Devil's Fruit (21+)

Menggunakan Razum ke Kyuna



Menggunakan Razum ke Kyuna

0Fruit 195: Menggunakan Razum ke Kyuna     

Dante amat sangat murka melihat Andrea terlihat menyedihkan penuh luka dan darah di sekujur tubuhnya, sekaligus tak berdaya pula dalam kuasa ekor Siluman Kyuna.     

Andrea sempat menatap nanar ke Dante menggunakan sisa-sisa kekuatannya. Kedua tangannya sudah nyaris lemas menahan ekor Kyuna yang terus mencekik lehernya. "Dan...te."     

Tuan Nephilim segera keluarkan Rogard dari tubuhnya. Dia segera merilis energi petir terkuat dia dan menerjang maju ke Kyuna. "HAAARGHHH!!!" Ia berseru penuh amarah ke Kyuna sambil pukulkan cambuk petir ungu besar ke Kyuna.     

Tak hanya itu, ia juga hadiahi Kyuna dengan jarum Vreth menggunakan tangan lainnya. Dante menyerang penuh kesetanan. Ia tidak bisa menahan emosi melihat kondisi Andrea yang memprihatinkan dan diambang kematian.     

Rogard juga mulai sarangkan tenaga petir dia ke ekor Kyuna yang mencekik leher Andrea.     

CTAARR!     

BOOMMM!     

Splaaasss!     

Craasss!     

Mendapatkan serangan dari kedua pria yang mempunyai energi petir kuat, Kyuna tidak bisa mengelak. Dia masih terfokus pada Andrea, Kuro dan Sabrina yang berhasil dia kendalikan menggunakan ekor-ekornya.     

Bahkan Kyuna tidak menyangka kekuatan Dante begitu besar di saat marah begitu. Karena hal itu, Kyuna pun terpental dan lilitannya pada ketiga orang tadi melonggar tanpa dia sadari. Ia terbang dan menghantam tebing batu di belakangnya.     

Dante lekas terbang melesat untuk menangkap tubuh lemah Andrea sebelum gadis Cambion itu mencapai ke tanah.     

Tepp!     

Dua lengan Dante akhirnya berhasil menangkap tubuh Andrea di udara, lalu dia segera menjauh dari area pertempuran.     

Siluman rubah Kyuna memuntahkan banyak darah akibat hempasan keras punggung dia ke tebing batu. Setengah kekuatannya lenyap akibat dari itu. Ia bersusah payah bangkit sambil terhuyung-huyung kesakitan.     

Mata Siluman Kyuna memancarkan rasa tidak terima karena kekalahan ini. Ia tidak mengira akan kalah di tangan sosok manusia. Menurut dia, kekuatan manusia harusnya jauh di bawah siluman. Namun, bagaimana Andrea dan Dante bisa memiliki kekuatan sebesar itu?     

Belum sempat Siluman Rubah Ekor Sembilan Kyuna berdiri tegak dengan baik di atas tanah setelah kekalahannya, Rogard sudah mengirimkan lilitan petir ke tubuh siluman itu.     

"Kyaaarrghhh!!!" Kyuna menjerit penuh derita terkena setruman petir ular berwarna ungu milik Rogard. Setelah disetrum selama setengah menit, Rogard menghentikan serangannya. Kyuna terengah-engah kehilangan daya. Tubuhnya kesakitan dan mukanya pucat pasi. Masih ada darah di sudut mulutnya.     

Dante membiarkan Andrea untuk bersandar di punggung Sabrina yang juga duduk lemas usai dikuasai ekor Kyuna. Kini ia melangkah ke arah Siluman Kyuna dengan mata ungu menyala dan satu tangan sudah memunculkan bola Vreth yang berbahaya.      

Dengan kondisi Siluman Kyuna yang sudah lemas kehilangan kekuatan begitu, mudah bagi Dante untuk membunuhnya. Ia geram karena berhasil diperdaya oleh siluman itu beberapa saat lalu. Ia geram karena dia tak berdaya membantu Andrea sebelumnya menghadapi Kyuna. Dan ia sangat geram karena Kyuna sudah melukai Andrea sedemikian rupa.     

Siluman rubah Kyuna menatap Dante yang mendekat ke arahnya dengan tatapan ketakutan. Namun, dia tidak bisa bergerak karena seluruh tubuhnya sudah dililit oleh kekuatan petir Rogard yang bisa sewaktu-waktu menyetrum dia sampai hangus.     

Kyuna menggeleng-geleng penuh rasa takut. "Jangan... kumohon jangan bunuh aku... jangan..." Suara Kyuna bergetar akibat rasa takut. Pupil matanya mengecil karena membayangkan apa akibat dari bola energi di tangan Dante apabila dihantamkan ke dirinya.     

"Kau berani berkata jangan bunuh?" Dante menatap tajam seakan-akan ingin merobek-robek tubuh Kyuna menjadi jutaan serpihan. "Kalau kau bisa berkata seperti itu, harusnya kau tidak melukai Andrea! Diantara semua orang di dunia, Andrea adalah orang yang tidak boleh disakiti oleh siapapun!" teriak Dante tegas dengan mata berapi-api penuh kebencian.     

Kyuna makin gemetar namun tak bisa bertindak apapun karena tubuhnya dibungkus petir ular milik Rogard dari dada hingga kaki. "Aku minta maaf... aku minta maaf." Ia mulai menangis. "Aku... aku hanya ingin berendam di kolam itu... hanya ingin kekuatanku bertambah... Kumohon, jangan bunuh aku... aku harus membalaskan dendam klan aku..."     

Dante tidak perduli. "Klanmu dibantai? Hah! Kalau begitu, kau bisa berkumpul dengan mereka semua di neraka, siluman menjijikkan!" Ia sudah mengangkat tangannya ke arah Kyuna, siap pukulkan bola energi Vreth ke kepala Kyuna.     

"Dante! Jangan!" Tiba-tiba suara Andrea terdengar.     

Dante sudah nyaris mengeksekusi Siluman Kyuna jika tidak mendengar jeritan Andrea. Ia urung dan menoleh ke gadis Cambion yang masih duduk lemas bersandar di tubuh Sabrina yang juga duduk. Sementara Kuro sudah ada di pangkuan Andrea, lemah dan terluka.     

Ketiga perempuan itu terluka parah, tapi kini mereka sudah menelan pil-pil obat penyembuh luka yang diberikan Andrea sebelumnya. Meski begitu, mereka masih merasa lemas walaupun luka-luka dalam mereka sudah mulai pulih.     

Andrea memberi kode ke Dante untuk membawa dia ke Kyuna. Dante pun segera simpan kembali bola energi Vreth dan hampiri Andrea untuk membantu gadis itu bangkit dan kemudian dia memeluknya sembari membawa Andrea ke Kyuna.     

"Kau tadi bilang apa? Balas dendam?" tanya Andrea ke Kyuna yang tak berdaya dan menangis.     

"Iya, hiks! Seluruh keluarga besarku... hiks... dibantai oleh para siluman serigala bulan, hiks! Bahkan... mereka tidak menyisakan anak-anak rubah dan para manula rubah, hiks!" Kyuna tampak mengenaskan, tidak segahar tadi ketika sedang bertempur.     

"Andrea, jangan percaya dia." Dante memperingatkan. "Dia itu siluman rubah. Dan semua siluman rubah itu licik dan pandai berpura-pura."     

Kyuna menampilkan wajah memelas ke Andrea dan Dante yang sudah berdiri bersama di depannya dengan Dante masih memeluk Andrea agar gadis itu tidak jatuh karena lemah. Dari situ dia langsung mengetahui bagaimana hubungan kedua manusia di hadapannya. Tentunya hubungan antara Dante dan Andrea tidak sesederhana yang dia bayangkan.     

Seketika, Kyuna menyesal karena mengusik mereka. Tapi, seberapa pun kalimat penyesalan yang dia uraikan, sepertinya tidak akan menghapus kesalahan dia sebelumnya, apalagi melukai Andrea dengan parah.     

Beruntung saja Andrea memiliki pil obat penyembuh luka dalam dan pil inti kristal yang bisa menyelamatkan nyawanya dari sekarat. Kalau tidak, tak bisa dibayangkan bagaimana wujud murka dari Dante nantinya.     

"Ssshh... Dante, tenang aja. Aku akan gunakan Razum untuk membuat dia jujur apa adanya, bukan ada apanya, hehe..." Andrea tersenyum ke Dante untuk menenangkan pria Nephilim tersebut.     

"Kau yakin kau mampu keluarkan itu?" Dante agak sangsi karena melihat kondisi Andrea yang masih lemah.     

"Sebentar aku makan lagi Pil Inti kedua." Andrea merogoh RingGo dia, mengambil satu lagi Pil Inti untuk dia telan. Setelahnya, dia merasa kekuatannya sudah mulai bangkit meski tidak seratus persen. Tapi rasanya itu sudah cukup untuk digunakan mengeluarkan kekuatan pengendali pikiran dia, Razum.     

Dante diam dan tetap memeluk pinggang Andrea, menjaga agar Andrea tetap bisa berdiri tegak meski sudah menelan dua Pil Inti sekalipun.     

Andrea menatap lurus ke mata Kyuna yang juga menatap dia. "Kalau kau tak ingin dipenggal pria emosional ini, lebih baik kau bekerja sama dan jangan melawan. Jangan pula berani-berani menyerangku dengan kekuatan matamu, Kyuna." Ia sedikit mengetahui tentang kekuatan para siluman rubah berdasarkan literatur berbagai dokumen yang ada di internet dan juga dari bacaan dan film.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.