Devil's Fruit (21+)

Sikap yang Berubah Drastis



Sikap yang Berubah Drastis

0Fruit 250: Sikap yang Berubah Drastis     

Andrea yang mengetahui perubahan sikap yang sangat drastis dari Raja Naga Iblis Heilong pun tersenyum simpul. Kini dia seperti mendapatkan kekuatannya.     

Walaupun sejujurnya Andrea membenci sang ayah, King Zardakh hingga ke DNA, namun dia ingin memanfaatkan nama sang ayah untuk menekan Raja Naga Iblis Heilong agar tidak bersikap macam-macam pada dia dan anggota kelompoknya.     

"Kalo gitu, aku boleh panggil Raja Heilong?" Andrea melirik ke Raja Naga Iblis Heilong yang masih bersikap canggung padanya.     

"Ah, ah, jangan, Tuan Putri. Lebih baik panggil namaku saja, Heilong." Raja Naga Iblis Heilong terkekeh kecil. Jika dipikir-pikir, anak-anak dia selama ini diasuh dan mendapat pemanjaan dari salah satu keturunan Raja Iblis berpengaruh di Underwolrd bukanlah suatu hal yang buruk. Seketika dia merasa bangga kedua anaknya disayangi oleh Andrea, keturunan dari King Zardakh yang ternama.     

"Cuma panggil Heilong? Ah, rasanya kurang pantas itu. Bagaimana kalo kupanggil Paman aja?" Sekarang, Andrea sudah memakai bahasa santai dia lagi tanpa bersusah payah menata kata.     

Raja Naga Iblis Heilong tertawa canggung, "Ah, ha ha, iya, baiklah. Paman pun tidak mengapa. Ha ha..." Dia lalu menoleh ke Kuro dan Shiro yang duduk di dekatnya. "Kalian harus bersyukur dan berterima kasih atas kemurahan hati Nona Andrea selama ini pada kalian. Mengerti?"     

Kuro memutar bola matanya yang biru indah. "Ayah, kau ini ketinggalan info atau bagaimana, sih? Aku dan si jelek Shiro sudah tau itu tanpa kau beritau. Mengerti?" balas si bocah hitam yang kini sudah menjelma menjadi remaja putri yang manis meski masih berkaki ular.     

Hewan-hewan yang lain saling tersenyum diam-diam melihat perubahan sikap Raja Naga Iblis Heilong pada Andrea.     

"Paman," kata Andrea ke Raja Naga Iblis Heilong. "jangan memanggil aku Tuan Putri jika di luar atau di depan orang asing lainnya. Panggil saja Andrea seperti yang lainnya. Mengerti?" Andrea jadi ikut-ikutan memakai kata yang mirip seperti yang dipakai Kuro untuk meledek ayahnya.     

Raja Naga Iblis Heilong segera mengangguk-angguk patuh. "Iya, iya tentu saja aku akan menuruti kemauan Tuan Putri. Hanya akan memanggil Andrea jika di tempat umum."     

"Dan Paman..." lanjut Andrea. "Karena Paman udah tau aku punya ikat pinggang dunia yang aku beri nama alam Cosmo, apakah Paman ingin merebutnya dariku? Karena... kemarin sempat ada iblis jahat yang membuat skema dan menyerang kelompok kami dengan hewan-hewan iblis hanya karena dia kepingin alam Cosmo aku." Kini, dia tidak menahan apapun lagi ke Raja Naga Iblis Heilong.     

"Oh, oh, iblis bodoh jika demikian!" Raja Naga Iblis Heilong terdengar marah. "Jika aku bertemu dia, akan aku cabik-cabik dia sampai tidak berbentuk sedikitpun!"     

Andrea mengulum senyum sebelum melanjutkan ucapannya. "Udah aku beresin sih si iblis bodoh itu. Meski sebelumnya kelompokku terluka berat gara-gara hewan peliharaan dia. Memang harus dicabik-cabik iblis sebodoh itu. Benar, kan Paman?"     

"Benar, Tuan Putri! Dan... aku sama sekali tidak mempunyai satu pun keinginan untuk memiliki apapun barang yang Tuan Putri punyai. Aku tidak berani. Sangat tidak berani." Raja Naga Iblis Heilong segera melakukan Gongshou (cara menghormat seseorang ala orang Tiongkok, dengan kedua tangan di angkat di depan wajah atau dada, dan dikepalkan) sambil menunduk hormat ke Andrea.     

Hati Andrea geli melihat betapa Raja Naga Iblis Heilong jadi sangat segan padanya, bahkan melakukan penghormatan Gongshou pula meski dia jauh lebih muda dari si Raja Naga. "Oke, oke, aku percaya pada Paman Naga. Nanti sesudah pelelangan selesai, kita akan keluar dari penginapan ini dan Paman Naga akan aku ajak jalan-jalan ke alam Cosmo punyaku. Bagaimana tentang itu, Paman?"     

Raja Naga Iblis Heilong kembali melakukan Gongshou tanpa berani menatap Andrea. "Apapun yang diinginkan Tuan Putri, hamba rendahan ini akan mematuhinya."     

Andrea tersenyum puas. Dengan adanya Raja Naga Iblis Heilong di kelompoknya, dia bisa lebih tenang mulai sekarang. Mungkin ini sebuah cara yang licik dengan memanfaatkan nama besar ayahnya dan memanfaatkan aura dari Raja Naga Iblis Heilong. Tapi dia tidak peduli. Dia lebih baik berbuat selicik itu daripada menaruh nyawa anggota kelompoknya dalam bahaya.     

Kekuatan mereka masih belum bisa bersaing dengan para hewan iblis. Oleh karena itu, Andrea bermuka tebal dengan memakai apapun cara yang dia sanggup demi keselamatan kelompok dia.     

"Oke, abis ini, kita bersiap-siap pergi ke lelang, yak!" Andrea mulai memakan habis sarapan dia.     

"Noni, acara pelelangan nanti sore, kan?" tanya Kyuna.     

Andrea mengangguk. "Iya, sore. Dan kalian bebas ke mana saja sebelum sore. Aku akan ke Cosmo sebentar untuk mengembalikan perkakas piring dan mengambil beberapa pil obat."     

Kemudian, dibantu Kyuna dan Rogard, Andrea menghilang ke alam Cosmo.     

Raja Naga Iblis Heilong heran dan bertanya ke Kuro. "Nak, apakah Mama kamu punya banyak pil obat?" Ia tidak bisa menahan rasa penasaran lebih lama.     

"Ayah, bukan hanya Mama punya banyak pil obat, bahkan Mama adalah pembuat pil obat!" Kuro menjawab ayahnya.     

Kini, ekspresi Raja Naga Iblis Heilong sungguh tidak tertahankan. Dia melongo takjub. "Mama kalian... Mama kalian seorang Tabib?"     

"Bukan, dia seorang Alkemis, Yah." Sekarang Shiro yang menjawab.     

"Alkemis?" Raja Naga Iblis Heilong jadi bingung. Dia tidak memahami istilah alkemis atau alkemia. Dia hanya tau bahwa yang membuat pil obat itu biasanya para tabib.     

"Ayah ini sungguh ketinggalan jaman! Ha ha ha!" Kuro menertawakan 'kekunoan' dari sang ayah.     

Raja Naga Iblis Heilong ikut tertawa.     

Siang itu beberapa hewan keluar untuk sekedar berjalan-jalan. Shiro dan Gazum juga keluar bersama Dante. Raja Naga Iblis Heilong tentu saja menyertai Dante. Selain untuk menjaga Shiro yang senang berada di dekat sang papa, Dante juga bisa dikatakan menantu dari King Zardakh.     

Raja Naga Iblis Heilong tidak tau bahwa hubungan Andrea dan Dante belum resmi dan belum diketahui oleh King Zardakh.     

Hanya Andrea dan Rogard yang berada di alam Cosmo. Andrea ingin mencoba menjual beberapa pil tingkat sempurna dan tingkat dewa dia di pelelangan. Siapa tau dia bisa menghasilkan lebih banyak inti kristal lagi nantinya.     

Tidak ada yang namanya cukup untuk inti kristal.     

"Nona Andrea," ujar Rogard di alam Cosmo, di Pondok Alkimia yang baru. "Apakah Nona sungguh - sungguh akan menjual Pil Anti Racun tingkat Sempurna dan Pil Jiwa Dewa di pelelangan nanti?" Ia menyaksikan Andrea yang sedang memasukkan dua jenis pil itu ke sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu cendana.     

"Iyap!" jawab Andrea mantap. "Aku pengin tau, pil buatanku ini bakal nyampe berapa kristal di sana."     

Kemudian setelah semua beres, mereka berdua kembali ke penginapan dan keluar bersama untuk ke tempat pelelangan. Mereka harus datang ke sana sebelum acara dimulai jika ingin menjual pil-pil tadi di pelelangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.