Devil's Fruit (21+)

Panen Rumput Jiwa Dewa



Panen Rumput Jiwa Dewa

0Fruit 233: Panen Rumput Jiwa Dewa      

Andrea berjalan bolak-balik di tempatnya sambil terus berpikir harus mencari rumput itu di mana? Apakah dia harus berkeliaran sendirian di alam Pangeran Djanh yang sangat penuh akan mara bahaya?     

Bahkan ketika Rogard menawarkan diri untuk mendampingi Andrea mencari Rumput Jiwa Dewa pun itu bagi Andrea masih sesuatu yang diragukan kesuksesannya.     

Bukannya Andrea meremehkan atau meragukan kekuatan Rogard, tapi bila Rumput Jiwa Dewa berada di tempat yang jauh susah dijangkau dengan perjalanan darat, mereka tidak memiliki hewan terbang untuk mereka tunggangi.     

Gazum sudah terluka berat. Jika Andrea dan Rogard pergi mencari Rumput Jiwa Dewa berajalan kaki, itu akan membutuhkan banyak waktu, sedangkan kondisi Sabrina, Noir dan Gazum sudah memprihatinkan.     

Belum lagi mengolah bahan-bahan ramuan obat tidak akan sekali jadi begitu saja.     

Itulah yang membuat Andrea pusing tak karuan sekarang. Dia tidak memiliki waktu yang bisa dia buang-buang percuma, tapi dia harus bagaimana untuk mencari Rumput Jiwa Dewa itu? Sedangkan Rumput Jiwa Dewa adalah bahan utama dari racikan obat nanti.     

Frustrasi tak jelas ujung pangkalnya, Andrea membuka jendela kamar alkimia dan berteriak sekencang yang dia bisa untuk melepaskan amarah dan frustrasinya ke luar. "DJANH PIIIIPPPPPPPP!!!! AAARRGGHHHHH!!!"     

Suaranya begitu kencang melengking seolah seluruh Cosmo bisa bergetar karena saking kerasnya. Rupanya Andrea tidak sengaja memakai tenaga murni dia untuk berteriak. Itu menyebabkan semua hewan di alam Cosmo mampu mendengar seruan penuh amarah dari Andrea.     

Dante lekas menghambur ke dalam kamar alkimia bersama Kuro. "Ada apa?" Ia bertanya cemas. Tapi, yang dia lihat hanya Andrea yang menopang kepalanya yang tertunduk di ambang jendela yang sudah terbuka lebar-lebar.     

Rogard menjelaskan permasalahannya.     

Dante mengernyit. "Rumput Jiwa Dewa? Jenis rumput seperti apa itu? Apakah kita benar-benar tidak punya itu?"     

Rogard menggeleng. Dia sudah memastikan di kebun herbal, memang tidak ada itu. Tidak heran, karena Rumput Jiwa Dewa adalah jenis rumput yang menentang takdir langit. Konon ramuan Rumput Jiwa Dewa bisa menarik siapapun yang sudah setengah langkah dari alam Hades kembali ke dunia, dan juga ramuan Rumput Jiwa Dewa bisa menumbuhkan tulang dan daging.     

Rumput itu tidak serta merta mudah ditemukan. Hanyalah keberuntungan saja apabila bisa menemukan rumpun Rumput Jiwa Dewa tersebut.     

Seorang siluman kingkong remaja yang penasaran, mendekat ke jendela kamar alkimia untuk tau apa yang terjadi. Kuro menjawab mengenai kebingungan sang mama mencari Rumput Jiwa Dewa. "Hah? Apa tadi namanya? Rumput Jiwa Dewa?" ulang siluman kingkong itu sambil kernyitkan kening.     

Kuro mengangguk. "Iya, Mama sedang sangat membutuhkan rumput itu untuk mengobati Paman Noir dan yang lainnya. Tapi ternyata Mama tak punya persediaannya." Wajah Kuro tampak sedih sambil memberi penjelasan pada siluman kingkong yang berada di luar jendela.     

"Ahh... sebentar, aku tanyakan dengan Raja terlebih dahulu!" Siluman kingkong remaja itu pun berbalik dan lari ke arah bukit tempat kawanan siluman kingkong hidup berkelompok di sana.     

Andrea mendongakkan kepalanya. "Apakah Raja Kingkong tau rumput itu ada di mana?" Seberkas harapan segera berkilat di mata Andrea. "Ayo kita ke tempat Raja Kingkong!" Ia tersenyum cerah penuh akan asa.     

Kuro tertular semangat Andrea dan mengangguk senang, meluncur bersama dengan sang Mama ke bukit tempat para siluman kingkong tinggal selama ini di Cosmo. Dante dan Rogard mengikuti dari belakang. Kyuna tak bisa kemana-mana karena dia sedang merawat ketiga hewan yang terluka parah.     

Sesampainya di gua besar di sebuah bukit besar, Raja Kingkong menyambut Andrea yang sudah datang. "Sungguh kebetulan sekali, Nona Manusia datang. Aku sudah akan ke tempat Nona."     

"Ada apa kau hendak ke tempatku, Raja?" tanya Andrea tak sabar. Semoga apa yang dia harapkan benar-benar terjadi. Ia sungguh ingin Raja Kingkong mengetahui letak di mana Rumput Jiwa Dewa berada, meski dia harus menjelajahi alam luar dan terpaksa mengajak salah satu siluman kingkong, ia tidak akan menyerah.     

"Aku tau dimana ada banyak Rumput Jiwa Dewa yang sedang kau cari, Nona Manusia." Ucapan Raja Kingkong bagai sebuah simfoni ketika sampai di telinga Andrea.     

"Ka-katakan! Buruan katakan di mana?!" Wajah antusias Andrea tercetak jelas.     

"Ada di lereng sebelah sana." Raja Kingkong sembari menunjuk ke sebuah lereng yang berada di bawah bukit tempat kawanan rakyat kingkong bertempat tinggal.     

Mata Andrea membola nyaris bulat penuh. "Jadi... jadi alam ini... alam ini punya Rumput Jiwa Dewa?!" Napasnya tersengal-sengal karena terlalu bahagia dan lega luar biasa. "Cepat antar aku ke sana!"     

Raja Kingkong dan beberapa rakyatnya mengantarkan Andrea dan yang lainnya ke sebuah lereng yang dimaksud. Lereng itu sangat luas dan hijau, sangat asri dan menyenangkan pandangan mata.     

Begitu Andrea tiba di tempat yang disebutkan Raja Kingkong, mulutnya menganga lebar dengan pandangan penuh binar-binar antusias. "BANYAK BANGET, ANJEERRRR!" Dia sampai lupa tata krama bahasa. Untung saja itu tidak terdeteksi 'mesin sensor' di tenggorokannya.     

Andrea lekas berlari ke arah rumpun Rumput Jiwa Dewa yang sangat banyak, tersembunyi di lereng tersebut. "Ro, ayo sini buruan kita panen ini!" Ia berkata ke Rogard dengan wajah sumringah.     

"Aku akan bantu kalian!" Dante ikut maju. Ia tak mau hanya sekedar menjadi tokoh sampingan saja sejak tadi.     

"Aku juga ingin bantu Mama!" Kuro berseru girang. Ia ikut bahagia dengan ditemukannya Rumput Jiwa Dewa di alam Cosmo. Itu tandanya sang mama tak perlu menantang bahaya mencari di alam luar.     

"Eits! Jangan!" Andrea buru-buru berteriak agar Dante dan Kuro tidak maju ke rumpun Rumput Jiwa Dewa seenaknya. "Mungut Rumput Jiwa Dewa istimewa ini kagak bisa pake cara sembarang cabut, oi!"     

Rogard mengangguk. "Benar. Penanganan memetik Rumput Jiwa Dewa ini tidak bisa dilakukan dengan ceroboh. Seseorang harus benar-benar memetiknya dengan cara tepat."     

Dante jadi kesal, tapi menahan diri. "Cepat katakan, bagaimana cara yang benar untuk memetik Rumput Jiwa Dewa?" Lagi-lagi dia seperti orang tak berguna yang tidak bisa melakukan apa-apa.      

"Anda harus memetik pelan-pelan menggunakan kuku Anda, Tuan." Rogard menjelaskan ke majikannya yang cemberut. "Jangan sampai ditarik. Harus sekali putus dengan potongan yang rapi dan cepat namun lembut, atau khasiat hebatnya akan menguap lenyap dan menjadi rumput biasa saja nantinya."     

Dante mendadak pusing mendengar penjelasan Rogard. Kenapa memetik rumput saja bisa serepot itu?!     

"Yodah, gak apa kalo mo nyoba, tapi kalo sekali gagal, nyerah aja, yak, daripada buang-buang bahan doang, oke?" Andrea tau Dante ingin benar-benar memberikan bantuan. Sedangkan Kuro sudah menyerah begitu mendengar penjelasan dari Rogard tadi. Dia tidak akan mungkin bisa melakukan seperti yang diharuskan.     

Dante mengangguk dan mulai maju bersama Rogard dan Andrea. Nona Cambion dan pria jiwa pedang sudah mulai asik memanen Rumput Jiwa Dewa tanpa terlihat kesulitan. Sedangkan Tuan Nephilim masih berkutat dengan satu rumput yang sukses dia dapatkan dengan sangat berhati-hati.     

"Akhh!" Dante mendadak kesal karena rumput kedua yang coba dia petik ternyata berakhir gagal. Ia pun tau diri dan menyerah saja, menatap Andrea dan Rogard dari samping.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.