Devil's Fruit (21+)

Perjanjian Antara Andrea dan Kyuna



Perjanjian Antara Andrea dan Kyuna

0Fruit 198: Perjanjian Antara Andrea dan Kyuna     

Setelah Kyuna selesai berendam, Andrea mengajak sang siluman rubah ekor sembilan ke alam Cosmo.     

Rubah Kyuna tampak sangat terkejut mendapati ternyata ada alam lain dan bahkan udaranya lebih terasa murni dan menyegarkan dibandingkan udara di alam ciptaan Pangeran Incubus Djanh.     

Sementara hewan-hewan lain, terutama Kuro dan Shiro, masih mencurigai Kyuna yang sempat memperlihatkan kelicikan dan kebuasannya sebelum ini, Andrea berusaha menenangkan mereka semua dan meminta semua anggota kelompoknya di alam Cosmo untuk menerima dan percaya pada Kyuna.     

Kyuna sendiri tau dirinya masih belum diterima seratus persen di alam Cosmo akibat dari perbuatannya sendiri. Ia hanya bisa tertunduk menyesali kelakuannya bahkan sempat melukai Andrea dan yang lainnya.     

"Biarkan dia tidur di kamar aku." Andrea berucap.     

"Tapi Mama, dia ini berbahaya!" Kuro menjerit tidak terima. Dia masih belum terima atas perlakuan Kyuna pada mereka sebelum masuk ke alam Cosmo.     

Andrea berusaha memberi pengertian ke anaknya, tapi Kuro masih saja bersikeras menolak untuk sekamar dengan sang siluman rubah ekor sembilan.     

"Bagaimana kalau dia nanti membunuh aku dan Shiro waktu kami tidur?" Kuro menatap sengit ke Kyuna.     

Sedangkan sang siluman sendiri makin tertunduk, tak berani menatap balik ke Kuro yang masih mendendam padanya. "Maaf... aku memang salah..."     

Sementara itu, Dante justru diam mengamati apa yang terjadi di ruang makan pondok meski mereka tidak sedang makan malam ini. Dalam hatinya sedang bergemuruh gembira tiada kira. Ucapan Andrea menyuruh Kyuna tidur di kamar si gadis Cambion itu menyiratkan sesuatu yang dia idam-idamkan. Andrea tidur bersama dia.     

Sekeras apapun upaya Andrea membujuk Kuro, tetap saja si hybrid hitam menolak Kyuna tidur bersama dia di kamar Andrea.     

Gadis Cambion itu pun menyerah dan menoleh ke Dante, berharap lelaki Nephilim sebagai sang papa yang dihormati oleh Kuro bisa membantu dia membujuk anaknya yang keras kepala itu.     

Dante yang paham arti tatapan memelas Andrea pun mulai maju dan mengajak si anak, Kuro dan Shiro, untuk berbicara di luar sejenak. Mereka bertiga pun berbincang dan juga berdebat di teras pondok.     

Sebenarnya Andrea sendiri masih sedikit kuatir jika Kyuna berubah hati dan menjadi sosok yang licik dan berbahaya lagi. Ia meminta Kyuna tidur di kamarnya dengan maksud agar ia bisa menjaga Dante, sekaligus dia tidak tega menyuruh gadis seperti Kyuna tidur di luar.     

Jadi... Andrea punya kekuatiran juga?     

Tak berapa lama, Dante dan kedua bocah hybrid itu kembali ke dalam pondok.     

"Kami sudah bicara dan Kuro juga Shiro sudah mulai menerima keputusan kamu," ucap Dante ke Andrea. "Tapi mereka meminta syarat."     

"Syarat?" Andrea naikkan kening. "Apa?"     

"Kyuna membuat kontrak perjanjian untuk tidak mengkhianati dan membahayakan kita di sini." Dante memberikan syarat yang memang diinginkan kedua anak hybrid dia tadi.     

"Emangnya ada kontrak macem gitu?" Kini Andrea menoleh ke Rogard yang diam di sebelah Kyuna.     

"Ada, Nona." Rogard menjawab. "Hampir mirip dengan kontrak perjanjian darah yang berkonsentrasi  ke kesetiaan, juga ada kontrak yang bertujuan untuk mengikat perjanjian secara temporal."     

"Temporal?" ulang Andrea.     

Rogard mengangguk. "Bersifat sementara, terserah sang pihak pemberi kontrak. Dengan begitu, kontrak akan bisa dibatalkan setelah mencapai tempo yang disebutkan. Jadi, tidak sangat mengikat seperti kontrak darah."     

Kini gantian Andrea yang mengangguk paham. "Oke, oke, ini juga bagus, sih, biar semua tenang dan kagak lagi saling berprasangka macem-macem ke Kyuna. Nah, Kyuna, kamu mau gak ngelakuin kontrak macem yang tadi disebut ama Bang Ro?" Ia menanya ke Kyuna yang masih bermuka muram.     

Siapa yang tidak akan muram jika bertubi-tubi tidak dipercaya dan dimusuhi saat merasa sudah menyesal? Kyuna pun mengangkat wajahnya dan membalas tatapan Andrea. Ia mengangguk. "Apapun yang kamu ingin, aku akan lakukan."     

Andrea mengulum senyumnya, lega mendengar Kyuna patuh. Lantas, mereka berdua pun berdiri berhadapan. Rogard memberikan panduan cara melakukan kontrak perjanjian itu langkah demi langkah.     

"Coba tangan kanan kalian sayat untuk keluarkan darah. Tak perlu dalam-dalam, asalkan muncul darah di sana." Rogard memberikan panduan.     

Andrea dan Kyuna patuh dan menyayat telapak tangan kanan mereka sedikit hingga berdarah.     

"Trus abis ini ngapain lagi, Bang Ro?" Andrea kini malah seenaknya menyebut Bang pada Rogard.     

"Tempelkan kedua telapak tangan kanan kalian ke depan, lalu Nona Andrea bisa ucapkan bunyi kontraknya. Misalkan saja... Saya Andrea, membuat kontrak ini selama sebulan agar Kyuna tidak mengkhianati kami dan tidak berbuat yang membahayakan kami. Seperti itu contohnya." Rogard meneruskan tanpa terganggu dengan panggilan baru dari Andrea.     

"Cuma itu doang?" Andrea menoleh ke Rogard sambil bersiap menyatukan tangan mereka seperti yang dianjurkan Rogard.     

"Lebih baik jika Kyuna juga ikut bersumpah di kontrak itu. Kalau isi perjanjian kontrak selaras, maka nanti akan ada pertanda dari tangan kalian." Rogard menuturkan sesuai dengan yang dia ketahui dari pengalamannya selama ribuan tahun mengikuti banyak tuan di berbagai alam.     

"Oke, aku paham, dah! Yok, Kyuna, kita satuin tangan kita dulu. Nanti aku duluan yang ngomong, yah!" Andrea tersenyum ke Kyuna yang masih terlihat sedih.     

"Iya," jawab Kyuna pendek.     

Tangan kanan mereka pun menempel menyatu, kemudian Andrea mulai mengucapkan isi perjanjian dari pihak dia, "Aku, Andrea, membuat kontrak ini agar Kyuna, siluman rubah ekor sembilan di depanku ini mau berjanji tidak akan berkhianat dan tidak pula membahayakan nyawa kami semua, tidak melakukan tindakan-tindakan yang buruk pada kami semua. Dan kontrak ini berlaku hingga aku selesai membantu Kyuna membalas dendam."     

Kyuna linglung seketika mendengar ucapan kontrak dari pihak Andrea. Ia tak menyangka Andrea mengatakan kalimat-kalimat yang sanggup membuat hatinya menghangat seketika. Namun, ia tak bisa berlama-lama terbengong di tempat karena Andrea sedang menunggunya.     

Maka, dengan senyum terkulum tulus, memandang ke Andrea, Kyuna mulai bersuara mengungkapkan sumpah janji dari pihak dia. "Aku, Kyuna, siluman rubah ekor sembilan dari wilayah Tenggara, bersumpah menggunakan nyawa dan jiwaku tidak akan berbuat buruk, tidak akan berkhianat ataupun membahayakan nyawa Andrea dan semua anggota kelompoknya sampai aku bisa menuntaskan balas dendamku. Jikalau aku melanggar, aku rela jiwaku terbakar dan tidak bisa bereinkarnasi selamanya."     

Kini Andrea yang termangu mendengar sumpah janji dari Kyuna yang diluar harapannya. Ia tak mengira Kyuna sudi menggunakan nyawa dan jiwanya sebagai jaminan kesetiaan dia. Ia pun tersenyum kecil dan lega bahwa pilihannya untuk memberi Kyuna kepercayaan dan kesempatan, tidak salah.     

Tak lama seusai keduanya mengucapkan sumpah masing-masing, muncul sinar putih dari lantai dan telapak tangan mereka yang masih menyatu pun mengeluarkan sinar putih yang kemudian membentuk lintasan cahaya dan mengitari telapak tangan itu selama beberapa saat sebelum akhirnya menghilang bersama dengan sinar dari bawah tubuh mereka.     

Setelah itu, keduanya sama-sama tersenyum dan saling menarik tangan mereka masing-masing. Andrea maju dan memeluk tubuh Kyuna. Itu makin menghangatkan hati sang siluman.     

Dante, Rogard, Kuro, dan Shiro yang melihat semua prosesi dari awal hingga akhir, merasa puas dan lega pula.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.