The Alchemists: Cinta Abadi

Hari Pernikahan (1)



Hari Pernikahan (1)

0"Kekasih JM adalah keponakan Rune, Ibu," kata Rose tiba-tiba. Ia ingat percakapan mereka tentang dinamika keluarga Rune yang aneh. "Kakak perempuannya memiliki anak lelaki yang sudah dewasa dan putranya menjalin hubungan dengan JM."     

Wanita bangsawan itu bingung ketika dia mendengar ini. Dia menoleh ke arah Rune dan segera membuat penilaian atas pemuda itu.     

Sulit dipercaya bahwa Rune memiliki keponakan yang sudah dewasa karena ia sebenarnya tidak terlihat lebih tua dari JM. Keduanya tampaknya sama-sama berusia pertengahan dua puluhan.     

"Ahem .. ya, Rose benar." Rune mengerling sebal ke arah JM. Ia tidak mengira bahwa gadis itu akan membocorkan tentang kekasihnya karena itu hanya akan menarik minat lebih lanjut dari orang lain, dalam hal ini, Duchess Fournier.     

"Aku sudah mengatakan sebelumnya bahwa kakak iparku memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga Schneider. Dia itu laki-laki yang cukup sukses dan keponakanku mewarisi banyak uang dari ayahnya," jelas Rune. "Karena ia sangat mencintai JM, maka keponakanku sering memanjakannya dengan memberinya barang-barang mahal."     

"Ahh .. beruntung sekali!" Duchess Fournier menekap bibirnya dengan kagum. Lagi-lagi citra Rune naik beberapa tingkat di matanya karena ternyata pemuda itu memiliki kerabat yang kaya raya.     

Rune berpura-pura melihat arlojinya dan mengingatkan mereka bahwa sudah waktunya untuk pergi. "Sudah hampir jam 8. Bukankah upacaranya dimulai jam 9?"     

"Ah, kau benar." Duchess Fournier mengangguk. Perhatiannya beralih dari gaun Ballerini kepada suaminya. "Kita harus pergi sekarang."     

Mereka sudah melupakan tentang gaun itu dan fakta bahwa Rune ternyata memiliki keponakan yang sangat kaya. Mereka segera bersiap untuk pergi.     

Keluarga Fournier menggunakan dua buah mobil mewah untuk pergi ke Gereja Pusat Baciilia tempat upacara pernikahan akan dilangsungkan.     

Nanti sore, mereka semua akan pergi ke istana kerajaan dan menghadiri resepsi pernikahan di sana. Pengantin wanita dan pria akan naik kereta emas sepanjang jalan dari gereja ke istana raja supaya rakyat dapat melihat mereka dan memberi ucapan selamat secara terbuka untuk pasangan pengantin yang berbahagia.     

Acara tersebut akan disiarkan ke seluruh negeri. Bahkan banyak media dari negara lain diundang untuk hadir dan mempublikasikan atau menayangkan acara tersebut. Kerajaan Medion sedang bekerja keras untuk menarik lebih banyak bisnis dan turis.     

Makanya, perhatian media sangat disambut di sana. Semua tamu yang terhormat akan menjadi sorotan  begitu mobil yang mereka kendarai berhenti di depan pintu masuk utama gereja dan mereka turun dari mobil.     

Kilatan kilatan kamera menyambut mereka begitu kaki mereka mendarat di tanah. Ketika seseorang melihat sekeliling, mereka bisa melihat sekelompok jurnalis sedang memenuhi pintu gerbang dengan peralatan mereka.     

Untungnya, protokol keamanan pihak istana sangat ketat dan para jurnalis tersebut juga cukup hormat, sehingga para hadirin dapat merasa cukup nyaman turun dari mobil mereka dan berjalan ke pintu masuk gereja.     

"Kalian bisa masuk ke dalam sekarang," kata Rose kepada JM, Rune, dan Terry setelah mereka turun dari mobil. "Orang tuaku dan aku harus menunggu calon pengantin. Kami baru akan masuk bersama mereka."     

Di mata dunia, keluarga Fournier adalah keluarga dekat Leon. Sehingga, mereka diharuskan untuk masuk bersamanya dan berjalan di belakang raja dan ratu.     

Putri Anne akan berjalan dengan orang tuanya di setiap sisi dan kemudian mereka akan mengambil tempat mereka di dalam gereja.     

"Silakan ikuti saya, Tuan dan Nona," seorang staf yang sangat efisien datang dan membungkuk sedikit kepada tamu Rose dan memberi tanda agar mereka mengikutinya.     

Rune sebenarnya tidak ingin meninggalkan Rose tetapi ia menyadari bahwa ia bukan siapa-siapa di kerajaan ini. Sementara sebagai bagian dari keluarga kerajaan, ini merupakan bagian dari kewajiban Rose untuk melakukan perannya.     

Karenanya, pemuda itu hanya dapat meremas tangan Rose dengan lembut dan tersenyum untuk menunjukkan dukungannya.     

"Sampai jumpa nanti," bisiknya.     

Rose balas tersenyum dan menunggu sampai ketiga orang itu menghilang di balik pintu gereja. Ia dan orang tuanya segera mengalihkan perhatian mereka ke gerbang saat sebuah mobil Rolls Royce hitam masuk dan kemudian berhenti.      

Leon keluar dari mobil dengan anggun dengan pakaiannya yang terlihat begitu mewah dan elegan, yang menunjukkan statusnya sebagai putra mahkota.     

Sejenak, Rose menjadi terpana melihat pria yang dulu ia cintai tampak begitu gagah dan seperti seorang bangsawan sejati di hari pernikahannya.     

Tidak pernah ia mengira Leon akan terlihat seperti ini. Ketika mereka masih remaja, Rose mengira ialah yang akan menikah dengan Leon.     

Dan karena dulu Leon adalah seorang laki-laki dari kalangan biasa, maka ia mengira bahwa pernikahannya dan Leon akan berlangsung dengan sangat sederhana. Rose tahu orang tuanya tidak akan menyetujui hubungan mereka.     

Rose bahkan mengira ia dan Leon akan terpaksa kawin lari di suatu kota asing dan upacara pernikahannya akan berlangsung cepat dan sederhana.     

Yang penting mereka dapat menikah secara resmi agar mereka dapat hidup sebagai suami dan istri yang sah.     

Namun, siapa mengira, ternyata takdir mempermainkannya.     

Pada hari pernikahannya ini, Leon tampak seperti seorang pangeran, namun bukan Rose yang menjadi pengantin wanitanya.     

Leon benar-benar menikah dengan seorang putri kehidupan nyata dan pernikahan mereka menjadi pembicaraan di seluruh negeri, bahkan seluruh Eropa karena pernikahan mereka juga menjadi cara bagi kedua kerjaan untuk bergabung dan menjadi satu. Ini adalahl hal yang sangat besar.     

"Ayah," Leon menyapa Duke Fournier dan secara resmi menyebutnya sebagai ayahnya. Duke Fournier mengangguk dan tersenyum sementara istrinya bahkan tidak bisa memaksakan senyum palsu. Leon juga menyapa ibu Rose dengan penuh hormat. "Lady Fournier. Selamat datang."     

Wanita bangsawan itu tidak mengatakan apa-apa. Meskipun Leon akan segera menjadi raja kerjaan ini dan dirinya juga menyesali perlakuannya kepada Leon di masa lalu karena berkencan dengan putrinya, Duchess Fournier tidak dapat memaksa dirinya untuk berpura-pura bahwa dia tidak menyalahkan Leon atas semua sorotan negatif yang dilakukan Rose. menghadapi.     

Rose memaksakan senyum dan menundukkan kepalanya sedikit ketika ia berhadapan langsung dengan Leon. "Anda terlihat sehat, Yang Mulia."     

"Terima kasih, Rose." Leon menelan ludah, lalu membuang muka. Dia tidak tahan melihat wanita yang dulu diimpikannya untuk dinikahi sekarang harus berdiri di sisinya sebagai bagian dari keluarga intinya ketika dia justru akan menikahi wanita lain.     

Tidak ada dari mereka yang mengatakan apa pun. Musisi kerajaan tiba-tiba meniup terompet dan mengumumkan kedatangan para raja dan ratu beserta mempelai pria beserta keluarganya, diikuti oleh mempelai wanita dan keluarganya.     

***     

Hati Rose terasa begitu sakit saat melihat Leon tersenyum lebar ketika melihat kedatangan pengantin wanita. Pemuda itu berjalan menuju ke arah Putri Anne dan mencium tangannya.     

Mereka berdua lalu erbalik ke arah kamera dan tersenyum pada para jurnalis dan orang-orang yang memenuhi gerbang.      

Leon sepertinya membisikkan sesuatu kepada Putri Anne dan wajah sang putri tampak berseri-seri. Mungkin ia membisikkan 'Aku mencintaimu'? Rose bertanya-tanya.     

Astaga, Rose, hentikan! Gadis itu memarahi dirinya sendiri. Leon adalah bagian dari masa lalunya. Ia tidak mungkin membiarkan dirinya terus terjebak di masa lalu karena pria itu telah memilih untuk menjauh darinya.     

Sudah berakhir.     

Selain itu .. Rose juga sekarang memiliki Rune. Ia tahu betapa pria itu sangat baik kepadanya. Saat ini, Rose hanya perlu menyembuhkan hatinya yang hancur dan membuatnya utuh kembali, sebelum ia dapat menerima cinta yang baru.     

Namun, jauh di lubuk hatinya Rose tahu, jika suatu hari nanti ia akan jatuh cinta lagi ... mungkin Rune adalah laki-laki yang akan mendapatkan hatinya.     

Rune adalah orang yang paling menyenangkan dan santai yang pernah Rose temui. Berada di dekatnya selalu membuat gadis itu merasa rileks dan bahagia.     

Jika saja Rose tidak tahu secara langsung bahwa Rune berasal dari keluarga super kaya, ia mungkin tidak akan pernah menduga pria itu punya banyak uang. Rune selalu sangat rendah hati dan sederhana.     

Pikirannya kemudian tertuju kepada pria itu. Rune sudah berada di dalam gereja dan segera dia bisa melihatnya.     

"Ayo masuk," bisik ibunya.      

Raja dan ratu telah berjalan dengan anggun menuju pintu masuk gereja yang megah sehingga keluarga Fournier harus mengikuti di belakang mereka.     

Raja dan Ratu Moravia berjalan bersama dengan Leon dan Anne mengukti di belakang mereka, lalu ada Duke dan Duchess Fournier yang berjalan dengan Rose.     

Raja Henry Camille dan istrinya duduk di kursi barisan depan di bangku barisan kiri, sedangkan orang tua Anne duduk di kursi baris depan di bangku barisan kanan, yang diperuntukkan bagi keluarga mempelai wanita.     

Duke dan Duchess Fournier duduk di samping raja, sementara Rose segera menyelinap ke baris kedua tempat Rune, JM, dan Terry duduk. Karena mereka adalah bagian dari "keluarga dan teman mempelai pria", mereka diberi kursi yang begitu bergengsi.     

Terry sangat senang karena bisa menyaksikan pernikahan kerajaan dari posisi terbaik. Ia  bersyukur bahwa Rune memiliki hubungan dekat dengan gadis dari level setinggi Rose, sehingga mereka dapat memperoleh manfaatnya.     

Saat kedua mempelai berjalan bersama, berpegangan tangan, menyusuri pelaminan, alunan musik dimainkan dan suasana di dalam gereja menjadi sangat khusyuk.     

Ini dia.     

Upacara pernikahan akhirnya dimulai.     

Segalanya terasa kabur bagi Rose. Ia tidak terlalu ingat apa yang terjadi karena pikirannya mengembara dan rasanya otaknya ingin memblokir ingatan tentang hari pernikahan Leon ini agar tidak direkam di kepalanya.     

Sepanjang upacara pernikahan yang indah, dan ketika kedua mempelai mengucapkan sumpah pernikahan mereka, Rune memegang tangan Rose dan meremasnya dengan lembut, seolah memberi tanda kepada gadis itu agar menyadari bahwa dia tidak sendirian.     

Rune sebenarya sama sekali tidak peduli dengan upacara penting, tidak seperti Terry yang banyak mengambil informasi untuk filmnya. Rune hanya ingin acara itu segera diakhiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.