berbohong lagi.     

"Ya... Aku beruntung memiliki saudara laki-laki dan perempuan yang luar biasa," jawabnya. "Aku akan mengajakmu bertemu London dan keluarganya. Oh... ngomong-ngomong, aku akan memberi tahumu sebuah rahasia besar karena sekarang kau sudah tahu siapa kakakku."     

"Apa itu?" Rose bertanya dengan penuh minat. Rune tampak semakin menarik dari hari ke hari, pikirnya.     

"Apakah kau tau dengan siapa kakak laki-lakiku menikah?" Rune tidak percaya ia tiba-tiba berubah menjadi Terry ketika ia membisikkan pertanyaannya. Ia terlihat seperti Terry yang suka bergosip sekarang.     

"SIAPA???" Rose jelas tertarik untuk mengetahuinya. London Schneider adalah suami impian bagi banyak orang.     

Sejak ia difoto dengan membawa putri kecilnya yang lucu ke tempat kerja dan banyak acara bisnis, orang bertanya-tanya siapa wanita beruntung yang bisa merebutnya dan membuatnya mengakhiri masa lajangnya.     

Pria itu terkenal sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya, jadi istrinya selalu menjadi misteri bagi banyak orang.     

Rose tidak sabar ingin tahu jawabannya.     

Rune tertawa kecil saat melihat reaksi gadis itu. Ya, ini adalah rahasia besar yang akan menjadi berita utama di situs berita jika media sampai mengetahuinya.     

"Apakah kau tahu 'L'?" Ia bertanya kepada Rose.     

Gadis itu mengangguk. "Tentu saja. Siapa yang tidak tahu siapa L? Ia sangat terkenal dan berbakat. Apa hubungannya kau dengan Elle?"     

"Yah... ia adalah kakak iparku, karena kakakku London menikah dengannya," jelas Rune. Ia lalu menunggu perubahan ekspresi di wajah Rose setelah ia menyampaikan berita mengejutkan itu.     

Rune merasa puas dengan reaksi gadis cantik itu. Mulut Rose ternganga saat mendengar pernyataan dari Rune barusan.     

"Tidak mungkin!" Rose hanya menekan bibirnya. "Mereka tidak pernah terlihat bersama...! Bagaimana mereka bisa bertemu dan menjalin hubungan dan menikah???? Ini sangat mengejutkan!!"     

"Yah, aku mengatakan yang sebenarnya. Kakakku dan L menikah sekitar 15 tahun yang lalu," tambah Rune.     

"Tunggu, apa? LIMA BELAS TAHUN LALU???? Elle kan baru berumur 35! Atau mungkin 36? Tapi ia masih sangat muda! Bagaimana mungkin ia sudah menikah selama itu???" Rose benar-benar kaget.      

Keluarga Schneider memang sangat penuh kejutan!     

"Ya, kakakku tergila-gila kepadanya sejak awal. Bahkan sampai sekarang masih begitu," Rune tertawa terbahak-bahak. "Kakakku tahu ialah wanita yang akan dipilihnya dan memutuskan untuk segera melamarnya. Bahkan sebenarnya... ia sudah melamar L berulang kali dan kakak iparku itu akhirnya menerima London setelah banyak lamaran yang ditolaknya."     

"Kedengarannya lucu," komentar Rose. "Jadi, anak perempuan cantik yang sering dibawa London Schneider ke kantor atau pertemuan bisnisnya adalah anaknya bersama Elle?"     

"Ya, benar. Mereka sekarang juga sedang menantikan kelahiran bayi mereka yang baru. Karena itulah kakakku memutuskan untuk pensiun dan fokus mengurus keluarganya."     

"Oh... apakah bayi ini adalah anak yang tidak direncanakan?" Rose bertanya. Ia penasaran untuk mengetahui mengapa pasangan yang tampak bahagia itu memutuskan untuk memiliki bayi lagi setelah sekian lama.     

Dari berbagai berita di internet, Rose mengetahui bahwa putri London Schneider kini telah menjadi remaja berusia sekitar 15 atau 16 tahun. Lima belas tahun adalah waktu yang lama.     

Jadi, kalau mereka tiba-tiba menanti kehadiran anak setelah sedemikian lama, apakah mungkin bayi yang akan lahir itu hadir tanpa direncanakan sebelumnya? Kalau  orang bilang, hadiah kejutan.     

Rune menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini bukan kehamilan yang mendadak. Mereka memang ingin memiliki satu anak lagi dan sudah merencanakannya. Jadi sebenarnya, kakakku itu trauma dengan penderitaan istrinya selama persalinan pertama sehingga ia tidak ingin melihatnya mengalami situasi yang sama. Anak pertama mereka lahir secara mikro prematur dan kondisi L saat itu sangat berbahaya. Ia takut L akan mengalami kesulitan yang sama saat melahirkan."     

"Oh... begitu rupanya."     

"Ya... mereka butuh waktu lama untuk mempersiapkan diri untuk menyambut bayi yang berikutnya. Jadi, setelah Elle hamil, London memutuskan untuk meninggalkan semuanya dan menghabiskan seluruh waktunya secara eksklusif dengan keluarganya."     

"Wah... kedengarannya ia pria yang sangat bertanggung jawab dan luar biasa," kata Rose. Ia bisa melihat bagaimana para pria dalam keluarga Rune selalu berusaha memanjakan istri mereka.     

Dari apa yang dikatakan Rune kepadanya, ayahnya memanjakan ibunya tanpa batas, dan sekarang London tampaknya sangat mencintai istrinya sehingga selama bertahun-tahun ia tidak ingin istrinya mengalami masa persalinan yang sulit. Hingga ia memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi sampai 15 tahun lamanya.     

Ahhh... apakah semua pria dalam keluarga ini sangat mencintai dan menyayangi pasangan mereka? Dari yang diceritakan Rune, sepertinya memang begitu.     

Sekarang Rose jadi memikirkan hal lain, bahkan Elios Linden yang terlihat dingin dan tertutup jelas menunjukkan sikap yang hangat terhadap istrinya, Aleksis.     

"Aku akan mengajakmu bertemu mereka juga nanti," kata Rune. "Apakah kau suka musik L?"     

"Tentu saja!! Aku suka semua karyanya. Ia sangat berbakat. Aku sebenarnya sedih ketika mendengar ia pensiun dari musik," kata Rose. "Sekarang, setelah aku tahu ia istri London Schneider, semuanya masuk akal. Mereka berdua pensiun pada waktu yang hampir bersamaan. Astaga... jika aku tidak mengetahui info ini darimu, aku tidak akan pernah mengerti mengapa L sampai memutuskan mundur dari dunia musik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.