Devil's Fruit (21+)

Berpesta



Berpesta

0Fruit 977: Berpesta     

Rombongan besar pasukan dari kerajaan Orbth yang baru saja berperang dan meraih kemenangan gemilang, kembali ke istana. Di sepanjang perjalanan, mereka mendapatkan sorakan riuh para penduduk Orbth yang suka cita akan kemenangan yang telah dikabarkan hingga ke segala penjuru kerajaan itu.     

Semua rakyat kerajaan Orbth sungguh bergembira atas kemenangan pasukan mereka dalam menjaga wilayah dan berhasil melindungi banyak rakyatnya.      

Ketika tiba di istana Orbth, mereka juga disambut hangat oleh banyaknya rakyat dan prajurit lainnya di gerbang. Andrea dan yang lainnya terus memasang senyum ramah pada mereka semua. Ternyata berita kemenangan mereka sudah menyebar dengan cepat.      

King Zardakh juga menyambut kedatangan Andrea dan tim Blanche, mempersilahkan semuanya ke ruangan aula besar yang sangat luas. "Ayo, ayo, masuk dan berpesta sampai sepuasnya!"     

Rupanya ini cara King Zardakh berterima kasih atas semua kerja keras para prajurit dan juga pasukan sang putri kebanggaan.      

Hanya dalam sekejap, aula luar biasa luas itu sudah dipenuhi berbagai deretan meja dan kursi dari marmer yang tidak sederhana. Pasti ini biasa digunakan untuk menjamu tamu kerajaan, namun sekarang digunakan untuk menyenangkan para prajurit yang baru saja berperang.      

"Pilih saja mana yang kalian suka." King Zardakh membiarkan orang-orang itu untuk memilih meja dan kursi manapun yang diinginkan. "Dan aku persembahkan ini untuk kalian yang berminat." Hanya dengan ayunan lengannya saja, baginda King Zardakh memunculkan ratusan iblis wanita yang sangat memikat untuk menghibur para prajurit.      

Tentu saja konteks menghibur di sini sudah bisa dipastikan kemana arahnya, bukan? Lihat saja, para prajurit itu secara riang menarik wanita iblis molek manapun yang dia inginkan untuk duduk dipangkuannya, atau sekedar direbahkan ke meja untuk disetubuhi secara terang-terangan.      

"Astaga dragon!" teriak Andrea ketika melihat kegilaan para prajurit pada wanita iblis milik ayahnya. Lekas saja dia menutup mata Kuro di sebelahnya.      

Raja Naga Iblis Heilong yang merasa dipanggil pun menoleh ke putri Cambion. "Ada apa Tuan Putri memanggil hamba?" tanyanya yang sudah menjelma ke sosok humanoid.      

"Bukan kamu, Paman." Andrea jadi sadar bahwa Heilong merasa terpanggil hanya karena dia menyebut dragon sebelumnya saat berteriak. "Woi, bapak geblek! Jangan tampilin yang beginian di depan anak kecil, napa?!" sembur Andrea kepada ayahnya.      

Myren juga sudah menutupi mata dari Voindra, dan Ronh berhasil menutupi mata Vargana, sedangkan Kenzo memalingkan tubuh putra sulungnya, Gavin, ke arah dirinya, membelakangi para prajurit yang sedang menggila.      

"Kau minta aku cambuk, heh?!" Myren juga ikut berteriak.      

King Zardakh terkekeh, lalu berkata, "Baiklah, baiklah, aku akan berikan ruangan lain untuk kalian." Lalu dia pun melambaikan lengannya dan tim Blanche pun sudah berpindah ke aula lainnya yang lebih megah meski tidak seluas yang digunakan para prajurit. Aula itu penuh akan cat dinding dari emas murni warna kuning dan putih dan di beberapa bagian ada juga emas murni warna semburat merah muda. Di beberapa bagian diberi seperti garis melintang sepanjang dinding dari berlian putih bening yang sungguh membuat ruangan itu terkesan luar biasa mewahnya.      

"Nah, kalo gini kan masuk akal, Babeh somplak!" Andrea membuka tangannya dari mata Kuro.      

"Mama, kenapa aku ditutupi sedangkan Shiro tidak?" Kuro heran sambil menatap bingung butuh penjelasan dari sang ibu angkat.      

Lidah Andrea rasanya kelu mendengar pertanyaan dari sang anak hybrid. Dia segera melirik ke Dante dan juga Raja Naga Heilong. Kedua pria itu memalingkan pandangan mereka seolah sedang mengamati suasana ruangan sekitarnya.      

"Sepertinya ini emas murni, yah Paman Heilong?" Dante berlagak sedang bicara dengan Raja Naga Iblis Heilong.      

"Ahh, Pangeran betul sekali, ini terasa seperti bau emas murni." Sang raja naga iblis Heilong juga mengangguk paham dan berakting sedang mengendus sangat khidmat.      

"Kalian!" Andrea berseru dan menatap gahar ke sang suami dan raja naga iblis Heilong.      

"Ma, tenang saja," potong Shiro yang menjadi alasan keributan Andrea. "Aku ini cerdas dan tidak akan terpengaruh hal-hal seperti itu. Tidak seperti hitam jelek itu." Shiro secara santai duduk di kursi yang tersedia dan bersiap untuk menikmati hidangan di depannya.      

"Hei, kau!" Kuro mulai berteriak. Dan mulailah mereka berkelahi seperti biasa. Shiro tetap menghindari serangan Kuro sementara dia bisa tetap makan seolah serangan dari kembarannya bukanlah apa-apa. Ini semakin membuat Kuro berang.     

Andrea yang tidak bisa berbuat apa-apa jika memang keduanya sudah dalam kondisi ribut, memilih membiarkan saja. Toh ini juga salah Shiro yang kerap memprovokasi saudara kembarnya.     

Sementara duo hybrid sedang berkelahi di sekitar meja makan, yang lainnya pun mulai duduk dan makan hidangan yang tersaji di meja.      

Baru saja setengah jam mereka menikmati hidangan enak di meja, tiba-tiba King Zardakh kembali muncul di ruangan mewah itu setelah tadi Beliau menghilang sejenak. "Anak-anakku, ada berita dari salah satu pasukan aliansi. Mereka meminta bala bantuan."      

Andrea menghentikan makannya dan menatap sang ayah. "Salah satu pasukan aliansi? Di mana mereka membutuhkan bantuan?"     

"Bagian barat Orbth, cukup dekat, sih. Di sana ada pasukan dari Kerajaan Isvax dan sedang terdesak banyak aliansi dari musuh." King Zardakh memberitahu.      

Andrea menatap masing-masing dari anggota timnya. Mereka semua saling pandang sambil menghentikan kegiatan makan mereka.     

"Bagaimana? Apakah kalian sanggup?" tanya Andrea pada timnya.      

"Mana mungkin kami tidak sanggup?" Jawaban dari Jovano sudah merupakan wakil dari suara seluruh Tim Blanche. Mereka semua mengangguk secara serempak, bahkan Kuro dan Shiro saja berhenti berkelahi.      

"Kalo gitu, ayo dah, gih!" Andrea mulai bangkit dari kursinya dan dia mempersiapkan dirinya, membagikan beberapa buah energi roh pada seluruh anggota timnya. Buah itu bisa berguna untuk semua makhluk, apapun itu jenisnya, entah iblis, beast, siluman, ataupun roh pedang sekalipun.     

Setelah mereka semua selesai bersiap, King Zardakh pun memberikan koordinat kepada Myren sebagai jenderal pasukan Orbth. "Kuharap kalian semua kembali dengan kondisi baik-baik saja. Maafkan ayahmu ini yang ingin kalian membantu mereka, karena Ayah butuh kerja sama baik dengan mereka nantinya."     

Myren dan Andrea menyeringai remeh ke sang ayah. Mereka sudah paham tujuan dasar dari pertolongan yang diberikan oleh sang raja pada salah satu pasukan aliansi.      

"Ayok, Kak!" ajak Andrea sambil menatap ke Myren. Kakaknya pun mengangguk dan mereka mulai keluar dari istana, melesat terbang dan kemudian Raja Naga Iblis Heilong membentuk dirinya ke wujud asli dan membiarkan semua Tim Blanche duduk di punggungnya.      

"Tidak ada prajurit kita yang ikut ke sana, Kak?" tanya Andrea ketika melihat tidak adanya serdadu dari kerajaannya ikut serta dalam misi bantuan.      

Myren menggeleng. "Para serdadu sudah sangat kelelahan sebenarnya karena mereka sudah berperang selama berhari-hari tanpa jeda. Jadi aku maklum kalau bapak gila itu hanya meminta tolong ke kita saja."     

"Memangnya Kak Myren dan keluarga kagak berperang berhari-hari sebelum ini?" tanya Andrea.      

"Aku dan keluargaku cuma gabung ke pertempuran di hari-hari akhir sebelum kamu datang." Myren menjawab.      

Karena Raja Naga Heilong dapat membuat dirinya bergerak cepat, maka dalam waktu singkat, mereka sudah tiba di medan peperangan. Sebuah padang gurun tandus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.