The Alchemists: Cinta Abadi

Kau Punya Kakak Yang Baik



Kau Punya Kakak Yang Baik

0Rose ternyata menganggap sikap Terry yang posesis terhadap adiknya sebagai sikap yang lucu. Gadis itu tertawa terbahak-bahak ketika ia mendengar ucapan Terry dan ia mengangguk setuju.     

"Kau benar. Laki-laki memang harus menyatakan keseriusannya sejak awal. Menurutku, setelah sepuluh tahun menjalin hubungan, JM pantas mendapatkan kejelasan dari kekasihnya, meskipun mereka tidak berencana menikah secepatnya," kata Rose sambil tersenyum.      

"Tunggu .. jadi, kau setuju dengan Pierre?" Rune bertanya kepada Rose. Sekarang, ia menjadi bertanya-tanya apakah Leon juga menyatakan keseriusannya sejak awal ketika ia mulai pacaran dengan Rose.     

Ahh .. Rune tiba-tiba teringat akan sikapnya sendiri. Rune pikir ia juga sudah menyatakan keseriusannya sejak awal, kan?     

Rune telah memberi tahu Rose bahwa ia menyukainya dan tertarik untuk menjadi kekasih sungguhannya, bukan hanya kekasih pura-pura, dan ia akan senang jika Rose mau datang dan bertemu keluarganya.     

Faktanya, Rune sudah menunjukkan keluarganya kepada Rose. Bukankah Rose telah bertemu dengan kakak perempuannya, Aleksis dan keluarganya? Sekarang pun mereka sedang berkendara di mobil yang sama dengan JM dan Terry, yang juga merupakan keluarga Rune.     

Apakah ini berarti, Rose menyukai apa yang dilakukan Rune?      

"Tentu saja, aku setuju dengan Pierre," jawab Rose. "Pierre itu bijaksana dan menurutku jelas ia sangat peduli kepada JM. Ah .. seandainya saja aku punya kakak lelaki yang begitu peduli kepadaku dan mengancam laki-laki yang hanya ingin mempermainkan perasaanku."     

Tepat pada saat itu, Rune cegukan. Ia akan memperlakukan Rose dengan baik, tentu saja, tapi rasanya jerih juga saat memikirkan seandainya Rose memiliki kakak laki-laki menakutkan yang akan mengancam Rune kalau macam-macam ...     

"Hmm .. bukankah Leon, uhm, maksudku Pangeran Leon melindungimu dari laki-laki jahat? " JM bertanya kepada Rose. "Aku tahu ia memang baru diakui dua tahun lalu sebagai kakakmu, tapi dari apa yang aku tahu, kalian berdua tumbuh bersama. Bukankah ia selalu melindungimu dan menjagamu seperti yang dilakukan kakakku ini kepadaku?"     

Sial. Rune sekarang merasa sangat canggung. Ia tidak mengira JM dengan polosnya menanyakan pertanyaan itu.     

Bukankah sebagai model, JM sering membaca tabloid? Ada begitu banyak gosip di tabloid tentang hubungan masa lalu Rose dan Leon. Masa dia tidak tahu?     

"Tidak, sayangnya, dia tidak melakukannya," jawab Rose lembut. Ekspresinya tidak terlihat tersinggung. "Leon sangat sibuk dan ada banyak hal yang harus ia lakukan. Aku bukan prioritasnya untuk dilindungi. Jadi ... kau harus menghargai kakakmu ini. Ia benar-benar sangat menyayangimu."     

Kata-kata Rose membuat Terry tersenyum lebar. Ia senang karena putri bangsawan ini memahaminya dan dapat melihat dari sudut pandangnya. Apresiasinya terhadap Rose menjadi semakin tinggi.     

Ahh .. semoga Rune benar-benar bisa mendapatkan gadis ini, pikirnya dalam hati.     

Rose akan menjadi anggota keluarga yang menyenangkan untuk keluarga mereka.     

JM menoleh ke arah kakaknya dan menatapnya. "Baik. Aku tahu kau menyayangiku. Terima kasih."     

"Uhm .. kau tidak terlihat sungguh-sungguh saat mengatakannya," keluh Terry.     

JM berdehem dan mengulangi kata-katanya. Ia memaksakan senyum dan menahan diri agar tidak memutar matanya. "Aku tahu kau menyayangiku dan hanya memikirkan yang terbaik untukku. Tolong jangan mengancam kekasihku. Aku berjanji, dia orangnya serius kok. Nanti, kalau saatnya tiba, ia pasti akan melamarku baik-baik dan menjadikanku istrinya. Kau akan menjadi orang pertama yang mengetahuinya saat dia melamar. Bagaimana? "     

"Baiklah..." Akhirnya, Terry merasa puas.     

***     

Rombongan kecil itu akhirnya tiba di kediaman keluarga Fournier. Rune senang bahwa percakapan telah berubah topik dari pernikahan Leon dan Anne menjadi pernikahan JM dan Altair di masa depan.     

Meskipun Terry masih lebih senang melihat adik perempuannya menikah setelah JM berusia 40 tahun, Terry masih suka mendiskusikan betapa pernikahan JM dan Altair di masa depan nanti haruslah megah dan menakjubkan.     

Menurut Terry, Altair adalah cucu pertama laki-laki dari dua keluarga paling berkuasa dan kaya di klan mereka, bahkan mungkin di seluruh dunia.     

Ayahnya adalah orang terkaya saat ini, dan ibunya, Aleksis yang merupakan saudara perempuan Rune adalah satu-satunya putri keluarga Schneider.     

Fakta itu saja sudah cukup untuk membuat Terry menganggap bahwa JM layak mendapatkan pernikahan termegah abad ini jika ia nanti menikah dengan Altair.     

Pokoknya tidak boleh kurang dari itu, pikir Terry     

JM hanya tertawa kecil dan memutar matanya saat mendengar kata-kata kakaknya. JM tahu kekasihnya memang sangat kaya, tetapi ia tidak akan menuntut hal-hal materi seperti itu saat mereka menikah nanti. JM bukanlah seorang gadis mata duitan.     

"Kalian bisa istirahat sebentar di kamar tamu," kata Rose setelah mereka turun dari mobil dan berjalan bersama untuk memasuki kediaman keluarganya yang megah.     

Gadis itu menambahkan, "Kita punya waktu delapan jam sebelum resepsi pernikahan. Sebaiknya kalian beristirahat di sini. Yah.. kecuali kalian lebih suka kembali ke hotel dan nanti balik lagi ke sini dalam waktu enam jam sehingga kita bisa pergi ke resepsi pernikahan bersama?"     

Terry dan JM bertukar pandang. Tawaran untuk beristirahat di kamar tamu keluarga Fournier sebenarnya sangat murah hati. Itu akan menghemat waktu mereka supaya tidak bolak-balik ke hotel mereka.     

"Ahh, kedengarannya bagus sekali. Kita bisa bersantai di sini dan menunggu," kata Terry mewakili adiknya.     

"Itu bagus. Sebenarnya, aku memesan tim spa dari spa terbaik di kota Bacilia" kata Rose. "Mereka akan datang ke sini dan melakukan perawatan sementara kita menunggu resepsi nanti. Apakah kau ingin bergabung denganku dan ibuku?"     

Rose mengarahkan pertanyaannya kepada JM. Wajah sang supermodel itu berseri-seri karena rasa sukacita. Gadis itu dengan cepat mengangguk dan menjawab, "Tentu saja. Rasanya senang sekali kalau bisa perawatan dan spa sambil menunggu acara resepsi nanti."     

"Iya, kan?" kata Rose sambil tersenyum. Ia lalu menoleh ke arah Rune. "Kalau begitu, aku akan membawa JM bersamaku untuk perawatan spa. Kami akan mulai jam 11. Apakah kau keberatan kalau menemani ayahku makan siang bersama? Ibuku, JM, dan aku mungkin akan makan siang di dalam ruang spa selama perawatan kami."     

"Tentu saja," kata Rune. Ia senang melihat Rose tampak menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal menyenangkan untuk dirinya sendiri. "Kupikir Pierre dan aku bisa menghabiskan waktu bersama. Kami sudah lama tidak bertemu sebelum di Bacilia sini dan ada banyak hal yang harus dikejar. Kami akan makan siang dengan Duke Fournier dengan senang hati."     

"Kedengarannya bagus. Kalau begitu, kita semua bisa beristirahat dulu. Pelayanku akan menunjukkan kepada Pierre dan JM letak kamar mereka. Kalian bisa istirahat dan bersenang-senang. Jika kalian membutuhkan sesuatu, kalian bisa turun dan mencari kepala pelayan atau pelayan di bawah."     

"Terima kasih," kata JM dengan senyum lebar di wajahnya. Ia menarik tangan Terry untuk mengikuti kepala pelayan yang menunggu di kaki tangga, siap untuk menunjukkan kamar mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.