The Alchemists: Cinta Abadi

Meminta Bantuan Jean



Meminta Bantuan Jean

0

Caspar belum pernah harus meminta maaf kepada perempuan yang dikencaninya, seumur hidup. Bahkan Katia yang pernah menjadi tunangannya selama 50 tahun sangat penuh pengertian dan memaafkan semua perbuatannya yang kurang menyenangkan, misalnya saat Caspar iseng mengencani perempuan-perempuan lain selama ia bertunangan dengan Katia.

Ia tak dapat menyangkal bahwa ia memiliki pesona yang sulit ditolak dan seumur hidupnya ia selalu dikelilingi wanita yang jatuh cinta kepadanya.

Katia tidak pernah protes atau meninggalkannya karena Caspar iseng dengan perempuan lain, yang membuat Katia akhirnya pergi adalah karena Caspar tidak juga memberinya kepastian untuk menikah. Memang 50 tahun adalah waktu yang lama dan sepertinya Katia sudah tidak tahan lagi.

Caspar tidak bermaksud menyakitinya, ia hanya tidak dapat menipu dirinya sendiri karena hatinya tidak sepenuhnya mencintai gadis itu.

Ayah ibu kandung Caspar yang meninggal saat Perang Dunia 2 menikah selama lebih dari empat abad dan mereka adalah contoh cinta sejati. Mereka kenal sejak kecil, sama-sama menjadi Alchemist sejak usia 20-an dan kemudian mati bersama dengan berpelukan di bawah reruntuhan gedung tempat mereka tinggal.

Sejak Caspar menjadi dewasa di usia 24 tahun dan hingga saat terakhir, kedua orang tuanya sudah menjadi sahabat terbaiknya. Walaupun Caspar menjelajahi dunia, lalu Flora menikah dan berkeluarga, hingga Aldebar juga lahir dan saat dewasa menghabiskan banyak waktunya bertualang di alam liar, mereka semua selalu pulang ke kastil keluarga di Jerman dan berkumpul setiap 10 tahun.

Hubungan mereka semua sangat dekat. Namun sejak orang tuanya meninggal, hanya Aldebar yang tinggal di kastil karena ia sebagai satu-satunya ahli alchemy dalam keluarga harus mewarisi rahasia ramuan keabadian milik kakek mereka.

Caspar ingin jatuh cinta dan menikah seperti ayah dan ibunya, tetapi hingga lebih dari 400 tahun ia tak juga menemukan perempuan yang membuat hatinya tersentuh. Ketika sedang terpuruk dalam kesedihan akibat kematian orang tuanya, ia bertemu Katia di Inggris yang sedang bersekolah di sebuah sekolah seni.

Katia adalah seorang anak bangsawan yang cantik dan baik hati. Mereka bersahabat karena sering bertemu di acara komunitas seni di London dan tidak lama kemudian mereka berkencan. Katia mampu menghibur hati Caspar yang sedih dan lima tahun kemudian Caspar memutuskan untuk memberitahunya rahasia kaum Alchemist.

Katia yang pertama kali ditemuinya saat berumur 20 tahun sudah mulai berubah penampilannya dan di usia 25 tahun, ia mulai menua perlahan-lahan, Caspar mulai kuatir bahwa Katia akan segera terlihat lebih tua dari dirinya. Ia tak dapat membiarkan Katia menua dan kemudian meninggal, meninggalkannya.

Akhirnya pada suatu malam, setelah makan malam romantis di Surrey, Caspar memberi tahu Katia semuanya. Reaksi gadis itu, bisa ditebak, semula menganggap Caspar hanya bercanda.

"Aku sudah bilang kan bahwa aku adalah seorang kaum Alchemist."

"Aku bahkan tidak tahu apa artinya itu. Kau pernah mengatakannya kepadaku tapi kupikir itu artinya hanyalah kau tertarik dengan alkimia."

"Kat sayang, kami para Alchemists, awet muda seperti ini selamanya. Kakekku menemukan ramuan keabadian ratusan tahun yang lalu. Kami berhenti menua begitu tubuh kami mencapai puncak pertumbuhannya dan kami menjadi manusia sempurna yang tidak memiliki kelemahan. Kami bahkan tidak tahu apakah kami akan bisa mati secara alami. Alchemist tertua yang masih hidup sudah berusia 500 tahun.

Kami tidak mengalami sakit-penyakit, tidak mengalami cacat fisik, dan kami tidak menjadi tua. Sama seperti emas adalah logam yang lebih sempurna dibandingkan logam biasa, kami adalah manusia yang lebih sempurna daripada manusia biasa. Kau bayangkan, jika kau bersekolah selama lima tahun untuk menjadi dokter setelah menyelesaikan semua pendidikan dasar, bayangkan berapa banyak yang dapat kau pelajari dalam rentang seratus tahun? Tentu saja, aku bisa menjadi apa pun yang aku inginkan dan aku tidak perlu terburu-buru dalam menjalani hidup.

Karena kami tidak terburu-buru, kaumku sangat lambat dalam hal pernikahan dan memiliki anak. Orang tuaku baru memutuskan untuk melahirkan anak pertama, yaitu aku, ketika mereka sudah berusia hampir 100 tahun. Mereka adalah generasi pertama Alchemist, dan pada waktu itu tidak ada yang tahu berapa lama mereka bisa tetap muda.

Generasi selanjutnya lebih santai tentang hal itu karena sekarang kami mengetahui bahwa bahkan setelah 500 tahun, kami akan tetap terlihat seperti berusia dua puluhan. Aku telah hidup selama hampir empat ratus tahun, dan kau dapat melihat sendiri bagaimana aku masih terlihat muda."

Katia harus mengakui bahwa Caspar memang terlihat sangat muda untuk seseorang yang mengaku berusia hampir 400 tahun. Dia kelihatan seumuran Katia yang baru 25 tahun. Ditambah lagi, Caspar juga sangat tampan. Katia bahkan tidak melihat satu garis pun kerutan di wajahnya..

"Jadi, kalian semua abadi? Kalian tidak bisa mati?"

"Tentu saja kami tidak kebal terhadap peluru, tetapi kami tidak bisa mati secara alami seperti manusia biasa yang tubuhnya lemah dan rentan terhadap penyakit. Selama perang dunia terakhir ... banyak dari kaumku yang mati akibat pertempuran dalam kota yang mengorbankan banyak orang sipil."

Katia hanya bisa tertegun.

"Aku sulit mempercayai ini...." Katia mendesah pelan.

"Itu sebabnya aku benci perang. Sungguh sia-sia." Caspar memejamkan mata dan tampak berusaha mengontrol emosinya. Ia masih belum dapat melupakan kematian orang tuanya.

"Oh ..."

Katia kehilangan kata-kata.

Caspar menjelaskan semuanya dengan sangat kasual seolah dia hanya membicarakan tentang tentang cuaca besok. Tetapi ucapannya tidak masuk di akal. Seolah Caspar sedang membicarakan betapa indahnya hujan salju di luar jendela mereka, padahal sekarang di tengah musim panas.

Ya, itu persis seperti itu anehnya. Seolah-olah Caspar berbicara begitu kasual tentang salju padahal sebenarnya ini sedang di tengah musim panas. Bagaimana bisa akal Katia menerima semua informasi aneh ini?

"Kenapa kau memberitahuku semua ini?" tanya Katia akhirnya.

"Karena... aku pikir... aku telah jatuh cinta kepadamu..." Caspar menatap mata Katia dalam-dalam. "Aku tidak tahu apakah aku ingin bersamamu selamanya, tetapi jika aku tidak memutuskan dengan cepat, beberapa tahun dari sekarang, kau akan menjadi tua dan mati dan aku tidak bisa mengambil risiko itu. Kita sudah lima tahun bersama, dan kau tentu bisa melihat sendiri bahwa aku tidak berubah... tetapi kau terlihat semakin dewasa dan sebentar lagi kau akan menjadi lebih tua dariku. Aku ingin memberimu ... warisan keluargaku, supaya kau bisa terlihat seperti ini selamanya .. Engkau tidak akan menua, sama sepertiku. Kau akan hidup abadi, sama sepertiku... Dan kita akan selalu bersama."

Peristiwa itu terjadi lima puluh tahun yang lalu, ketika Katia memutuskan untuk menerima lamaran Caspar dan memilih hidup abadi bersamanya, meninggalkan keluarganya dan sahabatnya Karl. Caspar membawanya ke kastil keluarganya di Jerman dan memberikan ramuan abadi kepada Katia dan sejak itu mereka bersama, hingga suatu hari Katia menuntut Caspar untuk menepati janji dan menikahinya.

Katia tidak pernah marah karena Caspar banyak berkencan dan mencampakkan wanita lain, karena ia menganggap Caspar tidak serius dengan mereka, tetapi setelah waktu berlalu setengah abad, Katia sadar bahwa Caspar juga ternyata tidak serius dengannya dan mereka tidak akan pernah menikah... Karena itulah Katia pergi.

Kini, Caspar dengan pahit menyadari bahwa Finland adalah orang yang sangat berbeda dari Katia.. Finland tidak memiliki rasa humor atau pengertian seperti Katia. Padahal Caspar bahkan tidak berkencan dengan perempuan mana pun, ia hanya bercanda dengan pura-pura bersama seorang perempuan seksi yang sebenarnya adalah Famke, hanya untuk membuat Finland cemburu. Tetapi leluconnya dianggap tidak lucu dan Finland marah besar.

Caspar sadar bahwa sekarang karma sedang mengejarnya akibat kelakuannya di masa lalu. Kini ia jatuh cinta setengah mati kepada seorang gadis yang bahkan tidak bisa dibuat cemburu sebagai lelucon.

Akhirnya karena Finland tidak juga membalas pesan-pesan permohonan maafnya dan menolak mengangkat telepon darinya, Caspar terpaksa mencari Jean yang sedang berada di kantor pusat Atlas untuk syuting foto.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.