Devil's Fruit (21+)

Terapi Khusus



Terapi Khusus

0Fruit 276: Terapi Khusus     

Selesai acara mandi, Kyuna dikeringkan Rogard menggunakan handuk dan untung saja di kamar pondok itu terdapat hair-dryer. Dengan alat itu, bulu-bulu tebal Kyuna bisa lebih cepat dikeringkan.     

Kyuna duduk tenang di atas ranjang sementara Rogard mulai menggunakan hair-dryer sesuai dengan anjuran Kyuna. Itupun si rubah mempelajari penggunaan alat modern itu dari Andrea dulunya.     

Tak lama kemudian, Andrea datang ke kamar Kyuna untuk mengetahui bagaimana perkembangan kondisi kesehatan Kyuna sekarang.     

"Bagaimana keadaan kamu, Kyu? Ada perkembangan apa, nih?" Mata Andrea bernuansa nakal ke Kyuna. Sudah jelas Andrea bukan sekedar menanyakan mengenai kesehatan Kyuna semata, namun juga mengenai perkembangan hubungan dia dan Rogard.     

Mana mungkin Andrea tidak paham perasaan Kyuna pada Rogard? Sebetulnya nona Cambion sudah menduganya sejak lama, namun dia tidak berani terlalu yakin, karena takut berspekulasi terlalu jauh saja. Maka dari itu, ketika ada kejadian Kyuna berkelahi dengan Ra dikarenakan Rogard, dia jadi semakin yakin seratus persen mengenai ketertarikan Kyuna pada sang pria jiwa pedang petir.     

Oleh karena itu, Andrea sengaja menyuruh Rogard untuk merawat dan mengawasi Kyuna selama dua puluh empat jam lamanya.     

Kyuna yang paham arah pertanyaan Andrea hanya bisa senyum simpul dan menundukkan kepala, malu. Namun, dia masih juga menjawab meski lirih, "Ro... Ro sangat pandai merawatku, Noni Putri. Dia... dia sangat terampil dan telaten. Dia paling bisa membuatku merasa lebih sembuh waktu demi waktu."     

Andrea mengangguk-angguk senang. "Ah, baguslah kalo gitu. Nah, Ro... kau tidur saja di sini menemani Kyuna. Awasi dia sepenuhnya. Aku percayakan dia padamu. Oke, Ro?"     

Ucapan Andrea mana mungkin dibantah Rogard? Selain di dalam tubuh Andrea memiliki secuil jiwa dari mantan tuan Rogard dulunya, nona itu juga kekasih dari tuannya. Itu sama saja dengan sang tuan sendiri yang memberikan titah. Maka, dia mengangguk patuh.     

Andrea senang akan kepatuhan Rogard yang benar-benar absolut. Dia menepuk-nepuk pundak Rogard sebelum melangkah pergi keluar dari sana.     

Malam itu... Kyuna kembali meminta dipijat dan digosok-gosok di daerah yang sama seperti sewaktu di kamar mandi.     

Rogard terpaksa menyanggupi meski merasa ini sesuatu yang aneh. Itu karena Rogard tau persis bagian yang harus dia gosok itu bagian apa.     

Sayangnya, keheranan dia tertelan habis oleh titah Andrea sebelumnya. Ia pun menyingkirkan semua perasaan tak enak dan canggungnya, lalu naik ke atas tempat tidur dan berbaring bersama Kyuna di sana sembari dia melakukan tugas yang diberikan Kyuna padanya.     

Kembali, suara aneh Kyuna muncul saat bagian itu terus digosok oleh jari Rogard. Saking keenakannya, hal ajaib lainnya terjadi.     

Kyuna berubah ke wujud humanoid. Ia tiba-tiba saja sudah berbaring telanjang di sisi Rogard hingga lelaki jiwa pedang petir itu terlonjak kaget dan berhenti bergerak.     

"Nona Kyuna!" seru Rogard tertahan karena tak ingin suara terkejutnya didengar siapapun di pondok.     

"Ja-jangan berhenti... ngghh... sudah kepalang tanggung, Ro! Cepat! Lanjutkan..." pinta Kyuna dengan tatapan merana.     

"Tapi kau sekarang..." Rogard ingin melanjutkan kalimatnya bahwa Kyuna sudah kembali ke wujud manusia dan telanjang pula!     

"Ssshh~ jangan ribut, Ro! Cepat lanjutkan terapimu! Lanjutkan terapi jari kamu yang hebat itu, Ro... kumohon... demi kesembuhanku... mmhh..." Tangan Kyuna mulai mengambil tangan Rogard dan membimbingnya ke arah selatan dia, dimana terdapat bagian terintim darinya.     

Rogard mendelik bingung dan kaku. Meski dia sudah hidup ribuan tahun, namun dia belum pernah mendapati seorang wanita telanjang bulat di sampingnya begitu jelas. Apalagi menyentuh!     

Tuan jiwa pedang petir bagai kerbau dicocok hidung saja tidak bisa melawan ketika tangannya diarahkan oleh Kyuna ke pusat kehidupan sang siluman rubah. Rogard bisa merasakan bagian di sana sudah basah. Sangat basah.     

"Kyu-Nona Kyuna... nanti kau bisa sakit..."     

"Tsk! Ini justru lebih cepat menyembuhkan aku, Ro! Lihat, berkat usapan kamu tadi di kamar mandi, aku mulai bisa berubah menjadi manusia lagi, ya kan?"     

Rogard mengangguk seperti lelaki tolol, seperti perjaka yang sedang dipermainkan wanita berpengalaman.     

"Nah, karena itu, kau harus tau bahwa sentuhan kamu yang tepat akan membuat aku semakin kuat dan semakin sembuh. Ayo, sentuh lagi seperti tadi..." rengek Kyuna makin menjadi-jadi.     

Tak memiliki wewenang untuk menolak, Rogard pun menuruti kemauan Kyuna, demi kesembuhan sang rubah.     

Malam itu, Kyuna terus mengerang tertahan setiap jemari Rogard mulai bergerak lincah mengusap-usap klitorisnya. Dengan dia berbaring telentang dan membuka sedikit pahanya, Rogard berada di sampingnya, miring ke arah Kyuna dan satu tangannya menopang tubuh, sementara tangan lainnya memberikan 'terapi' pada sang siluman rubah.     

Kyuna bahkan terkadang meminta Rogard untuk mempercepat laju jarinya dalam menggosok di area basah itu.     

Rogard mengesampingkan keheranan dan rasa tidak nyaman dia karena menyentuh bagian intim dari seorang perempuan. Bagaimana pun, kesembuhan Kyuna bergantung dari ini. Bergantung dari sentuhan dia.     

Dalam benak Rogard, jika dia bisa terus berikan terapi khusus ini pada Kyuna, maka gadis siluman rubah itu bisa secepatnya sembuh dan Rogard bisa menyingkir dari kamar ini, kembali ke aktivitas dia sebelumnya, melayani tuan dia.     

Rogard merasa tidak enak jika terlalu lama mengabaikan Dante, tuan dia. Andai Rogard tau bahwa Dante pun tidak berharap Rogard cepat-cepat kembali padanya. Siapa lagi yang memprovokasi Dante jika bukan wanitanya, Andrea.     

Rogard memang tidak pernah melihat Andrea berhubungan intim dengan sang tuan di alam mimpi, karena jika itu terjadi, Dante pasti memblokir kesadaran Rogard jika saat itu dia di dalam tubuh Dante.     

Bahkan, tanpa Dante memblokir kesadaran Rogard pun, si jiwa pedang itu tidak akan bisa terhubung dengan alam mimpi sang tuan. Jika di ada di dalam tubuh Dante, dia hanya bisa mengetahui segala situasi di luar saja, bukan di dalam tubuh Dante.     

Dan jika Dante didatangi Andrea dalam mimpi ketika Rogard berada di luar tubuh sang majikan, dia sama sekali tidak tau dan tidak mendengar apapun suara keduanya.     

Maka, Kyuna adalah wanita yang pertama kali baginya ditemui dalam keadaan telanjang bulat.     

Rogard pun tidak sanggup memalingkan pandangannya pada ekspresi Kyuna yang luar biasa baginya. Wajah Kyuna memerah merona, mata terpejam, mulut terbuka sedikit karena untuk mengeluarkan suara-suara spesial. Belum lagi geliat tubuh Kyuna...     

Pria jiwa pedang petir itu mulai takjub dengan efek dari terapi khusus yang diminta oleh Kyuna. Ketika dia semakin mempercepat elusan pada klitoris Kyuna dalam bentuk manusia, Rogard tidak berkedip ketika menyaksikan Kyuna menahan lolongannya sambil mencengkeram pergelangan tangan Rogard kuat-kuat.     

Dari tangannya, Rogard mengetahui ada sesuatu yang basah dan lengket keluar dari liang istimewa Kyuna.     

Kyuna tersengal-sengal meminta Rogard untuk diam sejenak jangan menggerakkan jarinya sedikitpun. Rogard patuh karena khawatir dia salah bertindak.     

"Nona Kyuna... sepertinya kau... kau mengeluarkan sesuatu?" tanya Rogard begitu lugu.     

Kyuna menelan salivanya sebelum memberikan alasan. "Oh, itu mungkin racun-racun tak berguna yang ada di tubuhku. Mmmhh... Ro, terima kasih karena kau sudah membantuku mengeluarkan racun dan kotoran pada organ dalamku."     

Rogard tersenyum canggung seraya tarik tangan dia dari sana. "Oh, baguslah kalau aku bisa membantumu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.