The Alchemists: Cinta Abadi

Ayah Dan Anak Sama Saja



Ayah Dan Anak Sama Saja

0***     

"Apa yang kau inginkan?" Rose mengembalikan tablet itu ke pemiliknya dan bertanya dengan ekspresi datar. Ia tidak lagi tersenyum manis seperti sebelumnya.     

Astaga... untungnya ia mengundang para reporter itu untuk melakukan wawancara ini, jadi ia tidak akan menerima kejutan besar jika mereka memutuskan untuk menerbitkan foto tanpa sepengetahuannya.     

Sekarang mereka benar-benar menunjukkan bukti atas tuduhan mereka kepada Rose. Gadis itu merasa bahwa para wartawan itu menginginkan sesuatu darinya sebagai ganti agar foto itu tidak dipublikasikan.     

"Kami butuh sesuatu yang eksklusif, Yang Mulia," kata wartawan itu sambil tersenyum. "Aku harap Yang Mulia bisa memberi kami wawancara eksklusif setelah pernikahan?"     

"Aku tidak punya pernyataan lain yang bisa aku berikan setelah pernikahan," jawab Rose. "Aku tidak tahu apa yang bisa aku tawarkan kepadamu setelah saudara laki-lakiku menikah."     

"Yah... kami tidak bisa menyentuh keluarga kerajaan, tapi kupikir publik ingin mengenal lebih dekat dan secara pribadi dengan Yang Mulia karena Anda tumbuh bersama calon raja kita," wartawan itu lalu menyimpan tabletnya di dalam tas agar jurnalis lain tidak mengintip apa yang ada di dalamnya.     

Rune dan Rose sendiri sangat paham jika para reporter ini hanya ingin mendapatkan lebih banyak materi untuk bahan berita mereka.     

Foto itu sendiri secara tidak langsung digunakan untuk memeras Rose agar ia setuju untuk melakukan wawancara eksklusif. Mereka terkesan merasa tidak puas dengan konferensi pers di rumah Rose saat itu.     

'Dasar brengsek, tidak tahu berterima kasih,' Rune mengeluh dalam hati. Ia mengangkat tangannya dan menanyakan sesuatu kepada wartawan itu.     

"Maaf, kau dari media mana?"     

"Saya jurnalis Bacilia Gazette," kata jurnalis itu dengan nada ceria.     

"Ah, oke. Terima kasih," Rune mengangguk. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim SMS kepada seseorang.     

"Tolong serahkan kartumu kepada pengacaraku," kata Rose akhirnya. "Kami akan menghubungimu nanti."     

Rose sangat benci diperas agar mau berbicara. Tapi ia tidak bisa membiarkan wartawan itu sampai mempublikasikan foto itu. Untuk saat ini, gadis itu memutuskan untuk mengulur waktu. Begitu Rose tahu apa yang harus ia lakukan, ia akan menangani masalah ini dengan baik.     

"Ah... terima kasih banyak, Yang Mulia."     

***     

Sementara itu, di Berlin, Caspar Schneider mengerutkan alisnya dan menepuk-nepuk layar ponselnya. Istrinya memperhatikan ekspresinya yang tidak biasa, ia menyentuh lengan Caspar dan menanyakan apa yang terjadi.     

"Hmm... Aku baru saja mendapat SMS dari Rune. Isinya cukup aneh sampai aku mengira anak kita diculik atau semacamnya, dan penculik itu mengirimiku SMS ini dari ponselnya," jawab Caspar.     

"Apa? Diculik? Apa kau serius?" Finland tiba-tiba merasa putus asa ketika ia mendengarnya. "Apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Tidak, tidak... Aku hanya bercanda," Caspar tertawa dan dengan cepat menambahkan, "Rune mengirimiku SMS, ia memintaku mengirim pesan ke Jan untuk membeli sebuah perusahaan media di Medion. Namanya Bacilia Gazette. Ia bilang ia tidak ingin meminta langsung kepada Jan karena ia pasti tidak akan menanggapi Rune dengan serius dan menganggapnya hanya bercanda."     

"Hahaha... apa yang dikatakan Rune itu masuk akal. Kenapa ia memintamu untuk membeli perusahaan itu? Kedengarannya bukan suatu hal yang akan diminta Rune secara mendadak seperti ini," jawab Finland. "Anak itu pasti sedang merencanakan sesuatu."     

"Ya... Aku setuju. Ini mungkin ada hubungannya dengan gadis yang sedang ia dekati," Caspar menjawab. "Siapa namanya lagi? Apa kau ingat? Aleksis memberi tahu kita namanya tempo hari."     

"Rose?"     

"Ah... ya, gadis itu," Caspar mengangguk dengan wajah ceria. Ia ingat pernah mencari sedikit informasi tentang Rose setelah ia mengetahui tentang misi Rune untuk mendapatkan istri dengan pergi ke Medion.     

Caspar menyukai apa saja yang berhasil ia temukan tentang Rose sejauh ini, begitu juga dengan istrinya.     

"Apa ia tidak tahu bahwa Jan diundang ke pernikahan kerajaan? Ia bisa langsung memberi tahu Jan saat mereka bertemu di Bacilia," Finland menggelengkan kepalanya. "Beri aku teleponmu. Biar aku bicara dengannya."     

Caspar memberikan telepon miliknya kepada Finland. Wanita itu mengambilnya dan membaca teks yang dikirim oleh putra bungsunya. Senyuman manis perlahan muncul di wajahnya. Ia berbalik untuk melihat suaminya.     

"Bagaimanapun juga, ia adalah putramu," katanya sambil tertawa kecil. "Aku ingat kau juga membeli banyak perusahaan puluhan tahun lalu untuk memberi pelajaran kepada beberapa orang."     

"Ya, aku memang melakukannya!" Caspar tertawa mendengar kata-kata istrinya.     

Ahhh... benar. Ia melakukan hal seperti itu ketika ia mencoba merayu istrinya.      

Jadi, mungkinkah Rune benar-benar berubah dan sekarang ia mencoba melakukan hal yang sama untuk merayu gadis dari Medion itu?     

Ini akan sangat menarik untuk dilihat.     

[Tentu. Kita bisa membeli perusahaan itu. Katakan saja kepada Jan tentang niatmu ini. Ia sebenarnya sedang ada di Bacilia sekarang. Ia akan menghadiri pernikahan kerajaan besok. Kau dapat meneleponnya dan mengatur pertemuan.]     

Finland mengirim balasan SMS kepada putranya.     

Betul sekali. Ketika Caspar memberi tahu Jan beberapa hari yang lalu tentang keinginannya untuk istirahat sehingga ia bisa fokus menghabiskan waktu bersama istrinya untuk merayakan kehamilan mereka, Jan memberi tahu mereka tentang undangan khusus dari keluarga kerajaan Medion dan Moravia.     

Sepertinya, mereka menggunakan kesempatan ini untuk mengundang banyak keluarga terkemuka di dunia dan para pemilik bisnis besar, agar mereka tertarik untuk menginvestasikan uang mereka atau membuka bisnis baru di Medion.     

Grup Schneider merupakan salah satu grup konglomerat yang banyak dicari oleh keluarga kerajaan untuk membuka bisnis mereka di negara tersebut. Mereka memiliki banyak sekali lini bisnis, terutama di bidang pariwisata.     

Medion bertekad untuk meningkatkan industri pariwisatanya dan menjadikannya tujuan internasional bagi warga Eropa kelas atas. Dengan mengundang perwakilan dari Schneider Group, pihak keluarga kerajaan berharap bisa membuka kesempatan untuk berdiskusi soal kerjasama semacam itu di masa depan.     

Sekarang, Caspar menyesal karena ia sudah meminta Jan datang dan mewakili keluarganya. Akan menyenangkan jika ia muncul dan mengejutkan putranya... hehehe.     

Yah apa boleh buat, sudah terlanjur...     

***     

Mata Rune membulat saat ia membuka ponselnya dan membaca balasan dari ibunya.     

'Apa?? Keluarga kerajaan mengundang perwakilan dari keluarga Schenider?' Alisnya bergerak-gerak.     

Itukah sebabnya Sarah Miller dengan sengaja memberi makan wartawan itu dengan 'informasi palsu' bahwa Rose Fournier berkencan dengan pria dari keluarga Schneider?     

Karena ia tahu keluarganya benar-benar akan datang untuk menghadiri pernikahan kerajaan?      

Ha. Gadis picik itu pasti mengira dirinya akan menikmati pertunjukan terbaik dan bisa tertawa terbahak-bahak setelah artikel itu diterbitkan. Ia benar-benar mengira bisa mempermalukan Rune dan Rose ketika keluarga Schneider 'asli' datang ke acara pernikahan itu.     

Astaga... dasar bodoh, kau sendiri yang akan menjadi korbannya Sarah, kata Rune dalam hati.     

Perkembangan baru ini sangat membuatnya geli, dan pelan-pelan bibirnya menyunggingkan cengiran sangat lebar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.